H. Rancangan dan Sistematika Pembahasan
A.1. Aktor dalam Humanitarian Action
a. United Nations
PBB menyatakan bahwa tindakan kemanusiaan menjadi hal yang penting untuk menyelamatkan jiwa. Melihat banyaknya aksi ketidakmausiaan yang dilakukan oleh berbagai pihak di perang dunia II membuat PBB tidak tinggal diam. Melalui oganisasi di bawah naungan PBB , seperti UNHCR, UNICEF, dan lainnya mereka juga melakukan tindakan kemanusiaan. Salah satunya yaitu, Badan operasional pertama PBB, Administrasi Bantuan dan Rehabilitasi PBB,
30PRINCIPLES AND GOOD PRACTICE OF HUMANITARIAN DONORSHIP
http://www2.wpro.who.int/internet/files/eha/toolkit/web/Technical%20References/Aid%20and%20Humanita rian%20Assistance/Principles%20Good%20Practice%20Humanitarian%20Donorship.pdf
di akses tanggal 4 oktobert 2017
31Muhammad Rosyidin “Intervensi Kemanusiaan dalam Studi Hubungan Internasional: Perdebatan Realis Versus Konstruktivis” Global & Strategis, Th. 10, No. 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_536920398195.pdf diakses tanggal 10 oktober 2017
24 dimulai pada tahun 1943 dan dibubarkan pada tahun 1947 namun dilengkapi pada tahun 1946 kemudian digantikan oleh Organisasi Penyelamatan Internasional, yang kemudian menjadi Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) pada tahun 1951 Meskipun dianggap sebagai agen sementara yang terbatas pada pengungsi Eropa, namun segera menjadi fitur permanen dalam urusan global.
Dari kantor pusatnya di Jenewa, UNHCR adalah wali dari Konvensi 1951 yang Berkaitan dengan Status Pengungsi dan Protokol 1967. Tanggung jawabnya meliputi perlindungan pengungsi, pemindahan mereka ke negara rumah sakit jiwa pertama atau di tempat lain, dan pemulangan mereka ke negara asalnya bila memungkinkan. Selain itu mandat UNHCR adalah aksi kemanusiaan yang berarti bahwa tindakan yang mendukung pengungsi harus bersifat partisan dan non-politis dengan satu-satunya kepedulian adalah keamanan dan kesejahteraan para pengungsi32
Selain itu, berdasarkan Pasal 1 Statuta Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Pengungsi, United Nation High Commissioner For Refugess (UNCHR) adalah lembaga internasional dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diberi mandat untuk memberikan perlindungan internasional terhadap pengungsi serta memberikan solusi yang permanen dan mencarikan solusi jangka panjang terhadap para pengungsi dengan jalan membantu pemerintah-pemerintah, pelaku-pelaku lainnya, ataupun
32“Perlindungan HAM dan Pengungsi” Oktober 1995 http://www.unhcr.org/afr/3ae6bd900.pdf di akses tanggal 2 november 2017
25 organisasi kemanusiaan yang terkait untuk memberikan fasilitas bagi para pengungsi.33
UNHCR dalam menangani permasalahan pengungsi yaitu sebagai inisaiator, fasilitator dan determinator. Ketiga upaya UNHCR tersebut merupakan bantuan langsung kepada pengungsi untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan pengungsi. Selain itu, UNHCR juga membantu pengungsi untuk mendapatkan solusi berkelanjutan (durable solution) yaitu, integrasi lokal(local integration), pengembalian secara sukarela (voulentary repatriation) dan pemukiman kembali di negara ketiga (resettlement).34
Selain UNHCR, badan PBB lainnya yang melakukan aksi kemanusiaan adalah UNICEF. UNICEF memberikan bantuan material seperti makanan, pakaian dan obat-obatan dalam operasi bantuan sambil tetap memperhatikan perkembangan jangka panjang bagi perempuan dan anak-anak. Selama Perang Dingin, UNICEF tidak seperti organisasi PBB lainnya dan seringkali dapat menangani otoritas pemberontak karena perannya dalam membantu perempuan, dan anak-anak yang paling rentan. 35
Aktor kemanusiaan lainnya yaitu Program Pangan Dunia (WFP). WFP dimulai dengan orientasi pembangunan, namun sekarang mencurahkan sekitar 80
33 Lucky Deryputra Harefa “Peran UNHCR Terhadap Pengungsi Nigeria Korban Kelompok Radikal Bom Hara” Jurnal, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTAFAKULTAS HUKUM 2015 http://e-journal.uajy.ac.id/9184/1/JURNALHK11092.pdf diakses tanggal 2 november 2017
34 Fatahila”UPAYA UNITED NATIONS HIGH COMMISSIONER FOR REFUGEES (UNHCR) DALAM MENANGANI PENGUNGSI SURIAH DI LEBANON TAHUN 2011-2013” Skripsi, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29194/1/FATAHILLAH-FISIP.pdf diakses tanggal 2 november 2017
35 Roger Mac Ginty and Jenny H peterson “The Roudletge Companion to Humanitarian Action” 2015 hall 168
26 persen upayanya untuk menghadapi keadaan darurat. WFP juga mengkoordinasikan pengiriman makanan dengan badan PBB lainnya dan LSM.
