• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI PEMBIAYAAN MURABAHAH SECARA ANUITAS

06. Pembiayaan murabahah yang keuntungannya diakui secara anuitas didasarkan pada fakta bahwa pembiayaan murabahah adalah penyediaan dana oleh lembaga keuangan syariah yang disalurkan kepada nasabah dengan mekanisme jual-beli. Dalam akuntansi kegiatan seperti ini secara substansi dikategorikan sebagai kegiatan pembiayaan (financing).

07. Akuntansi untuk pembiayaan murabahah yang substansinya dikategorikan sebagai kegiatan pembiayaan (financing) mengacu pada PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan dan PSAK lain yang relevan. Oleh karena itu, lembaga keuangan syariah yang menerapkan anuitas untuk pengakuan laba transaksi pembiayaan murabahah sesuai Fatwa No.84/DSN-MUI/XII/2012 harus melakukan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan pembiayaan murabahah sesuai dengan ketentuan dalam PSAK–PSAK tersebut, termasuk akuntansi untuk penurunan nilai dari pembiayaan murabahah dan pengungkapan risiko secara kualitatif dan kuantitatif yang timbul dari pembiayaan murabahah tersebut.

LAMPIRAN VI

SURAT EDARAN OPERASI No. 6/044/OPS Tanggal 15-12-2004

PERIHAL : AKUNTANSI MURABAHAH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pembiayaan Murabahah merupakan pembiayaan terbesar yang dilakukan oleh PT Bank Syariah Mandiri. Dalam pelaksanaan akuntansinya, PT Bank Syariah Mandiri menunjuk pada PAPSI 2003 dan PSAK No 59: Akuntansi

Perbankan Syariah. Untuk memastikan, bahwa pelaksanaan akuntansi

murabahah di seluruh cabang dilaksanakan sesuai standar yang berlaku, maka perlu disusun SE tentang Akuntansi Murabahah.

B. Maksud dan Tujuan

1) Agar perlakuan akuntansi Murabahah dalam laporan keuangan BSM sesuai dengan standar yang berlaku (PSAK/PAPSI).

2) Agar memiliki persepsi / pemahaman yang sama mengenai akuntansi murabahah.

C. Istilah

1) Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 52)

2) Keuntungan / margin Murabahah adalah Keuntungan / margin bank

yang diakui secara proporsional atas penyerahan/penjualan aktiva murabahah, dimana pengakuannya dapat dilakukan dengan dasar kas maupun dasar akrual.

3) Keuntungan / margin Murabahah kas adalah Keuntungan / margin

bank yang diakui secara proporsional atas pembiayaan / penjualan aktiva murabahah, dimana pengakuan keuntungan tersebut dilakukan atas dasar angsuran benar-benar telah diterima (kas/rekening/kliring) oleh Bank dari nasabah.

4) Keuntungan / margin Murabahah akrual adalah keuntungan / margin bank yang diakui secara proporsional atas pembiayaan / penjualan aktiva murabahah, dimana pengakuan keuntungan tersebut dilakukan atas proporsi angsuran belum diterima oleh Bank namun sudah menjadi hak/bagian bank.

5) Keuntungan / margin murabahah proporsional adalah keuntungan dari transaksi / pembiayaan murabahah yang pembayarannya dilakukan secara angsuran atau tangguh dan pengakuan porsi pokok dan keuntungannya dilakukan secara merata dan tetap selama jangka waktu angsuran.

6) Margin Murabahah Ditangguhkan adalah bagian keuntungan / margin dari pembiayaan murabahah yang belum dapat diakui sebagai keuntungan murabahah.

7) Urbun adalah uang muka yang dibayarkan oleh nasabah dalam

pembiayaan. Urbun ini mengurangi piutang murabahah.

D. Dasar Hukum

1) PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah 2) PAPSI 2003 tentang Murabahah.

