• Tidak ada hasil yang ditemukan

Allah itu Maha Benar

Dalam dokumen PELAJARAN TENTANG ALLAH edit docx (Halaman 68-73)

Menarik sekali membahas kata ‘benar’ dalam bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan sifat-sifat Allah. Dalam bahasa Indonesia kata ‘benar’ untuk istilah theologi mempunyai dua arti penting yang saling berkaitan. Pertama: ‘Benar’ dalam arti, tidak salah, Amsal 24:24; righteous (Inggris) – tsaddiq (Ibrani) – dikaios (Grika). Kedua: ‘Benar’ dalam arti, tetap, tidak berubah, kekal; – true (Inggris) – emeth (Ibrani) – alethinos (Grika). Kedua kata dalam bahasa aslinya itu berbeda dengan pengertiannya. Tetapi saling mengisi dan melengkapi dalam penerapannya.

1. Allah itu Benar (dalam arti Righteous).

Benar ini artinya: suatu keadaan yang benar atau tingkah laku yang benar yang diukur dengan standar Ilahi. ‘Benar’ dalam arti kata righteous ini juga merupakan dasar dari dua sifat Allah yang lain, yakni: ‘Kudus’ (Kisah 3:14; Wahyu 16:5) dan ‘adil’ (kata benar ini sering diterjemahkan dengan kata adil). Jadi, ‘benar’ ini sebenarnya adalah tingkah laku Allah sendiri, yang benar dalam standar Ilahi. TUHAN Allah itu benar (selalu dibandingkan dengan keadaan dan tingkah laku manusia yang salah) Keluaran 9:27; 2 Tawarikh 12:6; Ezra 9:15; Nehemia 9:8, 33; Mazmur 11:7, 119:137; Yesaya 45:21; Yeremia 12:1; Ratapan 1:18; Daniel 9:14;

Lukas 23:47; 2 Timotius 4:8; 1 Yohanes 2:1-2; 3:7. Yesuspun disebut ‘orang benar – The Righteous One’ – Kisah 3:14; 7:52; 22:14.

Karena Allah itu benar, maka tindakan atau perbuatan- perbuatanNya adalah ‘benar’ – kata ‘benar’ (atau kebenaran) ini sering diterjemahkan dengan kata ‘adil’ (atau keadilan), Mazmur 36:7, 11; 40:11; 51:16; 72:2, 15-16, 19, 24; 72:1-2; 88:13; 89:17; 103:17; 111:3; 19:40, 142; 143:1, 11; 145:7; Daniel 9:16; Mikha 6:5. Karena Allah itu benar, muncullah hukum Allah yang benar – tsaddiq (Ibrani), Mazmur 19:9; 111:3 119:7, 62, 106, 160, 164; 2 Korintus 9:9. Pada tahap berikutnya muncullah pengadilan atau penghakiman Allah yang benar atau adil, Mazmur 72:1-2; Roma 2:5-6; 2 Tesalonika 1:5-6; Wahyu 16:7; 19:2. Karena Ia adalah hakim yang benar atau adil yang menghakimi dengan benar atau adil pula, Yeremia 11:20; 2 Timotius 4:8; 1 Petrus 2:23; Wahyu 16:5-7.

Karena Allah itu benar, maka dari kebenaran Allah itulah manusia menjadi benar – menjadi ‘orang benar’. Dengan tegas Roma 1:17 menulis: ‘Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: ‘orang benar hidup oleh iman’. Walaupun memang semua orang telah berdosa, tetapi ia dapat menjadi orang benar, karena ia percaya dan dibenarkan dalam iman, Kejadian 15:6. Dalam Roma 3:26 ditegaskan, “. . . bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus”. Lihat juga Roma 3:21-26, 28:30; Galatia 2:16. Tetapi iman dan pembenaran karena percaya, iapun dibenarkan karena perbuatan kebenarannya, Matius 5:20; Kisah

10:35; Roma 5:18; 6:16; Titus 3:5; Ibrani 11:33; 1 Yohanes 2:29; 3:7, 10; Wahyu 22:11; Matius 3:15; Lukas 7:29; 1 Yohanes 2:17; 2 Petrus 1:5-8.

