• Tidak ada hasil yang ditemukan

A alisis Se a is Landasan Teori: Analisis Semantis

Dalam dokumen Analisis Teks Narasi dan Surat Dalam Per (Halaman 102-116)

Analisis semantis adalah suatu analisis teks ditinjau dari teori semantik. Semantik adalah salah satu disiplin ilmu bahasa yang mempelajari tentang arti atau meaning kata dan kalimat.92 Sehingga

fokus analisis semantis adalah pada arti atau meaning sebuah kata bukan kata itu sendiri. Misalnya, kata “house” terjemahan ekuivalen di dalam kamus adalah au.lh dan tanpa pengecualian segala sesuatu yang dimengerti oleh istilah bahasa Inggris “house”ijuga sama dengan kata au.lh.

Selanjutnya, apakah kata au.lh adalah “a large or small house,”i“a private house,”iatau “an official residence”idapat dipertanyakan. Terlebih lagi au.lh tidak pernah digunakan untuk mengindikasikan

“the household”iyaitu “the people”iseperti kalimat “My house and I will serve the Lord.”iKetika hal

ini dipertimbangkan, maka sebetulnya kamus lebih berfokus pada terjemahan ekuivalen ketimbang arti atau makna. Johanes P. Louw menegaskan bahwa,

In semantics the concern should be with meaning rather than words, for words only partially overlap between languages. A semantic analysis must therefore, begin with the related meanings of different words rather than with the different meanings of the same word. This means that

linguistically it is important that we must analyze meanings and the words signifying them rather than words and meanings they have. Meaning is a set of relations for which a verbal symbol is a sign. Therefore, when someone says “this word means this or that”ior “this word has the meaning…,”iwhat must be understood is that “this word is a token or symbol for this or that meaning.”iIf meaning (and not the word) is our starting point, the fact that words between languages only partially overlap becomes a natural phenomenon, since each language talks about a particular meaning in its own way. Yet, all languages can talk about the same meaning, and for that matter about all meanings.93

Louw juga menegaskan, “Words can be identical in meaning in some contexts, more accurately, they can be symbols for the same meaning, and in other contexts they stand apart. Words such these are only partially interchangeable.”94 Sebagai contoh kata-kata yang bersinonim, mereka saling

melengkapi (overlap) di dalam konteks tertentu.

Mempelajari arti atau meaning sebaiknya dalam bentuk studi konsep daripada studi kata.

Meaning tidak bergantung pada satu kata melainkan kata-kata lain yang berelasi. David Alan Black menyatakan,

It is a central concern of semantics that a clear distinction be maintained between words as linguistics units and the concepts associated with them. Although words have been used by the

91 Lihat juga Louw, Semantics of New Testament Greek, 1-158. 92 Lihat jugaLouw, Semantics of New Testament Greek, 1-4, 67-68.

93

Louw, Semantics of New Testament Greek, 44-45.

biblical writers to express religious meanings, concepts involves the use of far more elaborate structures than individual words. All languages have several ways of expressing a concept, and rarely does a concept consist of only one word. For example, the concept of “righteous”iincludes the Greek words dikaioj, agaqoj, a;gioj, kaqaroj, kaloj, and o;sioj. A word study of dikaioj alone, therefore, would hardly be sufficient as a basis for a discussion of the full and complete concept of ‘righteous’i in the New Testament.95

Arti di sini menjadi sebuah konsep yang disebut dengan konsep wacana. Berbeda dengan

konsep leksikal. Ada dua macam konsep yaitu konsep leksikal dan konsep wacana. Perhatikan penjelasan di bawah ini.

Ada dua pendekatan dalam menjelaskan apa arti atau meaning suatu kata. Pertama, pendekatan tradisional (disebut juga concept orientated approaches to word sense) menguraikan arti sebuah kata (lexical sense). Cotterell dan Turner menuliskan, “Roughly speaking, the descriptive sense of a word is taken to be the bundle of meaning we might otherwise call the concept denoted by the word. Accordingly, if we want to know the sense of the word ‘cup,’iwe sit down and puzzle out a definition of ‘cup’ithat encompasses its characteristic and distinctive features. This is then regarded as the sense of the word cup.”96 Pendekatan tradisional ini menghasilkan arti leksikal sebagai tipe

