• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI YANG PENTING AND JUDGEMENTS Beberapa estimasi, pertimbangan dan asumsi dibuat

Dalam dokumen Laporan Keuangan Interim 30 Juni 2014 (Halaman 53-57)

dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates, judgements and assumptions are made in the preparation of the financial statements.

These often require management judgment in

determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan pada standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain.

Management makes estimates, judgments and

assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity

with SFAS are best estimates undertaken in

accordance with the applicable standard. Estimates and judgments are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumptions are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

a. Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan

a. Allowances for impairment losses of financial assets

Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2f.

Financial assets accounted for at amortised cost are evaluated for impairment on a basis as described in Note 2f.

Kondisi spesifik counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat disetujui secara independen oleh Divisi Manajemen Risiko.

The specific condition of counterparty who impaired in the allowances for impairment applies to financial assets is evaluated individually and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about the counterparty's financial capacity and net realisable value of underlying collaterals. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows recoveries are independently approved by the Risk Management Division.

Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk. Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk kerugian counterparty tertentu dan asumsi model serta parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan

Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of

financial assets with similar economic

characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired financial assets, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality and type of product. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modelled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic

conditions. The accuracy of allowances

depends on how well the estimated future cash flows specific counterparty and the model

assumptions and parameters used in

AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) AND JUDGEMENTS (continued)

b. Imbalan kerja karyawan b. Employee benefit

Nilai kini (present value) atas imbalan kerja karyawan tergantung dari beberapa faktor yang ditentukan oleh aktuari menggunakan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.

The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined by actuary using a number of

assumptions. Any changes in these

assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligations.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Tingkat diskonto ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi yang akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan

tingkat diskonto yang tepat, Bank

mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.

The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. The Bank determines the appropriate discount rate at the end of each year. It represents the interest rate used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Bank considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee benefit liability.

Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja.

Annual salary increment rate is determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and length of service.

Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.

Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using generally accepted actuarial method.

Perubahan pada asumsi-asumsi tersebut di atas pada tahun-tahun buku berikutnya mungkin dapat menyebabkan penyesuaian terhadap jumlah tercatat liabilitas imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja.

Changes in the assumptions above in the following years may require adjustments to the carrying amount of the post employment benefit liabilities and the post employment benefit expenses. 4. KAS 4. CASH 30 Juni/ June 2014 31 Desember/December 2013 2012 2011 Rupiah 155,352 113,315 143,836 82,541 Rupiah

Mata uang asing Foreign currencies

Dolar Amerika Serikat 2,215 1,447 1,187 2,038 United States Dollar

Dolar Singapura 148 152 106 111 Singapore Dollar

Euro 107 99 99 70 Euro

Riyal Saudi Arabian 31 39 33 44 Saudi Arabian Riyal

Yen Jepang 5 5 5 6 JapaneseYen

157,858 115,057 145,266 84,810 Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada

ATM (Anjungan Tunai Mandiri) berjumlah Rp4.423 pada tanggal 30 Juni 2014 (2013: Rp5.315, 2012:

The Rupiah balance includes cash in ATMs

(Automatic Teller Machines) amounting to Rp4,423 as at 30 June 2014 (2013: Rp5,315, 2012: Rp4,396

Saldo kas yang terdiri atas kas ATM, cash in safe dan cash in transit telah diasuransikan terhadap risiko kecurian kepada PT Asuransi Jasindo dan PT Asuransi Bintang (pihak ketiga) dengan nilai

pertanggungan sebesar Rp227.030 dan

USD1.080.000 (nilai penuh) pada tanggal 30 Juni 2014.

The Bank’s cash which consists of cash in ATMs, cash in safe and cash in transit are insured for burglary risks with PT Jasindo Insurance and PT Asuransi Bintang (third party) with blanket policies amounting to Rp227,030 and USD1,080,000 (full amount) as at 30 June 2014.

Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.

The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA

Saldo giro pada Bank Indonesia merupakan giro yang harus ditempatkan di Bank Indonesia oleh Bank untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (“GWM”) yang terdiri dari GWM Primer yaitu simpanan minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia dan GWM Sekunder yaitu cadangan minimum yang wajib ditempatkan oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau kelebihan saldo rekening giro Bank atas GWM Primer yang ditempatkan di Bank Indonesia.

Current accounts with Bank Indonesia represents the minimum statutory reserve requirement that should be maintained by the Bank consists of Primary Statutory Reserves in the current accounts with Bank Indonesia and Secondary Statutory Reserves as the minimum reserves that should be maintained by the Bank in the form of Certificates of

Bank Indonesia, Government Debenture Debt

(“SUN”) and/or excess reserve of the Bank’s current accounts over the Primary Statutory Reserve maintained in Bank Indonesia.