WFP merupakan aktor kemanusiaan yang beroprasi dari Roma. WFP memberikan bantuan kemanusiaan tujuan utamanya menghilangkan kebutuhan akan bantuan pangan melalui pemberian bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu memperoleh atau menghasilkan pangan bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.36
b. Organisasi Palang Merah Internasional (ICRC)
ICRC adalah sebuah organisasi gerakan Palang merah dan bulan sabit merah internasional sebagai jaringan kemanusiaan terbesar di dunia. ICRC juga bertugas untuk menyalurkan bantuan dan melakukan aksi kemanusiaan di daerah yang berkonflik baik domestik mapun internasional agar para korban konflik dapat bertahan hidup. Peran utama ICRC adalah koordinasi.
Selain itu, prinsip ICRC dalam menjalankan Humanitarian Action yaitu sebagai berikut :
1. Kemanusiaan yaitu gerakan untuk memberi bantuan tanpa diskriminasi kepada korban di medan perang dengan mencegah dan meringankan penderitaan mereka.
36Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma, Italia “WORLD FOOD PROGRAMME (WFP)” 22 februari 2015https://www.kemlu.go.id/rome/id/arsip/lembar-informasi/Pages/WORLD-FOOD-PROGRAMME-WFP.aspx di akses tanggal 2 november 2017
27 2. Impartiality(tidak berpihak) Gerakan ini membantu korban tanpa diskriminasi atas perbedaan bangsa, ras, agama, status sosial atau pandangan politik korban.
3. Neutrality (Netral) yaitu Agar tetap di percaya oleh semua pihak sehingga dalam gerakannya tidak berpihak terhadap konflik yang terjadi serta tidak terlibat dalam pertentangan politik , ras, agama dan ideologi.
4. Mandiri yaitu Setiap perhimpunan nasional tunduk terhadap hukum nasional negaranya, maka harus mempertahankan otonominya supaya dapat bertindak sesuaI dengan prinsip-prinsip gerakan
5. Sukarela yaitu Gerakan tidak didorong oleh keinginan untuk memperoleh keuntungan tertentu.
6. Kesatuan yaitu Perhimpunan palang merah dan bulan sabit merah di suatu negara hanya boleh ada satu dan harus terbuka bagi semua orang serta melakukan tugas kemanusiaan di negaranya.
7. Universalitas: Gerakan ICRC mempunyai status yang setara dan tanggung jawab serta kewajiban yang sama dalam membantu satu samalain di seluruh dunia.37
Misi awal dari ICRC adalah berpusat pada peran kemanusiaan dalam konflik, namun berkembang karena peperangan antar negara telah menjadi sangat
37Norasteviana, Maya Ryanti, Hardiman”Intervensi Kemanusiaan ICRC Dalam Konflik Suriah” 17 Desember 2014 https://mayaryantinarya.wordpress.com/2014/12/17/intervensi-kemanusiaan-icrc-dalam-konflik-suriah/ diakses tanggal 4 oktober 2017
28 langka, pola perang sipil juga telah berubah, dan bentuk kekerasan baru muncul termasuk terorisme.