khusus dari konsep yang disebut konsep leksikal. Cotterell dan Turner menjelaskan bahwa, "Concept-orientated approaches to defining senses are clearly able to build on the fact that lexical senses are a special type of concept. Concept is a cognitive construct, a discrete bundle of meanings composing an independent unit of meaning with a central, or prominent element, further defined by other delimiting elements."97 Misalnya, arti leksikal sepeda menjadi konsep sepeda (konsep leksikal)

dengan memperhatikan komponen utamanya yaitu alat transportasi atau kendaraan dan dijelaskan oleh beberapa unsur pembatas seperti dua roda, untuk satu orang, memiliki pedal, dan stang untuk mengarahkan. Pertama, pendekatan tradisional ---> studi kata menghasilkan konsep leksikal. Kedua, pendekatan semantic domain --> studi konsep dengan substitutional.

Mengapa konsep itu disebut konsep wacana? Karena meaning dari microstructure terdapat di dalam macrostructure atau wacana. Arti sebuah kata (microstructure) ada di dalam sebuah wacana keseluruhan. Di dalam semantik, meaning atau arti suatu bahasa melampaui arti kata, frasa, maupun klausa atau kalimat. Semantics is morethan the meaning of words and sentences. Wacana dalam bentuk paragraf mencakup dan mengatur struktur mikro teks. Konsep wacana paling tepat dianalisis dengan pendekatan rentangan semantis/semantic domain approach. Kostenberger menegaskan bahwa, “Concept need to be seen as more than collocations of words. Transcending their lexical dimension, concept function as discourse concepts and must be studied in relation to the associations attached to them in their contexts.”98

Studi konsep berarti meaning ada di dalam wacana dan menggunakan relations of meaning

(relations of meaning ada dua yaitu syntagmatic (the various meanings of the same lexical units)

95 David Alan Black, Linguistics for Students of New Testament Greek (Grand Rapids: Baker Books,

1995), 171.

96 Peter Cotterell dan Max Turner, Linguistics & Biblical Interpretation, 146. 97 Peter Cotterell dan Max Turner, Linguistics & Biblical Interpretation, 151.

98 Andreas J. Kostenberger, The Mission of Jesus & the Disciples According to the Fourth Gospel

dan substitutional (the related meanings of different lexical units --> semantic domain approach).99

Unit semantis dalam bentuk kata, frasa, dan klausa akan dianalisis dengan kategori semantis, pengelompokkan kata (grouping of words atau immediate constituents), dan transformasi struktur luar (surface structure) ke dalam struktur dalam (deep structure) yang menghasilkan terjemahan dinamis.100

Kategori semantis berbeda dengan kategori tata bahasa umumnya101 yang dibagi atas 4 yaitu

objek (object), peristiwa (event), abstrak (abstract), dan relasi (relation).102 Objek adalah entities’i

seperti semua kelompok benda. Peristiwa adalah semua jenis tindakan atau kegiatan. Abstrak merupakan penjelasan atau pendeskripsian kualitas atau kapasitas dari objek dan atau peristiwa serta menjelaskan hubungan antara objek dan peristiwa, seperti ‘merah,’i‘cantik,’i‘tiga,’i‘kemarin,’i

‘banyak’idan sebagainya. Selanjutnya, relasi merupakan jenis khusus dari abstrak yang

mengindikasikan posisi seperti ‘atas,’i‘samping,’ideixis seperti ‘ini,’i‘itu,’idan menjelaskan relasi logis seperti ‘sehingga,’i‘tetapi,’i‘walaupun’idan sebagainya.

Pengelompokkan kata atau “immediate constituents”imerupakan pengelompokan unsur-unsur yang menjadi milik bersama. Sebagai contoh “the garden”iadalah sebuah pengelompokkan kata yang dapat digabungkan dengan “in”iuntuk membentuk pengelompokkan kata lebih besar. Dengan cari ini, kalimat dapat dibangun menjadi satu unit utuh seperti berikut103:

The children play in the garden

Selanjutnya, istilah struktur dalam (deep structure) menunjuk pada “the basic syntactic pattern in which a meaning is expressed,”104 dan struktur luar (surface structure) menunjuk pada

“the particular form in which a meaning is expressed in a text.”105Perubahan struktur luar ke

struktur dalam akan disebut transformasi. Transformasi menunjuk pada different structures related to the same meaning.106 Sebagai contoh di dalam kalimat Yunani dari Yohanes 13:20 dapat dibagi

dalam tiga pengelompokkan kata: o` evme. lamba,nwn lamba,nei to.n pe,myanta, meÅ

Untuk menentukan pengelompokkan kata dari kalimat ini, kata-kata yang memiliki hubungan terdekat satu dengan yang lain dikelompokkan bersama. Frasao` evme. lamba,nwn ‘he who accepts me’i

99 Lihat juga penjelasan Louw, Semantics of New Testament Greek, 59-60; Cotterell dan Turner,

Linguistics & Biblical Interpretation, 154-55, dan Kostenberger, The Mission of Jesus & the Disciples According to the Fourth Gospel, 26.