II. KETENTUAN UMUM A. Aktiva Murabahah

1) Murabahah dapat dilakukan dengan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pesanan dari nasabah. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 53)

2) Murabahah berdasarkan pesanan dapat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya. Apabila aktiva murabahah yang telah dibeli bank (sebagai penjual) dalam murabahah pesanan mengikat mengalami penuruna nilai sebelum diserahkan kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut akan menjadi beban penjual (bank) dan penjual (bank) akan mengurangi nilai akad. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paraghraph 54)

3) Pada saat perolehan, aktiva murabahah yang diperoleh untuk dijual kembali diakui sebagai aktiva murabahah sebesar biaya perolehan. (PSAK 59: Akutansi Perbankan Syariah, paragraph 61)

4) Jika terjadi penurunan nilai setelah perolehan untuk aktiva dalam murabahah pesanan mengikat, maka penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai aktiva (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 62)

5) Jika pembeli batal melakukan transaksi dalam murabahah pesanan tidak mengikat, maka aktiva murabahah dinilai berdasarkan biaya perolehan

atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebih rendah. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 62)

B. Pembayaran Murabahah

1) Pembayaran murabahah dappat dilakukan secara tunai atau cicilan. Diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Bank juga dapat memberikan potongan apabila nasabah:

a) mempercepat pembayaran cicilan; atau

b) melunasi piutang murabahah sebelum jatuh tempo

(PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 55-56)

2) Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual sedangkan harga beli harus diberitahukan. Jika bank mendapat potongan (muqoshah) dari pemasok, maka potongan itu merupakan hak nasabah. Apabila potongan tersebut terjadi setelah akad maka pembagian potongan tersebut dilakukan berdasarkan perjanjian yang dimuat akad. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 57)

C. Urbun

1) Bank dapat meminta kepada nasabah urbun (uang muka) pembelian pada saat akad apabila kedua belah pihak bersepakat. Urbun menjadi bagian pelunasan piutang murabahah apabila murabahah jadi dilaksanakan.Tetapi bila murabahah batal, urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi kerugian sesuai kesepakatan. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 57)

2) Urbun diakui sebagai uang muka sebesar jumlah yang diterima oleh bank. Pada saat aktiva murabahah dibeli oleh nasabah, maka urbun diakui sebagai pembayaran piutang.Sedangkan jika barang batal dibeli oleh nasabah, maka urbun dikembalikan kepada nasabah setelah diperhitungkan dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan bank. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 68). Urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi kerugian, seperti:

a) Potongan urbun oleh pemasok b) Biaya administrasi

c) Biaya lain yang dikeluarkan dalam proses pengadaan.

D. Piutang Murabahah dan Keuntungan Murabahah

1) Pada saat akad murabahah, piutang murabahah diakui sebesar biaya perolehan aktiva murabahah ditambah keuntungan yang disepakati. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 64)

2) Keuntungan murabahah diakui pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada laporan keuangan yang sama; atau

3) Keuntungan murabahah diakui selama periode akad secara proporsional, apabila transaksi murabahah pembayarannya dilakukan secara angsuran atau tangguh. Pengakuan porsi pokok dan keuntungan dilakukan secara merata dan tetap selama jangka waktu angsuran.

4) Keuntungan / margin murabahah dapat diakui dengan dasar kas maupun dasar akrual.

5) Keuntungan / margin murabahah kas diakui pada saat diterimanya angsuran dari nasabah.

6) Keuntungan / margin murabahah akrual atas margin murabahah yang akan diterima pada angsuran berikutnya untuk piutang murabahah dengan kategori performing (Lancar dan Dalam Perhatian Khusus), dilakukan pada setiap akhir bulan.

7) Keuntungan / margin murabahah akrual atas tunggakan angsuran dengan kategori kol 2 (dua) atau Dalam Perhatian Khusus (DPK) diakui pada setiap akhir hari tanggal jatuh tempo (due date) angsuran dan akhir bulan (end of month), dengan ketentuan dapat diakui maksimal 3 (tiga) tunggakan berturut-turut atau selama 90 (Sembilan puluh) hari.

