• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bentuk Gangguan Psikologis Tokoh Tang Zheng dalam Film Wǒshìzhèngrén《我是证人》 Wǒshìzhèngrén《我是证人》

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Analisis Bentuk Gangguan Psikologis Tokoh Tang Zheng dalam Film Wǒshìzhèngrén《我是证人》 Wǒshìzhèngrén《我是证人》

Berdasarkan kutipan data 11, diceritakan tokoh Tang Zheng marah dan memukul Tang Qian karena adiknya tersebut telah memancing emosinya dengan membentaknya. Hal ini tampak pada kutipan dialog “你凭什么打我, 凭什么打 我?” yang berarti “Apa hakmu memukulku? Kau pikir kau ini siapa?” yang dapat di maknai bahwa Tang Qian marah karena Tang Zheng memukulnya. Ego tokoh Tang Zheng muncul ketika ada tuntutan Id alam bawah sadar dalam diri Tang Zheng yaitu dorongan emosi yang harus di jalankan oleh Ego yaitu dengan memukul Tang Qian agar impuls tersebut dapat di tuntaskan. Hal ini sejalan dengan pemikiran Freud mengenai Ego yaitu selaku perdana menteri yang di ibaratkan memiliki tugas harus menyelesaikan segala pekerjaan yang terhubung dengan realitas dan tanggap terhadap keinginan masyarakat Freud (dalam Minderop, 2011: 21). Ketika dorongan pulsi alam bawah sadar Id tokoh Tang Zheng dapat di tuntaskan oleh Egonya, maka Ego dalam diri Tang Zheng dapat terpuaskan.

4.3 Analisis Bentuk Gangguan Psikologis Tokoh Tang Zheng dalam Film Wǒshìzhèngrén《我是证人》

Pada bagian ini, pembahasan difokuskan pada bentuk gangguan psikologis tokoh Tang Zheng. Pada film Wǒshìzhèngrén《我是证人》, tokoh Tang Zheng

di gambarkan kerap menjebak perempuan muda untuk dijadikan objek operasi plastik. Untuk menjebak perempuan muda, Tang Zheng sering berbohong sebagai taksi online bahkan sering melakukan kekerasan fisik jika sasarannya tidak mematuhinya. Pada bagian analisis ini, data yang digunakan adalah data kutipan dialog serta monolog pada tokoh cerita dalam film Wǒshìzhèngrén《我是证人》.

Setelah menonton film Wǒshìzhèngrén《我是证人》, peneliti menemukan dua bentuk gangguan psikologis yang dilihat dari sistematika pertahanan dan konflik oleh freud yaitu Agresi dan Pengalihan. Dengan demikian, sub bab akan dibagi dua pembahasan yaitu Agresi dan Pengalihan .

4.3.1 Agresi

Menurut Freud (dalam Minderop, 2011:38) Agresi merupakan perasaan marah terkait erat dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus kepada pengerusakan dan penyerangan.

Berdasarkan teori tersebut, bentuk Agresi pada tokoh Tang Zheng terlihat saat ia menjebak perempuan muda yang bernama Zheng Huiying. Hal ini terlihat pada bagian film menit 00:11:33 yang mana Tang Zheng menyeret paksa perempuan muda yang ingin berusaha kabur dari jebakannya. Gambaran tersebut dijelaskan pada bagian film menit 00:12:11 dimana hilangnya Zheng Huiying setelah pulang kuliah malam kedua. Hal ini di informasikan melalui televisi yang mengatakan sejak itu ia tidak pulang ke rumahnya. Hal ini tampak pada kutipan monolog dari televisi sebagai berikut:

Gambar 4.2.1.1 ( Zheng Huiying berusaha untuk kabur dari Tang Zheng)

(Informasi TV : Polisi meminta masyarakat memberikan informasi dalam kasus hilangnya mahasiswa Zheng Huiying.