100 Di dalam buku ini penulis hanya akan menganalisis unit semantis pada bentuk klausa.Lihat juga

Louw, Semantics of New Testament Greek, 67-89.

101 Disebut jugagrammatical categories atau parts of speech. 102 Louw, Semantics of New Testament Greek, 65-66. 103 Louw, Semantics of New Testament Greek, 70. 104 Louw, Semantics of New Testament Greek, 73. 105 Louw, Semantics of New Testament Greek, 73. 106 Louw, Semantics of New Testament Greek, 72.

berkonstruksi partisip yang berfungsi sebagai subjek dari kalimat. Sebagai subjek, frasa itu

didasarkan pada kalimat (outoj) lamba,nei eme ‘he accepts me’.iPerubahan dari ‘he who accepts me’ike

‘he accepts me’iatau sebaliknya disebut dengan transformasi dan dapat dibuat strukturnya: o` evme. lamba,nwn menjadi:

S

N V

outoj mewakili o` lamba,nei eme

Jadi, dapat dikatakan bahwa o` evme. lamba,nwn merupakan struktur luar yang didasarkan struktur dalam (outoj)lamba,nei eme.

Meaning di dalam struktur mikro bergantung pada pengelompokkan kata (contoh: They are flying planes), dan hubungan semantis dengan kata lain yang mengikuti (contoh: Dia bisa bertahan hidup walaupun terkena bisa ular), serta pemilihan struktur luar ketika ada lebih dari satu yang bisa digunakan (lihat contoh Efesus 1:7).107

Pada bagian ini penulis akan membahas beberapa sampel teks PB dengan fokus pada unit semantis dalam bentuk kata, frasa, dan klausa sehingga pemilihan teks terbatas pada klausa bukan pada paragraf. Adapun langkah-langkah analisis adalah membuat terjemahan secara literal108

mengidentifikasi teks ke dalam kategori semantis  pengelompokkan kata  transformasi struktur luar (surface structure) ke dalam struktur dalam (deep structure) yang menghasilkan terjemahan dinamis109 membuat konsep teologis berdasarkan transformasi teks tersebut sehingga pembaca

dapat memahami dan menemukan aplikasi dari teks yang dianalisis.

107

Lihat Louw, Semantics of New Testament Greek, 76-77.

108 Penulis mengikuti terjemahan literal versi Revised Standard Version (RSV).

109 Mengidentifikasi teks ke dalam kategori semantis, pengelompokkan kata, dan transformasi

Sa pel Teks

Galatia 5:16-17

GNT

16 tέγωiδέ,iπνεύματιiπεριπατεῖτεiκαὶἐπιθυμίανiσαρκὸςiοὐμbτελέσητε.

17γὰρiσὰρξiἐπιθυμεῖκατὰτοῦπνεύματος,iτὸδὲπνεῦμαiκατὰτcςiσαρκός,iταῦταiγὰρiἀλλaλοιςiἀντίκειται,i

ἵναiμbἃἐὰνiθέλητεiταῦταiποιcτε.

RSV

16 But I say, walk by the Spirit, and do not gratify the desires of the flesh.

17 For the desires of the flesh are against the Spirit, and the desires of the Spirit are against the flesh;

for these are opposed to each other, to prevent you from doing what you would. Terjemahan Dinamis

16-17 Hendaklah hidupmu dipimpin oleh Roh Kudus supaya hidupmu tidak menuruti keinginan

untuk berbuat dosa karena keinginan tersebut bertentangan dengan yang Roh Kudus inginkan, dan apa yang diinginkan oleh Roh Kudus juga bertentangan dengan keinginan berbuat dosa. Keduanya saling bermusuhan/bertentangan. Jika hidupmu tidak dipimpin oleh Roh Kudus, keinginanmu yang baik akan menghasilkan perbuatan dosa/jahat.

Konsep Teologis

Berdasarkan teks di atas, hidup orang percaya yang dipimpin oleh Roh Kudus seperti ini. 1. Apa yang Roh Kudus pimpin?

