• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akibat Hukum Terhadap Notaris/PPAT Tidak Dapat Selesai Pengurusan Hak Tanggungan Sesuai Dengan Jangka Waktu Yang Ditetapkan Dalam

Dalam dokumen Universitas Sumatera Utara (Halaman 105-112)

KONSEKUENSI HUKUMNYA BAGI NOTARIS DAN DEBITUR, BILAMANA PEJABAT (NOTARIS/PPAT) TIDAK DAPAT

C. Akibat Hukum Terhadap Notaris/PPAT Tidak Dapat Selesai Pengurusan Hak Tanggungan Sesuai Dengan Jangka Waktu Yang Ditetapkan Dalam

Covernote

Covernote yang dibuat oleh notaris/PPAT dapat diketahui merupakan sebuah

surat keterangan yang dibuat oleh notaris/PPAT. Akan tetapi, surat keterangan atau covernote tersebut tidak ada diatur didalam undang-undang jabatan notaris maupun

peraturan pemerintah tentang pejabat pembuat akta tanah. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa surat keterangan atau covernote yang dibuat oleh notaris/

140Pasal 1265 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

PPAT tersebut adalah surat keterangan biasa karena syarat suatu surat keterangan yang otentik harus diatur oleh undang-undang.

Covernote yang merupakan suatu surat keterangan biasa yang dibuat oleh

notaris/PPAT tidak akan memberikan pertanggungjawaban hukum kepada notaris/

PPAT apabila surat keterangan atau covernote tersebut tidak memenuhi unsur suatu perbuatan melawan hukum. Berikut beberapa ketentuan-ketentuan yang termasuk dalam suatu keterangan perbuatan melawan hukum menurut KUH Pidana, sebagai berikut:

1. Barang siapa dalam keadaan di mana undang-undang menentukan supaya memberi keterangan di atas sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada keterangan yang demikian, dengan sengaja memberi keterangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan, secara pribadi maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun (Pasal 242 KUH Pidana).141

2. Jika keterangan palsu di atas sumpah diberikan dalam perkara pidana dan merugikan terdakwa atau tersangka, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun (Pasal 243 KUH Pidana).142

3. Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya

141Pasal 242 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

142Pasal 243 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun. (Pasal 263 KUH Pidana).143

4. Barang siapa membuat surat otentik palsu, surat hutang atau sertifikat hutang dari sesuatu negara atau bagiannya ataupun dari suatu lembaga umum, surat sero atau hutang atau sertifikat sero atau hutang dari suatu perkumpulan, yayasan, perseroan atau maskapai, talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu surat yang diterangkan dalam 2 dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan sebagai pengganti surat-surat itu, surat kredit atau surat dagang yang diperuntukkan untuk diedarkan (Pasal 264 KUH Pidana).144

5. Barang siapa menyuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam suatu akta otentik mengenai sesuatu hal yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai akta itu seolah-olah keterangannya sesuai dengan kebenaran, diancam, jika pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun (Pasal 266 KUH Pidana).

6. Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun dan barang siapa barang siapa dengan

143Pasal 263 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

144Pasal 264 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

sengaja memakai surat keterangan palsu tersebut diancam pidana penjara paling lama delapan tahun enam bulan (Pasal 267 KUH Pidana).145

Berdasarkan uraian ketentuan-ketentuan keterangan yang merupakan perbuatan melawan hukum menurut KUH Pidana bahwa dapat diketahui covernote dapat termasuk dalam perbuatan melawan hukum menurut Pasal 263 KUH Pidana, apabila covernote yang dibuat oleh notaris/PPAT tersebut telah sengaja memberi keterangan palsu. Covernote tidak dapat termasuk suatu perbuatan melawan hukum dalam Pasal 264 KUH Pidana karena covernote yang dibuat oleh notaris/PPAT bukan suatu akta otentik.

Pada prakteknya covernote yang dibuat oleh notaris/PPAT berkaitan dengan penyelesaian proses hak tanggungan memuat keterangan, sebagai berikut:

1. Keterangan bahwa telah dibuatnya suatu perjanjian pemberian hak tanggungan yang dibuat oleh notaris/PPAT tersebut;

2. Keterangan bahwa hak atas tanah sudah proses didaftarkan ke kantor pertanahan oleh notaris/PPAT tersebut;

3. Keterangan bahwa hak tanggungan sudah proses didaftarkan ke kantor pertanahan oleh notaris/PPAT tersebut;

4. Keterangan mengenai tempo waktu selesainya pendaftaran hak atas tanah maupun pendaftaran hak tanggungan;

5. Keterangan lain-lainnya yang dibutuhkan dalam pencairan kredit oleh bank.146

145Pasal 267 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

146Hasil Wawancara Notaris/ PPAT Indra Sakti Tarigan Tanggal 2 Bulan 5 Tahun 2018.