2. Allah itu benar (dalam arti true).

Benar dalam arti true ini adalah kata sifat yang berarti: betul, sejati, asli, tulen, jujur, murni, sungguh-sungguh. Kata benar ini menunjuk pada sesuatu yang secara realita kokoh, permanen, tidak berubah, kekal. TUHAN Allah itulah yang benar – true (dibandingkan dengan keadaan manusia yang fana), Yeremia 10:10; Yohanes 3:33; 8:26; Roma 3:4. Ungkapan tentang Allah yang benar itu dikokohkan lagi oleh kesaksian Alkitab, Yohanes 7:28; 17:3; 1 Tesalonika 1:9; 1 Yohanes 5:20; Wahyu 6:10. Jadi kata ‘benar’ dalam arti true disini sebenarnya menunjuk pada sesuatu yang hakiki atau substansial, sehingga yang lain itu atau yang serupa dengannya adalah tidak benar, tidak sungguh, tiruan. Itulah sebabnya Allah menyatakan siapa diriNya: “. . . tidak ada Allah lain selain dari padaKu . . .”, Ulangan 4:39; Yesaya 44:6, 8; Yohanes 17:3. Yesuspun menyebut diriNya ‘Kebenaran – the Truth’, Yohanes 14:6. Roh Kudus pun disebut ‘Roh Kebenaran’ – the Spirit of Truth’, Yohanes 14:17; 16:13; 1 Yohanes 4:6.

Karena Allah itu benar – true, maka Firman Allah itu adalah kebenaran – the Truth, 2 Samuel 7:28; 1 Raja-raja 17:24; Yohanes 17:17; 2 Korintus 6:7; Efesus 1:33; 2 Timotius 2:15; Wahyu 19:9. Firman Allah yang adalah kebenaran itu, pasti kekal, Yesaya 40:8; 1 Petrus 1:25; Firman

Allah itu benar dan FirmanNya adalah kebenaran, maka dari FirmanNya itu muncul hukum Allah. Allah memberi hukumNya untuk menyatakan keadilanNya. Bila keadilan manusia berdasarkan haknya, maka keadilan Allah berdasarkan kebenaran (dalam arti righteousness) yang dinyatakan dalam Firman Kebenaran (dalam arti truth-Nya).

Karena Allah itu benar – true, maka dari kebenaran – truth Allah itulah manusia dikuduskan atau dimurnikan. Setelah orang percaya dibenarkan, maka dalam tahap keselamatan selanjutnya, ia dikuduskan. Firman Allah (Firman Kebenaran – The Truth) dan Roh Kudus (Roh Kebenaran – The Spirit of Truth) lah yang menguduskan orang percaya, Yohanes 17:17, 19; Ibrani 10:22; Yakobus 4:8; Titus 2:14; 1 Tesalonika 4:3-4; 1 Petrus 1:2; Kisah 20:32; Roma 15:16; 1 Korintus 6:11; Efesus 5:26; 2 Tesalonika 2:13; 1 Petrus 1:12. Roh Kudus bekerja menguduskan orang percaya lewat pembenaran. Tetapi Firman Allah menguduskan jiwa manusia ketika wujud sikap batinnya berbentuk ketaatan pada kebenaran (truth), yang menjadi perbuatan kebenaran (the act of righteousness), 1 Petrus 1:22; 2 Tesalonika 2:13.

Sifat Allah yang benar itu memberi warna pada sifat Allah yang lain, bila sifat benar – true itu dipasangkan dengan sifat-sifat Allah yang lain:

 Allah itu benar – true, dan hidup, Yeremia 10:10; 1 Tesalonika 1:9; 1 Yohanes 5:20.

 Allah itu benar – true, dan adil, Wahyu 6:10; 15:3; 16:7; 19:2.

 Allah itu benar – true, dan setia, Wahyu 19:11.

 Allah itu benar – true, dan maha kuasa, Wahyu 15:3; 16:7.

Jadi, bila sifat Allah yang benar (dalam arti kata ‘righteous’) dan benar (dalam arti kata ‘true’) dipadukan, maka akan didapat skema tentang ‘Allah yang benar’ seperti dibawah ini:

Allah Yang Benar

Benar dalam arti ‘righteous’, II Tawarikh 12:6

Benar dalam arti ‘true’, Yeremia 10:10 Semua manusia berdosa Semua manusia fana Karena Allah benar – righteous,

maka tindakannya pasti adil

Karena Allah benar – true, maka Firman pasti kekal Dari kebenaran – righteousness-

Nya, muncul keadilan Allah

Dari Firman kebenaran – Truth- Nya, muncul hukum Allah

Dari kebenaran – righteousness- Nya, manusia dibenarkan (justified). Hal merupakan hasil

dari sikap batin manusia-yakni respons pribadi pada Firman kebenaran atau The Word of Truth

itu, yakni percaya.

Dari Firman kebenaran – Truth- Nya,manusia dikuduskan (sanctified). Hal ini menjadi nyata

dari hasil sikap batin yang telah dibenarkan. Sikap taat karena pengudusan jiwa itu, berbuah-kan

perbuatan dalam kebenaran – the act of righteousness; perbuatan

Betapa ajaibnya sifat-sifat Allah itu bagi manusia. Tidak heran bila orang percaya disebut orang benar, karena kebenaran Allah yang beraspek ganda itu dapat menjadi bagian orang percaya. Bandingkanlah dengan kebenaran manusia, Yesaya 64:6.

Dalam dokumen PELAJARAN TENTANG ALLAH edit docx (Halaman 68-73)

Dokumen terkait