• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Alat Pengumpul Data

1. Kuesioner Respon Terhadap Stres

Alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data siswa, berupa kuesioner Respon Terhadap Stres. Kuesioner ini disusun sendiri oleh peneliti dan bantuan dosen pembimbing, untuk mengetahui Respon Terhadap Stres Siswa Kelas II SLTP Stella Duce 2 Tahun Ajaran 2005/2006. Alat ini berupa

kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga respon tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Misalnya, selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah, (Masidjo, 1995:71). Kuesioner tertutup ini berisi pernyataan-pernyataan tentang respon terhadap stres yang disertai alternatif jawaban yang telah disediakan. Pernyataan-pernyataan yang ada dalam kuesioner ini yakni 32 pernyataan yang berisi respon konstruktif dan 34 pernyataan ya ng berisi respon destruktif. Selain pernyataan-pernyataan tentang respon terhadap stres, disediakan juga beberapa kolom kosong, untuk diisi oleh siswa jika respon terhadap stres yang sering dilakukan oleh siswa-siswi belum termuat dalam kuesioner tersebut. Untuk pemberian skor, akan dilakukan sebagai berikut: Pernyataan positif: Selalu = 4, Sering = 3, Kadang-kadang = 2, Tidak Pernah = 1. Pernyataan negatif: Selalu = 1, Sering = 2, Kadang-kadang = 3, Tidak Pernah = 4.

Pemberian skor seperti ini merupakan modifikasi dari skala Likert yang bergerak dari 4-1 untuk item positif, dan 1-4 untuk item negatif. Item positif berkaitan dengan pernyataan yang berisi tentang respon terhadap stres yang diharapkan dilakukan oleh siswa atau yang berisi respon konstruktif. Item negatif berisi pernyataan yang berkaitan dengan respon terhadap stres yang tidak diharapkan dilakukan oleh siswa atau respon destruktif.

Tabel 2. Daftar Aspek Respon Terhadap Stres Siswa Kelas II SLTP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006.

Aspek Pernyataan Jenis

Pernyataan

Respon Konstruktif Nomor Item (+)

1. Melakukan Olah Raga 1,2,3,4,5,6,7, (+) 2. Melakukan Diskusi/Sharing

dengan orang lain

8,9,10,11,12,13 (+)

3. Berbicara Kepada

Konselor/Guru Pembimbing

14,15,16, (+)

4. Berbicara Kepada Guru yang lain 17,18,19, (+) 5. Mencari Informasi 20,21,22,23, (+) 6. Rekreasi 24,25,26,27 (+) 7. Relaksasi 28,29,30 (+) 8. Menangis 31,32, (+) Respon Destruktif

1. Menyerang Orang Lain 33,34,35, (-)

2. Merusak Barang 36,37, (-)

3. Diam 38,39,40,41, (-)

5. Konsumsi Makanan Berlebihan 47,48,49, (-) 6.Konsumsi Minuman Beralkohol 50,51,52, (-)

7. Proyeksi 53,54,55, (-)

8. Merokok 56,57,58, (-)

9. Membuat Keributan 59,60,61,62,63, 64,

(-)

10. Melakukan Sesuatu Tanpa Tujuan

65,66. (-)

Untuk mengetahui kuesioner respon terhadap stres, dapat dilihat pada Lamp iran 1.

2. Uji Coba Kuesioner Respon Terhadap Stres

Sebelum sebuah alat atau kuesioner dipakai untuk penelitian, terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui mutu alat atau kuesioner tersebut. Pengujian alat atau kuesioner, dimaksudkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas dan validitas alat atau kuesioner tersebut, sehingga menjadi alat ukur yang handal dan memenuhi syarat. Langkah- langkah yang ditempuh sebelum melaksanakan uji coba alat atau kuesioner adalah:

1. Membuat kisi-kisi kuesioner respon terhadap stres dan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing I dan II.

2. Peneliti meminta surat ijin uji coba pada pihak Universitas Sanata Dharma (Program Studi Bimbingan dan Konseling), untuk diserahkan kepada kepala sekolah SLTP Kanisius Ganjuran. 3. Peneliti menemui kepala sekolah SLTP Kanisius Ganjuran untuk

memohon ijin uji coba kuesioner.