8) Metoda penghitungan keuntungan / margin murabahah akrual untuk murabahah kategori lancer (kol 1) sebagaimana butir 6 (enam) diatas

hanya dilakukan pada setiap akhir bulan dapat dihitung dengan

formula sebagai berikut:

V=

Keterangan:

V: Keuntungan murabahah Kol 1 P: Tanggal akhir bulan

Q: Tanggal angsur

R: Jumlah hari dalam satu bulan, yaitu 30 hari

S:Keuntungan / margin murabahah yang akan diterima pada angsuran berikutnya

9) Metoda penghitungan keuntunan pembiayaan murabahah akrual untuk murabahah kategori Dalam Perhatian Khusus (kol 2) terdapat 2 (dua) kali perhitungan akru, yaitu:

1. Pada saat nasabah menunggak angsuran, keuntungan diakru pada setiap akhir hatri tanggal jatuh tempo angsuran (sesuai butir 7 (tujuh) diatas) dan dapat dihitung dengan formula:

2. Pada saat akhir bulan untuk akrual keuntungan yang akan diterima pada angsuran berikutnya (sesuai butir 6 (enam) diatas, dan dapat dihitung dengan menggunakan formula:

W2=

Keterangan:

W1: Keuntungan murabahah Kol 2 pada saat tanggal angsuran W2: Keuntungan murabahah Kol 2 pada saat tanggal akhir bulan P: Tanggal akhir bulan

Q: Tanggal angsuran

R: Jumlah hari dalam satu bulan, yaitu 30 hari

S: Keuntungan / margin murabahah yang akan diterima pada angsuran berikutnya

T: Jumlah angsuran margin murabahah tertunggak

10) Keuntungan / margin murabahah yang telah diakru untuk kategori performing (kol 1 (satu) dan 2 (dua) yang telah dilakukan atas proporsi akru margin angsuran berikutnya (sesuai butir 8 dan 9.2) diatas, direverse

pada setiap tanggal jatuh tempo angsuran.

11) Akru yang dilakukan karena nasabah menunggak (sesuai butir 9.a) diatas, direverse pada saat nasabah melunasi tunggakan atau pada saat

piutang murabahah berubah menjadi non performing.

E. Potongan (Muqasah) Pelunasan Dini

Potongan pelunasan dini diakui dengan menggunakan satu metode berikut: 1) jika potongan pelunasan dilakukan pada saat penyelesaian, potongan

mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah; atau

2) jika potongan pelunasan diberikan setelah penyelesaian, bank terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian bank membayar potongan pelunasan dengan mengurangi keuntungan murabahah. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 66)

F. Denda

Denda dapat dikenakan apabila nasabah lalai memenuhi kewajibannya sesuai akad melanggar perjanjian dari segi waktu. Denda ini dicatat bukan sebagai penghasilan, tetapi sebagai dana kebajikan. (PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah, paragraph 67). Denda diakui pada saat diterina.

G. PPAP

Penghitungan PPAP untuk piutang murabahah merujuk pada Peraturan Bank Indonesia nomor 5/9/PBI/2003 tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif bagi Bank Syariah dan SE Operasi BSM Np. 5/026/OPS tentang

Desentralisasi Pembukuan Beban Biaya Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dari Kantor Pusat ke Kantor Cabang.

III. KETENTUAN PELAKSANAAN A. Penyajian

Penialian piutang murabahah pada akhir periode akuntansi:

1) Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.

2) Margin murabahah ditangguhkan disajikan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah.

B. Jurnal

1) Pada saat Bank menerima Urbun sebagai uang muka dari nasabah: Db. Kas/Rekening

Kr. KRR – Pembiayaan

2) Pada saat Bank mengembalikan urbun kepada nasabah karena pembatalan pesanan:

Db. KRR – Pembiayaan

Kr. Pendapatan operasional Kr. Kas/Rekening

3) Pada saat pesanan murabahah jadi dilaksanakan dan urbun dibukukan sebagai pengurang piutang murabahah:

Db. KRR – Pembiayaan

Kr. Piutang Murabahah

4) Pada saat perolehan aktiva murabahah: Db. Persediaan murabahah

Kr. Kas/Rekening Pemasok/Kliring

5) Pada saat penjualan aktiva murabahah kepada nasabah: Db. Piutang Murabahah

Kr. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Persediaan/aktiva murabahah

