3.2 Gambaran Pelaksanaan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan Pengguna BPJS d
3.2.3 Alternatif Solusi Pada Pelayanan Pendaftaran Pengguna BPJS Rawat Jalan
Berdasarkan hambatan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti
pelayanan pendaftaran rawat jalan BPJS di Rumah Sakit Al Islam Bandung, antara
lain :
1. Masalah berdasarkan faktor internal dalam alternatif solusi di RSAI
Bandung sebagai berikut :
Penempatan petugas security dan petugas yang bertanggung jawab di loket pendaftaran
Hal ini yang dapat dilakukan untuk mencegah
kesalahan petugas dalam pemberian SEP dan identitas kepada
pasien. Dengan cara satpam dan petugas rumah sakit
bekerjasama menjaga ketertiban dan mengarahkan pasien di
ruang tunggu pendaftaran untuk menjaga keamanan dan sistem
antrian di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Hal tersebut
dilakukan dengan tujuan tidak adanya penumpukan pasien di
loket pendaftaran satpam dan dapat memberikan peringatan
kepada pasien.
SOP (Standar Operasional Prosedur)
Hal ini yang dapat dilakukan terkait pembuatan SOP
sehingga petugas mengetahui tugas dan prosedur pendaftaran
RSAI Bandung. Dan petugas dapat mengetahui tugasnya
masing-masing dalam penerimaan pasien di rawat jalan BPJS
RSAI Bandung.
Dilakukan kontroling oleh petugas IT di loket pendaftaran Hal ini yang dapat dilakukan terkait jaringan dan
untuk mencegah terjadinya gangguan yang tidak diinginkan
dari komputer dan jaringan ketika melayani pendaftaran.
Selain itu diperlukan pengecekan secara rutin terhadap alat-alat
yang berkaitan dengan IT agar bisa dipergunakan dengan
efektif ketika proses pendaftaran berlangsung. Dan harus ada
respon yang cepat dari petugas IT ketika adanya masalah
jaringan ataupun komputer petugas IT tanpa mengganggu
pelayanan Rumah Sakit Al Islam Bandung.
Melakukan sosialisasi kepada petugas satpam dan perawat poli.
Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesalahan
satpam dan perawat dalam memberikan informasi yang
kurang jelas pada alur pelayanan pendaftaran rawat jalan BPJS
di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Dengan cara memberikan
sosialisasi tentang cara-cara alur pendaftaran rawat jalan BPJS.
Sosialisasi tidak hanya memaparkan informasi yang diberikan,
namun satpam harus praktek langsung dan cara memberikan
informasi yang jelas kepada pasien.
Berdasarkan hasil survei menunjukkan pelatihan dalam
melakukan kegiatan hasilnya jauh lebih efektif (90%), dengan
berkata dan menulis (70%), mendengarkan dan melihat (50%),
melihat saja (30%), mendengar saja (20%), dan membaca saja
(10%) (Hardjana, 2001 dalam Purwanto, 2012). Proses
pelaksana tugas tertentu. Dan Setiap satpam dan perawat
mempunyai pedoman alur pendaftaran rawat jalan BPJS
supaya satpam tidak salah memberikan informasi dalam proses
pendaftaran.
Dan menurut Irdiani (2012) salah satu kegiatan yang
dapat dilakukan sautu organisasi adalah berbagai pengetahuan
atau knowledge sharing yang dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya secara tatap muka (face to face) misalnya rapat, diskusi, pertukaran dokumen, training atau diklat, hingga melalui media internet. Dengan kegiatan knowledge sharing, seseorang dapat menshare atau membagikan seluruh pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain sehingga
bermanfaat baik untuk orang lain ataupun organisasinya.
2. Masalah yang terjadi pada pasien di Rumah Sakit Al Islam dari faktor
eksternal di pendaftaran rawat jalan BPJS.
Sosialisasi kepada pasien tentang alur pendaftaran rawat jalan BPJS
Hal ini yang dapat dilakukan mengatasi kurangnya
pengetahuan pasien dengan cara sosialisasi yang dilakukan
oleh petugas informasi yang memberikan alur pelayanan
pendaftaran rawat jalan BPJS sesuai dengan SOP Rumah Sakit
Al Islam. Media yang digunakan dalam sosialisasi ialah
melalui media ektronik seperti televisi, pengeras suara (radio)
alur pendaftaran di mading. Hal-hal tersebut diharapkan dapat
mengurangi masalah kurangnya pengetahuan pasien dan dapat
mempermudah akses pelayanan di Rumah Sakit Al Islam
Bandung.
