• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian III Aktiva

R. Aktiva Lain:

3. Aktiva Lainnya

Aktiva lainnya adalah aktiva yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri. 2. Dasar Pengaturan

a. PSAK 16 Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain

b. PSAK 46 Akuntansi Pajak Tangguhan

c. PSAK 47 Akuntansi Tanah

d. PSAK 59 Akuntansi Perbankan Syariah

3. Penjelasan

a. Komponen aktiva lain-lain, antara lain: 1) aktiva tetap yang tidak digunakan; 2) beban dibayar dimuka;

3) beban yang ditangguhkan; 4) agunan yang diambil alih; 5) emas batangan;

6) commemorative coin; dan

7) uang muka pajak.

b. Aktiva tetap yang tidak digunakan adalah aktiva tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif (operasional) dan ditahan untuk dilepaskan.

c. Beban dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya dan masa manfaatnya (jangka waktu) telah diperjanjikan sejak awal. Misalnya: biaya asuransi, biaya sewa.

d. Beban yang ditangguhkan adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya dan masa manfaatnya ditentukan oleh kebijakan manajemen. Beban ditangguhkan antara lain berupa hak atas tanah, yaitu biaya legal audit, biaya pengukuran dan pematokan ulang, biaya notaris, biaya jual beli dan PPAT, pajak terkait dengan jual beli tanah dan biaya resmi yang dibayar kepada kas negara.

e. Agunan yang diambil alih adalah agunan yang diperoleh bank dari pem- biayaan macet setelah adanya pengalihan hak kepemilikan melalui lelang atau penyerahan secara sukarela oleh nasabah.

Bagian III Akuntansi Aktiva

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-99

Pengakuan dan Pengukuran

a. Pada dasarnya aktiva lainnya diakui pada saat terjadinya sebesar biaya perolehan.

b. Emas batangan dinilai sebesar harga pasar setelah dikurangi dengan taksiran biaya penjualan (net realizable value).

c. Aktiva tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan ditahan untuk dilepaskan:

1) dinilai sebesar nilai tercatat dan tidak disusutkan;

2) jika terjadi penurunan nilai, aktiva tersebut harus diturunkan nilainya dan diakui kerugiannya pada saat terjadinya; dan

3) keuntungan atau kerugian diakui pada saat aktiva tersebut dilepaskan.

d. Commemorative coin dinilai sebesar nilai perolehannya.

e. Agunan yang diambil alih:

1) Apabila nilai agunan yang diperoleh, baik melalui lelang maupun penyerahan secara sukarela, lebih kecil daripada pembiayaan atau piutang, maka selisihnya dibebankan pada Penyisihan Kerugian Aktiva Produktif (PKAP) pembiayaan atau piutang.

2) Apabila nilai agunan yang diperoleh, baik melalui lelang maupun penyerahan secara sukarela, lebih besar daripada pembiayaan atau piutang, maka selisihnya dikembalikan kepada nasabah.

3) Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi dan tidak disusutkan.

4) Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan.

5) Agunan yang diambil alih sekurang-kurangnya dalam waktu satu tahun dilakukan penilaian kembali untuk memastikan ada tidaknya penurunan nilai permanen.

Penyajian

Aktiva lainnya disajikan secara gabungan sesuai dengan karakteristik jenis masing-masing aktiva lainnya, kecuali oleh otoritas pengawas atau ketentuan harus disajikan tersendiri.

5. Jurnal

a. Pada saat perolehan Db. Aktiva lainnya

Kr. Kas/rekening…/kliring

b. Pemindahan klasifikasi dari aktiva tetap ke aktiva lainnya (aktiva tetap yang tidak digunakan)

Db. Aktiva lainnya (Aktiva tetap yang tidak digunakan) Db. Akumulasi penyusutan

Db. Kerugian penurunan nilai aktiva tetap (jika ada) Kr. Aktiva tetap

c. Pada saat mengamortisasi beban dibayar dimuka/beban ditangguhkan. Db. Beban amortisasi

Bagian III Akuntansi Aktiva

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-100

Kr. Aktiva lainnya (beban dibayar dimuka/beban ditangguhkan)

d. Pada saat pelunasan pembiayaan mudharabah/musyarakah dengan cara pengambilalihan agunan (asumsi kualitas pembiayaan macet dan kerugian disebabkan oleh kelalaian mudharib):

1) Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih sama dengan total kewajiban nasabah (pokok pembiayaan dan bagi hasil yang terhutang):

Db. Agunan yang diambil alih

Kr. Pembiayaan mudharabah/musyarakah Kr. Pendapatan bagi hasil pembiayaan

Bersamaan dengan itu me-reverse tagihan kontinjensi pendapatan bagi hasil non-performing.

2) Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih lebih kecil dari nilai kewajiban nasabah yang jumlahnya hanya dapat melunasi sebagian pokok pembiayaan, sisa pembiayaan dihapusbukukan:

Db. Agunan yang diambilalih

Db. Penyisihan kerugian pembiayaan Kr. Pembiayaan mudharabah/musyarakah

Bersamaan dengan itu me-reverse tagihan kontinjensi pendapatan bagi hasil non-performing.

3) Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih lebih besar daripada nilai kewajiban nasabah, maka pengambil- alihan diperlakukan sebagai jual-beli dan agunan dicatat sebesar nilai bersih yang direalisasi sebagai berikut:

Db. Agunan yang diambil alih

Kr. Pembiayaan mudharabah/musyarakah Kr. Pendapatan bagi hasil

Kr. Kas/rekening nasabah (kelebihan penjualan agunan)

Bersamaan dengan itu me-reverse tagihan kontinjensi pendapatan bagi hasil non-performing.

e. Pada saat pelunasan piutang murabahah dengan cara pengambilalihan agunan (asumsi kualitas piutang macet):

1) Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih sama dengan jumlah piutang nasabah (pokok dan margin): Db. Agunan yang diambil alih

Kr. Piutang murabahah

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Pendapatan margin murabahah

2) Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih lebih kecil dari nilai kewajiban nasabah yang jumlahnya hanya dapat melunasi pokok, sedangkan sisa margin murabahah ditangguhkan dibatalkan:

Db. Agunan yang diambilalih

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Piutang murabahah

3) Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih lebih kecil dari nilai kewajiban nasabah yang jumlahnya hanya

Bagian III Akuntansi Aktiva

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-101

dapat melunasi sebagian pokok, dan sisa pokok dihapusbukukan sedangkan sisa margin murabahah ditangguhkan dibatalkan:

Db. Agunan yang diambilalih

Db. Margin murabahah ditangguhkan

Db. Penyisihan kerugian piutang murabahah Kr. Piutang murabahah

4) Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih lebih besar daripada nilai kewajiban nasabah, maka pengambil- alihan diperlakukan sebagai jual-beli dan agunan dicatat sebesar nilai bersih yang direalisasi sebagai berikut:

Db. Agunan yang diambil alih Kr. Piutang murabahah

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Pendapatan margin murabahah

Kr. Kas/rekening nasabah (kelebihan penjualan agunan)

f. Pada saat penjualan aktiva tetap yang tidak digunakan/agunan yang diambil alih:

Db. Kas/rekening…/kliring Db. Rugi penjualan Kr. Aktiva lainnya

(Dalam penjualan aktiva lainnya dimungkinkan terjadi keuntungan atau kerugian).

6. Pengungkapan

Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: a. Kebijakan akuntansi.

b. Jumlah biaya riset yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan. c. Metode amortisasi dan masa manfaat.

Dalam dokumen Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indo (Halaman 127-131)