• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedua variabel dalam penelitian ini diukur menggunakan alat pengumpulan data. Baik variabel penggunaan strategi akulturasi integrasi, maupun variabel kematangan psikososial, memiliki alat pengumpulan datanya masing-masing. Subbab ini akan menjelaskan mengenai alat pengumpulan data tersebut, mulai dari sumber alat ukur, jenis alat ukur, dan juga blueprint dari alat ukur tersebut.

1. Strategi Akulturasi Integrasi

Pengumpulan data strategi akulturasi integrasi dilakukan dengan menggunakan skala yang disusun oleh peneliti. Skala ini mengacu pada teori strategi akulturasi yang ditulis oleh Berry, dimana startegi akulturasi integrasi disususun dari perilaku individu mempertahankan budaya asli, dan di saat yang bersamaan juga terbuka terhadap budaya baru (Berry, 2007).

Skala ini terdiri dari item-item favorable dan unfavourable. Pada item-item favourable, skor bergerak dari 1-5, di mana semakin sering individu melakukan pernyataan yang terdapat pada item, semakin tinggi pula skor yang didapat oleh partisipan. Hal ini menunjukkan penggunaan strategi akulturasi integrasi yang tinggi pula. Sebaliknya, pada item unfavourable, skor bergerak dari 5-1, dan semakin sering individu melakukan pernyataan yang terdapat pada item, semakin rendah skor yang didapat oleh partisipan.

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Peneliti akan membagikan kuesioner dalam bentuk skala mengenai variabel dalam penelitian ini kepada sampel. Skala yang digunakan yaitu berupa skala likert, di mana skala dalam skala likert partisipan akan diminta untuk menyatakan respons kesetujuan atau ketidaksetujuaannya terhadap suatu pernyataan dalam rentang yang bersifat kontinum (Supratiknya, 2014). Repons yang disediakan ada 5, yaitu sangat setuju, setuju, tidak tahu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Untuk mendapatkan data skor variabel strategi akulturasi integrasi, peneliti menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti sendiri.. Kuesioner berisi 28 item dengan penjabaran sebagai berikut:

Tabel 3.1

Blueprint Skala Strategi Akulturasi Integrasi

Aspek Indikator

Total Item

Mempertahankan budaya asli

Menjalin relasi dengan orang dari daerah asal, menggunaan bahasa daerah asal di perantauan, mengetahui tentang daerah asal, merasa aman saat bersama teman dari daerah asal, dan merasa memiliki tanggungjawab untuk melakukan sesuatu bagi orang daerah asal

14

Terbuka terhadap budaya baru

Menjalin relasi dengan orang dari budaya yang berbeda, memahami budaya atau bahasa di tempat baru, menikmati elemen eksplisit dari budaya baru seperti music dan makanan, serta melibatkan diri dalam linkungan di budaya baru

Tabel 3.2

Bobot Skala Strategi Akulturasi Integrasi

Aspek Jumlah Item Total %

Favorable Unfavorable Mempertahankan budaya asli 8 8 16 50% Terbuka terhadap budaya baru 8 8 16 50% Total 16 16 32 100% Tabel 3.3

Sabaran Item Skala Strategi Akulturasi Integrasi untuk Try Out

Aspek Favorable Unfavorable Total

Mempertahankan budaya asli 1, 10, 14, 15, 21, 28, 29, 31 2, 5, 12, 16, 18, 22, 26, 32 16 Terbuka terhadap budaya baru 3, 8, 9, 17, 19, 23, 25, 30 4, 6, 7, 11, 13, 20, 24, 27 16 Total 16 16 32 2. Kematangan Psikososial

Pengumpulan data untuk variabel kematangan psikososial dilakukan dengan menyebarkan skala Modified Erikson’s Psychosocial Maturity

Inventory (MEPSI) kepada partisipan. Skala yang digunakan merupakan skala terjemahan dari skala asli yang dikembangkan oleh Darling-Fisher & Leidy

(1988). Skala ini berisi 80 item, di mana terdapat 10 item untuk masing-masing tahapan perkembangan psikososial.

Skor untuk masing-masing item bergerak dari 1 sampai dengan 5, di mana skor tersebut akan dijumlahkan dan dirata-rata untuk mendapatkan skor MEPSI keseluruhan. Skor 1 sampai dengan 2 menunjukkan bahwa partisipan lebih banyak didominasi dengan atribut negatif seperti mistrust, inferiority,

dan isolation. Sebaliknya, skor 4 sampai dengan 5 menunjukkan bahwa partisipan lebih banyak didominasi dengan atribut positif. Data dari skala ini juga digunakan untuk memisahkan antara partisipan yang memiliki kematangan psikososial tinggi dengan yang rendah. Batas skor yang digunakan adalah 4, di mana skor lebih dari atau sama dengan 4, kematangan psikososial dikategorikan tinggi, dan kurang dari 4 dikategorikan rendah.

