• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Tangan untuk Memegang

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan Penelitian

4.1.1 Aktivitas Tangan untuk Memegang

Medan makna aktivitas tangan untuk memegang memiliki sembilan leksem. Kesembilan leksem itu adalah sebagai berikut.

tiop ’pegang’

golom ’genggam’

pohul ’kepal’

tangkup ’tangkap’ kaol ’peluk, rangkul’ kaluk ’peluk, rangkul’

kubak ’kupas’

abing ’gendong, bopong’

ompa ’gendong’

Jika dilihat dari komponen makna yang dimiliki oleh leksem-leksem tersebut di atas semuanya mempunyai komponen AKTIVITAS TANGAN dan komponen makna TUJUAN: SASARAN TERPEGANG. Berdasarkan pada ciri komponen makna generiknya, leksem yang menjadi superordinat dalam kelompok ini adalah leksem tiop ’pegang’.

a. Leksem Tiop ’Pegang’

Leksem tiop ’pegang’ adalah leksem yang digunakan untuk memegang secara umum. Leksem tiop merupakan bentuk dasar dan bentuk aktifnya maniop ’memegang’.

Leksem tiop memiliki komponen makna yang bersifat + AKTIVITAS

MEMEGANG + SASARAN APA SAJA. Secara umum leksem tiop dapat dijelaskan

sebagai perbuatan atau aktivitas tangan untuk memegang apa saja.

Penggunaan leksem tiop dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Tiop jolo tas on santongkin, giot tu kamar mandi au.

pegang dulu tas ini sebentar, mau ke kamar mandi aku ’Pegang dulu tas ini sebentar, aku mau ke kamar mandi!’ (2) Harani biarna ditiop ia togos tangan ni umaknia.

karena takutnya dipegang dia kuat-kuat tangan ibunya ’Karena takut, dipegangnya kuat-kuat tangan ibunya.’ (3) Jop roha ni anggi maniop baju na imbaru i.

senang hati adik memegang baju yang baru itu ’Adik senang memegang baju baru itu.’

b. Leksem Golom ’Genggam’

Leksem golom memiliki komponen makna, yaitu + JARI-JARI MENEKAN KE

TELAPAK TANGAN + KETERCAKUPAN SASARAN DALAM GENGGAMAN.

memegang dengan jari-jari menekan sasaran ke telapak tangan dan sasaran tercakup dalam genggaman.

Penggunaan leksem golom dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Golom jolo ubat ni ompung on!

genggam dulu obatnya nenek ini ’Genggam dulu obat nenek ini!’

(2) Awas matapor pira manuk na digolommi. awas pecah telur ayam yang digenggammu itu ’Awas pecah telur ayam yang kau genggam itu!’ (3) Biasi digolom-golom ho unte i?

mengapa digenggam-genggam kau jeruk itu ’Mengapa kau genggam-genggam jeruk itu?’

c. Leksem Pohul ’Kepal’

Leksem pohul memiliki komponen makna, yaitu JARI-JARI MENEKAN SASARAN KE TELAPAK TANGAN + TEKANAN JARI-JARI KUAT +

KETERCAKUPAN SASARAN DALAM GENGGAMAN. Secara umum leksem pohul

memiliki arti aktivitas tangan untuk memegang dengan jari-jari menekan sasaran kuat-kuat ke telapak tangan sampai jari-jari menyentuh telapak tangan dan sasaran tercakup dalam genggaman.

Penggunaan leksem pohul dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Angkang manolongi umak mamohul itak di dapur.

kakak membantui ibu mengepal itak di dapur ’Kakak membantu ibu mengepal itak di dapur.’ (2) Dipohul-pohul ia indahan i baru dipangan ia.

dikepal-kepal dia nasi itu baru dimakan dia ’Nasi itu dikepal-kepalnya baru dimakannya.’ (3) Aha do na dipohul ni umak i?

apa yang dikepal ibu itu ’Apa yang ibu kepal itu?’

d. Leksem Tangkup ’Tangkap’

Leksem tangkup memiliki komponen makna, yaitu + MOTIVASI MENGHENTIKAN GERAK SASARAN + MENANGKAP KEHADIRAN SASARAN +

REFLEKSI GERAK. Secara umum leksem tangkup mempunyai arti aktivitas tangan

untuk memegang dengan tujuan khusus untuk menangkap karena menerima kehadiran sasaran dan menghentikan gerak sasaran yang disertai kerefleksian gerak. Penggunaan leksem tangkup dapat dilihat pada contoh kalimat berikut.

(1) Anggi malo manangkup siri-siri. adik pandai menangkap capung ’Adik pandai menangkap capung.’

