• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktual Produksi Lapangan PHE-ONWJ (ribuan BOPD)

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 105-108)

Tua bukan Menjadi Halangan

Pertamina juga berupaya untuk mampu meningkatkan produksi dari lapangan yang sudah ada. Di tengah-tengah penurunan produksi migas nasional, Pertamina mampu menaikkan produksi migas dari lapangan-lapangan yang sudah tua dengan menggunakan instalasi yang berusia lebih dari dua puluh tahun.

PHE-ONWJ yang mengambil Blok ONWJ dari BP West Java – kontraktor migas asal Inggris, kini mampu berproduksi rata-rata harian sebesar 33 ribu BOPD, naik dari 23 ribu waktu diambil alih pada 2009. Sedangkan produksi PHE di Blok WMO yang diambil alih dari Kodeco, pada Mei 2013 berproduksi 19.150 BOPD, naik tiga kali lipat daripada rata-rata sebelumnya yang hanya enam ribuan BOPD. WMO kini menjadi andalan baru bisnis hulu, dengan produksi minyak rata-rata 18.086 barrel per hari dan gas 114,5 juta kaki kubik per hari.

January February March April May

7,040 10,843

18,668 19,510

Produksi Lapangan PHE-WMO 2013

(BOPD)

Production Field PHE-WMO 2013 (BOPD)

6,289 23 27 23 22 27 32 33 +44% Dioperasikan Pertamina Operated by Pertamina 2008 2006 2007 2009 2010 2011 2012

Aktual Produksi Lapangan

PHE-ONWJ (ribuan BOPD)

juga melaksanakan Program Langit Biru Cilacap, di mana kilang dimodifikasi untuk dapat menghasilkan Premium dengan RON-92 yang sesuai dengan EURO-IV.

Sebuah upaya yang lebih menyeluruh untuk membangun konsep dan desain serta bisnis pengolahan yang sudah ada dan untuk menghadapi perkembangan akan kebutuhan bahan bakar kendaraan di masa mendatang, Pertamina menyusun Refinery Development Master Plan (RDMP) dalam empat tahapan yaitu ConceptualStudy, Bankable Feasibility Study (BFS), BED/FEED, dan EPC selama 10 tahun. Conceptual Study telah selesai dilaksanakan pada 2013 dan saat ini memasuki tahapan BFS. BFS ini akan dilaksanakan oleh UOP LLC dengan bantuan pendanaan dari US Trade & Development Agency dalam bentuk hibah sebesar US$1 juta yang disepakati pada Agustus 2013. Hasil BFS akan menjadi cetak biru pengembangan kilang Perseroan.

Operator Training Simulator (OTS) Center

Di Refinery Unit VI – Balongan, Jawa Barat, Pertamina membangun fasilitas Operator Training Simulator (OTS) Center untuk Platforming/ CCR di RU-VI (Process Licensor: UOP, DCS Vendor: Yokogawa Centum CS3000, dan Simulator Developer: Honeywell Process Solution). Program sertifikasi dan akreditasi sudah mulai dijalankan sejak bulan Maret 2011 diikuti dengan penyempurnaan fasilitas dan kesisteman secara bertahap guna meningkatkan keterampilan operator kilang sehingga produksi kilang menjadi lebih baik. OTS bertujuan untuk standarisasi kompetensi (sertifikasi) terhadap kemampuan dan menyeragamkan keahlian para operator dalam mengendalikan

plant is also undergoing modifications work under the Cilacap Blue Sky Program to enable the plant to produce RON-92 Premium fuel product that complies with Euro-IV standards.

Pertamina is also developing its Refinery Development Master Plan (RDMP), a comprehensive concept and design plans for its existing refinery business as well as anticipated developments to meet the transport fuel needs of the future. The RDMP consists of four phases of Conceptual Study, Bankable Feasibility Study (BFS), BED/FEED, and EPC on a 10-year time frame. The Conceptual Study phase has been completed in 2013, and Pertamina has moved on to the BFS phase. The BFS will be conducted by UOP LLC and funded by a US$1 million grant secured from the US Trade & Development Agency in August 2013. Results from the BFS will provide the blueprint for Pertamina’s refinery development.

