• Tidak ada hasil yang ditemukan

AMP jenis drum

Dalam dokumen PU.manual Perkerasan Aspal Campuran Panas (Halaman 146-151)

r(1 + m) dengan pengertian :

8.3 AMP jenis drum

Pada AMP jenis drum agregat digabungkan, dipanaskan dan dikeringkan serta secara proporsional dicampur dengan aspal untuk memproduksi campuran beraspal panas. AMP dapat berukuran kecil atau besar tergantung dari kuantitas campuran yang dapat dihasilkannya. Ditinjau dari mobilitasnya pada umumnya AMP drum dapat digolongkan atas:

a) AMP yang permanen

b) AMP yang mudah di pindah-pindah dan dapat dipasang di dekat lokasi proyek.

Proses produksi campuran beraspal panas dengan menggunakan AMP jenis drum seperti diperlihatkan pada Gambar 67 dimulai dari memasok agregat dingin dari bin dingin dengan jumlah terkendali dan melalui pengering dipanaskan dan dikeringkan. Selanjutnya agregat bersama dengan bahan pengisi (bila diperlukan) serta aspal dengan jumlah terkontrol dicampur di dalam drum dan ada pula dalam pencampur di luar drum (AMP jenis semi menerus) yang selanjutnya, campuran beraspal hasil proses pencampuran dimasukkan ke dalam silo penampung, dan selanjutnya dimasukkan ke dalam truk pengangkut dan dibawa ke tempat penghamparan.

Untuk menjamin kehomogenan campuran beraspal hasil proses di AMP jenis drum yang sesuai persyaratan, dibutuhkan pengontrolan semua komponen:

- Pemisahan agregat dingin sesuai dengan ukurannya.

- Kontrol pemasokan agregat dingin, pemasokan aspal serta bahan tambah ke dalam drum /tempat pencampur.

- Kontrol otomatis pembakaran (burner).

- Pengumpul debu primer yang dapat mengembalikannya ke sistim atau menjadi bahan buangan.

- Pengontrolan temperatur pada campuran beraspal. - Kontrol pintu pengeluar.

- Kontrol kadar air.

Disamping itu sebelum pengontrolan, operator pada AMP harus mengetahui: - Komponen utama dari AMP secara menyeluruh

- Kegunaan serta operasi setiap komponen - Proses aliran material ke dalam drum

- Mencegah terjadinya masalah yang timbul dan mengetahui pemecahannya.

Penyimpan aspal

Stockpile

Pemanasan aspal Penampung debu

Timbangan Penyemprotan

Bin dingin SiloPenampung

Pengatur aliran agregat

Drum mixer

Gambar 67 Skema pengoperasian AMP jenis drum

8.3.1 Pemasokan agregat dari bin dingin

Pada AMP jenis drum, gradasi agregat dan keseragamannya sangat tergantung pada bin dingin, sehingga pemisah antar bin harus terpasang dan cukup tinggi. Proporsi masing-masing fraksi diatur dengan pengaturan bukaan pada bin dingin (tidak terdapat unit saringan panas). Untuk menjamin gradasi agregat pada tiap bin dingin pemasokkannya ke dalam drum sesuai rencana maka pada tiap pintu pengeluar perlu dipasang alat pengontrol seperti diperlihatkan pada Gambar 68, sehingga pemasokan agregat lebih pasti sesuai dengan proporsinya.

Gambar 68 Kontrol pemasokan agregat dari bin dingin

Disamping itu untuk menjaga pemasokkan agregat sesuai dengan proporsi rencana pada ban berjalan perlu dipasang alat pencatat pemasokkan agregat dalam satuan ton per jam, dengan toleransi ketelitian 0,5%, seperti diperlihatkan pada Gambar 69.

Gambar 69 Alat pencatat pasokan agregat yang dipasang pada ban berjalan

Agregat pada tempat penimbunan / stockpile harus dipisah-pisah disesuaikan dengan gradasi fraksi yang telah diperiksa dan telah direkomendasikan dapat digunakan. Jika terjadi pemisahan butir (segregasi) pada agregat di stockpile maka akan sangat sulit untuk memperoleh campuran yang sesuai dengan gradasi rencana. Oleh karena itu

operator loader harus menjaga tidak terjadi pemisahan butir agregat (segregasi) pada agregat di stockpile.

Dengan dipasangnya meter pengalir agregat dari bin dingin akan lebih menjamin proporsi tiap jenis agregat sesuai rencana, namun demikian harus diperhatikan :

- Gradasi agregat tiap bin secara berkala

- Pemasok harus dikalibrasi pada setiap bukaan bin dan kecepatan dari ban berjalan - Proporsi tiap bin

- Bukaan pintu pengeluar bin dingin dan kecepatan dari ban berjalan.

