• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.3 Portofolio Bank

2.1.3.1 Aktiva Produktif Bank

Aktiva produktif merupakan aset yang dapat menghasilkan pendapatan. Aktiva produktif adalah penanaman dana bank dalam valuta rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, deposito, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontingensi pada transaksi rekening administratif. Aset produktif berfungsi untuk memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkan oleh bank. Namun demikian, penempatan dana dalam aktiva produktif juga memiliki resiko, yaitu resiko dana yang disalurkan tidak dapat kembali. Resiko atas penempatan dalam bentuk aktiva produktif ini dapat menimbulkan kerugian bank. Bank perlu membentuk cadangan kerugian aktiva produktif, yaitu penyisihan penghapusan produktif (PPAP). Jenis-jenis aktiva produktif adalah kredit, deposito, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, dan transaksi rekening administratif.

1. Kredit

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk cerukan (overdraft), yaitu saldo negatif pada rekening giro nasabah yang tidak dapat dibayar lunas pada akhir hari, pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang, dan pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain.

Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang. Kredit juga dapat meningkatkan utility (daya guna) suatu barang, meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Fungsi kredit yang selanjutnya adalah dapat menambah gairah berusaha masyarakat. Manusia adalah makhluk yang selalu melakukan kegiatan ekonomi dengan selalu berusaha memenuhi kebutuhannya, sehingga diperlukan uang untuk dapat mewujudkan kebutuhan tersebut. Kredit adalah salah satu cara untuk dapat memperoleh uang dan kemudian oleh pelaku ekonomi dapat dipergunakan untuk meningkatkan usahanya.

Jenis kredit yang disalurkan oleh bank memiliki dua bentuk, yaitu Cash Loan dan NonCash Loan. Cash Loan merupakan pinjaman uang tunai yang diberikan bank kepada nasabahnya. Dalam pemberian cash loan ini bank telah menyediakan dana (fresh money) yang dapat digunakan oleh nasabah berdasarkan ketentuan tertentu yang ada dalam perjanjian kreditnya. Sedangkan NonCash Loan merupakan fasilitas yang diberikan bank kepada nasabahnya, tetapi atas fasilitas tersebut bank belum mengeluarkan uang tunai. Dalam fasilitas ini bank

baru menyatakan kesanggupan untuk menjamin pembayaran kewajiban nasabah kepada pihak lain/pihak ketiga.

2. Deposito

Deposito merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut dengan deposan. Kepada setiap deposan akan diberikan setiap imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank, bunga yang diberikan kepada para deposan merupakan bunga yang tertinggi, jika dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan, sehingga deposito oleh sebagian bank dianggap sebagai dana yang mahal. Keuntungan bagi bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang tersimpan relatif lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relatif panjang dan frekuensi penarikan yang juga jarang. Dengan demikian, bank dapat dengan leluasa untuk menggunakan kembali dana tersebut untuk keperluan penyaluran kredit.

Dalam praktiknya deposito yang ditawarkan terdiri dari beragam jenis, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Masing-masing jenis deposito memiliki keunggulan tersendiri, sehingga deposan dapat memilih sesuai dengan selera mereka. Saat ini jenis-jenis deposito yang ditawarkan oleh bank dan ada dimasyarakat adalah deposito berjangka, sertifikat deposito, dan deposito on call.

Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Dalam hal ini deposito berjangka mempunyai tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan, dibuktikan secara tertulis, dan menghasilkan bunga yang

baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga. Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya sesuai dengan berlakunya bunga pada saat deposito berjangka dibuka. Pencairan bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai jangka waktunya.

Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan). Kepada setiap deposan dikenakan pajak terhadap bunga yang diterimanya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo untuk bank tertentu dikenakan penalty rate (denda). Disamping diterbitkan dalam mata uang rupiah deposito berjangka juga diterbitkan dalam mata uang asing. Deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing (vallas), biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan penerbitan, pencairan dan bunga dilakukan menggunakan kurs devisa umum.

Jenis kedua dari deposito yaitu sertifikat deposito, adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Maksud dipindahtangankan, yaitu dapat diperdagangkan karena berbentuk atas tunjuk sehingga lebih likuid, berbeda dengan deposito berjangka yang diterbitkan atas nama sehingga tidak mudah dialihkan. Dari pengertian di atas maka dapat diperbandingkan bentuk deposito berjangka dengan sertifikat deposito tersebut, diantaranya adanya kelebihan-kelebihan sertifikat deposito , yaitu bunga diberikan secara diskonto atau dibayarkan di muka oleh bank bank penerbitnya dan dapat diperdagangkan.

Jenis deposito yang terakhir adalah Deposit On Call, merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposit on call dan sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.

3. Surat Berharga

Surat berharga adalah surat yang oleh penerbitnya sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi, yang berupa pembayaran sejumlah uang. Tetapi pembayaran disini tidak menggunakan mata uang melainkan dengan alat pembayaran lain yaitu surat berharga. Dari definisi yang dikemukakan diatas, maka dapat diketahui bahwa surat berharga pada dasarnya adalah surat yang diterbitkan oleh penerbitnya sebagai pelaksanaan prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang dari suatu perikatan yang terjadi sebelumnya. Surat berharga adalah surat bukti tuntutan hutang, pembawa hak dan mudah dijualbelikan. Hal ini mengandung beberapa unsur, seperti: 1. Surat bukti tuntutan hutang ialah perikatan yang harus ditunaikan oleh penandatangan akta, sebaliknya penerima akta itu mempunyai hak menuntut kepada orang yang menandatangani akta tersebut. 2. Pembawa hak ialah pemegang hak untuk menuntut sesuatu kepada debitur yang berarti bahwa hak tersebut melekat pada akta surat berharga,

surat berharga itu mudah diperjualbelikan, maka harus diberi bentuk kepada pengganti (aan order) atau bentuk kepada pembawa (aan toonder). Bertitik tolak dari definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat diketahui bahwa yang menjadi dasar lahirnya surat berharga adalah adanya suatu perikatan. Perikatan di sini dengan sendirinya harus dilaksanakan dengan baik dan tepat waktunya, sehingga tujuan dibuatnya perjanjian dapat dicapai.

4. Penempatan Dana antar Bank

Penempatan pada bank lain merupakan seluruh jenis penempatan/tagihan atau simpanan bank dalam rupiah dan valuta asing pada bank lain baik syariah maupun konvensional yang beroperasioal di Indonesia maupun di luar Indonesia. Penempatan pada bank lain adalah penempatan/tagihan atau simpanan milik bank pada bank lain untuk menunjang kelancaran aktivitas operasional, dalam rangka memperoleh penghasilan, dan sebagai secondary reserve.

5. Penyertaan

Penyertaan modal adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, termasuk penanaman dalam bentuk surat utang konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu yang berakibat Bank memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Perusahaan yang bergerak di bidang keuangan adalah Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat, dan perusahaan di bidang keuangan lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan yang berlaku antara lain sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan.

6. Transaksi Rekening Administratif

Transaksi rekening administratiff adalah kewajiban komitmen dan kontinjensi yang antara lain meliputi penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit, fasilitas kredit yang belum ditarik dan atau kewajiban komitmen dan kontinjensi lain.

Dokumen terkait