Operator Training Simulator (OTS) Center

In Refinery Unit VI - Balongan, West Java, Pertamina built a facility Operator Training Simulator (OTS) Center for platforming/CCR in RU-VI (Process Licensor: UOP, DCS, Vendor: Yokogawa Centum CS3000, and Simulator Developer: Honeywell Process Solution). Certification and accreditation programs have started running since March 2011 followed by the improvement of facilities and the system gradually, in order to improve the skills of plant operators, so that the refinery production can be improved. OTS aims to standardize competency (certification) to the capabilities and expertise of the operators of the refinery with the international standard system. OTS

KEUNGGULAN DENGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI

/LEADING THROUGH TECHNOLOGY AND INNOVATIONS

is done through training, evaluation, and certification based levelling, ie. the basic level, intermediate level and advanced level.

OTS model the real process unit (real plant) into software and hardware. The user of OTS is trained to be able to do the Start Up/Shut Down Normal of operation normal operation control, the control of Emergency Shutdown Equipment/Plant and recovery unit to normal operation, all of the 30 operating scenarios. In addition to maintaining and improving the skills of plant operators, OTS supports the implementation of Process Safety in the Processing Unit, so refineries can operate safely, reliably, and not an accident that would result in the value matches the production target. Next, Pertamina will develop more OTS unit to other critical processes. Whereas in other processing units are also currently under development for the construction of OTS, including hydrocracker unit, RFCC, Polypropylene Unit, and ROPP.

Hydrocarbon Product Development [G4-EN27]

Hydrocarbon product is not always bad for the environment, Pertamina proves it by providing the hydrocarbon based refrigrant, Musicool. Musicool is the research product of R&D Refinery produced in Plaju and has the Ozone Depleting Potential (ODP) characteristic of Zero, lower Global Warming Potential, and reducing power consumption of up to one-third compared to using CFC-based refrigerants.

Similar product which is being developed is the Hydrocarbon Aerosol Propellant (HAP) as a propellant for the application of fertilizer, air freshener, and so on. HAP has the same excellence characteristics with Musicool. Even R&D Refinery is being creative by creating a solvent for aircraft maintenance purposes with the brand name Solphy that also has the characteristics of Zero ODP.

kilang dengan sistem berstandar internasional. OTS dilakukan melalui training, evaluasi, dan sertifikasi berdasarkan levelling, yaitu pada level basic, level intermediate, dan level advance.

OTS memodelkan unit proses nyata (real plant) menjadi perangkat lunak dan perangkat keras. Pengguna OTS dididik untuk mampu melakukan Start Up/Normal Shut Down unit operasi, pengendalian unit operasi normal, pengendalian Emergency Shutdown Equipment/ Plant dan recovery unit ke operasi normal, seluruhnya dalam 30 skenario operasi. Selain untuk menjaga dan meningkatkan keterampilan operator kilang, OTS mendukung pelaksanaan Process Safety di Unit Pengolahan, agar kilang dapat beroperasi secara aman, handal, dan tidak terjadi kecelakaan sehingga dapat menghasilkan value sesuai target produksi. Ke depan Pertamina akan mengembangkan beberapa OTS untuk unit-unit proses kritis lainnya. Sedangkan di Unit-unit Pengolahan yang lain juga sedang dalam tahap pengembangan untuk pembangunan OTS, diantaranya Hydrocracker Unit, RFCC, Polypropylene Unit, dan ROPP.

Pengembangan Produk Hidrokarbon [G4-EN27]

Tidak selamanya produk hidrokarbon buruk bagi lingkungan, Pertamina membuktikannya dengan menyediakan refrigrant Musicool berbasis hidrokarbon. Musicool merupakan hasil riset R&D Pengolahan yang diproduksi di Plaju memiliki karakteristik Ozone Depleting Potential (ODP) Nol, Global Warming Potential lebih rendah, dan menghemat konsumsi listrik hingga sepertiga dibandingkan memakai refrigeran berbasis CFC.

Produk serupa yang dikembangkan adalah Hydrocarbon Aerosol Propellant (HAP) sebagai gas pendorong untuk aplikasi pupuk, pengharum udara, dan sebagainya. HAP memiliki karakteristik keunggulan yang sama dengan Musicool. Bahkan R&D Pengolahan berkreasi menciptakan solvent untuk keperluan perawatan pesawat terbang dengan merek Solphy yang juga memiliki karakteristik ODP

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 105-108)