Teknisi harus memonitor kadar air agregat dingin sebelum operasi setiap hari kerja dan diulangi pada tengah hari, pengontrolan kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan alat elektronik sehingga dapat ditentukan berat kering agregat untuk pengaturan pemberian aspal.

8.3.2 Pamasok aspal

Sistim pemberian aspal pada AMP jenis drum adalah seperti diperlihatkan pada Gambar 70. Jumlah aspal yang dialirkan ke dalam drum atau alat pencampur di luar drum dalam satuan kg per menit dapat dilihat pada meteran aspal pada kontrol panel. Penyesuaian yang dilakukan sangat tergantung dari jumlah agregat kering yang masuk melalui ban berjalan. Proporsi aspal dan agregat dicatat pada grafik pencatatan yang dipasang pada panel kontrol. Agregat basah Fase primer Fase sekunder Campuran beraspal Aspal cair

Gambar 70 Sistim pemberian aspal pada AMP /drum

Pemberian aspal pada agregat yang telah dipanaskan dan dikeringkan adalah dengan sistim menerus mekanis yang proporsinya disesuaikan dengan berat agregat kering. Dasar penentuan penambahan aspal pada agregat adalah tergantung dari berat agregat yang masuk ke dalam drum yang diukur dengan berat pada ban berjalan, dan dengan memperhitungkan kadar air agregat.

8.3.3 Operasi pembakaran (burner) dan pengontrolan

Maksud dari alat pembakaran (burner) yang terdapat dalam drum pengering/pencampur adalah untuk pemanasan dan pengeringan agregat. Alat pembakar dapat dioperasikan dengan bahan bakar minyak, gas atau keduanya.

Apabila digunakan minyak untuk pembakaran, maka digunakan tekanan udara yang rendah, sementara jika digunakan gas alam atau LPJ dapat digunakan tekanan rendah atau tekanan tinggi. Untuk menjamin pembakaran yang baik, maka proses pengaliran minyak dan udara harus seimbang.

Apabila pasokan minyak dan udara tidak seimbang pembakaran tidak baik dan akan mengakibatkan penghamburan bahan bakar dan agregat yang dipanaskan akan terselimuti minyak sehingga penyelaputan agregat oleh aspal tidak merata sehingga mudah terkelupas. Oleh karena itu untuk menjamin seimbangnya pengaliran minyak dan udara perlu pengendalian yang terus menerus.

8.3.4 Silo penampung dan skala penimbang

Pada operasi pencampuran dalam drum, produksi campuran beraspal mengalir terus sehingga perlukan silo penampung untuk wadah sementara dari campuran. Selanjutnya dipindahkan ke dalam truk pengangkut. Pengukuran berat umumnya dicatat oleh sistim panel kontrol.

Dengan dipasangnya silo penampung pada AMP jenis drum seperti diperlihatkan pada Gambar 71, maka campuran beraspal panas hasil proses pencampuran dapat ditampung sementara di dalamnya. Yang perlu diperhatikan adalah berat dari campuran beraspal yang ditampung harus dipertimbangkan terhadap kapasitas dari truk pengangkut, sehingga tidak menimbulkan kelebihan campuran di silo penampung.

Silo penampung campuran beraspal, selain pada AMP jenis pencampur drum juga dapat dipasang pada AMP jenis takaran, dimaksudkan untuk mencegah unit pencampur aspal terhenti sementara akibat gangguan yang terjadinya pada lokasi penghamparan atau sedikitnya jumlah truk pengangkut.

Silo penampung tersendiri atau bin seperti diperlihatkan tipikalnya pada Gambar 71. dapat menampung campuran beraspal panas sekitar seratus ton selama 12 jam tanpa terjadinya penurunan mutu dan temperatur.

Silo yang dibangun bersatu dengan AMP umumnya relatif kecil dan hanya dapat menampung campuran dalam waktu tidak terlalu lama. Pemasokan campuran beraspal panas ke dalam silo harus dilengkapi peralatan seperti pelat atau alat sejenisnya pada ujung dari ban berjalan sehingga pada saat penurunan campuran dari ban berjalan, campuran beraspal tidak mengalami pemisahan butir.

Gambar 71 Tipikal silo penampung campuran beraspal panas pada AMP jenis pencampur drum (TAI, 1983)

8.4 Pengangkutan dan pemeriksaan campuran berasal

Dalam dokumen PU.manual Perkerasan Aspal Campuran Panas (Halaman 146-151)