6) Pada saat nasabah mengangsur cicilan piutang murabahah: Db. Kas/Rekening

Kr. Piutang murabahah

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Keuntungan / margin murabahah

(Margin dan pokok murabahah diakui secara proporsional)

7) Pada saat nasabah menunggak cicilan piutang murabahah, kol piutang murabahah menurun dari kol 1 (satu) menjadi kol 2 (dua) dan BSM

mengakui keuntungan / margin murabahah akrual kol 2 (dua) atas tunggakan angsuran pada akhir hari tanggal jatuh tempo angsuran;

Db. Piutang murabahah jatuh waktu*) Kr. Piutang murabahah

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Keuntungan / margin murabahah akrual *) dibukukan sebesar angsuran tertunggak

8) Pada saat mengakui keuntungan / margin murabahah kol 1 (satu)

atas proporsi angsuran yang akan diterima pada angsuran berikutnya

pada setiap akhir bulan (end of month):

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Keuntungan / margin murabahah akrual

9) Pada saat mengakui keuntungan / margin murabahah akrual kol 2 atas proporsi angsuran yang akan diterima pada angsuran berikutnya pada setiap akhir bulan (end of month):

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Keuntungan / margin murabahah akrual

10) Pada saat pembentukan cadangan umum PPAP pada setiap akhir bulan:

Kantor Cabang

Db. Beban PPAP Kr. RAK Kantor Pusat

Kantor Pusat

Dr. RAK Kantor Cabang Db. Cadangan PPAP

11) Pada saat mereverse keuntungan / margin murabahah akrual kol 1 (jurnal butir 8) pada awal hari (beginning of day) tanggal jatuh tempo (due date) angsuran bulan berikutnya:

Db. Keuntungan / margin murabahah akrual Kr. Margin murabahah ditangguhkan

12) Pada saat mereverse keuntungan / margin murabahah akrual kol 2 (jurnal butir 9) pada awal hari (beginning of day) tanggal jatuh tempo (due date) angsuran bulan berikutnya:

Db. Keuntungan / margin murabahah akrual Kr. Margin murabahah ditangguhkan

13) Pada saat nasabah membayar tunggakan angsuran atas piutang murabahah kol 2:

Db. Kas/Rekening

Kr. Piutang murabahah jatuh waktu Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Keuntungan / margin murabahah kas

14) Pada saat piutang murabahah menjadi non performing (kol 3 s.d. 5): Db. Keuntungan / margin murabahah akrual

Kr. Margin murabahah ditangguhkan jatuh waktu

Pada saat bersamaan dibukukan dalam rekening administrative sebesar margin murabahah ditangguhkan jatuh waktu sesuai butir 14 sebagai berikut:

Db. Tagihan kontinjensi – kenuntungan murabahah dalam penyelesaian Kr. Kontra – keuntungan murabahah dalam penyelesaian

15) Pada saat pembentukan PPAP tambahan karena penambahan piutang murabahah menjadi non performing:

Kantor Cabang

Db. Beban PPAP Kr. RAK Kantor Pusat

Kantor Pusat

Dr. RAK Cabang Kr. Cadangan PPAP

16) Pada saat menerima angsuran tunggakan dari nasabah atas murabahah non performing:

Db. Kas/Rekening

Kr. Piutang murabahah jatuh waktu

Db. Margin murabahah ditangguhkan jatuh waktu Kr. Keuntungan margin murabahah

Pada saat bersamaan dibukukan dalam rekening administrative sebesar porsi keuntungan margin murabahah (sesuai butir 16 diatas) sebagai berikut:

Db. Kontra – keuntungan murabahah dalam penyelesaian

Kr. Tagihan kontinjensi – keuntungan murabahahdalam penyelesaian 17) Pada saat pelunasan dini dan nasabah diberikan potongan. Pelunasan

dini dapat dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode berikut ini: a) Apabila dilakukan pada saat penyelesaian, bank mengurangi piutang

murabahah dan keuntungan murabahah. Db. Kas/Rekening

Kr. Piutang murabahah

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Keuntungan / margin murabahah b) Apabila dilakukan setelah penyelesaian

Db. Kas/Rekening Kr. Piutang murabahah

Db. Margin murabahah ditangguhkan Kr. Keuntungan / margin murabahah

Pada saat membayar potongan pelunasan dini kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah.