Zheng Huiying berusia 21 tahun, dalam tahun ke-3 di Universitas setempat. Dia tak pernah pulang ke rumah setelah pulang kuliah pada malam ke dua. Jika para pendengar ada petunjuk, mohon segera menghubungi kami. )

(Wǒshìzhèngrén《我是证人》, 00:11:33 dan 00:12:11) Berdasarkan kutipan data 1, diceritakan Tang Zheng telah menjebak Zheng Huiying untuk dijadikan salah satu objek operasi plastiknya. Berdasarkan bagian film menit 00:11:33 digambarkan Zheng Huiying yang banyak memiliki bekas pukulan di bagian tubuhnya, berusaha untuk kabur dari sekapan Tang Zheng,

tetapi dengan cepat Tang Zheng melihat dan menyeret secara paksa Zheng Huiying agar masuk kembali kedalam ruangan tempat ia semula berada.

Berdasarkan tindakan yang dilakukan tokoh Tang Zheng terhadap Zheng Huiying, terlihat tindakan Agresi yang ia lakukan yaitu tindakan menyeret Zheng Huiying dan penganiayaan yang terlihat dari bekas pukulan di wajahnya. Hal ini sesuai dengan pandangan Freud diatas mengenai sistematika pertahanan dan konflik yaitu Agresi merupakan perasaan marah terkait erat dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus kepada pengerusakan dan penyerangan.

Berdasarkan pandangan tersebut, bentuk Agresi yang di lakukan oleh Tang Zheng terhadap Zheng Huiying merupakan bentuk kekerasan fisik yang disebabkan oleh perasaan marah Tang Zheng karena Zheng Huiying ingin kabur dari dirinya.

Ego Tokoh Tang Zheng ketika menyeret paksa Zheng Huiying muncul ketika adanya dorongan Id dalam diri Tang Zheng yang ingin menjebak Zheng Huiying agar menjadi salah satu objek operasi plastiknya. Dorongan tuntutan impulsi ini harus di tuntaskan oleh Ego dalam diri Tang Zheng agar Ego tersebut dapat terpuaskan. Oleh karena itu, bentuk tindakan Agresi tokoh Tang Zheng merupakan salah satu bentuk gangguan psikologis yang dapat dilihat dari ciri psikopat yaitu penderita psikopat memperlihatkan sikap egosentris yang besar, seolah-olah patokan untuk semua perbuatan untuk dirinya saja, sesuai dengan pernyataan dari Dirgagunarsa (dalam Kutjojo, 2009:32). Berdasarkan teori tersebut, bentuk tindakan Agresi yang dilakukan oleh Tang Zheng terhadap Zheng Huiying merupakan bentuk tindakan kekerasan fisik terhadap seseorang yang bertujuan untuk memenuhi kepuasan dirinya saja tanpa memperdulikan orang lain.

Selanjutnya tindakan Agresi tokoh Tang Zheng terlihat ketika Lu Xiaoxing berniat menelpon seseorang untuk melaporkan kasus tabrakan yang di lakukan oleh Tang Zheng, tetapi dengan cepat Tang Zheng mengambil handphone Lu Xiaoxing dan memaksa Lu Xiaoxing agar masuk kembali kedalam mobil. Hal ini terlihat pada bagian film menit 00:22:11 yang mana Tang Zheng menarik kasar tangan Lu Xiaoxing dan menyuruh agar ia masuk kembali ke dalam mobil. Hal ini tampak pada kutipan dialog berikut:

Gambar 4.2.1.2 ( ketika Tang Zheng memaksa Lu Xiaoxing agar masuk ke dalam mobilnya)

Data 2

唐峥 :把电话给我

路小星 :你想干嘛

唐 峥 :上车!

Tang Zheng : Bǎ diànhuà gěi wǒ Lu Xiaoxing : Nǐ xiǎng gàn ma Tang Zheng : Shàng chē!

Tang Zheng : Berikan ponselnya!

Lu Xiaoxing : Apa yang kamu lakukan?

