• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghamparan campuran beraspal

Dalam dokumen PU.manual Perkerasan Aspal Campuran Panas (Halaman 162-167)

r(1 + m) dengan pengertian :

9 Penghamparan dan pemadatan campuran aspal panas .1 Umum

9.3 Penghamparan campuran beraspal

Setelah permukaan perkerasan siap, seperti diuraikan pada pasal 9.2, maka langkah selanjutnya adalah penghamparan campuran beraspal. Tujuan utama

dari penghamparan adalah untuk meletakkan campuran beraspal pada perkerasan lama dengan lebar, elevasi, kemiringan melintang, dan ketebalan yang sesuai dengan rencana dan menghasilkan tekstur yang seragam, tidak bergeser atau beralur. Untuk tujuan tersebut harus digunakan alat penghampar mekanis bermesin atau yang umum dikenal sebagai finisher. Meskipun menggunakan penghampar mekanis bermesin, pengaturan dan penyesuaian perlu dilakukan pada alat tersebut untuk memperoleh hasil yang maksimal. Hasil penghamparan juga dipengaruhi oleh metoda pelaksanaan

penghamparan itu sendiri, seperti pengaturan ketebalan, elevasi, kecepatan, metoda penyambungan, perapihan dan sebagainya.

9.3.1 Alat penghampar (finisher)

Alat penghampar mekanis bermesin (finisher) dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu jenis yang menggunakan roda karet dan jenis yang menggunakan roda rantai baja (track /crawler). Kedua jenis ini pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama dalam operasi penghamparan. Jenis track lebih tahan terhadap dorongan truk pada saat pengisian dan pada saat mendorong truk selama proses penghamparan. Jika finisher bergerak/bergeser akibat dorongan truk, maka hasil penghamparan akan menjadi kurang baik/tidak rata dan timbul bekas geseran. Jenis track mempunyai kecepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis ban karet. Kecepatan yang rendah tersebut dapat juga menyulitkan saat melakukan mobilisasi/demobilisasi alat dari satu

lokasi penghamparan ke lokasi yang lain. Secara garis besar bagian utama dari finisher dibedakan menjadi dua, yaitu unit traktor (tracktor) dan unit sepatu (screed).

Unit traktor memberikan tenaga penggerak untuk finisher dan bila perlu dapat mendorong truk selama proses pengisian. Unit ini juga berfungsi menyalurkan campuran beraspal dari penampung (hopper) ke unit sepatu (screed). Sebelum sampai ke unit sepatu (screed) campuran beraspal terlebih dahulu melewati ulir pembagi (auger) yang selain membagi juga berfungsi mengaduk, sehingga campuran mempunyai tekstur yang seragam. Bagian-bagian utama dari unit ini adalah roda pendorong truk (truck push roller), pemasok (feeder) yang terdiri dari, penampung (hopper), penyalur (conveyor), pintu masukan (gate), dan ulir pembagi (auger).

Unit sepatu (screed) berfungsi untuk menghamparkan campuran beraspal dan memberikan pemadatan awal sehingga diperoleh hamparan dengan tekstur yang seragam, tidak tergeser atau beralur dan mempunyai lebar, ketebalan, dan kemiringan yang sesuai dengan rencana. Bagian-bagian dari unit ini adalah; lengan penarik sepatu (screed tow arms), pelat sepatu (screed plate), unit pemanas (heating unit), pemadat tumbuk (tamping bars) atau pemadat getar (vibrating). Secara lebih detil, skema dari alat penghampar mekanis bermesin (finisher) diperlihatkan pada Gambar 76 di bawah ini.

Pengatur aliran

Operator screed

Truk pengangkut yang akan didorong selama proses penghamparan

Roda dorong

a) Unit traktor (tractor unit)

Unit ini berfungsi menerima campuran beraspal dari truk dan kemudian mendistribusikan ke ulir pembagi (augers) dan selanjutnya ke unit screed (lihat Gambar 77). Unit traktor dilengkapi dengan roda karet atau roda rantai besi (track), dan mempunyai mesin penggerak sendiri untuk bergerak ke depan, dan mendorong truk pengangkut ke depan jika diperlukan. Bagian-bagian utama dari unit ini adalah roda pendorong truk (truck push roller), pemasok (feeder) yang terdiri dari ; penampung (hopper), penyalur (conveyor), pintu masukan (gate), dan ulir pembagi (auger). Untuk dapat menjamin hasil yang memenuhi persyaratan, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1) Roda atau rantai baja (tracks)