Roh Kudus memimpin atau membimbing keinginan orang percaya kepada perbuatan baik bukan dosa. Roh Kudus dan keinginan adalah tersembunyi di dalam diri orang percaya. Roh Kudus bekerja secara tersembunyi di dalam diri orang percaya dengan cara mengarahkan keinginan kita kepada hal atau perbuatan yang baik kepada sesama. Perbuatan baik tidak lagi tersembunyi melainkan nampak sebagai efek.

2. Mengapa hidup kita perlu dipimping oleh Roh Kudus?

Penekanannya di sini adalah mengapa Roh Kudus yang memimpin. Jawabannya jelas pada ayat 17. Perjuangan orang percaya adalah melawan keinginan untuk berbuat dosa. Roh Kudus yang tinggal di dalam diri orang percaya menjadi pribadi Allah yang langsung bermusuhan dengan keinginan perbuatan jahat/dosa itu. Keinginan Roh Kudus bermusuhan dengan keinginan daging. Oleh karena itu, orang yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah orang yang berjuang melawan keinginan untuk berbuat dosa dalam hidupnya.

3. Hasil atau efek hidup dipimpin oleh Roh Kudus adalah perbuatan baik.

Rasul Paulus menyatakan bahwa tanpa pimpinan Roh Kudus, manusia cenderung rapuh dan jatuh dalam perbuatan dosa. Keinginan yang baik di dalam diri memang ada namun keinginan jahat selalu menang atas keinginan baik itu. Jika hidup orang percaya dipimpin oleh Roh Kudus, maka di dalam diri orang tersebut memiliki pertentangan atau permusuhan dengan keinginan untuk berbuat dosa. Pertentangan ini menjadi semacam konflik batin dan akan menghasilkan efek atau buah yang baik yaitu perbuatan-perbuatan baik. Hidup dipimpin oleh Roh Kudus pasti akan menghasilkan buah yang baik atau perbuatan yang baik kepada sesama.

Sa pel Teks

Kolose 2: 6-7

GNT

6 ὩςiοὖνiπαρελάβετεiτὸνiΧριστὸνiἸησοῦνiτὸνiκύριον,iἐνiαὐτῷπεριπατεῖτε,

7 ἐρριζωμένοιiκαὶἐποικοδομούμενοιiἐνiαὐτῷκαὶβεβαιούμενοιiτῇπίστειiκαθὼςiἐδιδάχθητε,iπερισσεύοντεςiἐνi

εὐχαριστίᾳ.

RSV

6 As therefore you received Christ Jesus the Lord, so live in him,

7 rooted and built up in him and established in the faith, just as you were taught, abounding in

thanksgiving.

Terjemahan Dinamis

6-7 Karena seperti kamu telah mengakui Kristus Yesus sebagai Allah, hendaklah kamu hidup seperti

orang yang bersekutu di dalam Dia. Kamu dapat melakukan hal ini dengan cara membangun dasar hidupmu yang teguh di dalam Kristus dan bertumbuh dengan dasar tersebut, semakin menaruh kepercayaanmu kepada Dia, itulah semua yang telah kuajarkan kepadamu, semakin

mengekspresikan syukurmu kepada Allah.

Konsep Teologis

Teks ini menjelaskan tentang konsep orang yang hidup bersekutu di dalam Kristus. Perbuatannya seperti cermin Kristus. Dia hidup seperti orang yang hidup bersekutu di dalam Kristus.

1. Pengakuan berbanding sejajar dengan perbuatan

Orang yang hidup bersekutu di dalam Kristus sama seperti orang yang mengakui Kristus Yesus sebagai Allah mereka. Pengakuan kepada Kristus sebagai Allah berarti pengakuan hidup dia di dalam Kristus. Mengakui Kristus sebagai Allah berarti Kristus sebagai cermin terhadap segala perbuatan dia. Pengakuan dan perbuatan berbanding sejajar.

