• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.2. Variabel Bebas ( X )

a. Current Ratio ( X1 )

Current assets

Current ratio ( X1) = X 100%

Current ratio untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.

Semakin besar rasio ini semakin baik. Walau demikian, tingginya

current ratio belum menjamin perusahaan tersebut membayar

kewajiban yang sudah jatuh tempo. Hal ini disebabkan karena proporsi

aktiva lancar yang tidak menguntungkan. Variabel current ratio ( X1)

dinyatakan dalam satuan prosentase dan tipe skala rasio.

b. Working Capital to Total Asset ( X2 )

Modal kerja bersih ( net working capital ) atau aktiva lancar bersih

( net current asset ), kadang disebut modal kerja. Ini adalah jumlah aktiva lancar setelah dikurangi dengan jumlah kewajiban lancar atau hutang lancar, semakin kecil rasio ini berarti menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan yang semakin buruk. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase. Rumus variabel ini adalah :

Current asset – current liabilities

WCTA = X 100%

Total asset

c. Struktur aktiva ( X3 )

Variabel ini mengukur total aktiva yang berasal dari aktiva lancar. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase. Rumus variabel ini adalah :

Struktur Aktiva ( SA )=

x

100%

(Almilia dan Kristijadi, (2003)).

d. Return on investment ( X4 )

Variabel ini melaporkan tingkat pengembalian total yang dihasilkan dari semua sumber pendanaan yaitu utang dan ekuitas. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase. Rumus variabel ini adalah :

ROI=

x 100%

( Prastowo dan Juliaty,(2005)).

e. Return on equity ( X5 )

Variabel ini mengukur tingkat pengembalian dari ekuitas, dengan membandingkan antara laba setelah pajak dengan modal sendiri. Skala

pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase. Variabel ini dihitung dengan rumus :

ROE = x 100%

( Prastowo dan Juliaty, ( 2005)).

f. Net Profit Margin ( X6 )

Variabel ini menghitung sebagaimana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam prosentase.

Rumus ini adalah :

NPM = x 100%

( Prastowo dan Juliaty,( 2005)).

g. Debt Ratio ( X7 )

Variabel ini mengukur jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang atau modal yang berasal dari kreditur. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dan dinyatakan dalam jumlah prosentase. Rumus variabel ini adalah :

DR =

x

100%

( Almilia dan Kristijadi,( 2003)).

3.2 . Teknik Penentuan Sampel

a. Objek dan populasi penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang telah go public di Bursa Efek Indonesia.

Populasi adalah wilayah generalisasi tertentu yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiyono, 2004 : 72-73).

Populasi penelitian adalah seluruh laporan keuangan perusahaan

manufaktur yang telah terdaftar di BEI (go public) yang dipublikasikan

antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 yang berjumlah 144 perusahaan, dan nilai nominalnya disajikan dalam mata uang atau satuan rupiah.

Alasan dipilihnya perusahaan manufaktur sebagai obyek penelitian karena perusahaan manufaktur adalah jenis usaha yang bergerak di sektor riil yang memiliki jumlah perusahaan yang paling banyak dibandingkan jenis usaha lain yang terdiri dari beberapa industri. Meskipun terdiri dari berbagai macam industri, perusahaan manufaktur memiliki karakteristik yang serupa. Disamping, itu kondisi perekonomian yang tidak menentu telah menyebabkan perusahaan manufaktur mengalami kesulitan untuk meneruskan usahanya dan memiliki kinerja yang kurang memuaskan. Alasan dipilihnya laporan keuangan tahun 2005-2008 adalah karena pada saat itu kondisi perekonomian yang tidak menentu dan adanya kenaikan harga BBM pada Mei 2008 telah menyebabkan banyak perusahaan manufaktur mengalami kesulitan untuk meneruskan usahanya dan memiliki kinerja yang kurang memuaskan.

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan sampel probabilitas, yaitu menggunakan metode sampel acak sederhana.

Penentuan besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan cara

menggunakan rumus slovin (Umar, 2004: 108) sebagai berikut :

n = N

N (e)2 + 1

Keterangan :

n = Jumlah sampel (responden dalam penelitian).