30 Juni/

June 2014

31 Desember/December

2013 2012 2011

Rupiah 578,946 541,721 420,627 318,740 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 35,861 53,548 39,514 17,229 United States Dollar

Jumlah 614,807 595,269 460,141 335,969 Total

Giro Wajib Minimum (“GWM”) dalam mata uang Rupiah serta dolar Amerika Serikat pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 adalah:

As at 30 June 2014, 31 December 2013, 2012 and 2011, the minimum statutory reserves in Rupiah and United States dollar are:

30 Juni/

June 2014

31 Desember/December

2013 2012 2011

Rupiah Rupiah

- Giro Wajib Minimum Utama 8.34% 8.51% 8.03% 8.21% Primary Statutory Reserves

-- Giro Wajib Minimum Secondary Statutory

-Sekunder*) 5.48% 6.08% 5.07% 10.40% Reserves *)

Dolar Amerika Serikat 10.28% 9.59% 8.61% 9.90% United States Dollar

*) Tidak termasuk excess reserve Excluding excess reserve*)

Pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013 dan 2012, Bank tidak memiliki GWM LDR karena jumlah LDR memenuhi minimum target Bank Indonesia (Juni 2014: 87,96%, 2013: 90,59%, 2012: 84,39% dan 2011: 81,70%).

As at 30 June 2014, 31 December 2013 and 2012, Bank did not have LDR statutory reserve since its LDR complied with Bank Indonesia’s minimum target (June 2014: 87.96%, 2013: 90.59%, 2012: 84.39% and 2011: 81.70%).

Bank telah memenuhi ketentuan peraturan Bank Indonesia berkaitan dengan Giro Wajib Minimum.

The Bank has complied with Bank Indonesia’s regulations with regard to Minimum Statutory Reserves.

a. Berdasarkan mata uang dan nama bank a. By currency and bank’s name 30 Juni/ June 2014 31 Desember/December 2013 2012 2011 Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 4,042 3,333 6,675 1,384 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk 2,182 2,161 1 1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 1,968 935 1,794 525 (Persero) Tbk

BPD Jawa Tengah 66 - - - BPD Jawa Tengah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 63 62 62 58 PT Bank CIMB Niaga Tbk

8,321 6,491 8,532 1,968

Dolar Amerika Serikat United States Dollar

Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank,

New York 17,215 262,345 77,375 - New York

Deutsche Bank, New York 16,552 67,087 274,057 14,606 Deutsche Bank, New York

PT Bank Central Asia Tbk 16,125 18,714 9,647 3,553 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk 118 61 69 74 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Citibank, N.A., Jakarta 52 4,156 20,396 56,533 Citibank, N. A., Jakarta

PT Bank CIMB Niaga Tbk 46 49 41 25 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Citibank (Hong Kong)

Limited 16 564 447 100 Citibank (Hong Kong) Limited

50,124 352,976 382,032 74,891

Euro Euro

Deutsche Bank AG,

Frankfurt 2,493 3,455 18,837 6,533 Deutsche Bank AG, Frankfurt

Dolar Singapura Singapore Dollar

United Overseas Bank United Overseas Bank Limited,

Limited, Singapore 828 763 2,173 312 Singapore

Yen Jepang Japanese Yen

Sumitomo Mitsui Banking Sumitomo Mitsui Banking

Corporation, Japan 1,217 1,244 292 91 Corporation, Japan

62,983 364,929 411,866 83,795

Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for

kerugian penurunan nilai - - - - impairment losses

62,983 364,929 411,866 83,795 Seluruh giro pada bank lain pada tanggal

30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 merupakan giro pada pihak ketiga. Tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan pada tanggal-tanggal tersebut.

All current accounts with other banks as at 30 June 2014, 31 December 2013, 2012 and 2011 are current accounts with third parties. There was no current account with other banks which was blocked or used as collateral as at those dates.

b. Berdasarkan kolektibilitas b. By collectibility

Pada tanggal 30 Juni 2014, 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai lancar.

As at 30 June 2014, 31 December 2013, 2012 and 2011, all current accounts with other banks are classified as current.

c. Cadangan kerugian penurunan nilai c. Allowance for impairment losses

Manajemen berpendapat bahwa tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari giro pada bank lain.

Management believes that no allowance for impairment losses is required to cover possible losses arising from current accounts with other banks.

d. Informasi mengenai jatuh tempo dan tingkat

suku bunga rata-rata per tahun diungkapkan

d. Information with respect to maturities and average annual interest rate are disclosed in

Dalam dokumen Laporan Keuangan Interim 30 Juni 2014 (Halaman 53-57)

Dokumen terkait