• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Tangan untuk Menghancurkan

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Temuan Penelitian

4.1.14 Aktivitas Tangan untuk Menghancurkan

Leksem-leksem dalam bahasa Mandailing yang menyatakan aktivitas tangan untuk menghancurkan ditemukan sebanyak sembilan leksem. Kesembilan leksem tersebut dapat dilihat pada uraian berikut ini.

a. Leksem Gupu-gupu ’Diremas’

Leksem gupu-gupu memiliki komponen makna, yaitu + MENGGUNAKAN LIMA JARI + TELAPAK TANGAN MENGEPAL DAN MENEKAN + SASARAN

BERSIFAT LUNAK. Secara umum leksem gupu-gupu mempunyai arti aktivitas

tangan untuk menghancurkan dengan cara meletakkan sesuatu di dalam kepalan lima jari dan menekan-nekannya.

Penggunaan leksem gupu-gupu dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Ise do na manggupu-gupu koran on?

siapa itu yang meremas-remas koran ini ’Siapa yang meremas-remas koran ini?’ (2) Digupu-gupu ia surat na baru ditarimo ia i.

diremas-remas dia surat yang baru diterima dia itu ’Diremas-remasnya surat yang baru dia terima itu.’ (3) Ulang patola digupu-gupu anggimu tire i!

Jangan bolehkan diremas-remas adikmu tirai itu ’Jangan bolehkan tirai itu diremas-remas adikmu.’

b. Leksem Suak ’Mengoyak’

Leksem suak memiliki komponen makna, yaitu + JARI-JARI TANGAN +

SASARAN BERSIFAT LUNAK + TARIKAN. Secara umum leksem suak mempunyai

arti aktivitas tangan untuk menghancurkan dengan cara menarik-narik sasaran dengan jari-jari.

Penggunaan leksem suak dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Ise do na manyuak koran on?

siapa yang mengoyak koran ini ’Siapa yang mengoyak koran ini?’ (2) Ulang patola disuak anggimu karosi i!

jangan bolehkan dikoyak adikmu kursi itu ’Jangan bolehkan kursi itu dikoyak adikmu!’ (3) Disuak-suak ia bukunia.

dikoyak-koyak dia bukunya ’Dikoyak-koyaknya bukunya.’

c. Leksem Tindos ’Tindas’

Leksem tindos memiliki komponen makna, yaitu + KUKU IBU JARI + MELIBATKAN DUA JARI + MENEKAN SASARAN + SASARAN KECIL DAN

LUNAK. Secara umum leksem tindos mempunyai arti aktivitas tangan untuk

menghancurkan benda-benda kecil dengan menekannya pada kuku ibu jari. Penggunaan leksem tindos dapat dilihat pada contoh kalimat berikut.

(1) Manindos hutu si Rosni. menindas kutu si Rosni ’Si Rosni menindas kutu.’ (2) Mate rongit i ditindos abang.

mati nyamuk itu ditindas abang ’Nyamuk itu mati ditindas abang.’

(3) Aha do na ditindos mi? apa yang ditindas kau itu ’Apa yang kau tindas itu?’

d. Leksem Tapor ’Pecah’

Leksem tapor memiliki komponen makna, yaitu + TANGAN MEMEGANG

SESUATU + DIPUKULKAN + SASARAN. Secara umum leksem tapor mempunyai arti

aktivitas tangan untuk menghancurkan dengan cara memegang sesuatu lalu memukulkan pada benda keras.

Penggunaan leksem tapor dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Ise do na manaporkon galas on?

siapa yang memecahkan gelas ini ’Siapa yang memecahkan gelas ini?’ (2) Ditaporkon tulang bola lampu na sego i.

Dipecahkan paman bola lampu yang usak itu ’Bola lampu yang rusak itu dipecahkan paman.’ (3) Inda sangajo tapor sormin dibaen ia.

tidak sengaja pecah cermin dibuat dia ’Tidak sengaja cermin pecah dibuatnya.’

e. Leksem Banting ’Banting’

Leksem banting memiliki komponen makna, yaitu + TANGAN MEMEGANG

SESUATU + MELEMPARKAN + SASARAN. Secara umum leksem banting

mempunyai arti aktivitas tangan untuk menghancurkan dengan cara memegang sesuatu lalu dilemparkan pada benda keras.