N = Jumlah populasi. e = Kelonggaran sampel (10 %). 1 = Konstanta. 144 n = = 59,01639 = 60 perusahaan 144 x (0,1)2 + 1

Sampel dari penelitian ini berjumlah 60 perusahaan. Penelitian ini

meneliti tentang kondisi financial distress dan non financial distress, Karena

setelah diambil sampel sebanyak 60 perusahaan maka dilakukan lagi

teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan non probability sampling dengan cara purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2003:53) purposive sampling adalah pemilihan sampel

atas dasar kesesesuaian antara karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan tertentu

Ciri-ciri yang digunakan dalam penentuan kondisi financial distress ini

adalah apabila perusahaan mengalami laba bersih dan nilai buku ekutitas negatif selama dua tahun berturut-turut. Sehingga terdapat 7 perusahaan yang

mengalami financial distress dan sisanya yaitu 53 perusahaan tergolong non

financial distress.

Berikut ini adalah rincian data perusahaan manufaktur yang dijadikan sebagai sampel penelitian:

Tabel 3.1

Nama Perusahaan Sampel

No Nama Perusahaan Sampel No Nama Perusahaan Sampel 1  PT. Ades Water Indonesia  31 PT. Multi Bintang, Tbk 

2  PT. AKR Corporindo, Tbk  32 PT. Multi Polar, Tbk 

3  PT. Alumindo Metal Light, Tbk  33 PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk 

4  PT. Aqua Golden Missisipi, Tbk  34 PT. Mustika Ratu, Tbk 

5  PT. Argo Pantes, Tbk  35 PT. Panasia Indosyntec, Tbk 

6  PT. Arwana Citra Mulia, Tbk  36 PT. Polysindo Eka Perkasa, Tbk 

7  PT. Astra Graphia, Tbk  37 PT. Roda Vivatex, Tbk 

8  PT. Astra Internasional, Tbk  38 PT. Sekar Laut, Tbk 

9  PT. Astra Otopart, Tbk  39 PT. Selamat Sempurna, Tbk 

10  PT. Bentoel, Tbk  40 PT. Semen Gresik, Tbk 

11  PT. Bristol, tbk  41 PT. Sepatu Bata, Tbk 

12  PT. Budi Acid Jaya, tbk  42 PT. Smart, Tbk 

13  PT. Darya Varia, Tbk  43 PT. Sumi Indo Kabel, Tbk 

14  PT. Davomas Abadi, Tbk  44 PT. Surya Dumai Industrsi, Tbk 

15  PT. Delta Djakarta, Tbk  45 PT. Surya Toto, Tbk 

16  PT. Eratex Djaja, Tbk  46 PT. Texmaco Jaya, tbk 

17  PT. Fajar Surya, Tbk  47 PT. Tira Austenite, Tbk 

18  PT. Fast Food Indonesia, Tbk  48 PT. Tunas Baru Lampung, Tbk 

19  PT. Gajah Tunggal, Tbk  49 PT. Tunas Ridean, Tbk 

20  PT. Hexindo, Tbk  50 PT. Unilever, Tbk 

21  PT. HM Sampoerna, Tbk  51 PT. United Tractor, Tbk 

22  PT. Indocement, Tbk  52 PT.Colorpak Indonesia 

23  PT. Indofood, Tbk  53 PT.Ekadharma international,Tbk 

24  PT. Kalbe Farma, Tbk  54 PT.Indofarma, Tbk 

25  PT. Lautan Luas, Tbk  55 PT.INDOSPRING 

26  PT. Lionmesh, Tbk  56 PT.KAGEO IGAR JAYA,TBK 

27  PT. Mayora, Tbk  57 PT.Langgeng Makmur Industry Tbk 

28  PT. Merck, Tbk  58 PT.Siwani Makmur Tbk 

29  PT. Metrodata Electric, Tbk  59 PT.Ultra Jaya Milk, Tbk 

30  PT. Mulia Industrindo, Tbk  60 PT.Yanaprima Hastapersada Tbk 

Dokumen terkait