• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bin dingin

Dalam dokumen PU.manual Perkerasan Aspal Campuran Panas (Halaman 133-138)

Gambar 48 Tipikal kurva perencanaan campuran

8 UNIT PENCAMPUR ASPAL, AMP (ASPHALT MIXING PLANT) .1 Umum

8.2 AMP jenis takaran

8.2.1 Bin dingin

Bagian pertama dari AMP adalah bin dingin (cold bin), yaitu tempat penyimpanan fraksi agregat kasar, agregat sedang, agregat halus dan pasir. Bin dingin harus terdiri dari minimum 3 sampai 5 bak penampung (bin). Masing-masing bin berisi agregat dengan gradasi tertentu. Agregat-agregat tersebut harus terpisah satu sama lain, untuk menjaga keaslian gradasi dari masing-masing bin sesuai dengan rencana gradasi pada formula campuran kerja (FCK/JMF ). Untuk memisahkannya, dapat dipasang pelat baja pemisah antar bin. Dengan demikian maka loader (alat pengangkut) yang digunakan mengisi masing-masing bin harus mempunyai bak (bucket) yang lebih kecil dari mulut pemisah masing-masing bin. Jika pemisah tidak ada maka pengisian masing-masing bin tidak boleh berlebih yang dapat berakibat tercampurnya agregat.

Penyimpangan gradasi agregat di bin dingin baik itu karena tercampurnya agregat pada masing-masing bin atau kalibrasi bukaan yang kurang tepat dapat mengakibatkan kesulitan pengaturan gradasi di bin panas. Kemungkinan salah satu bin panas pengisian agregat relatif lebih lama dibanding dengan bin lainnya. Akibatnya waktu produksi menjadi lama dan selama menunggu terisinya bin tersebut, terjadi pelimpahan material (overflow) pada bin panas lainnya.

Jenis bin dingin yang umum dikenal adalah : (1) ban berjalan menerus, (2) getar, dan (3) aliran. Tipikal masing-masing jenis bin dingin tersebut diperlihatkan pada Gambar 58. Jenis pertama (continuous) cocok untuk agregat halus, sedangkan yang lainnya cocok untuk agregat kasar.

Pintu bukaan

Penggetar

Gambar 58 Jenis-jenis bin dingin

Tidak berfungsinya ban berjalan atau penggetar akan menyebabkan kelancaran pasokan ageregat terganggu. Jika hal tersebut terjadi maka terjadi kesulitan pengaturan di bin panas. Kemungkinan salah satu bin (atau lebih) pada bin panas akan memerlukan waktu pengisian yang relatif lebih lama untuk memenuhi proporsi agregat sesuai gradasi pada FCK. Ketimpangan waktu pengisian dapat menyebabkan pelimpahan agregat (overflow) pada bin panas lainnya. Waktu produksi juga menjadi lama dan berakibat turunnya kapasitas produksi per jam dari AMP. Pengaturan bukaan pintu bin dingin yang tidak terkontrol/terencana akan menyebabkan perubahan kuantitas agregat yang masuk ke pengering (dryer). Jika agregat yang masuk menjadi sedikit sementara besarnya pengapian tetap, maka dapat berakibat agregat mengalami pemanasan yang berlebih (overheating).

8.2.1.1 Pintu pengeluar agregat pada bin dingin

Pintu pengeluaran agregat pada bin dingin (cold feed gate) dipasang di bagian bawah dari bin dingin, lubang pintu ini dilengkapi dengan skala yang angkanya menunjukkan besarnya lubang bukaan yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan.

Besarnya bukaan pintu pada setiap bin dingin yang telah berisi agregat dan siap untuk digunakan dalam pencampuran, harus dikalibrasi terlebih dahulu pada setiap kondisi dan jenis agregat yang akan digunakan.

Kelancaran pasokan agregat ke bin panas dapat terganggu jika pintu pengeluaran bin dingin tersumbat oleh batu atau lainnya. Untuk menjaga kelancaran pasokan dari bin dingin, biasanya ada personil khusus yang mengawasi kelancaran pasokan tersebut. Pada musim hujan, jika agregat halus tidak dilindungi terhadap hujan, dapat juga menyebabkan penyumbatan pintu pasokan akibat menggumpalnya agregat halus di pintu pengeluaran/pasokan.

8.2.1.2 Sistim pemasok agregat dingin

Sistim pemasok agregat dingin dipasang pada empat atau lebih bin dingin, melalui bukaan atau pintu yang dapat diatur, agregat dingin diangkut melalui reciprocating feeder dan atau ban berjalan (belt conveyor) dan diteruskan menggunakan elevator dingin (cold elevator) menuju ke drum pengering, tipikal sistim pemasok agregat dingin diperlihatkan pada Gambar 59.