c. Sektor Swasta dan Aksi Kemanusiaan
Sektor swasta bisa menjadi mitra aksi kemanusiaan dimana, sektor swasta sering kali dalam peran seperti penyediaan layanan, logistik, donor, pemasok bantuan. sektor swasta dapat berkontribusi lebih banyak pada tindakan kemanusiaan selain hanya menyediakan barang dan jasa seperti transportasi dan konstruksi. Melibatkan sektor swasta sebagai mitra memungkinkan solusi inovatif untuk program kemanusiaan, dan dapat membawa keterampilan manajerial dan kapasitas organisasi untuk respon kemanusiaan.
sektor swasta hadir dengan gagasan yang kemudian diintegrasikan ke dalam tindakan kemanusiaan, terutama melalui penggunaan teknologi telepon seluler dan layanan keuangan yang melayani orang miskin. Contoh terbaru termasuk menggunakan mobile phone banking untuk memungkinkan transfer tunai kepada mereka yang terkena dampak bencana, menggunakan pesan teks ponsel untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang terkena dampak gempa di Haiti dan untuk menerima informasi tentang pemindahan manusia yang digunakan untuk menghasilkan peta untuk perencanaan bantuan.38
Selain itu, lembaga donor juga perlu memastikan bahwa gagasan transformatif dari sektor swasta dapat dibawa ke dalam rancangan tindakan kemanusiaan, mengingat bahwa mungkin ada resistensi organisasi terhadap
38Roger Mac Ginty and Jenny H peterson “The Roudletge Companion to Humanitarian Action” 2015 hall 221
29 pendekatan baru untuk bantuan kemanusiaan, mis. dari penyedia layanan sejenis yang mungkin merasa terancam oleh adanya pergeseran terhadap transfer tunai berbasis telepon genggam.Inovasi berbasis sektor swasta dalam penyampaian tindakan kemanusiaan, yang terutama menggunakan teknologi berbasis telepon seluler, telah mengubah sifat bantuan kemanusiaan ke arah instrumen berbasis kas dan sedang dibangun dalam perencanaan kesiapsiagaan bencana.
d. LSM Nasional
Peran LSM nasional dalam tindakan kemanusiaan juga berbeda tergantung pada bentuk keterlibatan internasional. Jika tindakan kemanusiaan diberikan dalam konteks krisis internal atau perang saudara dengan persetujuan dari negara tuan rumah dan beberapa pihak lokal yang terlibat, maka peran LSM nasional jauh lebih kompleks dan dapat disandera dengan keterbatasan yang terpapar oleh peran kedaulatan pemerintah nasional, terbatasnya peran dan cakupan tindakan kemanusiaan internasional, dan risiko yang bisa datang dari kelompok-kelompok yang berperang. Jika aksi kemanusiaan LSM nasional berlangsung setelah proses perdamaian dan intervensi internasional dan tahap rekonstruksi pasca konflik terjadi, maka LSM nasional memiliki cakupan peran dan fungsi yang lebih luas, mulai dari tugas teknis dasar hingga fungsi-fungsi pembangunan dan institusi yang terkait dengan kebijakan. Misalnya, di Bosnia, Kosovo dan Timor-Leste, kegiatan N-LSM berfokus pada berbagai arah, mulai dari pemberian bantuan kemanusiaan, rekonstruksi rumah, jalan, bangunan umum dan utilitas publik, dan kegiatan keuangan mikro, untuk mendukung
30 demokratisasi, media massa, hak asasi manusia dan pembangunan masyarakat sipil.
Selain itu, salah satu fungsi terpenting LSM Nasional berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan informasi lokal, yang penting untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proyek kemanusiaan. Misalnya, selama konflik atau dalam fase awal bencana, N-LSM berfungsi sebagai sumber informasi tentang apa yang terjadi di lapangan dan bertindak sebagai sistem peringatan dini untuk intervensi kemanusiaan internasional39. LSM Nasional dalam aksi kemanusiaan merupakan akar untuk membangun sektor masyarakat sipil di masyarakat pasca-konflik.