• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Penelitian Relevan

Penelitian sebelumnya oleh Kadek Sutrawati, tahun 2016. Hasil dari penelitian ini menunjukan Akuntabilitas pengelolaan dana desa dimulai pada tahap perencanaan, perangkat desa melakukan musyawarah untuk membahas Rencana Pemabangunan Jangka Menengah Desa. Dalam pelaksanaan dana desa pengajuaan pendanaan dana desa disertai dengan RAB dan Bendahara desa melakukan pembayaran sesuai dengan RAB yang teah disetujui oleh Sekretaris Desa. Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama – sama membahas tentang akuntabilitas. Sedangkan perbedaaanya yaitu terletak di fokus penelitian, teknik analisis dan tempat.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Arif, tahun 2017. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa akuntabilitas pengelolaan dana desa pada Nagari Koto Tuo dapat dikatakan akuntabilitas.

Akuntabilitas pengelolaan dana desa dimulai dari tahap perencanaan, didalam perencanaan pengelolaan dana desa diawali dengan musyawarah untuk membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa. Dalam pelaksanaan dana desa pengajuan pendanaan dana desa disertai dengan RAB (Rancangan Anggaran Biaya) dan bendahara desa melakukan pembayaran sesuai dengan RAB yang telah disetujui oleh sekretaris desa. Persamaan denga penelitian yang penulis lakukan yaitu sama – sama membahas tentang akuntabilitas. Sedangkan perbedaannya yaitu jenis penelitian, metode dan teknis analisis data dan tempat.

Selanjutnya penelitian oleh Fatimah Azmi Nainggolan, tahun 2017.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perangkat desa di Desa Ramunia II telah berperan dalam akuntabilitas pengelolaan dana desa dengan menjalankan tugas-tugasnya mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, pengawasan dan pembinaan yang dijalankan sesuai tanggungjawabnya masing-masing perangkat desa di Desa Ramunia II dan telah melakukan pertanggungjawaban dengan adanya Laporan Realisasi Pelaksanaan APBDes desa Ramunia II, Walaupun dalam pelaksanaannya tugasnya masih ada perangkat desa di Desa Ramunia II yang

membutuhkan bantuan tenaga ahli dari Kecamatan Pantai Labu dan bantuan Sekretaris desa Ramunia II seperti dalam pembuatan design bangunan dan RAB (rencana anggaran biaya) yang seharusnya dibuat oleh Kaur Pembangunan dan juga dalam pembuatan Laporan Keuangan yang dilakukan oleh Sekretaris desa saja. Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama – sama membahas mengenai akuntabilitas. Sedangkan perbedaannya pada fokus penelitian, dan tempat.

Selanjutnya jurnal oleh Ramadanis dan Muhammad Ahyaruddin, tahun 2019. Hasil penelitiannya yaitu akuntabilitas pengelolaanAPB Nagari yang dikelola oleh pemerintah Nagari Pakan Rabaa Utara sudah diterapkan.Namun, masih ada beberapa yang belum menerapkan indikator dari kriteria akuntabel.Pemerintah Nagari Pakan Rabaa Utara sudah membuat dan menyusun laporanpertanggungjawaban realisasi pelaksanaan anggaran berdasarkan peraturan perundangundanganyang berlaku. Dalam pelaporan, Pemerintah Nagari Pakan Rabaa Utara telahmenyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan anggaran kepada BupatiSolok Selatan. Indikator akuntabilitas yang belum diterapkan pada pengelolaan APB Nagariyaitu belum tersedianya sarana berupa kotak saran atau pengisian angket untuk penilaian kinerjapemerintah Nagari. Dengan adanya sarana penilaian kinerja pemerintah Nagari olehmasyarakat, masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya melalui media tersebut, demimeningkatkan kualitas kinerja pemerintah Nagari.Selanjutnya transparansi dalam pengelolaan APB Nagari juga sudah diterapkan di NagariPakan Rabaa Utara.

