• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum variabel penelitian dan digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel dari hasil data-data yang digunakan dalam skripsi ini melalui pengolahan eviews. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Penelitian ini meliputi satu variabel independen, tiga variabel control dan tiga variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah capital ratio yang diukur dengan CAR. Sedangkan variabel kontrol adalah PDRB, pertumbuhan aset, dan suku bunga spread. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah total aset, kredit, dan obligasi pemerintah. Ketiga variabel dependen ini merupakan bagian dari portofolio investasi perbankan.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel Mean Median Maximum Minimum Std. Dev.

Total Aset 13.00308 13.11000 13.88000 10.03000 0.455655 Kredit 58.31333 63.00000 99.00000 20.73000 7.06511 Obligasi Pemerintah 4.437186 2.315000 50.67000 0.000000 6.795292 CAR 18.56775 17.94000 35.73000 8.340000 4.712511 Interest Spread 7.056667 6.985000 11.92000 1.070000 1.762982 Aset Growth 15.70150 15.58500 52.45000 -56.15000 14.06181 PDRB 32.41158 5.910000 456.8900 -6.660000 81.26389

Sebelum melakukan analisa lebih lanjut terhadap hasil uji hipotesis perlu dikaji terlebih dahulu statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian. Pada tabel deskriptif statistik tersebut, memberikan informasi tentang akumulasi rata-rata, standar deviasi dan jumlah sampel yang dijadikan obyek penelitian. 1. Rata-rata (mean) nilai total aset dengan jumlah data 120 adalah 13.00308.

Nilai minimum adalah 10.03000 dan nilai maksimum adalah 13.88000, dengan standar deviasi 0.455655, menunjukkan bahwa total aset yang dimiliki oleh bank-bank pembangunan daerah relatif beragam. Nilai maksimum total aset sebesar 13.88000 dimiliki oleh PT. BPD Jawa Barat dan Banten dan nilai minimum total aset dimiliki oleh PT. BPD Sumatera Barat. Data deskriptif statistik diatas menunjukkan bahwa jumlah total aset BPD dalam penelitian ini tidak memiliki perbedaan yang besar. Nilai rata - rata (mean) yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi (standard deviation) menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

2. Rata-rata (mean) nilai kredit dengan jumlah data 120 adalah 58.31333. nilai minimum adalah 20.73000 dan nilai maksimum adalah 99.00000, dengan standar deviasi 7.06511 menunjukkan bahwa kemampuan bank-bank pembangunan daerah dalam menyalurkan kredit kepada nasabah dalam penelitian ini memiliki variasi yang cukup jauh. Terdapat bank yang menyalurkan kredit kepada nasabah mencapai nilai 99 % dari modal dan ada yang menyalurkan kredit kepada nasabah hanya sebesar 20.73% dari modal yang dimiliki oleh bank. Nilai maksimum kredit sebesar 99.00000 dimiliki oleh PT. BPD Sumatera Utara dan nilai minimum kredit sebesar 20.73000

dimiliki oleh PD.BPD Kalimantan Timur. Nilai rata - rata (mean) yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi (standard deviation) menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

3. Obligasi pemerintah dalam penelitian ini menjelaskan perilaku BPD dalam membeli obligasi pemerintah dari modal yang dimiliki. Dalam tabel 4.2 diatas menunjukkan Rata-rata (mean) nilai obligasi pemerintah dengan jumlah data 120 adalah 4.437186. Nilai minimum obligasi pemerintah adalah o.oooo dan nilai maksimum adalah 50.67000, dengan standar deviasi adalah 6.795292. Nilai maksimum obligasi sebesar 50.67000 dimiliki oleh PT. Bank DKI dan nilai minimum obligasi pemerintah dimiliki oleh PT. BPD Riau Kepri dan PT. BPD Jawa Barat dan Banten, Tbk.

4. Rata-rata (mean) nilai CAR dengan jumlah data 120 adalah 18.56775. nilai minimum adalah 8.340000 dan nilai maksimum adalah 35.73000, dengan standar deviasi 4.712511, menunjukkan bahwa nilai CAR yang dimiliki oleh bank-bank pembangunan daerah di Indonesia sudah sangat baik dan memenuhi standar karena nilai CAR yang dimiliki semua BPD dalam penelitian ini lebih besar dari 8%. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 , permodalan minimum yang harus dimiliki oleh suatu bank adalah 8%. Setiap bank secara umum diwajibkan untuk mempertahankan dana modal yang memadai untuk menghadapi kemungkinan terjadinya suatu hal buruk di masa depan (Buyuksalvarci dan Abdioglu, 2011). Nilai CAR yang tertinggi sebesar 35.73000 dimiliki oleh

rata - rata (mean) yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi (standard deviation) menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. 5. Interest Spread dalam penelitian ini menjelaskan pendapatan bunga yang

diperoleh oleh BPD yang hasilnya diperoleh dari pengurangan pendapatan bunga terhadap beban bunga bank. Nilai rata-rata Interest Spread dalam penelitian ini adalah 7.056667. Nilai minimum adalah 1.070000 dan nilai maksimum adalah 11.92000, dengan nilai standar deviasi adalah 1.762982. Nilai maksimum Interest Spread dimiliki oleh PT. BPD Nusa Tenggara Barat dan nilai minimum dimiliki oleh PT. BPD Jawa Tengah.

6. Dalam tabel 4.2 diatas menunjukkan nilai rata-rata (mean) Asset Growth dalam penelitian ini adalah 15.70150. nilai minimum dan maksimum masing-masing adalah -56.15000 dan 52.45000 dan nilai standar deviasi adalah 14.06181. Pertumbuhan aset BPD dalam penelitian ini menunjukkan perbedaan yang jauh. Nilai maksimum 52.45000 menandakan bahwa ada sebagian bank yang memiliki pertumbuhan aset yang baik pada suatu waktu tertentu. Nilai maksimum asset growth sebesar 52.54000 dimiliki oleh PT. BPD Kalimantan Timur dan nilai minimum dimiliki oleh PT. BPD Bali. Nilai minimum yang negatif menunjukkan bahwa ada pertumbuhan aset yang kurang baik pada BPD dalam penelitian ini.

7. PDRB dalam penelitian ini menjelaskan pertumbuhan PDRB wilayah provinsi yang mempengaruhi permodalan bank. Pemerintah daerah merupakan pemilik dan sumber pendanaan bagi BPD. Nilai mean PDRB adalah 32.41158, nilai minimum dan maksimum pertumbuhan PDRB

masing-masing adalah -6.660000 dan 456.8900. Nilai standar deviasi adalah 81.26389. Nilai maksimum dan nilai minimum cukup menjelaskan bahwa pertumbuhan PDRB wilayah memiliki kesenjangan yang sangat tinggi. Terdapat wilayah provinsi yang memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi pada satu waktu tertentu namun ada juga wilayah provinsi yang memiliki pertumbuhan PDRB yang rendah bahkan mencapai nilai minus pada satu waktu tertentu. Nilai maksimum pertumbuhan PDRB dimiliki oleh PT. BPD Jambi dan nilai minimum dimiliki oleh PD.BPD Kalimantan Timur.

Dokumen terkait