Berdasarkan penelitian Wahyudin (2015) dalam proses
sosialisasi memberikan pengetahuan yang diperlukan berbagai
sarana dan media untuk menjadikan tempat berkomunikasi dan
berinteraksi sehingga timbulah hubungan timbal balik yang
dapat memperlancar proses sosialisasi, seperti sekolah,
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
2.1 Simpulan
a. Rumah Sakit Al Islam Bandung merupakan salah satu rumah sakit
swasta tipe B (SK Menteri Kesehatan RI No.
754/Menkes/SK/VI/2010 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Al
Islam Bandung Milik Yayasan RSI KSWI Jabar). Rumah Sakit Al
Islam beralamat di Jl. Soekarnoe Hatta No. 644 Bandung.
b. Alur pelayanan pendaftaran rawat jalan BPJS Rumah Sakit Al Islam,
antara lain : Pendaftaran langsung yang merupakan pasien yang belum
terdaftar melalui telepon maupun dari poliklinik khususnya untuk
pasien baru yang belum pernah berobat di Rumah Sakit AL Islam
Bandung. Auto registrasi merupakan pendaftaran yang sudah di
daftarkan oleh poli, biasanya pengobatan ini bersifat berkala. Dan
melalui pendaftaran telepon merupakan pasien yang sudah mendaftar
lewat telepon untuk pengambilan resep obat, kontrol ke dokter dan
daftar untuk pemeriksaan penunjang.
c. Berdasarkan hambatan-hambatan pada pelayanan pendaftaran
pengguna BPJS rawat jalan di Rumah Sakit Al Islam Bandung
terdapatnya masalah yang terjadi di lapangan terbagi menjadi dua
yaitu masalah internal dan eksternal. Dari masalah internal di
pendaftaran rawat jalan BPJS, antara lain : Petugas pendaftaran salah
memberikan identitas pasien, Terdapatnya kesalahan petugas dalam
mesin prin, Masalah dari Ilmu Teknologi (IT) atau Jaringan,
Kurangnya pengetahuan satpam di diloket pendafatran. Dan Masalah
dari faktor eksternal pendaftaran rawat jalan BPJS, antara lain : Pasien
masih kurang mengetahui prosedur pendaftaran BPJS di Rumah Sakit
Al Islam Bandung.
d. Alternatif solusi terkait masalah dari faktor internal pelayanan
pendaftaran rawat jalan pengguna BPJS di Rumah Sakit Al Islam
Bandung yaitu Penempatan petugas security di loket pendaftaran, Penambahan sarana prasarana sepertin mesin cetak (prin), Dilakukan
monitoring dan kontroling oleh petugas IT di loket pendaftaran,
Melakukan sosialisasi tentang alur pendaftaran kepada petugas satpam
dan perawat poli. Dan masalah pelayanan pendaftaran rawat jalan
pengguna BPJS di Rumah Sakit Al Islam Bandung dari faktor
eksternal antara lain, Sosialisasi kepada pasien tentang alur
pendaftaran rawat jalan BPJS.
2.2 Saran
a. Bagi Direktur Rumah Sakit
1. Sebaiknya dilakukan sosialisasi secara berkala kepada petugas,
satpam dan perawat untuk mendapatkan pengetahuan tentang
alur pendaftaran BPJS rawat jalan secara update .
2. Sebaiknya dilakukan pembuatan SOP (Standar Operasional
Prosedur) sehingga petugas mengetahui tugas dan prosedur
b. Seksi Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan BPJS
1. Sebaiknya dilakukan pelaksanaan kegiatan monitoring dan
evaluasi terkait pelaksanaan pelayanan pendaftaran rawat
jalan BPJS dengan melibatkan berbagai pihak, yaitu
supervisor pendaftaran rawat jalan, petugas pendaftaran,
perawat dan satpam. Tujuannya agar tidak terjadinya
kesalahan dalam memberikan informasi kepada pasien dan
tidak salah memberikan SEP kepada pasien. Untuk menjaga
mutu pelayanan pendaftaran rawat jalan BPJS di Rumah Sakit
Al Islam Bandung.
2. Sebaiknya dilakukan sosialisasi pada pasien melalui media
elektronik seperti televisi, pengeras suara (radio) dan adapun
sosialisasi dari media cetak seperti brosur, dan leaflet yang
sudah disediakan oleh rumah sakit.