Namun masih ada beberapa yang belum menerapkan indikator dari kriteriatransparansi. Pengumuman kebijakan anggaran telah dipublikasikan melalui baliho atauspanduk, laporan telah disajikan tepat waktu oleh pemerintah Nagari, yaitu paling lambat satubulan setelah masa anggaran berakhir. Dalam menciptakan terakomodasinya suara atau usulanmasyarakat, pemerintah Nagari sudah memenuhi kriteria tersebut. Pemerintah Nagari dalampenyusunan APB Nagari berdasarkan usulan dari masyarakat Nagari Pakan Rabaa Utara.Indikator transparansi yang belum diterapkan dalam

pengelolaan APB Nagari yaitu belumdipublikasikan laporan pertanggungjawaban realisasi anggaran Nagari kepada masyarakatsecara tertulis melalui media yang mudah diakses masyarakat dan pemerintah Nagari belummenyediakan website Nagari. Untuk kedepannya, pemerintah Nagari akan membangun towerdan menyediakan website agar transparansi pengelolaan APB Nagari mudah diaksesmasyarakat Nagari. Persamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama – sama membahas mengenai akuntabilitas dan transparansi. Sedangkan perbedaannnya yaitu pada tempat penelitian.

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan yang dilakukan di Nagari Pulasan, Kecamatan Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung. Paradigma yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah interpretif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Paradigma interpretif memusatkan pada penyelidikan terhadap cara manusia memaknai kehiduapn sosial mereka, serta bagaimana manusia mengekpresikan pemahaman mereka melalui bahasa, suara, gaya pribadi maupun ritual social (Holloway, 2008: 5).

Sedangkan penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah instrument kunci (Setiawan,2018:8). Penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik tetapi melalui pengumpulan data, analisis kemudian diinterprestasikan. Pada penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan pendekatan kualitatif karena ingin mengungkap bagaimanapraktik akuntabilitas dan transparansi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa di Nagari Pulasan dalam Pengelolaan Dana Desa tahun 2018 - 2019.

B. Situs dan Waktu Penelitian

Situs penelitian adalah suatu tempat dimana peneliti menangkap keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan. Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada bab terdahulu maka penetapan situs penelitian ini yaitu pada nagari Pulasan kecamatan Tanjung Gadang. Sedangkan waktu dalam penelitiaan ini dari November 2019-Mei 2020.

C. Instrumen Penelitian

Untuk menggunakan cara yang telah ditentukan dibutuhkan alat yang dipakai untuk mengumpulkan data. Alat itulah yang disebut dengan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara atau pengamatan, atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan

Informasi dari responden (Gulo, 2004:123). Alat atau instrumen utama pengumpulan data yaitu :

1. Manusia

Yaitupeneliti sendiri atau orang lain yang membantu peneliti. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri yang mengumpulkan data dengan cara bertanya, meminta, mendengar, dan mengambil. Peneliti dapat meminta bantuan orang lain untuk mengumpulkan data, disebut pewawancara.

2. Panduan atau pedoman wawancara mendalam.

Pedoman wawancara adalah suatu tulisan singkat yang berisikan daftar informasi yang perlu dikumpulkan. Daftar ini dapat pula dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan untuk menggali informasi dari para informan.

3. Alat rekaman

Peneliti dapat menggunakan berbagai alat rekaman seperti telepon selular, kamera foto, dan kamera video untuk merekam hasil wawancara mendalam atau hasil observasi. Alat rekaman dipergunakan apabila peneliti atau pewawancara mengalami kesulitan untuk mencatat hasil wawancara mendalam.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2009:42). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah informan yang terlibat langsung dan memahami serta dapat memberikan gambaran tentang pengelolaan Dana Desa di Nagari Pulasan, yaitu Wali Nagari, Sekretaris Nagari, Bendahara Nagari Pulasan

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari data yang sudah ada (Umar, 2009:42). Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah

Lapotan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintah (LKPPN) Nagari Pulasan tahun 2018 dan 2019.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara mendalam terhadap Narasumber, observasi lapangan. Teknik pengumpulan data kualitatif sebagai berikut:

1. Observasi adalah kegiatan dimana peneliti melibatkan diri secara langsung dalam situasi yang diteliti dan secara sistematis mengamati berbagai dimensi yang ada termasuk interaksi, hubungan, tindakan, kejadian dan sebagainya. Observasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi langsung terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana desa dari tempat penelitian.