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan covernote pada umumnya berisikan keterangan berkaitan dengan penyelesaian proses hak tanggungan dalam suatu perjanjian kredit dapat berakibat hukum pidana sesuai dengan Pasal 263 KUH Pidana jika keterangan dalam isi surat tersebut merupakan keterangan palsu atau tidak dalam keadaan sebenarnya, seperti halnya sebagai berikut:

1. Notaris/PPAT membuat keterangan telah dibuatnya suatu perjanjian pemberian hak tanggungan akan tetapi pada kenyataannya belum ada;

2. Notaris/PPAT membuat keterangan bahwa hak atas tanah maupun hak tanggungan sedang dalam proses dalam kantor pertanahan namun pada keadaan sebenarnya belum ada didaftarkan ke kantor pertanahan;

3. Keterangan-keterangan palsu yang dengan “sengaja” tidak sesuai dengan sebenarnya yang dibuat oleh notaris agar debitur mendapat pencairan uang fasilitas kredit.

Berdasarkan Pasal 1263 KUH Pidana bahwa keterangan-keterangan palsu dalam covernote yang dibuat oleh notaris/PPAT seperti diatas yang memberikan akibat hukum terhadap notaris/PPAT dapat dihukum penjara paling lama enam tahun.

Ancaman hukum penjara paling lama enam tahun tersebut dapat mengakibatkan notaris ataupun PPAT diberhentikan dengan tidak hormat, sebagai berikut:

1. Berdasarkan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, bahwa notaris diberhentikan dengan tidak hormat oleh Menteri karena dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

2. Berdasarkan Pasal 28 ayat (2) huruf b Peraturan Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah, bahwa apabila PPAT dijatuhi hukuman kurungan atau penjara karena melakukan kejahatan perbuatan pidana yang diancam hukuman kurungan atau penjara lima tahun atau lebih berat berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap diberhentikan dengan tidak hormat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Peraturan Kepala BPN Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah dapat diketahui bahwa ancaman hukuman penjara diatas 5 tahun dapat diberhentinkan dari jabatan notaris/PPAT sehingga dapat diketahui bahwa keterangan palsu dengan sengaja akan memberikan akibat hukum terhadap notaris/

PPAT diberhentikan dengan tidak hormat termasuk keterangan palsu atas covernote yang dibuat oleh notaris/PPAT berkaitan dengan penyelesaian proses hak tanggungan dalam suatu perjanjian kredit.

Berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata, bahwa tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut. Berdasarkan hal dapat disimpulkan juga keterangan covernote yang dibuat oleh notaris/PPAT berkaitan dengan penyelesaian proses hak tanggungan dalam suatu perjanjian kredit apabila memuat keterangan palsu dengan sengaja akan memberikan akibat hukum terhadap notaris/PPAT mengganti kerugian yang diderita oleh bank

atau kreditur, apabila dapat terdapat kerugian yang dapat dibuktikan oleh bank atau kreditur.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan apabila tidak dapat diselesaikan pengurusan hak tanggungan sesuai dengan covernote yang dibuat oleh notaris/PPAT akan memberikan akibat hukum berupa blacklist oleh bank dimana hilangnya kepercayaan oleh bank terhadap notaris dalam hal kemampuan notaris/PPAT untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan sehingga bank akan membatasi pemberian pekerjaan atau bahkan mengehentikan hubungan kerja terhadap notaris/PPAT dan bila terdapat suatu keterangan palsu atau keterangan yang tidak dalam keadaan yang sebenarnya dalam covernote, maka notaris/PPAT dikenakan tanggung jawab pidana yaitu hukum penjara dengan ancaman 6 tahun yang dimana dengan ancaman hukum tersebut notaris/PPAT diberhentikan tidak hormat, dan notaris/PPAT bertanggung jawab menganti kerugian kepada bank atau kreditur jika dapat dibuktikan kerugian yang dialami.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen Universitas Sumatera Utara (Halaman 105-112)