• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyertaan Pada Entitas Lain

Dalam dokumen Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indo (Halaman 116-120)

Bagian III Aktiva

P. Penyertaan Pada Entitas Lain

Penyertaan pada entitas lain adalah penanaman dana bank syariah/lembaga keuangan syariah dalam bentuk kepemilikan saham pada lembaga keuangan syariah lain untuk tujuan investasi jangka panjang, baik dalam rangka pendirian maupun ikut serta dalam operasi lembaga keuangan lain, termasuk penyertaan sementara dalam rangka restrukturisasi pembiayaan atau lainnya.

2. Dasar Pengaturan

a. PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi

b. PSAK 13 Akuntansi Investasi

c. PSAK 15 Akuntansi Investasi dalam Perusahaan Asosiasi

d. PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah

e. Pengalihan pembiayaan menjadi penyertaan saham diakui sebesar nilai wajar dari saham yang diterima (modifikasi PSAK 31 Akuntansi

Perbankan, paragraf 35).

f. Penyertaan yang berasal dari restrukturisasi pembiayaan merupakan penyertaan sementara sehingga dinilai dengan metode biaya (cost) tanpa memperhatikan besarnya kepemilikan. Bila terdapat penurunan permanen maka nilai tercatat penyertaan tersebut harus disesuaikan sebesar nilai penurunan permanen tersebut. Penyertaan ini disajikan terpisah dari penyertaan lainnya dan tidak perlu dilakukan konsolidasi laporan keuangan karena sifat penyertaannya sementara. (PSAK 31 Akuntansi

Perbankan, paragraf 36)

g. Penyertaan yang berasal dari restrukturisasi pembiayaan merupakan penyertaan sementara dengan jangka waktu sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan prinsip syariah.

3. Penjelasan

a. Penyertaan pada entitas lain berdasarkan kepemilikan saham dapat dibedakan antara:

1) Kepemilikan saham kurang dari 20% hak suara pada perusahaan investee, diakui dengan metode biaya kecuali investor mempunyai pengaruh yang signifikan maka investasi tersebut diakui dengan metode ekuitas.

2) Kepemilikan saham 20% ke atas dari hak suara pada perusahaan investee, diakui dengan metode ekuitas.

b. Penyertaan dalam saham pada anak perusahaan 50% ke atas dari hak suara pada suatu perusahaan dianggap ada unsur pengendalian sehingga wajib untuk dilakukan konsolidasi laporan keuangan. Meskipun hak suara kurang dari 50%, pengendalian tetap dianggap ada apabila dapat dibukti- kan adanya salah satu kondisi berikut:

Bagian III Akuntansi Aktiva

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-88

1) Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan financial dan operasional perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

2) Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus perusahaan; atau

3) Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus. c. Anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila:

1) Pengendalian dimaksudkan untuk sementara, karena saham anak perusahaan dibeli dengan tujuan untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek; atau

2) Anak perusahaan dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang sehingga mempengaruhi secara signifikan kemampuannya dalam mentransfer dana kepada induk perusahaan.

d. Pengaruh signifikan adalah wewenang untuk berpartisipasi dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi investee tetapi bukan merupakan terhadap kebijakan tersebut.

e. Pengendalian adalah kekuatan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi dari sebuah perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari aktivitasnya.

f. Metode Ekuitas (Equity Method) adalah metode akuntansi yang mencatat investasi pada mulanya sebesar biaya perolehan (cost) dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian pemilikan investor atas aktiva bersih investee yang terjadi setelah perolehan. Laporan laba rugi investor merefleksikan bagian laba atau rugi investor atas hasil usaha investee. g. Metode Biaya (Cost Method) adalah metode akuntansi yang mencatat

investasi sebesar biaya perolehan. Penghasilan baru diakui oleh investor apabila investee mendistribusikan laba bersih (kecuali dividen saham) yang berasal dari laba setelah tanggal perolehan.

h. Investasi yang berasal dari restrukturisasi pembiayaan merupakan penyertaan sementara yang wajib diakui dengan metode biaya. Investasi ini disajikan terpisah dari investasi lainnya dan tidak perlu dilakukan konsolidasi laporan keuangan walaupun penyertaan pada saham tersebut melebihi 50%.

i. Jika ada penyertaan pada entitas lain di luar negeri dalam valuta asing wajib dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs laporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

j. Bank umum hanya diperkenankan melakukan penyertaan modal pada: 1) Perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha,

modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

2) Perusahaan lain di luar bidang keuangan dalam rangka restrukturisasi pembiayaan.

k. Ketentuan lain mengenai penyertaan mengikuti ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.