2. Wawancara mendalam terhadap informan yang terlibat langsung dan memahami serta dapat memberikan gambaran tentang pengelolaan Dana Desa. Seorang peneliti tidak melakukan wawancara berdasarkan sejumlah pertanyaan yang telah disusun dengan mendetail dengan alternatif jawaban yang telah dibuat sebelum melakukan wawancara, melainkan berdasarkan pertanyaan yang umum yang kemudian didetailkan dan dikembangkan ketika melakukan wawancara atau setelah melakukan wawancara untuk melakukan wawancara berikutnya.

3. Pengumpulan dokumen (tulisan-tulisan). Peneliti mengumpulkan bahan tertulis seperti berita di media, notulen-notulen rapat, surat menyurat dan laporan-laporan untuk mencari informasi yang diperlukan. Pengumpulan dokumen ini dilakukan untuk mengecek kebenaran atau ketepatan informasi yang diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif yaitu pengumpulan data mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban lalu penyajian data dan dianalisis menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan(Sugiyono, 2015: 405). Dalam

penelitian ini penulis menggunakan analisis data yang mengacu kepada beberapa tahapan yang dijelaskan Miles dan Huberman yang terdiri dari beberapa antara lain:

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan upaya untuk mengumpulkan data dari berbagai macam cara seperti: observasi, wawancara, dokumentasi dan sebagainya. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu kepada pihak tertentu seperti Sekretaris Nagari Pulasan dan Bendahara Nagari lalu menghimpun data yang telah didapatkan dari informan.

2. Reduksi data(Data Reduction)

Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting lalu mencari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pengelolaan Dana Nagari di Nagari Pulasan, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

3. Penyajian data(Data Display)

Penyajian data adalah susunan informasi yang terorganisir, yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan memeriksa penyajian data akan memudahkan memaknai apa yang harus dilakukan (analisis lebih lanjut/tindakan) yang didasarkan pada pemahaman tersebut. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya (Sugiyono, 2015: 408).

Display Data ini dilakukan dengan melihat keseluruhan data yang diperoleh selama penelitian terkait dengan pengelolaan dana desa di nagari Pulasan. Data disajikan dalam bentuk teks naratif untuk menjelaskan proses yang terjadi dari tahap perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan di Nagari Pulasan. Dari data yang telah disajikan, diolah berdasarkan teori–teori yang telah dikemukakan sebelumnha untuk memperoleh gambaran lebih jelas dan dapat ditarik kesimpulan.

4. Conclusion Drawing/ Verification (Penarikan Kesimpulan)

Verifikasi merupakan kegiatan pemikiran kembali yang melintas dalam pemikiran menganalisis selama peneliti mencatat, atau suatu tinjauan ulang pada catatan – catatan lapangan atau peninjauan kembali serta tukar pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan

“kesempatan intersubjektif”. Data yang telah diolah, diklasifikasikan untuk ditarik kesimpulan mengenai pengelolaan Alokasi Dana Desa di Nagari Pulasan.

Tabel 3. 1

Standar Atau Tolak Ukur Pengelolaan Keuangan Desa Dapat Dikatakan Akuntabel Dan Transparan

1. Pemerintah desa menyajikan informasi penyelenggaraan pemerintah berdasarkan peraturan perundang undang yang berlaku 2. Menyampaikan laporan realisasi

pelaksanaan APBDes kepada Bupati/Wali Kota berupa

a. Laporan semester pertama disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan

b. Laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Keramahan dan kesopanan dalam memberikan pelayanan.

3. Kenyamanan lingkungan

4. Pelayanan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani

5. Merespon keluhan masyarakat 3. Mampu memberi

ruang kepada masayarakat untuk terlibat dalam proses

1. Masyarakat terlibat dalam perencanaan penggunaan dana nagari.

2. Masyarakat memberikan masukan

pembangunan dan pemerintahan

mengenai proses pembangunan desa kepada BPD dan pemerintah desa melalui rapat

Memberikan saran berupa kotak saran, penyebaran angket dan sarana lainnya untuk menilai kinerja pemerintahan nagari

Transparansi

1. Terdapat pengumuman kebijakan anggaran

Pemerintah Nagari menyediakan informasi mengenai kebijakan anggaran dipapan pengumuman.

