• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Tangan untuk Mengambil

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan Penelitian

4.1.3 Aktivitas Tangan untuk Mengambil

Aktivitas tangan untuk mengambil mempunyai beberapa leksem dan leksem buat merupakan superordinat. Ciri superordinat leksem buat ditunjukkan oleh cakupan komponen maknanya yang hanya terbatas pada ciri semantis penggolong. Ciri semantis penggolong yang dimiliki oleh leksem buat juga menjadi ciri semantik leksem bawahannya, tetapi tidak sebaliknya. Ciri semantis penggolong itu adalah adanya ciri + AKTIVITAS TANGAN + TUJUAN: SASARAN TERAMBIL.

a. Leksem Buat ’Ambil’

Leksem buat memiliki komponen makna, yaitu + AKTIVITAS TANGAN

MEMEGANG + SASARAN + DIBAWA. Secara umum leksem buat mempunyai arti

aktivitas tangan untuk mengambil apa saja atau memegang sesuatu lalu dibawa. Penggunaan leksem buat dapat dilihat pada contoh kalimat berikut.

(1) Si Panusunan disuru umaknia mambuat bulung pisang. si Panusunan disuruh ibunya mengambil daun pisang ’Si Panusunan disuruh ibunya mengambil daun pisang.’

(2) Buatkon pe sira saotik di dapur! ambilkan garam sedikit di dapur ’Ambilkan garam sedikit di dapur!’ (3) Ma dibuat ho do di ho sada mangga i?

sudah diambil kau untuk kau satu mangga itu ’Sudah kau ambil satu mangga itu untukmu?’

b. Leksem Jolung ’Pungut’

Leksem jolung memiliki komponen makna, yaitu + JARI-JARI TANGAN +

MENGAMBIL + SASARAN TERLETAK DI BAWAH. Secara umum leksem jolung

mempunyai arti aktivitas tangan dengan menggunakan jari-jari untuk mengambil sesuatu yang terletak di bawah.

Penggunaan leksem jolung dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Marsiadu hamu manjolung jambu na mardabuan i.

berlomba kami memungut jambu yang berjatuhan itu ’Kami berlomba memungut jambu yang berjatuhan itu.’ (2) Jolungi jolo eme na masabur i!

punguti dulu padi yang tumpah itu ’Punguti dulu padi yang tumpah itu!’ (3) Didia dibaen ho jambu na dijolung mi?

di mana dibuat kau jambu yang dipungutmu itu ’Di mana kau buat jambu yang kau pungut itu?’

c. Leksem Jomput ’Jemput, Jumput’

Leksem jomput memiliki komponen makna, yaitu + UJUNG JARI-JARI

TANGAN + SASARAN + UJUNG JARI DIKATUPKAN. Secara umum leksem jomput

mempunyai arti aktivitas tangan untuk mengambil sesuatu dengan ujung jari-jari tangan yang dikatupkan.

Penggunaan leksem jomput dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Jomputma di ho deba!

ambillah untuk kau sebagian ’Ambillah sebagian untukmu!’ (2) Aya manjomput eme di harung.

ayah menjumput padi di karung ’Ayah menjumput padi di karung.’ (3) Aha de na dijomputmi Lian?

apa itu yang dijumputmu Lian ’Apa yang kau jumput itu, Lian?’

d. Leksem Kaut ’Mencedok dengan Tangan’

Leksem kaut memiliki komponen makna, yaitu + TELAPAK TANGAN DAN

JARI-JARI + MENGAMBIL + SASARAN RELATIF KECIL. Secara umum leksem kaut

mempunyai arti aktivitas tangan untuk mengambil benda-benda kecil dengan cara mencedokkan tangan.

Penggunaan leksem kaut dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Kautkon jolo eme na di belek i!

ambilkan dulu padi yang di kaleng itu ’Ambilkan dulu padi yang di kaleng itu!’ (2) Dahanon na didia do na dikautmi?

beras yang dimana yang diambilmu ’Beras yang dimana yang kau ambil itu?’ (3) Sipsip si Amat mangkaut gulo-gulo.

diam-diam si Amat mengambil gula-gula ’Si Amat diam-diam mengambil gula-gula.’

e. Leksem Jata/Taja ’Menggapai’

Leksem jata/taja memiliki komponen makna, yaitu + JARI-JARI DAN

TANGAN + DIULURKAN KE DEPAN ATAU KE ATAS + SASARAN. Secara umum

leksem jata/taja mempunyai arti aktivitas tangan untuk mengambil sesuatu dengan cara mengulurkan tangan.

Penggunaan leksem jata/taja dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Masubak tangan ni bajunia hatiha manjata kueni.

koyak lengan bajunya ketika menggapai kueni ’Lengan bajunya koyak ketika menggapai kueni.’ (2) Ulang patola dijata anggimu bola lampu i!

jangan bolehkan digapai adikmu bola lampu itu ’Jangan bolehkan bola lampu itu digapai adikmu!’