Db. Beban Potongan pelunasan dini murabahah Kr. Kas/rekening nasabah

18) Pada saat menerima denda dari nasabah Db. Kas/Rekening

Kr. Dana sosial Ex Penalty

IV. PENUTUP

Dengan berlakunya SE ini, maka seluruh peraturan mengenai cara

pembukuan pembiayaan murabahah yang tekah diatur sebelumnya yang

bertentangan dengan SE ini dinyatakan tidak berlaku lagi dan harus dilakukan penyesuaian perlakuan akuntansi sesuai ketentuan yang berlaku. Lampiran-lampiran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari SE ini.

Petunjuk pelaksanaan ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan dan apabila terdapat hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk ini akan ditetapkan kemudian.

Demikian kami sampaikan untuk Saudara laksanakan dengan tertib dan penuh tanggung jawab. Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas, harap hubungi Kantor Pusat PT Bank Syariah Mandiri Divisi Operasi dan Akuntansi.

D I R E K S I

Iskandar Z. Rangkuti Nana M. Somantri

ILUSTRASI

SURAT EDARAN OPERASI No. 6/044/OPS Tanggal 15-12-2004

PERIHAL : AKUNTANSI MURABAHAH

A. Pembukuan dengan pembayaran jumlah angsuran per bulan tetap

BSM menjual 1 (satu) unit Toyota Kijang dengan akad murabahah kepada Bapak Achmad dengan data sebagai berikut:

Harga perolehan : Rp 150.000.000

Margin : Rp 29.726.767 +

Harga Jual : Rp 179.726.767

Urbun : Rp 30.000.000 –

Piutang Murabahah : Rp 149.726.767

Periode murabahah : 24 bulan

Angsuran per bulan : Rp 6.238.615,30

 Perolehan aktiva murabahah & penjualan kepada nasabah: 15 Februari 2005

 Margin murabahah: Rp 29.726.767 (eq.18%)

 Pembayaran angsuran: setiap tangga; 10 (Maret 2005 s /d Februari 2007)

 Urbun: sebesar Rp 30.000.000, dibayarkan oleh nasabah tanggal 10 Februari 2005

 Ilustrasi, perhitungan dan skedul angsuran dapar dilihat di tabel 1

B. Jurnal

a) 10 Februari 2005, pada saat menerima urbun sebagai uang muka dari nasabah:

Db. Kas/rekening 30.000.000

b) 15 Februari 2005, pada saat perolehan aktiva murabahah:

Db. Persediaan aktiva murabahah 150.000.000

Kr. Kas/Rekening Pemasok/Kliring 150.000.000

c) 15 Februari 2005, pada saat penjualan aktiva murabahah kepada nasabah:

Db. Piutang Murabahah 179.726.767

Kr. Margin murabahah ditangguhkan 29.726.767

Kr. Persediaan aktiva murabahah 150.000.000

d) 15 Februari 2005, pada saat pesanan murabahah jadi dilaksanakan dan

urbun dibukukan sebagai pengurang piutang murabahah:

Db. KRR – Pembiayaan 30.000.000

Kr. Piutang murabahah 30.000.000

e) 15 Februari 2005, pada saat bank mengembalikan urbun kepada

nasabah karena pembatalan pesanan (jika pesanan murabahah tidak jadi dilaksanakan) dengan bank mengenakan biaya administrasi, misal sebesar Rp 1.000.000:

Db. KRR – Pembiayaan 30.000.000

Kr. Pendapatan potongan murabahah 1.000.000

Kr. Kas/Rekening 29.000.000

f) Pada tanggal 10 setiap bulan (bulan Maret 2005 s/d Februari 2007):

Pada saat nasabah mengangsur dan menunggak cicilan piutang murabahah, misal transaksi pada bulan Juni dan Juli 2005:

1) 10 Juni 2005, jika pembayaran dilakukan tepat waktu*)

Db. Kas/Rekening 6.238.615,30

Kr. Piutang Murabahah 6.238.615,30

Db. Margin murabahah ditangguhkan 1.031.858,57

*) Bank mengakui angsuran pokok dan keuntungan / margin murabahah secara proporsional.