2. Ciri-ciri orang yang hidup bersekutu di dalam Kristus

Rasul Paulus menuliskan ada 4 ciri orang yang mengakui dan hidup seperti orang yang bersekutu di dalam Kristus. Pertama, dia akan membangun hidupnya dengan dasar yang teguh. Dasar yang teguh itu adalah berakar atau tertanam kuat di dalam tanah atau fondasi yang tertancam sangat dalam sehingga kukuh berdiri. Dasar yang teguh itu ada di dalam Kristus sendiri. Dia membangun dasar hidupnya yang teguh di dalam Kristus bukan materi atau uang atau hal-hal duniawi lainnya. Kedua, dia akan bertumbuh dengan dasar yang teguh. Seperti pohon yang berakar kuat, batang dan

dahan-dahannya bertumbuh semakin tinggi dengan akar sebagai penopang yang kuat. Begitu juga orang yang hidupnya bersekutu di dalam Kristus. Dia bertumbuh semakin dewasa dengan topangan atau fondasi yang kuat di dalam Kristus. Ketiga, dia semakin menaruh kepercayaan kepada Kristus. Hidup yang semakin bertumbuh dewasa tentu tidak lepas dari berbagai badai. Kesulitan dan

penderitaan pasti terjadi. Selain dasar atau fondasi yang kuat, Rasul Paulus juga mengajarkan untuk semakin besar menaruh kepercayaan kepada Kristus. Dengan demikian, di tengah badai sekalipun, hidup tidak akan roboh melainkan tetap kukuh berdiri. Bersekutu dengan Dia berarti juga

mempercayakan sepenuhnya hidup itu ke dalam tangan Kristus. Bersandar sepenuhnya kepada Dia. Membangun dasar yang teguh, bertumbuh semakin dewasa, dan mempercayakan sepenuhnya hidup kepada Kristus itu menjadi pengajaran rasul Paulus kepada jemaat Kolose. Dari itu semua,

hendaklah juga disertai sikap yang semakin bersyukur kepada Allah terhadap apa yang sudah dikerjakan oleh Kristus di dalam hidup orang percaya. Bersyukur selalu menjadi ciri keempat orang yang hidup bersekutu di dalam Kristus.

Sa pel Teks

Roma 1: 16-17 GNT

16Οὐγὰρiἐπαισχύνομαιiτὸεὐαγγέλιον,iδύναμιςiγὰρiθεοῦἐστινiεἰςiσωτηρίανiπαντὶτῷπιστεύοντι,iἸουδαίῳτεi

πρῶτονiκαὶἝλληνι.

17 δικαιοσύνηiγὰρiθεοῦἐνiαὐτῷἀποκαλύπτεταιiἐκiπίστεωςiεἰςiπίστιν,iκαθὼςiγέγραπται,iὉδὲδίκαιοςiἐκi

πίστεωςiζaσεται.

RSV

16 For I am not ashamed of the gospel: it is the power of God for salvation to every one who has

faith, to the Jew first and also to the Greek.

17 For in it the righteousness of God is revealed through faith for faith; as it is written, "He who

through faith is righteous shall live."

Terjemahan Dinamis

16-17 Aku sangat percaya kepada kabar baik yang menjadi sarana Allah menyelamatkan setiap orang

yang percaya, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang non Yahudi. Karena kabar baik itu menjelaskan bahwa Allah membenarkan manusia sehingga manusia kembali memiliki relasi yang baik dengan-Nya. Itu terjadi karena manusia percaya dari sejak awalnya. Seperti yang dituliskan dalam Kitab Suci, “Orang yang dipulihkan relasinya dengan Allah oleh karena kepercayaannya akan benar-benar hidup.”

Konsep Teologis

Teks ini menguraikan tentang konsep Injil atau kabar baik secara singkat dan padat namun sangat penting dan berharganya bagi manusia secara keseluruhan. Dua ayat ini merupakan inti berita Injil yang akan diuraikan secara panjang lebar lagi oleh Rasul Paulus pada pasal-pasal berikutnya di dalam surat Roma.

1. Kabar baik adalah kabar keselamatan universal

Rasul Paulus memahami konsep Injil sehingga dia sangat meyakini isi berita Injil tersebut (lihat juga pembukaan surat Roma ayat 1-7). Dia telah menuliskan sebelumnya bahwa dia menjadi utusan khusus untuk mewartakan berita tersebut. Rasul Paulus telah mewartakan kabar itu dan sekarang dia meyakini dengan sangat isi kabar tersebut. Kabar itu adalah kabar keselamatan bagi semua orang yang percaya yang sudah disediakan oleh Allah. Kabar itu menjadi sarana Allah

menyelamatkan mereka yang percaya bukan hanya bangsa Yahudi tetapi juga bangsa bukan Yahudi. Sekarang kabar itu adalah kabar keselamatan universal. Itulah kabar baik yang diberitakan oleh Rasul Paulus dan diteruskan hingga sekarang oleh orang percaya.