Bagian III Akuntansi Aktiva

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-89

Pengakuan dan Pengukuran

a. Menurut metode biaya, investor mencatat investasinya sebesar biaya perolehan. Investor mengakui penghasilan hanya sebatas distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh investee setelah tanggal perolehan.

b. Pada awal transaksi penyertaan saham diakui sebesar harga perolehan (cost).

c. Pendapatan dari penyertaan pada saham yang kepemilikan sahamnya kurang dari 20% termasuk penyertaan yang berasal dari restrukturisasi pembiayaan, diakui pada saat anak perusahaan membagikan dividen tunai, sedangkan dividen saham tidak boleh diakui sebagai pendapatan atau penambahan nilai penyertaan dimaksud. Pos penyertaan pada entitas lain akan dikredit apabila:

1) Penerimaan dividen yang merupakan keuntungan yang berasal dari laba yang ditahan dari periode sebelum penyertaan tersebut dilakukan.

2) Penurunan nilai penyertaan yang disebabkan karena anak perusaha- an menderita kerugian yang sangat material.

d. Pendapatan dari penyertaan pada saham yang kepemilikan sahamnya sebesar 20% ke atas diakui pada saat perusahaan anak mengumumkan labanya. Penerimaan dividen tunai diakui sebagai pengurang nilai penyer- taan yang bersangkutan, sedangkan penerimaan dividen dalam bentuk saham tidak mempengaruhi nilai penyertaan yang bersangkutan.

e. Menurut metode ekuitas, penyertaan pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambah atau dikurangi untuk mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal perolehan. Distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima dari investee me- ngurangi nilai tercatat (carrying amount) investasi. Penyesuaian terhadap nilai tercatat tersebut juga diperlukan untuk mengubah hak kepemilikan proporsional investor pada investee yang timbul dari perubahan dalam ekuitas investee yang belum diperhitungkan ke dalam laporan laba rugi. Perubahan semacam itu meliputi perubahan yang timbul sebagai akibat dari revaluasi aktiva tetap, perbedaan dalam penjabaran valuta asing, dan dari penyesuaian selisih yang timbul dari penggabungan usaha.

f. Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal ketika: 1) Investor tidak memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan

asosiasi tetapi menahan seluruh atau sebagian investasinya; atau 2) Adanya pembatasan operasi perusahaan asosiasi atau tujuan

investasi tersebut untuk dijual dalam jangka pendek.

g. Jika berdasarkan metode ekuitas, bagian investor atas kerugian perusaha- an asosiasi sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, maka pe- nyertaan dilaporkan nihil. Kerugian selanjutnya diakui oleh investor apabila telah timbul kewajiban atau investor melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya. Jika perusahaan asosiasi selanjutnya menghasilkan laba, investor akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui.

Bagian III Akuntansi Aktiva

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-90

a. Kepemilikan saham baik metode biaya maupun ekuitas disajikan pada akun penyertaan pada entitas lain. Penyertaan yang berasal dari restruk- turisasi pembiayaan disajikan terpisah dari penyertaan pada entitas lainnya.

b. Penyertaan dengan metode biaya disajikan sebesar biaya perolehan (cost). Penyisihan yang dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian atas penyertaan tersebut disajikan sebagai pos pengurang penyertaan. c. Penyertaan saham dengan metode ekuitas disajikan sebesar biaya per-

olehan ditambah laba atau dikurang rugi perusahaan asosiasi.

d. Jika ada pernyertaan pada entitas lain di luar negeri dalam valuta asing wajib dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs laporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

5. Jurnal

a. Pada saat melakukan penyertaan, baik metode biaya dan ekuitas. Db. Penyertaan pada entitas lain

Kr. Kas/rekening.../kliring/pembiayaan/piutang b. Pada saat pengakuan pendapatan atau kerugian:

1) Metode biaya Tidak ada jurnal 2) Metode ekuitas

a) jika laba

Db. Penyertaan pada entitas lain Kr. Pendapatan dividen

b) jika rugi

Db. Rugi dividen

Kr. Penyertaan pada entitas lain c. Pada saat penerimaan deviden:

1) Metode biaya a) Dividen tunai.

Db. Kas/kliring

Kr. Pendapatan dividen a) Dividen saham

Tidak ada jurnal 2) Metode ekuitas

Db. Kas/Kliring

Kr. Penyertaan pada entitas lain

d. Pada saat pelepasan saham, baik sebagian atau keseluruhan Db. Kas/Rekening.../Kliring

Kr. Investasi pada entitas lain Keterangan

Pada saat pelepasan saham akan terjadi keuntungan atau kerugian penjualan saham.

Bagian III Akuntansi Aktiva

Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia III-91

Tambahan saham yang berasal dari dividen saham yang dikeluarkan oleh perusahaan asosiasi (investee).

7. Ketentuan Lain-lain

Investasi yang berasal dari restrukturisasi pembiayaan wajib ditarik kembali apabila perusahaan debitur telah memperoleh laba bersih selama dua tahun berturut-turut. Dan apabila selama lima tahun belum ditarik kembali maka wajib dihapusbukukan.

Q. AKTIVA TETAP DAN AKUMULASI PENYUSUTAN

Dalam dokumen Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indo (Halaman 116-120)