Jika finisher menggunakan roda karet, maka tekanan roda harus diperiksa dan mempunyai tekanan yang sama untuk setiap roda. Jika menggunakan tracks harus terpasang dengan baik dan tidak terlalu kencang. Tekanan roda yang kurang atau pemasangan tracks yang kurang kencang dapat mengganggu pergerakan finisher dan berakibat hasil penghamparan tidak merata. Jenis roda dengan rantai baja (tracks) lebih tahan terhadap geseran akibat dorongan truk pada saat pengisian campuran beraspal, akan tetapi mempunyai kecepatan bergerak yang relatif lebih rendah.

2) Roda pendorong (push rollers)

Roda pendorong terletak di bagian depan dari penampung (hopper), dan berfungsi sebagai bidang kontak antara finisher dengan roda truk pengangkut. Roda pendorong harus bersih dan dapat berputar dengan bebas sehingga truk dapat bergerak ke depan seirama dengan pergerakan finisher. Jika roda pendorong tidak bersih dan tidak dapat bergerak dengan bebas maka roda truk akan slip dan berakibat tambahan beban bagi finisher, dan finisher menjadi sulit dikendalikan. Kadang-kadang dilengkapi juga dengan pengait yang menjaga roda pendorong (push roller) tetap menyatu dengan roda truk, sehingga pergerakannya menjadi seirama.

3) Pemasok (feeder)

Bagian ini memegang peranan yang penting dalam menghasilkan campuran beraspal panas yang seragam. Bagian-bagian utamanya adalah bak penampung (hopper), sayap-sayap (hopper wings), penyalur (conveyor), pintu masukan hopper (hopper gates), dan ulir pembagi (augers).

Penampung (hopper) harus mempunyai sayap-sayap (hopper wings) yang dapat dilipat dan digerakkan. Sayap tersebut dilipat, pada saat muatan campuran aspal hampir habis atau untuk membuang sisa campuran beraspal yang sudah dingin. Pelipatan sayap-sayap pada hopper untuk menghabiskan campuran beraspal harus dilakukan sejarang mungkin, untuk menghindari terjadinya segregasi. Jumlah campuran beraspal di dalam hopper diusahakan selalu memenuhi conveyor dengan tinggi menutupi pintu masukan penampung (hopper gate). Jumlah yang kurang dapat menyebabkan keseragaman tekstur permukaan menjadi buruk, karena adanya segregasi. Untuk itu kontinuitas kedatangan campuran aspal panas harus diperhatikan. Kontinuitas tersebut bergantung dari kelancaran produksi atau pengiriman campuran beraspal dan kecepatan penghamparan. Hopper harus dibersihkan secara rutin dari campuran aspal yang tersisa dan telah dingin. Bahan-bahan yang telah dingin harus dibuang di luar jalur lalu-lintas.

Di bagian bawah dari hopper terdapat conveyor dengan rantai penarik yang bergerak secara menerus mengalirkan campuran aspal dari hopper ke ulir pembagi (auger). Rantai penarik pada conveyor harus masih dalam kondisi baik dan tidak aus sehingga kontinuitas dan keseragaman aliran material terjaga.

Ulir pembagi (auger) harus dapat membagi dengan arah gerak yang berlawanan untuk menempatkan campuran aspal secara merata di depan screed (sepatu) dan dapat disambung. Panjang auger dapat diperpanjang/diperpendek menyesuaikan dengan panjang screed dan lebar penghamparan, sehingga campuran terbagi dan teraduk secara merata. Jumlah campuran beraspal tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak sehingga memenuhi auger (lihat Gambar 78). Pengadukan dan pembagian secara merata hanya dapat terjadi jika campuran beraspal di augers mempunyai kuantitas yang sesuai. Perubahan kuantitas campuran beraspal juga akan mempengaruhi efektivitas kerja unit sepatu (screed). Untuk itu kecepatan dari conveyor harus diatur sedemikian rupa sehingga material di auger seperti yang disarankan.

SALAH

BETUL

152 dari 197

Dalam dokumen PU.manual Perkerasan Aspal Campuran Panas (Halaman 162-167)