Tang Zheng : Masuk ke mobil!

(Wǒshìzhèngrén《我是证人》, 00:22:11)

Berdasarkan kutipan data 2, diceritakan Tang Zheng menarik kasar tangan Lu Xiaoxing dan memaksanya agar masuk kembali kedalam mobil. Hal ini tampak pada kutipan “上车!” yang berarti “Masuk ke mobil!” yang dapat di maknai bahwa Tang Zheng dengan nada marah dan memaksa Lu Xiaoxing agar masuk kembali ke dalam mobil. Berdasarkan tindakan tokoh Tang Zheng terhadap Lu Xiaoxing yaitu tindakan memaksa serta tindakan kekerasan fisik yang terlihat ketika ia menarik kasar tangan Lu Xiaoxing untuk masuk kembali ke dalam mobilnya, maka tampak tindakan Agresi yang ia lakukan. Hal ini sesuai dengan pandangan Freud diatas mengenai sistematika pertahanan dan konflik yaitu Agresi merupakan perasaan marah terkait erat dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus kepada pengerusakan dan penyerangan.

Berdasarkan pandangan tersebut, tindakan Agresi yang dilakukan oleh Tang Zheng terjadi karena Lu Xiaoxing berusaha menelepon seseorang untuk melaporkan tabrakan yang Tang Zheng lakukan, yang mana membuat ia sangat emosi dan membuang handphone tersebut. hal ini ia lakukan untuk memenuhi keinginannya untuk menjebak Lu Xiaoxing tanpa di ketahui oleh orang lain.

Ego tokoh Tang Zheng yaitu ketika memaksa Lu Xiaoxing masuk ke dalam mobil muncul karena ada dorongan dari impuls Id dalam diri Tang Zheng yaitu keinginan menjebak Lu Xiaoxing, sehingga Ego dalam diri Tang Zheng harus menjalankan perintah dari Id tersebut demi memuaskan Ego itu sendiri. Tindakan Ego dalam diri tokoh Tang Zheng termasuk kedalam bentuk gangguan psikologis.

Hal ini dapat dilihat dari ciri perilaku psikopat yaitu penderita psikopat memperlihatkan sikap egosentris yang besar, seolah-olah patokan untuk semua

perbuatan untuk dirinya sendiri saja, sesuai dengan pernyataan dari Dirgagunarsa (dalam Kutjojo, 2009:32). Berdasarkan teori tersebut, bentuk tindakan yang dilakukan tokoh Tang Zheng terhadap Lu Xiaoxing terlihat seolah-olah hanya untuk memuaskan egonya saja yaitu melancarkan rencanya menjebak Lu Xiaoxing untuk dijadikan objek operasi plastiknya.

Selanjutnya tindakan Agresi tokoh Tang Zheng terlihat ketika ia menabrak Lin Chong agar menghilangkan saksi atas kasus tabrak lari yang ia lakukan, dimana Lin Chong merupakan satu-satunya saksi atas insiden tersebut. Hal ini terlihat pada bagian film menit 00:46:22 dan dijelaskan pada menit 00:51:12 yang mana Lin Chong bertanya tentang orang yang menabraknya. Hal ini tampak pada dialog sebagai berikut:

Gambar 4.2.1.3 (Tang Zheng menabrak Lin Chong)

Data 3

林冲 :有这个时间在这儿假惺惺的

林冲 :憧我那哥们儿缉拿归案了吗?

Lin Chong : Yǒu zhège shíjiān zài zhè'er jiǎxīngxīng de : Chōng wǒ nà gēmen er jīná guī'ànle ma?

Lin Chong : Berhentilah meneteskan air mata buaya disini.

Lin Chong : Apa kau sudah menemukan orang yang menabrakku?