Penggunaan leksem banting dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Sarsar jom tangannia dibantingkon ia tu batu.

hancur jam tangannya dibantingkan dia ke batu ’Jam tangannya hancur dibantingkannya ke batu.’ (2) Ise do nangkin na mambanting kaleng i.

siapa tadi yang membanting kaleng itu ’Siapa yang membanting kaleng itu tadi?’ (3) Sego tip i dibanting ia.

rusak tape itu dibanting dia ’Tape itu rusak dibantingnya.’

f. Leksem Ompas ’Hempas’

Leksem ompas memiliki komponen makna, yaitu + TANGAN MEMEGANG

SESUATU + MENGHEMPASKAN + SASARAN. Secara umum leksem ompas

mempunyai arti aktivitas tangan untuk menghancurkan dengan cara memegang sesuatu lalu dihempaskan dengan keras.

Penggunaan leksem ompas dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Matapor sormin diompaskon anggi.

pecah cermin dihempaskan adik ’Cermin pecah dihempaskan adik.’

(2) Harani gusarna, marupek karosi i diompaskon ia. karena gusarnya, patah kursi itu dihempaskan dia ’Karena gusarnya, kursi itu patah dihempaskannya.’ (3) Inda puas, bahat panonton mangompaskon karosi.

tidak puas, banyak penonton menghempaskan kursi ’Tidak puas, banyak penonton menghempaskan kursi.’

g. Leksem Gusuk ’Kucek’

Leksem gusuk memiliki komponen makna, yaitu + KEDUA BELAH TANGAN

+ SASARAN BERSIFAT LEMBUT + DIGOSOK BERULANG-ULANG. Secara umum

leksem gusuk mempunyai arti aktivitas tangan untuk menghancurkan dengan cara menggosok-gosok sasaran.

Penggunaan leksem gusuk dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Gusuk-gusuk jolo pakean na dirondam i!

kucek-kucek dulu pakean yang direndam itu ’Kucek-kucek dulu pakean yang direndam itu!’ (2) Aha do na digusukmi?

apa yang dikucek kau itu ’Apa yang kau kucek itu?’

(3) Si Nana manggusuk basuon di kamar mandi. si Nana mengucek cucian di kamar mandi ’Si Nana mengucek cucian di kamar mandi.’

h. Leksem Ropuk ’Remas Kuat-kuat’

Leksem ropuk memiliki komponen makna, yaitu + JARI-JARI DAN TELAPAK

TANGAN + SASARAN BERUPA BENDA RAPUH + DITEKAN KUAT-KUAT. Secara

umum leksem ropuk mempunyai arti aktivitas tangan untuk menghancurkan sesuatu dengan jari-jari dan telapak tangan meremas sasaran kuat-kuat.

Penggunaan leksem ropuk dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Ise do mangaropuk roti on?

siapa yang meremas roti ini ’Siapa yang meremas roti ini?’ (2) Ropuk-ropuk jolo karupuk on!

remas-remas dulu kerupuk ini ’Remas-remas dulu kerupuk ini!’ (3) Aha do na diropukmi?

apa yang diremasmu itu ’Apa yang kau remas itu?’

i. Leksem Puntar ’Pecah’

Leksem puntar memiliki komponen makna, yaitu + JARI-JARI DAN

TELAPAK TANGAN + SASARAN BERUPA BENDA LUNAK + DITEKAN. Secara

umum leksem puntar mempunyai arti aktivitas tangan untuk menghancurkan sesuatu dengan jari-jari dan telapak tangan meremas sasaran.

Penggunaan leksem puntar dapat dilihat pada contoh kalimat berikut. (1) Angginia mamuntar pira manuk sada.

Adiknya memecahkan telur ayam satu ’Adiknya memecahkan telur ayam satu.’ (2) Aha do na dipuntarmi Butet?

apa yang dipecahkanmu itu Butet ’Ápa yang kau pecahkan itu, Butet?’ (3) Ulang puntari tomat i!

jangan pecahi tomat itu ’Jangan pecahi tomat itu!’

Dokumen terkait