Dalam penyusunannya, skala ini telah diuji coba kepada 168 orang dewasa (Darling-Fisher & Leidy, 1988). Hasil dari uji coba tersebut didapati bahwa koefisien reliabilitas untuk trust adalah 0.82 (n = 157), autonomy 0.84 (n = 160), initiative 0.78 (n = 153), industry 0.88 (n = 151), identity 0.85 (n = 157), intimacy 0.78 (n = 157), generativity 0.75 (n = 157), and ego integrity 0.80 (n = 159). Selain itu didapati koefisien yang didapatkan untuk keseluruhan skala adalah sebesar 0.97 (n = 126). Koefisien reliabilitas pada MEPSI, baik skala untuk mengukur setiap tahapan maupun keseluruhan skala menunjukkan skor yang lebih dari 0,7 di mana skor ini menunjukkan bahwa reliabilitas tes ini baik (Supratiknya, 2014).

Tabel 3.4

Sebaran Item MEPSI

Skala

Distribusi Item Jumlah

item % Positif Negatif Trust - Mistrust 24, 34, 36, 53, 67 10, 18, 28, 40, 44 10 12,5% Autonomy - Shame & Doubt 1, 5, 12,

54, 68 37, 49, 57, 66, 78 10 12,5% Initiative - Guilt 7, 32, 59, 71, 75 11, 15, 22, 23, 65 10 12,5% Industry - Inferiority 2, 29, 33, 38, 64 14, 52, 61, 74, 76 10 12,5% Identity - Confusion 8, 13, 16, 17, 41 6, 9, 25, 47, 48 10 12,5% Intimacy - Isolation 4, 26, 45, 62, 77 3, 30, 39, 58, 72 10 12,5% Generativity - Stagnation 21, 42, 50, 70, 80 27, 43, 60, 63, 69 10 12,5% Ego Integrity - Despair 20, 46, 56,

73, 79

19, 31, 35,

51, 55 10 12,5%

Jumlah total item dalam skala 80 100%

3. Validitas

Validitas dalam pengukuran psikologis adalah suatu kualitas yang menunjukkan bahwa sebuah tes benar-benar mengukur atribut psikologis yang hendak diukur (Supratiknya, 2014). Untuk melihat validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pengujian validitas yang melibatkan ahli. Metode ini disebut dengan metode expert judgment.

Dalam hal ini, ahli yang dilibatkan adalah dosen pembimbing, dan juga ahli bahasa Inggris untuk melakukan penerjemahan skala.

4. Seleksi item

Seleksi dilakukan untuk mendapatkan item-item yang akan digunakan dalam skala final. Pada tahap ini, akan dilihat korelasi antar item dalam suatu alat ukur (Supratiknya, 2014). Tujuannya adalah agar ditemukan adanya sifat homogen dan daya diskriminasi yang baik dari suatu skala. Pada tahap ini , item yang dperthankan adalah item yang memiliki nilai korelasi > 0,20 (Supratiknya, 2014).

Seleksi item dalam penelitian ini hanya dilakukan kepada Skala Strategi Akultuasi Integrasi. Hal ini disebabkan karena alat ukur MEPSI yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang diadaptasi, sehingga tidak diperkenankan untuk mengubah konstruknya (Azwar, 2009). Dalam hal ini, yang dimaksud mengubah termasuk menambahkan atau mengurangi item dalam alat ukur. Hasilnya adalah terdapat 12 item yang digugurkan. Skala yang semula berisi 32 item, bekurang menjadi 20 item.

Tabel 3.5

Sabaran Item Skala Strategi Akulturasi Integrasi Setelah Seleksi Item

Aspek Favorable Unfavorable Total %

Mempertahankan budaya asli 1, 10, 14, 15, 21*, 28*, 29, 31* 2*, 5*, 12, 16, 18, 22, 26, 32* 10 50% Terbuka terhadap budaya baru 3, 8, 9*, 17*, 19, 23, 25, 30 4*, 6, 7*, 11*, 13*, 20, 24, 27 10 50% Total 11 9 20 100% *item gugur 5. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan seberapa jauh alat ukur dapat dipercaya untuk mengukur suatu atribut (Azwar, 2009). Alat ukur yang memiliki reliabilitas yang baik akan menunjukkan yang konsisten saat diberikan secara berulang dalam jangka waktu yang berbeda (AERA, APA, dalam Supratiknya, 2014). Untuk melihat reliabilitas suatu alat ukur perlu dilakukan uji Alpha Cronbach (Supratiknya, 2014). Koefisien reliabilitas bergerak dari 0,00 hingga 1,00 di mana semakin besar koefisien reliabilitas suatu alat ukur, berarti semakin reliabel tes tersebut. Selain itu, suatu alat ukur dapat dianggap memilki koefisien reliabilitas yang memuaskan apabila memiliki skor > 0,7 (Kline, dalam Supratiknya, 2014). Setelah dilakukan uji reliabilitas Alpha Cronbach diketahui bahwa Skala Strategi Akulturasi yang dirancang oleh penliti memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,751 (p>0,7). Hasil ini menunjukkan bahwa reliabilitas skala ini memuaskan.

Dokumen terkait