(Wǒshìzhèngrén《我是证人》, 00:46:22 dan 00:51:12) Berdasarkan data 3, diceritakan Lin Chong bertanya apakah polisi sudah menangkap orang yang menabraknya. Hal ini tampak pada kutipan “憧我那哥们 儿 缉 拿 归 案 了 吗 ?” yang berarti “Apa kau sudah menemukan orang yang menabrakku?” yang dapat dimaknai bahwa ada seseorang yang menabrak Lin Chong, yang tidak lain adalah Tang Zheng. Berdasarkan penuturan dari tokoh Lin Chong, tindakan yang dilakukan Tang Zheng yaitu ketika menabrak Lin Chong merupakan salah satu bentuk Agresi karena merupakan salah satu penyerangan terhadap seseorang . Hal ini sesuai dengan pandangan Freud di atas mengenai sistematika pertahanan dan konflik yaitu Agresi merupakan perasaan marah terkait erat dengan ketegangan dan kegelisahan yang menjurus kepada pengerusakan dan penyerangan. Berdasarkan teori tersebut, tindakan penyerangan yang dilakukan oleh Tang Zheng terhadap Lin Chong merupakan bentuk kekerasan fisik yang dapat membunuh seseorang.

Tindakan Ego tokoh Tang Zheng yaitu menabrak Lin Chong muncul karena ada dorongan alam sadar Id dalam diri Tang Zheng yaitu keinginan membunuh tokoh Lin Chong. Dalam hal ini dorongan Id dalam diri Tang Zheng harus dituntaskan oleh Ego dalam diri Tang Zheng agar Ego tersebut dapat dipuaskan.

Oleh karena itu, bentuk tindakan tersebut tergolong ke dalam gangguan psikologis yang dilihat dari ciri psikopat yaitu perbuatan penderita psikopat dilakukan dengan acuan egonya, sesuai dengan pernyataan dari Dirgagunarsa (dalam

Kutjojo, 2009: 32). Berdasarkan teori tersebut, tindakan Tang Zheng ketika menabrak Lin Chong juga merupakan keinginan untuk membunuh Lin Chong, Hal ini ia lakukan untuk menghilangkan saksi atas insiden tabrak lari yang ia lakukan, yang mana Lin Chong merupakan satu-satunya saksi atas kejadian tersebut.

Selanjutnya tindakan Agresi tokoh Tang Zheng terlihat ketika ia mengikuti Lu Xiaoxing sampai ke dalam bis, ketika semua penumpang telah turun dan keadaan sudah sepi, Tang Zheng mengancam Lu Xiaoxing dengan sebuah pisau dan mengatakan untuk turun di pemberhentian selanjutnya. Hal ini terlihat pada bagian film menit 01:00:33 yang mana Tang Zheng mengancam dan menyuruh Lu Xiaoxing agar diam dan turun di pemberhentian berikutnya. Hal ini tampak pada kutipan dialog sebagai berikut:

Gambar 4.2.1.4 ( Tang Zheng mengancam Lu Xiaoxing dengan pisau)

Data 4

林冲 :等会儿,在拍一下你的左边,那个家伙现在就坐在你的左

唐峥 :别说话! 下一站下车

Lin Chong : Děng huì er, zài pāi yīxià nǐ de zuǒbiān, nàgè jiāhuo xiànzài jiùzuò zài nǐ de zuǒbiān

Tang Zheng : Bié shuōhuà! Xià yí zhàn xià chē

Lin Chong : Tunggu, tunjukkan di sebelah kirimu, orang itu duduk di sebelah kirimu.

Tang Zheng : Jangan katakana apapun! Keluarlah di perberhentian berikutnya.

(Wǒshìzhèngrén《我是证人》, 01:00:33) Berdasarkan data 4, diceritakan tokoh Tang Zheng mengancam Lu Xiaoxing dengan pisau di dalam bus dan menyuruh agar Lu Xiaoxing turun di pemberhentian berikutnya. Hal ini tampak pada kutipan “别说话! 下一站下车”

yang berarti “Jangan katakana apapun! Keluarlah di pemberhentian berikutnya”

yang dapat dimaknai bahwa Tang Zheng dalam keadaan mengancam menyuruh Lu Xiaoxing untuk diam dan turun dari bus pada pemberhentian selanjutnya.