2) 10 Juni 2005, jika nasabah menunggak angsuran (pembayaran

dilakukan tidak tepat waktu / lewat dari tanggal 10 setiap bulannya),

piutang murabahah menjadi turun kol, dari kol 1 (satu) menjadi 2 (dua) dan BSM mengakui keuntungan / margin murabahah akrual kol 2 (dua) atas tunggakan angsuran pada akhir hari tanggal jatuh tempo angsuran:

Db. Piutang murabahah jatuh waktu 6.238.615,30

Kr. Piutang murabahah 6.238.615,30

Db. Margin murabahah ditangguhkan 1.031.865,57

Kr. Margin murabahah ditangguhkan jatuh waktu 1.031.865,57

3) 10 Juli 2005, pada saat mereverse keuntungan / margin murabahah

akrual kol 2 pada awal hari (beginning of day) tanggal jatuh tempo (due date) angsuran:

Db. Keuntungan / margin murabahah akrual Kr. Margin murabahah ditangguhkan

4) 10 Juli 2005, pada saat nasabah membayar tunggakan angsuran atas piutang murabahah kol 2 (dua):

Db. Kas/Rekening 6.238.615,30

Kr. Piutang murabahah jatuh waktu 6.238.615,30

Db. Keuntungan / margin murabahah Akrual 1.031.865,57

Kr. Keuntungan / margin murabahah Kas 1.031.865,57

g) Pada setiap tanggal akhir bulan bulan Maret 2005 s/d Februari 2007, pada saat mengakui keuntungan / margin murabahah akrual kol 1 (satu)

dan 2 (dua) atas proporsi angsuran yang akan diterima pada angsuran berikutnya pada setiap akhir bulan (end of month):

1) Pengakuan keuntungan margin murabahah akrual kol 1 (satu) pada akhir bulan, 30 Juni 2005.

W1=

Keterangan:

W1: Keuntungan murabahah akrual Kol 1 pada saat tanggal akhir bulan P: Tanggal akhir bulan ; 30 Juni 2005

Q: Tanggal Angsuran ; 10 Juni 2005

R: Jumlah hari dalam satu tahun, yaitu 30 hari

S: Keuntungan / margin murabahah yang akan diterima pada angsuran berikutnya; Rp 1.031.865,57

P-Q: 20 hari

W1: Keuntungan murabahah akrual Kol 1 pada saat tanggal akhir bulan *)

20 x Rp 1.031.865,57 = Rp 687.910,38 30

*) Akrual setiap bulan dapat dilihat pada tabel 3 lampiran

30 Juni 2005, Jurnal :

Db. Margin murabahah ditangguhkan 687.910,38

Kr. Pendapatan margin murabahah akrual 687.910,38

2) Pengakuan keuntungan / margin murabahah akrual kol 2 (dua) pada akhir bulan, 30 Juni 2005.

W2=

W2: Keuntungan murabahah akrual Kol 2 pada saat tanggal akhir bulan P: Tanggal akhir bulan ; 30 Juni 2005

Q: Tanggal Angsuran ; 10 Juni 2005

R: Jumlah hari dalam satu tahun, yaitu 30 hari

S: Keuntungan / margin murabahah yang akan diterima pada angsuran berikutnya; Rp 1.031.865,57

P-Q: 20 hari

W1: Keuntungan murabahah akrual Kol 1 pada saat tanggal akhir bulan *)