4. Kepala sekolah SLTP Kanisius Ganjuran menetapkan waktu untuk diadakan uji coba alat atau kuesioner.

Uji coba alat atau kuesioner respon terhadap stres ini dilakukan pada siswa-siswi kelas II SLTP Kanisius Ganjuran Tahun Ajaran 2005/2006 pada hari Kamis, 6 April 2006 pada pukul 11.30-12.00 WIB. Siswa-siswi yang hadir pada saat dilakukan uji coba alat berjumlah 39 orang. Uji coba alat atau kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan siswa-siswi untuk mengerjakan kuesioner, mengetahui apakah siswa-siswi memahami maksud pernyataan, serta untuk menemukan kekurangan sehubungan dengan kuesioner tersebut.

Berikut akan dibahas reliabilitas dan validitas: a. Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat keajegan suatu alat ukur dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furhan, 1982). Azwar (2001:4) menambahkan bahwa reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan untuk mengukur taraf reliabilitas suatu alat ukur adalah metode belah dua (Split-half-method). Perhitungan reliabilitas kuesioner respon terhadap stres menggunakan rumus Product-Moment. Perhitungan reliabilitas kuesioner respon terhadap stres dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:

Langkah I: Menghitung koefisien korelasi skor item ganjil dan skor item genap dengan rumus:

( )( )

( )

{

}

{

( )}

= 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan:

rxy : Skor-skor belahan ganjil dan genap N : Jumlah populasi

X : Skor belahan ganjil Y : Skor belahan genap

Y : Hasil perkalian antara nilai X dan nilai Y

Langkah II: Menghitung reliabilitas skor item ganjil dan skor item genap kuesioner kebiasaan belajar siswa dengan rumus Spearman- Brown:

rtt = xy xy

r

1

r

x

2

+

Keterangan :

rtt : Koefisien reliabilitas alat ukur

rxy : Koefisien korelasi item- item ganjil- genap

Untuk mempertegas tingkat keterandalan instrumen, Masidjo (1995:209) mengelompokkan kualifikasi koefisien reliabilitas sebagai berikut: Koofisien yang besarnya 0,91-1,00 dianggap sangat tinggi, 0,71-0,90 dia nggap tinggi, 0,41-0,70 dianggap cukup, 0,21-0,40 dianggap rendah, dan 0,20-negatif dianggap sangat rendah. Dalam penelitian ini, perhitungan korelasi ganjil genap uji coba kuesiner respon terhadap stres, atas dasar taraf signifikansi 1% untuk N = 39 dituntut rxy = 0,41. Koefisien korelasi ganjil- genap uji coba rxy = 0,86, dan koofisien reliabilitas rtt = 0,92. Jadi taraf reliabilitas uji coba kuesioner respon terhadap stres, ternyata signifikan pada signifikansi 1% (rtt = 0,92 > 0,41) dan termasuk sangat tinggi. Perhitungan reliabilitas dan data hasil uji coba dapat dilihat pada Lampiran 2.

b. Validitas

Validitas adalah sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang sebenarnya diukur oleh alat tersebut (Furchan, 1982:281). Koefisien Validitas dihitung dengan rumus:

tt t r r = Keterangan: rt∞= Koefisien validitas. = tt r Koefisien reliabilitas

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruk. Menurut Masidjo (1995:244), validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukkan sejauh mana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya suatu tes atau alat pengukur tersebut.

Proses perhitungan taraf validitas dilakukan dengan cara memberi skor pada setiap item dan membuat tabulasi data uji coba tersebut. Selanjutnya, perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 11.5 for windows. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap 66 item kuesioner uji coba respon terhadap stres, tidak ada item yang gugur. Dari hasil olah data uji coba tersebut, peneliti menggunakan kuesioner ini untuk penelitian. Perhitungan

taraf validitas dengan bantuan computer program SPSS versi 11.5 for windows dapat dilihat pada Lampiran 3.

Dokumen terkait