Informasi tersebut dapat berupa laporan realisasi anggaran(LRA) desa

2. Tersedia dokumen yang mudah diakses masyarakat

Tersedia dokumen anggaran dan mudah diakses melalui media cetak , radio, dan media internet seperti website dan lain-lain 3. Terakomodasi

suara/usulan rakyat

Diterima usulan/suara rakyat dalam penyusunan anggaran pemerintah nagari melalui rapat yang diadakan pemerintah nagari Sunber : Permendagri No 113 tahun 2014

G. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik penjamin keabsahan data dalam penelitian ini yang penulis gunakan yaitu dengan triangulasi sumber. Triangulasi sumber dalam penelitian untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2015:440). Untuk menguji kreadibilitas data tentang akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana desa, maka pengumpulan dan pengujian data diperoleh dari sekretaris nagari dan bendahara nagari. Bila kedua sumber pengujian kreadibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti mendeskripsikan dan mengkategorikan mana pandangan yang sama, mana yang berbeda dan mana yang spesifik dari kedua sumber tersebut. Data yang telah dianalisisoleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan kedua sumber tersebut.

43 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Nagari Pulasan 1. Kondisi Geografis

Nagari Pulasan adalah Nagari sejak zaman dahulu kala sebelum banagari, badusun-dusun, baratak, ba-koto baru banagari. Nagari ini sudah ada sejak zaman penjajahan belanda tempo dulu dan sampai sekarang tetap menjadi nagari. Nagari Pulasan adalah salah satu nagari yang ada dalam Kecamatan Tanjung Gadang di Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat yang merupakan Nagari dengan jarak tempuh + 7 KM dari Ibu Kota Kecamatan, +37 KM dari Ibu Kota Kabupaten dan + 126 KM dari Ibu Kota Provinsi.

Batas wilayah Nagari Pulasan adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari Tanjung Gadang 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagari Sibakur

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Taratak Baru 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Tanjung Lolo

Nagari Pulasan terletak pada ketinggian +360 dari permukaan laut. Sehubungan dengan Nagari Pulasan daerah darat mempunyai areal terluas berupa sawah yaitu + 279 Ha Kebun/Ladang + 3.820 Ha, kawasan hutan lindung + 250 Ha.

Nagari Pulasan mempunyai luas wilayah 60,70 Km2 dengan keadaan daerah sebagian besar adalah perbukitan yang digunakan oleh masyarakat untuk pertanian dan perkebunan. Wilayah Nagari Pulasan merupakan bentangan alam yang terdiri dari dataran rendah dengan luas sekitar 2.488 Ha dan perbukitan dengan luas sekitar 3.582 Ha. Nagari ini cukup subur, dimana tanaman apa saja dapat tumbuh, baik tanaman padi, perkebunan dan hutan. Keberadaan sungai Batang Pulasan yang secara terus menerus mengalir membuat lahan di nagari ini cukup sesuai dengan jenis tanaman padi sawah dengan metode penyaluran air sungai kesawah

merupakan irigasi permanen dan tradisional serta teknologi sederhana yaitu kincir air, namun relatif memadai untuk memenuhi kebutuhan air pesawahan.

Kondisi lahan atau kesesuaian lahan yang merupakan gambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan kegiatan tertentu.

Suatu lahan dapat berbeda kelas kesesuaian lahannya yang salah satunya ditentukan oleh bentuk topografinya. Keadaan lereng merupakan salah satu faktor pembatas untuk menempatkan suatu kegiatan usaha dan memilih teknologi yang harus dipergunakan dalam pengolahan tanah serta sangat berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah. Nagari Pulasan mempunyai keadaan lereng yang bervariasi mulai dari dataran, perbukitan dan dataran alluvial. Di daerah datar, disamping dimanfaatkan untuk lokasi permukiman juga dibudidayakan untuk lahan persawahan maupun perladangan yang rendah diusahakan untuk lahan perkebunan karet, sawit, kopi, kakao, pinang, kelapa dan lain-lain. Komoditi ini yang dinilai cocok ditanam dilahan-lahan perkebunan tersebut dan memiliki pangsa pasar yang cukup memadai.