20 x Rp 1.031.865,57 = Rp 687.910,38 30

*) Akrual setiap bulan dapat dilihat pada tabel 3 lampiran

30 Juni 2005, Jurnal :

Db. Margin murabahah ditangguhkan 687.910,38

Kr. Pendapatan margin murabahah akrual 687.910,38

h) Pada setiap tanggal 1 (satu) / awal bulan Maret 2005 s/d Februari 2007 pada saat mereverse keuntungan / margin murabahah kol 1 (jurnal butir g.1):

1 Juli 2005, Jurnal

Db. Keuntungan / margin murabahah akrual 687.910,38

Kr. Margin / murabahah ditangguhkan 687.910,38

i) Pada setiap 1 (satu) / awal bulan Maret 2005 s/d Februari 2007 pada saat mereverse keuntungan / margin murabahah akrual kol 2 (dua) (jurnal butir g.2) ):

1 Juli 2005, Jurnal

Db. Keuntungan / margin murabahah akrual 687.910,38

Kr. Margin / murabahah ditangguhkan 687.910,38

j) 10 Agustus 2005, pada saat piutang murabahah menjadi non performing

(kol 3 s.d. 5)

Db. Keuntungan margin murabahah akrual 1.031.865,57

Kr. Margin murabahah ditangguhkan jatuh waktu 1.031.865,57

Pada saat bersamaan dibukukan dalam rekening administrative sebesar margin murabahah ditangguhkan jatuh waktu sesuai butir j) sebagai berikut:

Db. Pendapatan murabahah dalam penyelesaian 1.031.865,57

Kr. Kontra – Pendapatan murabahah dalam penyelesaian 1.031.865,57 k) 22 Agustus 2005, pada saat menerima angsuran tunggakan dari nasabah

atas murabahah non perforoming:

Db. Kas/Rekening 6.238.615,30

Kr. Piutang murabahah jatuh waktu 6.238.615,30

Db. Margin murabahah ditangguhkan jatuh waktu 1.031.865,57

Kr. Pendapatan margin murabahah 1.031.865,57

Pada saat bersamaan dibukukan dalam rekening administrative sebesar porsi keuntungan margin murabahah (sesuai butir k) diatas) sebagai berikut:

Db. Kontra – keuntungan murabahah dalam penyelesaian

Kr. Tagihan kontinjensi – keuntungan murabahah dalam penyelesaian l) Pada bulan April 2005 nasabah melakukan pelunasan dipercepat. Pada

saat pelunasan dini, nasabah diberikan potongan. Pelunasan dini dapat dilakukan dengan dengan menggunakan 2 (tiga) metode berikut ini: c) Jika dilakukan pada saat penyelesaian, bank tidak memberikan

diskon.

Db. Kas/Rekening 56.147.537

Kr. Piutang murabahah 56.147.537

Db. Margin murabahah ditangguhkan 9.286.790

Kr. Pendapatan margin murabahah 9.286.790

d) Jika dilakukan pada saat penyelesaian, bank memberikan diskon sebesar 50% dari margin yang ditangguhkan bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah.

Db. Kas/Rekening 51.504.142

Kr. Piutang Murabahah 9.286.790

Db. Margin murabahah ditangguhkan 56.147.537

Kr. Pendapatan margin murabahah 4.643.395

Perhitungan:

50% dari margin yang ditangguhkan = Rp 4.643.395,09 (Rp 9.286.790,17 x 50%)

e) Jika bank memberikan diskon sebesar 50% dari margin yang ditangguhkan dilakukan setelah penyelesaian:

Pada saat penyelesaian bank menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah

Db. Kas/Rekening 56.147.538

Kr. Piutang murabahah 56.147.538

Db. Margin murabahah ditangguhkan 9.286.790

Kr. Pendapatan margin murabahah 9.286.790

Pada saat membayar potongan pelunasan dini kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah

Db. Beban potongan pelunasan dini murabahah 4.643.395

Kr. Kas/rekening nasabah 4.643.395

m) Pada saat menerima denda dari nasabah, misalkan jika nasabah telat 2 hari membayar angsuran sehingga bank mengenakan denda sebesar Rp 8.609,29:

Db. Kas/Rekening 8.609,29

LAMPIRAN VII

LAPORAN HASIL WAWANCARA

Dokumen terkait