• Tidak ada hasil yang ditemukan

Redesain adalah proses perencanaan dan perancangan kembali sebuah bangunan yang telah ada namun dinilai kurang tepat guna. Redesain dapat dilakukan dengan mengubah, menambah, dan mengurangi unsur bangunan.

Terminal pelabuhan laut Tanjung Kendal mulai dibangun tahun 2002 sebagai pelabuhan perintis yang melayani rute Kendal - Kumai. Namun pada tahun 2013 muncul Peraturan Menteri yang menjelaskan bahwa pelabuhan Tanjung Kendal difungsikan untuk menunjang kebeadaan Pelabuhan Ranjung Emas yang melayani seluruh kegiatan penyeberangan kapal Ro - Ro dari Jawa Tengah..

1) Analisa Pengguna a) Penumpang

Pelabuhan Tanjung Kendal di bangun sebagai pelabuhan perintis. Terminal penumpang Pelabuhan Kendal dibangun untuk memenuhi kapasitas 500 penumpang.

Gambar III.76 Gedung Terminal Penumpang Pelabuhan Kendal

Hal ini karena Terminal Penumpang Pelabuhan Kendal dibangun sebelum muncul peraturan menteri PM No. 18 Tahun 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas. Dalam peraturan tersebut terminal Kendal difungsikan untuk melayani penyeberangan kapal Ro-Ro dari dan menuju Jawa Tengah. Jika melihat dari proyeksi jumlah penumpang kapal laut yang naik dan turun di Jawa Tengah, maka Terminal Kendal diperkirakan akan melayani lebih dari 1700 penumpang. Maka dari itu perlu dilakukan penambahan kapasitas bangunan gedung terminal penumpang untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

b) Pengelola

Ada beberapa instansi yang ada pada pelabuhan. Antara lain, kepabeanan, pengelola pelabuhan,

syahbandar atau perhubungan laut, dan petugas kesehatan. Jumlah petugas pengelola pada pelabuhan menurut analisa adalah mencapai 130 orang. Maka dari itu diperlukan kantor yang lebih luas dan layak untuk menunjang kinerja pengelola pada pelabuhan.

Gambar III.77 Kantor Pengelola Pelabuhan Kendal

Gambar III.78 Interior Kantor Pengelola Pelabuhan Kendal

2) Analisa Program Ruang a) Kebutuhan Ruang

Untuk menunjang keamananan dan kenyaman pelayaran, terminal penumpang pelabuhan laut

belum tersedia di gedung terminal penumpang yang telah ada. Pada bangunan yang baru, akan ada penambahan ruang seperti ruang check in, ruang karantina yang lebih layak, dan area konsesi. Ruang karantina yang telah ada pun hanya dibangun seadanya sehingga memerlukan ruang karantina baru sesuai spesifikasi yang diperlukan.

b) Besaran Ruang

Semakin bertambahnya jumlah penumpang, maka luas bangunan dan fasiitas yang di butuhkan juga akan meningkat. Saat ini gedung terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Kendal memiliki luas 600 m2untuk menampung 500 penumpang.

Gambar III.78 Denah Terminal Penumpang Pelaabuhan Kendal Sumber : Gambar DED Dermaga dan Fasilitas Penunjang Pelabuhan

Jika melihat tren kenaikan jumlah penumpang dan rencana pemindahan kegiatan kapal Ro-Ro dari dan menuju Jawa Tengah ke pelabuhan Tanjung Kendal, maka terminal Kendal akan melayani penumpang mencapai 1700 penumpang tiap harinya. Dari analisa hasil perhitungan, maka seharusnya gedung terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Kendal harus memiliki gedung seluas mencapai 20.000 m2 untuk melayani lebih dari 1700 penumpang setiap harinya.

c) Sirkulasi dalam Bangunan

Semakin tingginya jumlah penumpang yang akan melakukan perjalanan melalui terminal Kendal, maka perlu diatur juga sirkulasi dalam bangunan gedung terminal penumpang pelabuhan Tanjung Kendal. Saat ini belum diberlakukan sistem sirkulasi yang teroganisir di gedung terminal penumpang pelabuhan Tanjung Kendal. Pada desain yang baru, sirkulasi penumpang yang akan pergi melalui gedung terminal penumpang pelabuhan Tanjung Kendal akan diatur sedemikian rupa, karena pada gedung terminal penumpang yang baru akan di berlakukan sistem pengamanan yang berlapis sehingga para calon

penumpang harus melalui beberapa tahapan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum menaiki kapal. 3) Analisa Sistem Pelayanan

a) Area Parkir

Ruang parkir yang tersedia pada bangunan eksisting memang sudah cukup luas, namun apabila ada penambahan jumlah penumpang dan jumlah kapal, maka diperlukan juga ruang tunggu kendaraan sebelum memasuki kapal. Pintu masuk mobil menuju kawasan pelabuhan akan di pertahankan, namun akan ada penambahan ruang untuk kendaraan menunggu sebelum memasuki kapal.

Gambar III.79 Jalan Akses masuk Kawasan Pelabuhan b) Penunjang

Pada gedung terminal penumpang yang telah ada sudah dilengkapi dengan beberapa cafetaria, namun hal ini kurang mencukupi kebutuhan

Maka dari itu sekain cafetaria, gedung erminal penumpang juga akan dilengkap dengan atm center, ruang menyusui, ruang khusus merokok, toko majalah, dan area bermain anak.

4) Analisa Utilitas a) Air Bersih

Sistem air bersih pada kawasan terminal penumpang pelabuhan laut Tanjung Kendal meggunakan sistem down feed. Air bersumber dari dalam tanah menggunakan sumur artetis yang di tampu g terlebih dahulu pada ground tank, kemudian air di pompa menuju tandon atas sebelum akhirnya didistribusikan ke seluruh area terminal penmpang Pelabuhan Kendal. Sistem ini akan di pertahankan untuk mensuplai kebutuhan air bersih kawasan terminal penumpang Tanjung Kendal.

Namun kapasitas pada tangki atas akan di tambah menyusul bertambahnya jumlah penumpang yang akan di layani oleh gedung terminal penumpang pelabuhan Kendal.

b) Air Kotor

Belum ada penanganan khusus air kotor pada gedung terminal penumpang pelabuhan Tanjung

Kendal saat ini. Maka dari itu perlu direncanakan lagi sistem pengolahan air kotor. Pada bangunan baru, grey water akan diolah dengan grey water recycler. Grey water akan melalui beberapa tahapan penyaringan dalamsewage treatment plan, kemudian air akan di tampung pada sumur resapan untuk bisa di gunakan kembali sebagai penyiram tanaman dan toilet sebelum akhirnya di buang ke saluran kota. c) Pemadam

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 tentang persyaratan sistem pengamanan kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan dijelaskan bahwa: Pengelolaan sistem pencegahan kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya musibah kebakaran atau meluasnya area kebakaran ke ruangan lain, atau upaya pencegahanya meluasnya kebakaran ke gedung atau bangunan lainnya.

Maka dari itu perlu direncakan juga sistem pengaman terhadap kebakaran khususnya bangunan publik. Pada kawasan terminal penumpang Pelabuhan Kendal sendiri sudah terdapat beberapa titik hydran pilar, namun di dalam gedung belum ada

alat pendeteksi dan pemadam kebakaran secara otomatis. Maka dari itu perlu di tambah alat pemadam dan pendeteksi kebakaran pada dalam gedung

Gambar III.80 Titik Hydrant Kawasan Pelabuhan Kendal Sumber : Gambar DED Dermaga dan Fasilitas Penunjang

Dokumen terkait