2. Gambaran Umum Nagari

Berdasarkan data dan laporan bulanan rutin Penduduk Akhir Tahun 2019 terlihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4. 1

Jumlah Penduduk Nagari Pulasan Tahun 2019

No Jorong Penduduk KK Pemilih Ket

Lk Pr Jumlah

1 Pasar Pulasan 412 419 831 244 549 -

2 Ambacang 354 410 764 221 526 -

3 Koto Pulasan 367 353 720 229 486 -

4 Sungai Kandi 82 54 136 33 94 -

5 Sawah Gadang

96 73 169 58 125 -

6 Batang Kati 227 238 465 139 289 -

7 Padang Laweh 252 252 527 168 385 -

Jumlah 1.790 1.822 3.612 1.110 2.454 -

Mata pencaharian penduduk terdiri dari:

- Tani + 75%

- Pedagang kecil + 15%

- Pengusaha/PNS + 4%

- Pekerja Buruh + 6%

3. Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Nagari

Kalau kita tinjau dari segi mata pencaharian penduduk nagari Pulasan potensi unggulan Nagari Pulasan adalah berupa lahan pertanian, kelompok tani dan Gapoktan yang mengelolanya, serta peternak dan lokasi peternakan serta lokasi perikanan dan masih banyak lahan-lahan kosong yang akan diolah.

b. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

Kondisi ekonomi masyarakat Nagari Pulasan pada saat ini belum mengalami pertumbuhan selama tahun 2019. Karena mata pencaharian penduduk semata-mata hanyalah petani karet sedangkan harga karet dipasaran kurang menguntungkan dan tidak memadai.

Tabel 4. 2

UMR Kabupaten dan Pendapatan Perkapita

No Keterangan Jumlah

1 2

UMR Kabupaten Pendapatan Perkapita

Rp. 1.750.000/Bulan Rp. 1.000.000/Bulan 4. Visi dan Misi Nagari

a. Visi

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Syarak Mangato adat Mamakai maka terwujudlah bajanjang naik batanggo turun, tungku tigo sajarangan, tali tigo sapilin demi terciptanya masyarakat yang damai, aman tentram dan berkeadilan disegala bidang, baik pembangunan fisik maupun non fisik, peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan ekonomi masyarakat serta sarana informasi dan komunikasi dimasa mendatang.

b. Misi

1) Meningkatkan adat istiadat di nagari yang sudah memudar dan membangkitkan kembali melalui pelatihan-pelatihan adat di tengah-tengah kehidupan masyarakat

2) Melestarikan Rumah Adat di Nagari Pulasan yang merupakan cermin kehidupan yang perlu dikembangkan

3) Meningkatkan kegiatan keagaman melalui kegiatan baliak kasurau bagi remaja dan anak-anak serta kegiatan pengajian di setiap jorong yang ada di nagari Pulasan

4) Meningkatkan dan memberikan penyuluhan tentang tentang Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat) sehingga terciptanya hubungan yang baik antara satu sama lain

5) Meningkatkan ekonomi masyarakt melaui pelatihan kelompok tani, membuka jalan usaha tani, membangun sarana dan prasarana dan perluasan permukiman penduduk serta membasmi hama tanaman yang merugikan petani

B. Temuan Penelitian dan Pembahasan 1. Akuntabilitas pengelolaan Dana Desa

Pengelolaan keuangan Desa diatur dalam dua rencana kerja, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang didalammnya direncanakan anggaran Dana Desa yang terdapat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Dalam pengelolaan Dana Desa, pemerintah Nagari harus memenuhi asas Akuntabel. Akuntabel artinya penyelenggaraan pemerintahan harus dipertanggungjawabkan kepada publik. Pemerintah Nagari harus bisa mempertanggungjawabkan dana yang telah diterimanya dan dana yang telah dikeluarkan untuk pembiayaan dan pembangunan.

Pemerintah Nagari dikatakan akuntabel dalam pengelolaan anggaran pendapatan belanja desa apabila memenuhi kriteria beserta indikator sebagai berikut:

a. Mampu menyajikan informasi penyelenggaraan pemerintah secara terbuka, cepat, dan tepat.

1) Pemerintah Nagari menyajikan informasi penyelenggaraan pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebagaimana wawancara dengan sekretaris Nagari Pulasan mengenai peraturan yang dijadikan pedoman:

“pertama sekali tentunya menggunakan UU yang berlaku, Permendagri No 113 Tahun 2014 mengenai pedoman pengelolaan keuangan desa, peraturan Bupati No. 30 Tahun 2019 tentang pedoman pengelolaan keuangan Desa dan peraturan Nagari No 04 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Nagari (APBNag) tahun 2020”.