Bin dingin

Pintu bukaan bin dingin

Gambar 59 Tipikal pemasokan agregat dari bin dingin

Kesinambungan aliran material dari bin dingin ini sangat berpengaruh terhadap produksi campuran beraspal, untuk itu perlu pengendalian mutu yang ketat pada bin dingin salah satu penyimpangan yang sering terjadi pada bin dingin adalah tidak dipasangnya pembatas antara mulut pasokan agregat pada bin dingin sehingga agregat dari bin dingin yang satu bercampur dengan agregat dari bin dingin lainnya. Faktor–faktor yang harus mendapat perhatian pada bin dingin (cold bin) adalah :

- Tidak ada perubahan gradasi agregat. Perubahan gradasi dapat disebabkan karena perbedaan quari atau suplier. Jika terjadi perubahan gradasi agregat maka harus dilakukan pembuatan FCK (JMF) kembali.

- Agregat tidak tercampur. Pencampuran agregat antar bin yang berdekatan dapat dicegah dengan membuat pemisah yang cukup dan pengisian tidak berlebih.

- Bukaan bin dingin dikalibrasi secara periodik.

- Tidak ada penghalang pada bukaan bin dingin. Bukaan bin dingin agregat halus kadang-kadang tersumbat jika agregat halus basah, agregat terkontaminasi tanah lempung, atau penghalang lain yang tidak umum seperti batu dan kayu.

- Tidak terjadi perubahan kecepatan conveyor dan ada operator yang mengontrol aliran agregat untuk membuang material yang tidak perlu.

8.2.2 Pengering (Dryer)

Dari bin dingin agregat dibawa melalui elevator dingin dinaikkan ke dalam pengering (dryer) untuk dipanaskan dan dikeringkan pada temperatur yang diminta.

Pengering mempunyai fungsi: (1) menghilangkan kandungan air pada agregat; dan (2) memanaskan agregat sampai temperatur yang disyaratkan. Komponen yang terdapat pada sistim pengering adalah:

- Silinder berputar (pengering) yang umumnya berdiameter 91 cm sampai 305 cm dan panjang 610 cm sampai 1219 cm.

- Ketel pembakar (burner) yang berisi gas atau minyak bakar untuk menyalakan pemanas.

- Kipas (fan) sebagai bagian dari system pengumpul debu dan mempunyai fungsi utama untuk memberikan udara atau oksigen dalam sistim pemanas.

Gambar 60 Pengering pada drum pengering AMP jenis takaran

Pada sistim pengering dipasang serangkaian baris sudu-sudu yang terbuat dari pelat logam cekung yang dilas dalam bentuk yang bervariasi dan melekat pada permukaan di bagian dalam silinder tersebut.

Sudu-sudu ini (flight cup) digunakan untuk mengangkat dan menjatuhkan agregat sehingga pengeringan agregat menjadi merata. Tipikal sudu-sudu (flight cup) diperlihatkan pada Gambar 61.

Bentuk pengering, kecepatan putaran, diameter , panjang, jumlah dan disain dari sudu-sudu (flight cup) mempengaruhi lamanya waktu yang diperlukan untuk proses pengeringan di dalam sistim pengering agregat. Oleh karena itu jumlah, bentuk dan susunan sudu-sudu harus diperhatikan untuk efisiensi pengeringan.

Selanjutnya agregat yang telah dikeringkan dialirkan menuju elevator panas (hot elevator) melalui pintu pengeluar yang terdapat pada ujung alat pengering.

Gambar 61 Tipikal sudu-sudu pada pengering

Pada unit pengering (dryer) perlu diperhatikan beberapa faktor agar diperoleh campuran beraspal yang memenuhi syarat, yaitu antara lain :

- Kalibrasi alat pengukur temperatur dan pemeriksaan temperatur pemanasan. Perubahan kuantitas agregat yang masuk ke unit pengering akibat dari pengaturan bukaan bin dingin dapat menyebabkan pemanasan berlebih (jumlah agregat yang masuk berkurang sementara panas pembakar tetap).

- Pembakaran harus sempurna, hal ini dapat diindikasikan dari warna asap yang keluar dari cerobong asap adalah putih. Warna yang hitam menandakan pembakaran tidak sempurna, sementara warna putih berkabut menandakan agregat mengandung kadar air yang relatif banyak. Contoh dari akibat pembakaran yang tidak sempurna adalah, pada saat pengambilan agregat dari hot bin, agregat terlihat berwarna hitam terselimuti jelaga. Akibat dari hal tersebut aspal tidak dapat masuk ke pori-pori agregat dan juga tidak dapat melekat dengan baik ke agregat.

- Kadar air pada agregat harus seminimum mungkin, oleh karena itu lakukan pemeriksaan kadar air secara cepat; ambil contoh secukupnya, kemudian lewatkan cermin yang kering, atau spatula diatas agregat tersebut. Amati jumlah kadar air yang mengembun pada permukaan cermin atau spatula. Agregat yang masih mengandung kadar air akan menghalangi melekatnya aspal ke agregat, sehingga campuran beraspal berprilaku seolah-olah kelebihan aspal.

Dalam dokumen PU.manual Perkerasan Aspal Campuran Panas (Halaman 133-138)