Berdasarkan tindakan tokoh Tang Zheng ketika mengancam Lu Xiaoxing tampak tindakan Agresi yang ia lakukan, tindakan Agresi tersebut merupakan tindakan Agresi secara tidak langsung karena tidak memperlihatkan dalam bentuk kekerasan fisik, tetapi menimbulkan ketegangan antara Tang Zheng dan Lu Xiaoxing. Hal ini sesuai dengan pandangan Freud mengenai sistematika pertahanan dan konflik yaitu Agresi pengalihan merupakan bila seseorang mengalami frustasi namun tidak dapat mengungkapkan secara puas kepada sumber frustasi tersebut karena tidak jelas atau tidak tersentuh. Berdasarkan pandangan tersebut, tindakan mengancam yang dilakukan oleh Tang Zheng terhadap Lu Xiaoxing merupakan pengalihan karena kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk menjebak Lu Xiaoxing secara langsung karena mereka berada di dalam bis, tetapi juga memungkinkan hal buruk terjadi pada Lu

Xiaoxing jika ia tidak menuruti perkataan Tang Zheng karena ia mengancam menggunakan benda tajam.

Bentuk tindakan Ego mengancam yang ditunjukkan tokoh Tang Zheng terjadi karena adanya dorongan alam sadar Id yaitu keinginan menjebak Lu Xiaoxing, yang mana harus dijalankan oleh Ego dalam diri Tang Zheng demi tercapainya kepuasan dalam Ego itu sendiri. Tindakan mengancam yang di tunjukkan oleh Tang Zheng merupakan salah satu tindakan yang dikategorikan dalam bentuk gangguan psikologis. Hal ini dapat dilihat melalui ciri psikopat yaitu penderita psikopat memperlihatkan sikap egosentris yang besar, seolah-olah patokan untuk semua perbuatan dirinya sendiri saja, sesuai pernyataan dari Dirgagunarsa (dalam Kutjojo, 2009: 32). Berdasarkan teori tersebut, sikap egosentris yang ditunjukkan Tang Zheng ketika mengancam Lu Xiaoxing bertujuan demi memenuhi kepuasan dirinya untuk bisa menjebak Lu Xiaoxing untuk dijadikan salah satu objek operasi plastikya.

Selanjutnya tindakan Agresi tokoh Tang Zheng tampak ketika ia membunuh anjing Lu Xiaoxing yang bernama Cong-cong secara brutal. Hal ini terjadi ketika ia mengejar Lu Xiaoxing sampai kedalam sebuah lift, pada saat itu ia hampir mendapatkan Lu Xiaoxing yang telah pingsan akibat suntikan obat bius yang ia berikan, namun tiba-tiba Cong-cong datang untuk menyelamatkan Lu Xiaoxing, sehingga membuat Tang Zheng sangat marah dan melampiaskannya dengan menikam anjing tersebut secara brutal sampai meninggal. Hal ini tampak pada bagian film menit 01:04:53 dan dijelaskan pada bagian film menit 01:06:11 yang

mana Lu Xiaoxing bertanya kepada polisi tentang keadaan Cong-cong. Hal ini terlihat pada kutipan dialog sebagai berikut:

Gambar 4.2.1.5 ( congcong telah mati terbunuh)

Data 5

路小星 :怎么拉, 聪聪呢?

警察 :聪聪它已经不在了

Lu Xiaoxing : Zěnme lā, cōng cōng ne?

Jingcha : Cōng cōng tā yǐjīng bùzàile Lu Xiaoxing : Bagaimana dengan Cong-cong?

