Ada beberapa alternatif strategi dalam menentukan strategi yang tepat sesuai dengan pertimbangan hasil analisis yang telah dilakukan. Menurut Fred R. David dalam Umar (2001:43) ada empat jenis strategi generik yaitu:
1. Strategi integrasi vertikal (Vertical integration strategis)
Forward Integration, Backward Integration dan Horizontal Integration, merupakan tiga macam strategi yang termasuk kedalam kelompok strategi integrasi. Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok, dan atau para pesaing baik melalui marger, akuisis, atau membuat perusahaan sendiri. Penjelasan dari ketiga strategi dipaparkan berikut ini:
a. Forward Integration Strategy.
Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer mereka, bila perlu dengan memilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan mendapatkan banyak masalah dengan pendistribusian barang atau jasa mereka, sehingga mengganggu stabilitas produksi, padahal perusahaan mampu mengelola pendistribusian dimaksud dengan sumber daya yang dimiliki. Alasan lain, bisnis di sektor yang dimaksud, misalnya memiliki prospek yang baik untuk dimasuki.
b. Backward Integration Strategy.
Merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi
menguntungkan perusahaan. Tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan atau meningkatkan pengendalian bagi para pemasok. c. Horizontal Integration Strategy.
Strategi ini dimaksud agar perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan walau harus dengan memilikinya. Tujuan strategi ini adalah untuk mendapatkan kepemilikan dan atau meningkatkan pengendalian para pesaing.
2. Strategi Intensif (intensive strategies).
Strategi-strategi penetrasi pasar (market penetration), pengembangan pasar (market development) dan para pembangun produk (product development) adalah tiga strategi yang dikelompokan kedalam strategi intensif. Disebut dengan demikian, karena strategi-strategi ini dalam implementasinya memerlukan usaha-usaha intensif untuk meningkatkan posisi persaingan melalui produk-produk yang ada. Ketiga strategi intensif ini dipaparkan berikut ini:
a. Market Penetration Strategy.
Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar.
b. Market Development Strategy.
Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Tujuan strategi ini adalah untuk memperbesar pangsa pasar.
c. Product Development Strategy.
Strategi ini merupakan strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang. Strategi ini biasanya memerlukan penelitian yang luas dan tajam serta membutuhkan biaya yang cukup besar. Tujuan strategi ini adalah untuk memperbaiki atau mengembangkan produk yang sudah ada.
3. Strategi diversifikasi (diversification strategies)
Ada tiga tipe umum strategi diversifikasi yang sudah banyak diketahui dan diimplementasikan yaitu:
a. Concrentic Diversification Strategy.
Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa baru tetapi masih saling berhubungan. Tujuan strategi ini untuk membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika bersaing pada industri yang pertumbuhannya lambat atau decline.
b. Hotizontal Diversifikasi Strategi.
Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan pada para konsumen yang ada sekarang. Tujuan dari strategi ini adalah menambah produk baru yang tidak berhubungan dengan tujuan memuaskan pelanggan yang sama. Hal ini dapat dilakukan jika produk baru dapat mendukung produk lama, persaingan pada produk lama berjalan ketat
dan dalam tahapan mature, distribusi produk baru pada pelanggan lancar, dan pada tingkat yang lebih dalam adalah bahwa musim penjualan dari kedua produk relatif beda.
c. Conglomerate Dicersification Strategy.
Strategi dengan menambahkan produk yang tidak saling berhubungan dengan disebut Conglomerate Dicersification. Tujuan strategi ini untuk menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk pasar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan jika industri di sektor ini telah mengalami kejenuhan, ada peluang untuk memiliki bisnis yang tidak berkaitan yang masi berkembang baik, serta memiliki sumber daya untuk memasuki industri baru tersebut.
4. Strategi bertahan (devensive strategies) Terdiri atas empat strategi yaitu: a. Joint Venture Strategy.
Strategi ini merupakan strategi yang popular, yakni dimana terjadi saat dua atau lebih perusahaan membentuk suatu perusahaan temporer atau konsorsium untuk tujuan kapitalisasi modal. Strategi ini dapat dipertimbangkan dalam hal perusahaan bertahan untuk tidak mau memikul beban-beban usahanya sendirian. Tujuan strategi ini untuk menggabungkan beberapa perusahaan dalam bentuk perusahaan baru yang terpisah dari induk-induknya.
b. Retrenchment Strategy.
Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan asset perusahaan. Retrechment yang kadang-kadang disebut juga sebagai turnaround
dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menghemat biaya agar sales ataupun keuntungan dapat dipertahankan dengan cara menjual sebagian asset perusahaan.
c. Divestiture Strategy.
Menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan disebut divestiture. Strategi ini sering digunakan dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk menindaklanjuti strategi akuisis yang telah diputuskan untuk proses selanjutnya.
d. Liquidation Strategy.
Menjual seluruh asset perusahaan yang dapat dihitung nilainya disebut liquidation. Strategi ini merupakan sebuah pengakuan dari suatu kegagalan. Strategi ini bertujuan untuk menutup perusahaan. Hal ini dapat dilakukan jika perusahaan sudah tidak dapat dipertahankan keberadaannya. J. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti, 2009:18). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut:
1. Strategi SO (Strenght-Opportunity), strategi menggunakan kekeuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
2. Strategi ST (Strenght-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk
3. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang. 4. strategi WT (Weaknes-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk bertahan
dengan cara mengutangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. K. Identifikasi SWOT
Setelah mengumpulkan informasi yang ada, yaitu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang sekaligus ancaman yang ada bagi perusahaan. Tahap selanjutnya adalah menggunakan informasi tersebut dengan menggunakan metode Matrik SWOT.
Matrik SWOT merupakan alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Matrik SWOT Internal
Eksternal
Kekuatan
Tentukan faktor kekuatan internal
Kelemahan
Tentukan faktor kelemahan internal
Peluang Tentukan faktor peluang Eksternal
Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
dan memanfaatkan peluang
Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman Tentukan faktor ancaman Eksternal Strategi ST Ciptakan strategi yang
yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi
ancaman
Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan ancaman
Strategi SO merupakan strtegi yang dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya.
Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
Strategi WO merupakan strategi yang ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada.
Strategi WT adalah strategi yang didasarkan pada kegiatan perusahaan yang
bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman. L. Pengertian Internet
Internet merupakan kumpulan dari jaringan komputer yang jumlahnya jutaan, yaitu LAN, MAN, ataupun WAN yang saling terhubung dengan menggunakan protokol TPC/IP. Media penghubung internet bisa berupa kabel, satelit ataupun gelombang radio. Dengan adanya internet maka jaringan komputer-komputer diseluruh dunia terhubung menjadi suatu jaringan web yang bisa saling berkomunikasi, Kuswayatno (2006:34).
M. Pengertian Warung Internet
Warung Internet adalah sebuah tempat yang menyediakan akses infrastuktur internet dengan berbagai koneksi dan komputer sebagai perangkat akses sehingga pengguna bisa mengakses internet dengan biaya yang lebih murah (Ahmadjayadi, 2007).
Dalam membuat dan merencanakan usaha Warung Internet, ada beberapa hal yang patut menjadi pertimbangan utama yaitu:
1. Pemilihan lokasi
Tempat merupakan faktor penting dalam membuka usaha Warung Internet. Semakin strategis suatu tempat maka semakin baik dampaknya terhadap usaha. Tempat yang dimaksud strategis di sini contohnya adalah yang dekat dengan kampus, sekolah, atau bisa juga di komplek perumahan yang memiliki komunitas pengguna Warung Internet. Lokasi sangat penting karena bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan usaha Warung Internet ini.
2. Bilik / Box / Meja Client
Adakalanya kita membutuhkan privacy kita dihormati. Sama halnya dengan Warung Internet, berilah kenyamanan privacy kepada setiap client Anda saat bermain, berilah ruang yang sekiranya mereka bisa nyaman bermain, hingga akhirnya betah berlama-lama bermain.
3. Jumlah Komputer
Investasi komputer dalam jumlah banyak adalah faktor penting berikutnya. Selain tingkat utilisasi pemakaian koneksi lebih tinggi, jumlah komputer yang memadai akan menghindarkan pengunjung dari menunggu terlalu lama atau meninggalkan Warung Internet.
4. Komputer (Hardware dan Software)
Untuk komputer (khusus untuk Warung Internet), komputer yang akan kita pilih untuk setiap client haruslah memenuhi persyaratan yang baik, bukannya asal komputer yang penting murah. Komputer yang baik adalah komputer
yang kompatible dengan aplikasi-aplikasi baru sekarang ini. Komputer yang baik adalah komputer yang fisik dari hardware itu sendiri masih bisa bertahan minimal 4 tahun kedepan. Carilah sesuai spesifikasi dan kebutuhan yang pas karena di Warung Internet kebanyakan user datang hanya untuk sekedar browsing ataupun chatting. Untuk Software gunakan yang asli.
