• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Akuntansi Keuangan

2.2.1.1. Pengertian Akuntasi Keuangan

Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,

pemasok, serta pemerintah  (www.wikipedia.com;2010). Pengertian lain dari

akuntansi keuangan adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan baik oleh pihak-pihak internal maupun pihak eksternal (Kieso, 2001: 3).

Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham (www.wikipedia.com;2010).

Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan di dalam

pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984 (www.wikipedia.com;2010).

2.2.1.2. Lingkungan Akuntansi Keuangan

Sama seperti aktivitas disiplin ilmu lainnya, akuntansi merupakan produk dari lingkungannya. Lingkungan akuntansi terdiri dari kondisi sosial-ekonomi-politik-hukum, pembatasan-pembatasan, dan pengaruh yang bervariasi dari waktu ke waktu. Karenanya, tujuan dan praktek akuntansi dewasa ini tidak sama lagi dengan masa yang lalu. Teori akuntansi telah berevolusi untuk memenuhi kebutuhan dan pengaruh yang terus berubah (Kieso, 2001: 2).

Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi (Kieso, 2001: 2):

1. Pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi

keuangan tentang,

2. Entitas ekonomi kepada,

3. Pemakai yang berkepentingan.

Karakterisitik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratus-ratus tahun. Namun dalam 30 tahun terakhir entitas akonomi telah berubah secara signifikan baik dari segi ukuran maupun kompleksitas, dan pemakai yang berkepentingan juga telah bertambah secara substansial baik dari

segi jumlah maupun keragaman. Artinya tanggung jawab yang dipikul profesi akuntansi dewasa ini lebih besar dari sebelumnya (Kieso, 2001: 3).

2.2.1.3. Pengertian dan Tujuan Pelaporan Keuangan

Beberapa informasi keuangan hanya dapat atau lebih baik disajikan

melalui pelaporan keuangan (financial reporting), bukan melalui laporan

keuangan formal. Dengan kata lain pelaporan keuangan adalah lebih luas

dibandingkan laporan keuangan. FASB menyebutkan bahwa pelaporan keuangan

mencakup tidak hanya laporan keuangan tetapi juga media pelaporan informasi lainnya, yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi, yaitu informasi tentang sumber-sumber ekonomi, hutang, laba periodik, dan lain-lain (Trisnaningsih, 2003: 2).

Tujuan dari pelaporan keuangan yang terdapat dalam SFAC No1 dapat

diringkas sebagai berikut (Trisnaningsih, 2003: 3) :

a. Pelaporan keuangan memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor

dan kreditor, dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit dan yang serupa secara rasional. Informasi tersebut harus bersifat komprehensif bagi mereka yang memiliki pemahaman yang rasional tentang kegiatan bisnis dan ekonomi dan memiliki kemauan untuk mempelajari informasi dengan cara yang rasional (paragraf 34).

b. Pelaporan keuangan memberikan informasi untuk membantu investor,

kreditor, dan pemakai lainnya dalam menilai jumlah, pengakuan, dan ketidakpastian tentang penerimaan kas bersih yang berkaitan dengan perusahaan (paragraf 37).

c. Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang sumber-sumber ekonomi suatu perusahaan, klaim terhadap sumber-sumber tersebut, dan pengaruh transaksi, peristiwa, kondisi yang mengubah sumber-sumber ekonomi, dan kalim terhadap sumber tersebut (paragraf 40).

d. Pelaporan keuangan memberikan informasi tentang hasil usaha suatu

perusahaan selama suatu periode (paragraf 42).

e. Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana

perusahaan memperoleh dan membelanjakan kas, tentang pinjaman, dan pembayaran kembali pinjaman, tentang transaksi, modal, termasuk deviden kas, dan distribusi lainnya terhadap sumber ekonomi perusahaan kepada pemilik, serta faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi likuiditas dan solvensi perusahaan (paragraf 49).

f. Pelaporan keuangan menyediakan informasi tentang bagaimana

manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik atas pemakaian sumber ekonomi yang dipercayakan kepadanya (paragraf 50).

g. Pelaporan keuangan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

manajer dari direktur sesuai kepentingan pemilik (paragraf 52). 2.2.1.4. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan kombinasi dari data keuangan suatu perusahaan yang menggambarkan kemajuan perusahaan dan dibuat secara periodik. Ada beberapa pengertian laporan keuangan diantaranya sebagai berikut:

Menurut IAI (IAI, 2007:2) Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap yang biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau

laporan arus dana) catatan (notes) dan laporan lain serta materi penjelasan

yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Menurut Munawir (2000: 2), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan dana atau aktivitas perusahaan tersebut.

Sedangkan menurut Harnanto (1998:3), laporan keuangan adalah keadaan keuntungan dan hasil usaha perusahaan serta memberikan rangkuman historis dari sumber ekonomi, kewajiban perusahaan dan kegiatan yang mengakibatkan perubahan terhadap sumber ekonomi yang dinyatakan secara kuantitatif dalam satuan mata uang.

2.2.1.5 Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen – komponen berikut ini (PSAK No 1, 2004: 3):

1. Neraca

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas

1. Neraca

Neraca perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu maksudnya adalah menunjukkan keadaan keuangan pada tanggal tertentu biasanya pada saat tutup buku. Neraca minimal mencakup pos – pos berikut (IAI, 2004) : a) Aktiva berwujud,

b) Aktiva tidak berwujud, c) Aktiva keuangan,

d) Investasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas, e) Persediaan,

f) Piutang usaha dan piutang lainnya, g) Kas dan setara kas,

h) Hutang usaha dan hutang lainnya, i) Kewajiban yang diestimasi,

j) Kewajiban berbunga jangka panjang, k) Hak minoritas,

l) Modal saham dan pos ekuitas lainnya. 2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang sistematis mengenai penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu (Munawir, 2000:26). Tujuan pokok

laporan laba rugi adalah melaporkan kemampuan riil perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Laporan laba rugi perusahan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar. Laporan laba rugi minimal mencakup pos – pos berikut (IAI, 2004:) :

a) Pendapatan, b) Laba rugi usaha, c) Beban pinjaman,

d) Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlukan menggunakan metode ekuitas,

e) Beban pajak,

f) Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan, g) Pos luar biasa,

h) Hak minoritas,

i) Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.

Laporan keuangan ini memperlihatkan laporan hasil kegiatan atau operasional perusahaan selama suatu periode tertentu. Ikhtisar perubahan posisi keuangan memperlihatkan keefektifan manajemen dalam menyerap dana dan menyalurkannya. Jenis dana yang diserap dan jenis penyaluran dana juga mencerminkan profesionalisme dari manajemen yang ada (IAI,2004).

Dokumen terkait