(Ali Suar, Rabu Pukul 09.00 WIB tanggal 04 Maret 2020 di Kantor Wali Nagari Pulasan)

Berdasarkan hasil wawancara dengan sekretaris Nagari Pulasan di atas, Nagari Pulasan dalam penyajian informasi penyelenggaraan pemerintah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu berdasarkan Permendagri No 113 Tahun 2014 mengenai pedoman pengelolaan keuangan desa, peraturan Bupati No. 30 Tahun 2019 tentang pedoman pengelolaan keuangan Desa dan peraturan Nagari No 04 Tahun 2019 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Dan Belanja Nagari (APBNag) tahun 2020.

Hal diatas dibenarkan dengan adanya dokumen laporan realisasi anggaran yang dibuat sesuai prosedur yang berlaku sebagaimana tuntutan aturan yang mengikatnya sebagai berikut:

Tabel 4. 3

Laporan Realisasi Anggaran dan Belanja Desa Pemerintaha Nagari Pulasan Tahun Anggaran 2019

No Uraian

Hasil Aset Nagari 1.000.000 0 1.000.000 Pendapatan 2.135.394.100 2.135.394.100 0

Transfer

Dana Desa 1.073.692.000 1.073.692.000 0 Bagi Hasil Pajak

dan Retribusi 29.126.100 29.126.100 0 Alokasi Dana

Nagari 1.032.576.000 1.032.576.000 0 Pendapatan Lain 6.000.000 5.196.904 803.096 Bunga Bank 6.000.000 5.196.904 803.096 Jumlah Pendapatan 2.142.394.100 2.140.591.004 1.803.096 Sumber: Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2019 Pemerintahan Nagari Pulasan

Tabel 4.2 Menunjukan laporan realisasi anggaran pendapatan dan belanja Nagari Pulasan Tahun Anggaran 2019. Anggaran Pendapatan pada Tahun 2019 berjumlah Rp. 2142.394.100,- dan realisasinya berjumlah Rp. 2.140.591.004,- pendapatan yang diterima Nagari dari bunga bank berjumlah Rp. 5.196.904,- alokasi dana nagari sebesar Rp. 1.032.576.000,- dan bagian dari hasil pajak dan retribusi yang diterima sebesar Rp. 29.126.100,- dan penerimaan dana desa sebesar Rp. 1.073.692.000,- dan penerimaan dari hasil aset nagari tidak ada.

Pendapatan yang diterima Nagari Pulasan bersumber dari pendanaan yang berasal dari 4 sektor yaitu, Dana desa, bagian dari hasil pajak dan retribusi, alokasi dana nagari dan bunga bank. Inilah yang menjadi dasar untuk kelancaran pembangunan dalam suatu nagari dan tidak terlepas dari kemampuan pemerintah Nagari dalam memanfaatkannya. Oleh karena itu, semakin besar dana yang diterima pemerintahan Nagari maka semakin besar pula tanggungjawab yang akan dipikul oleh pemerintah Nagari. Sehingga pemerintah nagari dituntut untuk melakukan praktik akuntabilitas dan transparan dalam pemanfaatannya sesuai aturan yang berlaku.

Demikian juga dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari Pulasan tahun 2018. Sebagaimana terdapat dalam dokumen perubahan atas peraturan nagari Pulasan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari Pulasan di bawah ini:

Gambar 4. 1

Peraturan Nagari Pulasan Perubahan Atas Peraturan Nagari Pulasan Tahun 2018

Sumber: Dokumen perubahan atas peraturan nagari Pulasan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Nagari Pulasan Tahun 2018

Gambar 4.1 diatas menunjukan dokumen perubahan atas peraturan Nagari Pulasan tentang anggaran pendapatan dan belanja Nagari Pulasan tahun 2018. Anggaran pendapatan nagari Pulasan pada

Gambar 4.1 diatas menunjukan dokumen perubahan atas peraturan Nagari Pulasan tentang anggaran pendapatan dan belanja Nagari Pulasan tahun 2018. Anggaran pendapatan nagari Pulasan pada

Dokumen terkait