2. Kabar baik itu menjelaskan relasi yang kembali pulih

Kabar baik adalah kabar keselamatan. Rasul Paulus menjelaskan lebih dalam lagi tentang keselamatan ini. Keselamatan bukan hanya sekedar orang selamat dari hukuman kekal sehingga masuk ke sorga. Keselamatan berbicara tentang pulihnya relasi manusia dengan Allah seperti dulu kala. Relasi yang rusak karena dosa manusia dipulihkan oleh Allah dengan jalan Allah membenarkan sendiri manusia berdosa. Manusia tidak dapat membenarkan dirinya hanya Allah saja yang sanggup melakukannya. Allah membenarkan manusia menjadi kabar baik untuk kita semua.

3. Kabar baik itu diresponi dengan sikap percaya sepenuhnya

Istilah “dari iman kepada iman”imau menunjukkan bahwa hanya dengan iman atau kepercayaan saja yang diperlukan untuk meresponi kabar baik itu. Sikap percaya sepenuhnya menjadi satu-satunya respon yang diminta Allah kepada manusia. Kabar baik itu akan menjadi keselamatan jika diresponi dengan sikap percaya. Sikap percaya sepenuhnya membuat manusia menjadi yakin bahwa

hubungannya dengan Allah menjadi pulih dan disitulah terjadi keselamatan. Hanya dengan iman manusia diselamatkan. Poin 1-3 di atas diuraikan secara mendalam lagi pada pasal 1:18 – 11: 36.

4. Kabar baik itu menghasilkan kualitas hidup yang tinggi

Rasul Paulus mengutip dari kitab suci bahwa mereka yang dipulihkan oleh Allah karena kepercayaan mereka akan benar-benar hidup. Hidup di sini bukan hanya sekedar hidup secara fisik atau

eksistensi tetapi juga kualitas hidup yang berbeda sebelum diselamatkan. Rasul Paulus menjelaskan hal ini secara panjang lebar pada pasal 12-16.

Sa pel Teks

2 Timotius 3: 16-17 GNT

16 πᾶσαiγραφbθεόπνευστοςiκαὶὠφέλιμοςiπρὸςiδιδασκαλίαν,iπρὸςiἐλεγμόν,iπρὸςiἐπανόρθωσιν,iπρὸςiπαιδείανi

τbνiἐνiδικαιοσύνd,

17 ἵναiἄρτιοςiᾖὁτοῦθεοῦἄνθρωπος,iπρὸςiπᾶνiLργονiἀγαθὸνiἐξηρτισμένος.

RSV

16 All scripture is inspired by God and profitable for teaching, for reproof, for correction, and for

training in righteousness,

17 that the man of God may be complete, equipped for every good work.

Terjemahan Dinamis

16-17 Allah membuat semua kitab suci menjadi hidup oleh roh-Nya yang hidup sehingga semua kitab

itu berguna untuk mengajar kebenaran Allah, untuk membukakan kesalahan orang, untuk menolong mereka memperbaiki kesalahan tersebut, dan untuk menunjukkan kepada mereka cara hidup yang sesuai kebenaran Allah yang diajarkan di dalam kitab suci. Sebagai hasilnya, setiap umat Allah akan sepenuhnya sanggup dan terlatih untuk melakukan setiap perbuatan baik.

Konsep Teologis

Teks di atas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ayat 10-17. Dua ayat di atas hendak menegaskan kembali kepada Timotius untuk tetap berpegang teguh pada (tinggal dalam) kebenaran yang sudah dipelajari dan diyakini walaupun dia ada di dalam kondisi atau masa yang sangat

menyulitkan. Kitab suci menjadi sumber yang terpercaya dan dapat diandalkan. Timotius tidak boleh mundur walaupun menderita melainkan tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran di dalam kitab suci. Mengapa? Seluruh kitab suci dinapaskan oleh Allah. Kitab suci itu lebih dari sekedar kitab atau buku ajaran. Kitab suci itu hidup oleh karena roh Allah yang menghidupkan. Ada beberapa indikasi atau tanda kitab suci itu hidup.

1. Kitab suci itu berguna untuk mengajar kebenaran Allah.

Pemikiran, rencana, dan kehendak Allah ada di dalam kitab suci. Kitab suci telah dipelajari dan

Dalam dokumen Analisis Teks Narasi dan Surat Dalam Per (Halaman 102-116)