(2) Ma ditangkup hamu manuk na malua i? sudah ditangkap kalian ayam yang lepas itu ’Sudah kalian tangkap ayam yang lepas itu?’ (3) Madabu noma kiper i manangkup bal i.

terjatuh kiper itu menangkap bola itu ’Kiper itu terjatuh menangkap bola itu.’

e. Leksem Kaol ’Rangkul, Peluk’

Leksem kaol memiliki komponen makna, yaitu + TANGAN MELINGKAR DI

SASARAN + DILAKUKAN KEDUA TANGAN. Secara umum leksem kaol mempunyai

arti aktivitas tangan untuk memegang dengan cara tangan dilingkarkan di sasaran. Penggunaan leksem kaol dapat dilihat pada contoh kalimat berikut.

(1) Harani ngalina si Udin modom mangkaol bantal. karena dinginnya si Udin tidur memeluk bantal ’Karena dingin, si Udin tidur memeluk bantal.’ (2) Dikaol ia dongannia na dung leleng inda marsuo.

dirangkul dia kawannya yang sudah lama tidak berjumpa ’Dirangkulnya kawannya yang sudah lama tidak berjumpa.’ (3) Ulang kaol-kaol au!

jangan rangkul-rangkul aku ’Jangan rangkul-rangkul aku.’

f. Leksem Kaluk ’Rangkul, Peluk’

Leksem kaluk memiliki komponen makna, yaitu + TANGAN MELINGKAR DI

SASARAN + DILAKUKAN KEDUA TANGAN + SASARAN: MANUSIA. Secara umum

leksem kaluk mempunyai arti aktivitas tangan untuk memegang dengan cara tangan dilingkarkan di sasaran.

Penggunaan leksem kaluk dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Dikaluk ia anaknia togos harani lungunna.

dipeluk dia anaknya erat karena rindunya

’Dia memeluk anaknya dengan erat karena rindu.’ (2) Tarsonggot dongannia dikaluk ia sian bolakang.

terkejut kawannya dipeluk dia dari belakang ’Kawannya terkejut dipeluknya dari belakang. (3) Habis marsijalangan halahi pe marsikalukan.

habis bersalaman mereka pun berpelukan ’Usai bersalaman mereka pun berpelukan.’

g. Leksem Kubak ’Kupas’

Leksem kubak memiliki komponen makna, yaitu + IBU JARI DAN TELUNJUK

+ SASARAN TERPEGANG SEDIKIT + TARIKAN. Secara umum leksem kubak

mempunyai arti aktivitas tangan untuk memegang dengan cara ibu jari dan telunjuk memegang sasaran sedikit lalu menariknya.

Penggunaan leksem kubak dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Kubak pe sada salak i di anggimu!

kupas dulu satu salak itu untuk adikmu ’Kupaskan dulu salak itu satu untuk adikmu!’ (2) Ise de mangkubak honas on?

siapa mengupas nenas ini ’Siapa mengupas nenas ini?’

(3) Pisang na giot sonopon i madung dikubak si Irma. pisang yang mau dikolak itu sudah dikupas si Irma ’Pisang yang akan dikolak itu sudah dikupas si Irma.’

h. Leksem Abing ’Gendong, Bopong’

Leksem abing memiliki komponen makna, yaitu + DILAKUKAN KEDUA

TANGAN + SASARAN + MOTIVASI MEMEGANG/MEMBAWA. Secara umum

leksem abing mempunyai arti aktivitas tangan untuk memegang dan membawa sasaran dengan kedua tangan di depan dada.

Penggunaan leksem abing dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Jop noma dilala si Ani mangabing anak ni huting i.

senang sekali dirasa si Ani menggendong anak kucing itu. ’Senang sekali si Ani menggendong anak kucing itu.’ (2) Abing jolo anggimu anso mardahan umak!

gendong dulu adikmu supaya memasak ibu ’Gendong dulu adikmu supaya ibu memasak!’

(3) Aha de na diabingmi? apa yang dibopongmu itu ’Apa yang kau bopong itu?’

i. Leksem Ompa ’Gendong’

Leksem ompa memiliki komponen makna, yaitu + TANGAN MELINGKAR DI SASARAN + SASARAN DITEKAN KE PINGGUL + MOTIVASI MEMEGANG/

MEMBAWA + WUJUD SASARAN: ANAK. Secara umum leksem ompa mempunyai

arti aktivitas tangan untuk memegang dan membawa sasaran dengan kedua tangan dilingkarkan ke sasaran dan sasaran ditekan ke pinggul.

Penggunaan leksem abing dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Diompa si Ani angginia tu pasar.

digendong si Ani adiknya ke pasar. ’Si Ani menggendong adiknya ke pasar.’ (2) Ompa jolo si Uncok sanongkin!

gendong dulu si Uncok sebentar ’Gendong dulu si Uncok sebentar!’ (3) Jago malua na diabingmi!

awas lepas yang digendongmu itu ’Awas lepas yang kau gendong itu!’

Dokumen terkait