(3) Kehe jolo tajahon jambu na di alaman i di anggimu!

pergi dulu gapaikan jambu yang di halaman itu untuk adikmu ’Pergi dulu ambilkan jambu yang di halaman untuk adikmu.’

f. Leksem Umpat ’Cabut’

Leksem umpat memiliki komponen makna, yaitu + JARI-JARI DAN TELAPAK TANGAN + KETERCAKUPAN SASARAN DALAM GENGGAMAN + SASARAN

SESUATU YANG TERTANAM + TARIKAN KE ATAS. Secara umum leksem umpat

mempunyai arti aktivitas tangan untuk mengambil sesuatu yang tertanam dengan menggunakan jari-jari dan telapak tangan dengan menariknya ke atas.

Penggunaan leksem umpat dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Ise mangumpat tiang jomuran on?

siapa mencabut tiang jemuran ini ’Siapa mencabut tiang jemuran ini?’ (2) Kehe halahi mangumpat gadung tu kobun.

pergi mereka mencabut ubi ke kebun ’Mereka pergi mencabut ubi ke kebun.’ (3) Madung diumpat hamu do kacang i?

sudah dicabut kalian kacang itu ’Sudah kalian cabut kacang itu?’

g. Leksem Dadap ’Raba, Celuk’

Leksem dadap memiliki komponen makna, yaitu + MEMASUKKAN TANGAN

+ SASARAN+ UNTUK MENANGKAP ATAU MENGAMBIL. Secara umum leksem

dadap mempunyai arti aktivitas tangan untuk mengambil sesuatu dengan cara meraba atau memasukkan tangan.

Penggunaan leksem dadap dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Aha do na didadapmi Uncok?

apa itu yang dicelukmu itu Uncok ’Apa yang kau celuk itu, Uncok?’

(2) Dadap jolo di toru lamari i sanga adong kunci madabu! raba dulu di bawah lemari itu apa ada kunci jatuh ’Raba dulu di bawah lemari itu apa ada kunci jatuh!’ (3) Uda mandadap tingkalang di tobat.

paman menceluk lele di kolam ’Paman menceluk lele di kolam’

h. Leksem Putek ’Petik’

Leksem putek memiliki komponen makna, yaitu + TANGAN DAN JARI +

MENEKUK ATAU MENARIK + SASARAN RELATIF BESAR DAN KECIL. Secara

umum leksem putek mempunyai arti aktivitas tangan untuk mengambil sesuatu dengan menggunakan tangan dan jari-jari.

Penggunaan leksem putek dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Malo de ho mamutek harambir?

pandai kau memetik kelapa ’Pandai kau memetik kelapa?’

(2) Ulang lupa putek hamu bulung gadung! jangan lupa petik kalian daun ubi ’Jangan lupa kalian petik daun ubi!’ (3) Puteki jolo Mira lasiak on!

petiki dulu Mira cabai ini ’Petiki dulu cabai ini, Mira’

i. Leksem Putik ’Petik’

Leksem putik memiliki komponen makna, yaitu IBU JARI DAN TELUNJUK +

MENEKUK ATAU MENARIK + SASARAN RELATIF KECIL. Secara umum leksem

putik mempunyai arti aktivitas tangan dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengambil sesuatu.

Penggunaan leksem putik dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Mamutik lasiak do halahi di kobun sadari on.

memetik cabai mereka di kebun satu hari ini ’Mereka memetik cabai di kebun satu hari ini.’

(2) Ra de ho manolongi hami mamutik congke ancogot? maukah kau membantui kami memetik cengkih besok ’Maukah kau membantu kami memetik cengkih besok?’ (3) Putikma di hamu deba!

petiklah untuk kalian sebagian ’Petiklah sebagian untuk kalian!’

j. Leksem Calong ’Petik’

Leksem calong memiliki komponen makna, yaitu IBU JARI DAN TELUNJUK

+ MENEKUK ATAU MENARIK + SASARAN SPESIFIK: SAYUR-SAYURAN. Secara

umum leksem calong mempunyai arti aktivitas tangan untuk mengambil sayur-sayuran dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.

Penggunaan leksem calong dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Anggo kehe tu kobun, ulang lupa calong hamu sabi!

kalau pergi ke kebun, jangan lupa petik kalian sawi ’Kalau pergi ke kebun, jangan lupa kalian petik sawi!. (2) Inda pe tola dicalong siarum on.

belum lagi boleh dipetik bayam ini ’Bayam ini belum boleh dipetik.’ (3) Keta mancalong sayur tu kobun!

ayo memetik sayur ke kebun ’Ayo memetik sayur ke kebun!’

Dokumen terkait