Jingcha : Cong-cong tidak lagi bersama kita

(Wǒshìzhèngrén《我是证人》, 01:04:53 dan 01:06:11) Berdasarkan kutipan dialog data 5, diceritakan Lu Xiaoxing yang baru sadar bertanya kepada kepada polisi tentang keadaan Cong-cong dan polisi mengatakan Cong-cong sudah meninggal. Hal ini tampak pada kutipan “怎么拉, 聪聪呢”

yang berarti “Bagaimana dengan Cong-cong?” yang dapat dimaknai bahwa Lu Xiaoxing menanyakan keadaan Cong-cong. Hal ini juga diperkuat dialog kutipan

“聪聪它已经不在了” yang berarti “Cong-cong tidak lagi bersama kita” yang dapat dimaknai bahwa Cong-cong telah meninggal dibunuh oleh oleh Tang Zheng.

Berdasarkan kutipan tersebut, tindakan tokoh Tang Zheng ketika menikam Cong-cong hingga terbunuh merupakan salah satu bentuk tindakan Agresi. Hal ini sesuai dengan pandanagan Freud diatas mengenai sistematika pertahanan dan konflik yaitu Agresi merupakan perasaan marah terkait erat dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus kepada pengerusakan dan penyerangan.

Berdasarkan teori tersebut, bentuk agresi yang dilakukan Tang Zheng terlihat ketika ia menikam Cong-cong secara brutal dan kejam, bentuk tindakan menikam tersebut merupakan bentuk kekerasan fisik yang mengakibatkan suatu objek dalam bahaya bahkan meninggal.

Bentuk tindakan Ego tokoh Tang Zheng ketika menikam Cong-cong terjadi karena adanya dorongan dari alam bawah sadar Id dalam diri Tang Zheng yaitu keinginan membunuh anjing tersebut karena telah membatu Lu Xiaoxing, dorongan Id dalam diri Tang Zheng harus dituntaskan oleh Ego agar terjadi kepuasan pada Ego itu sendiri. Bentuk tindakan Ego dalam diri Tang Zheng merupakan salah satu bentuk gangguan psikologis. Hal ini dilihat dari ciri psikopat yaitu penderita psikopat memperlihatkan sikap egosentris yang besar, seolah-olah patokan untuk semua perbuatan dirinya sendiri saja, sesuai dengan pernyataan dari Dirgagunarsa (dalam Kutjojo, 2009:32). Berdasarkan teori tersebut, tindakan kekerasan tokoh Tang Zheng lakukan terhadap anjing Lu Xiaoxing merupakan bentuk pelampiasan kemarahannya karena anjing tersebut telah menggagalkan rencananya untuk menjebak Lu Xiaoxing, sehingga demi memuaskan emosinya, ia menikam Cong-cong secara kejam sampai anjing tersebut meninggal.

Selanjutnya tindakan Agresi tokoh Tang Zheng terlihat ketika ia mencekik Lu Xiaoxing, hal ini digambarkan ketika Tang Zheng datang ke rumah Lu Xiaoxing dan mengajak Lu Xiaoxing agar bunuh diri bersama untuk menyusul adik mereka yang telah meninggal, tetapi Lu Xiaoxing menolak permintaannya dan berusaha untuk kabur dari Tang Zheng. Hal ini terlihat pada bagian film menit 01:38:38 yang mana Tang Zheng mengejar Lu Xiaoxing dan mencekiknya. Hal ini tampak pada kutipan dialog sebagai berikut:

Gambar 4.2.1.6 (Tang Zheng mencekik Lu Xiaoxing karena tidak menurutinya)

Data 6

唐峥 :为什么? 你为什么不听我的话?

唐峥 :我是为你好, 你知道吗?

Tang Zheng : Wèishéme? Nǐ wèishéme bù tīng wǒ dehuà?

Tang Zheng : Wǒ shì wèi nǐ hǎo, nǐ zhīdào ma?

Tang Zheng : Mengapa kau tidak mendengarkan perkataanku?

Tang Zheng : Saya melakukan ini demi kebaikanmu, kamu tau gak?