5. Network atau jaringan
Jaringan dapat menggunakan topografi STAR. Untuk jenis networknya menggunakan jenis LAN. Beberapa peralatan standar yang dibutuhkan antara lain: HUB atau SWITCH, PC untuk router, kabel jaringan, LAN card dan juga konektor RJ-45.
6. Biaya listrik
Biaya listrik usaha Warung Internet per bulan ditentukan oleh kebutuhan listrik dari Warung Internet tersebut. Untuk memperkirakan biaya listrik yang wajar, tentu harus di analisa dulu seberapa besar kebutuhan daya listrik.
7. Biaya koneksi jaringan internet
Berbicara biaya koneksi, maka pilihannya beragam dan bergantung kepada lebar bandwidth, media koneksi, kualitas dan lain sebagainya. Sebaiknya, tentukan dulu kebutuhan bandwidth untuk usaha warung Internet, baru berbicara biaya koneksi. Untuk biaya dapat dilihat dari situs-situs ISP di Indonesia.
8. Antara Warung Internet dan Game Online
Warung Internet biasanya tidak perlu spesifikasi komputer setinggi game center. Dari sisi harga, warung Internet umumnya di atas game center yang
justru membutuhkan spesifikasi komputer yang lebih tinggi. Namun, secara kasat mata, game center lebih ramai dari Warung Internet. Beberapa usaha Warung Internet juga menyediakan game online sebagai bagian dari pelayanan mereka.
9. Membangun Warung Internet yang Kompetitif
Yang menentukan adalah kemampuan manajemen usaha Warung Internet tersebut, apakah bisa bertahan menghadapi persaingan. Persaingan di sini harus dilihat secara general. Saingan Warung Internet bukan cuma Warung Internet tetangganya. ISP juga saingan Warung Internet, sebab ada produk-produk layanan mereka yang bersaingan langsung dengan Warung Internet. N. Pelayanan Jasa
Menurut Susanto (2013) Pelayanan Jasa yang mendukung untuk usaha Warung Internet adalah:
1. Jasa Printing
Jika bicara tentang jasa printing yang akan ditawarkan kepada pengunjung, setidaknya sediakan alat print (printer) yang bisa mencetak dokumen atau photo. Kelebihan dari jasa printing pengusaha Warung Internet mendapatkan penghasilan lebih meski dalam jumlah yang tidak terlalu besar, jasa printing banyak dibutuhkan pengunjung ketika mendapatkan tugas dari sekolah atau kantor. Untuk kepentingan print atau cetak photo laba yang dihasilkan dibilang bisa mencapai 100%. Selain memiliki kelebihan jasa printing juga memiliki kekurangan yaitu sering terjadi masalah pada catridge print jika terlalu banyak digunakan ngeprint dalam jumlah banyak kemungkinan
komputer terinveksi virus dari flashdisk data penyimpanan pelanggan dan tinta print akan mengering jika tidak sering digunakan.
2. Jasa Desain atau Editing Photo
Bisa dibilang masih sedikit orang atau Warung Internet bisa melayani pelanggan yang membutuhkan jasa desain atau editing photo dikarnakan membutuhkan keahlian khusus untuk menguasai aplikasi misalnya Adobe Photoshop, Corel Draw dan lain sebagainya. Untuk jasa ini warung Internet dapat menawarkan tarif mulai dari mendesain objek ataupun dicetak langsung. Perlu keahlian khusus agar bisa membuat pelanggan merasa senang dengan pelayanan ini sehingga memungkinkan pelanggan akan kembali menggunakan jasa ini.
3. Jasa bimbingan belajar atau kursus komputer
Akan lebih baik dan positif lagi jika mempunyai kreatifitas mengkolaborasikan usaha Warung Internet dengan kegiatan yang bersifat pendidikan. Salah satu contoh adalah menawarkan jasa bimbingan belajar kepada peserta didik yang ada dilingkungan sendiri atau bisa juga dengan menawarkan kursus yang ada kaitannya dengan pelajaran sekolah.
4. Pembayaran tagihan online
Untuk jasa ini membutuhkan biaya yang banyak karena harus menyiapkan saldo lebih ketika ada orang yang akan melakukan pembayaran tagihan, misalnya rekening listrik, telephone, atau lainnya.