3. Sebaiknya petugas IT selalu melakukan kontrol yang berkala
untuk mencegah terjadinya gangguan yang tidak diinginkan
dari komputer dan jaringan ketika melayani pendaftaran.
Pengecekan secara rutin terhadap alat-alat yang berkaitan
dengan IT agar bisa dipergunakan dengan efektif pada proses
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Eka Indrayani dkk. 2010. Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Peserta Jamkesmas di RSUD Kabupaten Karanganyar. Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, Vol.IV, No. 2, Oktober 2010, Hal 38-61.
Agustina, Eka Indrayani, dkk. 2010. Tinjauan Alur Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan Peserta Jamkesmas di RSUD Kabupaten Karanganyar. Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, Vol. IV, No. 2, Oktober 2010, Hal 38-61
Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Fether, Berry dan Barsasella, Diana. 2015. Analisis Sistem Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur 2014. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN: 2337-585X, Vol.3, No. 1, Maret 2015.
Gallagher, T Kenneth di kutip oleh Hadi, Hadono. 1994. Epistemologi (Filsafat Pengetahuan) Yogyakarta : Kanisius
Gaspersz, Vincent. 2007. Panduan Kreatif Solusi Masalah Untuk Sukses. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Haryadi, Devi dan Solikhah. 2013. Evaluasi Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat jalan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul. Jurnal Kesmas, Vol. 7, No. 2, September 2013, pp. 55. ISSN: 1978-0575.
Haryanto, Eri. 2015. Queuing System dengan Voice Untuk Rumah Sakit Atau Klinik Menggunakan PHP MYSQL dengan Konsep First In First Out. Jurnal Teknik Vol. 5 No. 2/Oktober 2015. Staf Penajar Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra.
Hendarsah, Amir. 2008. Undang-undang Kesehatan dan Praktik Kedokteran. Yogyakarta : Best Publisher.
Irdiani, Agustin. 2012. Peran Knowledge Sharing di Kalangan Karyawan. Diakses melalui journal.unair.ac.id/download-fullpapers- JURNAL_Agustin%20Irdiani.doc. pada tanggal 14 Mei 2016.
Lesnussa, Hadija. Analisa Antrian Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Tentara (RST) Dr. J. Latumeten Ambon. Seminar Nasional Basic Science VI F-MPA UNPATI. Universitas Pattimura
Melinda, Putri Rani. 2014. Efektivitas Pendaftaran Pasien Perjanjian Rawat Jalan Klinik Penyakit Dalam di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada
Pardamean, Maruli. 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan Kebon dan Pabrik Kelapa Sawit. Jakarta : PT Agro Media Pustaka
Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2014 tentang
Standar Sarana dan Prasarana
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Rawat Jalan Eksekutif di Rumah Sakit
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 111 Tahun 2013 tentang perubahan atas Tentang Jaminan Kesehatan.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional
Pujiono, Agus dan Eti Rimawati. 2015. Jurnal Pengetahuan Peserta BPJS tentang Alur Prosedur Pelayanan Pasien Rawat Jalan RSUP Dr Kariadi Semarang.
Septiana, Rini, dkk. 2014. Sistem Informasi Administrasi pada Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Az-Zahra Palembang. Seminsr Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHO-ILKOM), Oktober 2014, ISSN : 2407-1102
Supriyanti, Afizar. 2013. Tinjauan Prosedur Pendaftaran Pasien Jamkesmas di TPPRJ Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama Semarang . Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Susanto, Riyawan. 2016. Evaluasi Sarana dan Prasarana Praktik Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Pendidikan Vokasi volume 6, No 1, Februari 2016 (54-65).
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
Wayudin, Uud dan Suprapto, Hadi. 2015. Sosialisasi Sanitasi Diri dan Lingkungan di Pesantren Salafi Melalui Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) Dalam Membentuk Santri Terhadap Sanitasi. Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No.2, Desember 2015 hlm 148-153.
Lampiran
Lampiran 1
Pedoman Wawancara
1. Apakah posisi atau jabatan saat ini ?
2. Apakah pendidikan terakhir anda ?
3. Adakah masalah dari pasien yang terjadi di pendaftaran rawat jalan BPJS
RSAI Bandung ?
4. Adakah masalah dari SDM yang terjadi di pendaftaran rawat jalan BPJS
RSAI Bandung ?
5. Berapa lama adanya kesalahan dalam jaringan ?
6. Bagaimana tindakan anda dalam menanggapi pasien tersebut ?
7. Bagaimana alur pendaftaran rawat jalan BPJS ?
8. Apa bedanya pendaftaran langsung, autoregistrasi dan by phone ?
9. Apa fungsi dari loket A,B,C. Apa fungsi dari loket A,B,C.
10.Sarana dan prasarana apa saja yang tersedia untuk pelaksanaan penyimpanan?
11.Adakah adanya peningkatan pasien dari tahun sebelumnya sampai tahun
Lampiran II
Matriks Wawancara
NO PERTANYAAN JAWABAN
Informan 1 Informan 2 Informan 3
1 Apakah posisi atau jabatan saat ini?
Seksi Bidang Pendaftaran Supervisor Pendaftaran Rawat Jalan
Petugas Pendaftaran
2 Apakah pendidikan terakhir anda?
Dokter Gigi (S1) Sarjana Ekonomi (S1) Administrasi Rumah Sakit (D3) 3 Adakah masalah dari pasien yang
terjadi di pendaftaran rawat jalan BPJS RSAI Bandung ?
Masih banyaknya kurangnya pengetahuan dari alur
pendaftaran.
Masih kurang pengetahuan. Masalah dari pasien Rujukan belum terbawa, belum terdaftar via telepon, belum 3hari, rujukan habis, tidak tau
prosedur pendaftaran. 4 Adakah masalah dari SDM yang
terjadi di pendaftaran rawat jalan BPJS RSAI Bandung ?
Petugas salah memberikan SEP, kesalahan dari jaringan juga dan dari autoregistrasi
Masalah dari tenaga jaringan, salah pemberian SEP.
Dari jaringan, salah pemberian SEP dan satpam juga biasanya salah memberikan loket antrian dan perawat masih salah
memberikan informasi. 5 Berapa lama adanya kesalahan
dalam jaringan ?
Biasanya pernah lama dari pagi sampai siang.
Waktu lamanya bisa sampai 2 jam ataupun lebih. Dari jaringan
tergantung dari sistemnya. 6 Bagaimana tindakan anda dalam
menanggapi pasien tersebut ?
Petugas memberikan penjelasan dalam alur pendaftaran
Petugas informasi harus memberikan informasi yang jelas dalam alur pendaftaran
biasanya kalau pasien sedikit saya
memberikan penjelasan kalau pasien nya
banyak saya langsung menyarankan pasien tersebut ke bagian informasi
7 Bagaimana alur pendaftaran rawat jalan BPJS ?
Ada 3 macam alur pendaftaran rawat jalan BPJS. Seperti langsung, autoregistrasi, by phone.
Alur pendaftarannya ada pendaftaran langsung, autoregistrasi, via telepon phone.
Via telepon, langsung dan autoregistrasi.
8 Apa bedanya pendaftaran langsung, autoregistrasi dan by phone ?
Pendaftaran langsung itu pasien yang daftar via telepon, autoregistrasi pasien yang di daftarkan oleh poli biasanya untuk penyakit kronis. By phone daftar melalui telepon.
Untuk pendaftaran langsung pasien yang belum terdaftar, autoregistrasi pasien yang berobat secara rutin dan By phone daftar melalui telepon.
Dari pendaftaran langsung pasien yang belum terdaftar, autoregistrasi pasien yang berobat secara rutin dan By phone daftar melalui telepon. 9 Apa fungsi dari loket A,B,C. Untuk loket pasien langsung,
loket B pengambilan obat dan pendaftaran autoregistrasi, via telepon control dan penunjang
Untuk loket pasien langsung, loket B pengambilan obat
dan pendaftaran
autoregistrasi, via telepon control dan penunjang
Untuk loket pasien langsung, loket B pengambilan obat dan pendaftaran
telepon control dan penunjang
10 Sarana dan prasarana apa saja yang tersedia untuk pelaksanaan penyimpanan?
Ada rak, AC, lemari, ATK, kursi, telepon, komputer
ATK, AC, komputer, telepon.
11 Adakah adanya peningkatan pasien dari tahun sebelumnya sampai tahun sekarang ?
Dari tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan yang drastis sehingga
mengalami
Dari tahun 2014 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan Mengalami penumpukan pasien di tahun 2015 12
Lampiran III
Foto Dokumentasi
Loket Pendaftaran Loket Pendaftaran
Tempat Pendaftaran Informasi
Loket B Loket C
Kartu BPJS dan Kartu Berobat Autoregistrasi
Rujukan Puskesmas Rujukan dari Dokter
PKS Yakes Telkom Sosialisasi Karyawan COB RSAI