(Wǒshìzhèngrén《我是证人》, 01:38:38) Berdasarkan data 6, diceritakan tokoh Tang Zheng mencekik Lu Xioaxing karena tidak menuruti perintahnya untuk bunuh diri, yang mana bunuh diri

merupakan hal terbaik untuk menghilangkan rasa bersalah terhadap adik mereka . Hal ini tampak pada kutipan “为什么? 你为什么不听我的话?” yang berarti

“Mengapa kau tidak mendengarkan perkataanku?” yang dapat dimaknai bahwa Tang Zheng mencekik Lu Xiaoxing karena tidak menuruti perintahnya untuk bunuh diri. Hal ini juga diperkuat oleh dialog kutipan dialog “我是为你好, 你知 道吗?” yang berarti “Saya melakukan ini demi kebaikanmu, kamu tau gak?” yang dapat dimaknai bahwa Tang Zheng mengajak Lu Xiaoxing bunuh diri demi kebaikan Lu Xiaoxing sendiri untuk menghilangkan rasa bersalah atas kematian adiknya. Berdasarkan kutipan tersebut, tindakan Tang Zheng ketika mencekik Lu Xiaoxing merupakan tindakan kekerasan fisik, sehingga dikategorikan ke dalam bentuk Agresi. Hal ini sesuai dengan pandangan Freud diatas mengenai sistematika pertahanan dan konflik yaitu Agresi merupakan perasaan marah terkait erat dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus kepada pegerusakan dan penyerangan. Berdasarkan pandangan tersebut, tindakan Tang Zheng ketika mencekik Lu Xiaoxing terjadi karena ia sangat marah terhadap Lu Xiaoxing yang mana tidak menuruti permintaanya untuk bunuh diri bersama.

Tindakan tersebut merupakan salah satu bentuk kekerasan fisik yang dapat membahayakan bahkan membunuh seseorang.

Ego tokoh Tang Zheng ketika mencekik Lu Xiaoxing muncul karena adanya dorongan alam bawah sadar Id dalam diri Tang Zheng yaitu keinginan membunuh Lu Xiaoxing karena tidak menurutinya, dorongan Id tersebut harus dituntaskan oleh Ego sebagai perantara agar tercapai kepuasan pada Ego itu sendiri. Bentuk tindakan Ego Tang Zheng merupakan salah satu bentuk gangguan psikologis. Hal

ini dapat dilihat dari ciri psikopat yaitu perbuatan penderita psikopat dilakukan dengan acuan egonya serta penderita psikopat memiliki kepribadian yang labil dan emosi yang tidak matang, sesuai dengan pernyataan dari Dirgagunarsa (dalam Kutjojo, 2009:32). Berdasarkan teori tersebut, tindakan psikopat Tang Zheng yaitu mencekik Lu Xiaoxing merupakan bentuk tindakan untuk melampiaskan kemarahan dirinya terhadap Lu Xiaoxing karena tidak mendengarkan perkataannya untuk bunuh diri bersama agar bersatu dengan adik mereka yang sudah meninggal.

4.3.2 Pengalihan

Menurut Freud (dalam Minderop, 2011: 35) pengalihan merupakan pengalihan perasaan tidak senang terhadap sesuatu terhadap suatu objek ke objek lainnya yang lebih memungkinkan.

Berdasarkan teori tersebut, bentuk tindakan Pengalihan tokoh Tang zheng muncul ketika ia akan menjebak Lu Xiaoxing dengan obat bius yang terdapat di dalam pendingin ruangan mobilnya, tetapi Lu Xiaoxing menyadari dan bertanya tentang bau yang terdapat dalam mobil tersebut, dengan berbohong Tang Zheng mengatakan baru saja melakukan perawatan mobil. Hal ini terlihat pada bagian film menit 00:19:40 yang dimana Lu Xiaoxing bertanya tentang aroma aneh mobil Tang Zheng, tapi Tang Zheng berbohong mengatakan bahwa ia baru melakukan perawatan mobil. Hal ini tampak pada dialog sebagai berikut: