• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anadex sirup 60 ml

tahun 5 ml 3 kali sehari

17. Anadex sirup 60 ml

Komposisi : Paracetamol 120 mg, Dextrometorphan HBr 3,5 mg, Chlorpheniramin maleat 0,5 mg, Phenylpropanolamin HCl 3,5 mg

Indikasi : Flu, selesma, batuk, demam, dan nyeri

Dosis : Dewasa & Anak 6-12 tahun 2 sdt 3-4 kali sehari

Kontraindikasi : Hipertiroid, hipertensi, penyakit jantung koroner, MAOI, nefropati.

Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering, serangan seperti epilepsi (dosis tinggi), ruam kulit.

Interaksi Obat : Antihistamin dapat berpotensiasi dengan depresan SSP lainnya. Efek diperpanjang oleh MAOI, Penggunaan Paracetamol jangka panjang dapat berpotensi sebagai antikoagulan oral.

Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas Produsen : PT Interbat

18. Farapon

Komposisi : Paracetamol 250 mg, Dextrometorphan HBr 15 mg, Chlorpheniramin maleat 1,5 mg, Phenylpropanolamin 12,5 mg, etanzamid 250 mg.

Indikasi : Meringankan gejala sakit kepala, nyeri otot, batuk, hidung tersumbat, alergi yang menyertai flu dan menurunkan demam. Dosis : Dewasa 1 tablet Anak >6 tahun ½ tablet. Diberikan 3-4 kali

sehari

Kontraindikasi : Hipertiroid, hipertensi, kerusakan hati Efek samping : Mengantuk, hipertensi ringan.

Interaksi Obat : Antihistamin dapat berpotensiasi dengan depresan SSP lainnya. Efek diperpanjang oleh MAOI, Penggunaan Paracetamol jangka panjang dapat berpotensi sebagai antikoagulan oral.

Produsen : PT Fahrenheit

19. Febrinex

Komposisi : Paracetamol 130 mg, Dextrometorphan HBr 15 mg, Dexchlorpheniramin maleat 1 mg, Thiocol 20 mg

Indikasi : Demam dan gejala lain pada flu.

Dosis : Anak <2 tahun ½ sdt, 2-4 tahun 1 sdt, 4-7 tahun 2 sdt. Diberikan 3 kali sehari.

Kontraindikasi : Nefropati

Efek samping : Mengantuk, pusing, mulut kering, ruam kulit, reaksi hematologi, serangan seperti epilepsi (dosis besar).

Interaksi Obat : Antihistamin dapat berpotensiasi dengan depresan SSP lainnya. Efek diperpanjang oleh MAOI, Penggunaan Paracetamol jangka panjang dapat berpotensi sebagai antikoagulan oral.

Golongan Obat : Obat Bebas Terbatas Produsen : PT Phapros Tbk

Pengobatan dengan Obat-Obatan herbal

a. Resep 1

• Bahan : 15 gram daun sambiloto, 30 gram temulawak (kupas, potong-potong), 30 gram meniran. • Cara membuat : Cuci bersih semua bahan, rebus

dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu saring. • Cara memakai : Diminum 2 kali sehari.

(Hembing W, 2008) b. Resep 2

• Bahan : 100 cc cuka beras (rice vinegar), 30 gram rimpang jahe, tumbuk. Ditambahkan gula merah secukupnya.

• Cara memakai : Rebus semua bahan dengan 300 cc air hingga mendidih.

• Cara membuat : Minum hangat-hangat.

(Hembing W, 2008) c. Resep 3 (pemakaian luar)

• Bahan : 60 gram daun patikan cina dan 10 lembar daun sirih.

• Cara Membuat : Cuci bersih kedua bahan, lalu rebus dengan 600 cc air hingga mendidih.

• Cara Memakai : Setelah dingin, gunakan untuk mencuci ruam kulit yang gatal karena alergi.

(Hembing W, 2008) d. Resep 4 (pemakaian luar)

• Bahan : 25 gram rimpang kunyit yang tua (kupas) dan 30 gram sambiloto segar.

• Cara Membuat : Cuci kunyit dan sambiloto hingga bersih, haluskan. • Cara Memakai : Oleskan pada bagian kulit yang gatal karena alergi.

(Hembing W, 2008) e. Resep 5

• Bahan : 3 batang serai, 2 ruas jahe merah, 7 biji cengkeh, 7 biji kapulaga, 1 batang kayu manis dan 1 sendok teh bubuk kayu secang.

• Cara membuat : Jahe merah dan serai dicuci hingga benar-benar bersih lalu dimemarkan. Jahe merah dan serai tersebut direbus dalam gelas air. Setelah agak mendidih, biji cengkih, baju kapulaga, kayu manis, dan bubuk kayu secang dimasukkan ke dalam air rebusan, lalu dididihkan terus hingga air rebusan tersisa tiga gelas. Setelah dingin, air rebusan disaring dan dimasukkan ke dalam botol yang bersih.

• Cara memakai : Ramuan tersebut diminum tiga kali sehari sebanyak setengah gelas. Sebelum diminum bisa ditambahkan satu sendok makan madu murni ke dalamnya.

(Redaksi Agromedia, 2008) f. Resep 6

• Bahan : Lima sendok makan air perasan jeruk panas, dua sendok teh minyak kayu putih, dan satu sendok makan air kapur sirih.

• Cara membuat : Ketiga bahan diatas dicampurkan dan diaduk hingga benar-benar menjadi satu larutan.

• Cara memakai : Ramuan ini digosokkan di bagian leher, dada, dan punggung. Dipakai dua kali sehari sampai gejala benar-benar mereda.

(Redaksi Agromedia, 2008) g. Resep 7

• Bahan : Lima belas gram jahe, lima belas gram tausi, dan tiga batang daun bawang putih.

• Cara membuat : Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 500 ml air hangat hingga tersisa sekitar 250 ml air, langsung disaring.

• Cara memakai : Airnya diminum selagi hangat. Diminum 2 kali sehari secara teratur.

(Redaksi Agromedia, 2008)

Bahan Obat Tradisional untuk pengobatan Influenza dan Selesma

a. Resep 1

• Bahan : 1 bagian bawang putih, 1 bagian bawang merah, 1 bagian jahe.

• Cara membuat : Kupas, cuci, kemudian seduh bahan-bahan tersebut. Tutup selama 15 menit, sisihkan jahenya, makan bawang merah dan bawang putih, kemudian minum airnya.

(Yuliarti, 2008) b. Resep 2

• Bahan : Labu air 4 jari, daun bayam 25 gram, air jeruk nipis 1 sendok makan, dan air masak ½ cangkir. • Cara membuat : Cuci labu air dan bayam, lalu

tumbuk halus dan remas-remas dengan air masak. Tambahkan jeruk nipis, lalu peras dan saring.

• Aturan pakai : Ramuan ini diminum sekaligus, 2 kali sehari.

(Herti dan Lusi, 2004) c. Resep 3

• Bahan : Jeruk nipis yang tua 1 buah dan madu murni 3 sendok makan.

• Cara Membuat : Peras dan ambil air jeruk nipis, lalu tambahkan madu dan aduk rata.

• Cara Memakai : Ramuan ini diminum 2 kali sehari, masing-masing 2 sendok makan.

(Herti dan Lusi, 2004) d. Resep 4

• Bahan : 10 lembar daun sirih dan 25 gram kunyit (dipotong-potong).

• Cara Membuat : Dicuci bersih, lalu direbus bahan-bahan tersebut dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, ditambahkan madu atau gula batu. • Cara Memakai : Airnya diminum 2-3 kali,

setiap kali minum 100-150 cc.

(Herti dan Lusi, 2004) e. Resep 5

• Bahan : Daun sambiloto kering dijadikan obat batuk, lalu ambil 1-2 gram bubuk tersebut dan diseduh dengan menggunakan air panas, kemudian tambahkan madu, diaduk dan diminum setelah hangat. Lakukan 3 kali sehari.

(Herti dan Lusi, 2004) f. Resep 6

• Bahan : Sambung nyawa segar dan 15 gram pegagan segar.

• Cara Membuat : Cuci bahan tersebut sampai bersih, kemudian diblender dengan 150 cc air matang dan disaring.

• Cara memakai : Airnya diminum 2 kali sehari. g. Resep 7

• Bahan : 10 gram jahe segar dan 1 siung bawang putih.

• Cara membuat : Cuci bersih bahan tersebut, lalu dihaluskan, diseduh dengan menggunakan 200 cc air panas, tambahkan air perasan dari ½ buah jeruk lemon dan madu.

• Cara Memakai : Diminum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari.

(Herti dan Lusi, 2004) h. Resep 8

• Bahan : Lima sendok makan air perasan jeruk nipis, dua sendok teh minyak kayu putih, dan satu sendok makan air kapur sirih.

• Cara membuat : Ketiga bahan di atas dicampurkan dan diaduk hingga benar-benar menjadi satu larutan.

• Cara memakai : Ramuan ini digosokkan di bagian leher, dada, dan punggung. dipakai dua kali sehari sampai gejala benar-benar mereda.

(Herti dan Lusi, 2004) i. Resep 9

• Bahan : Dua jari kulit kina, satu jari lempuyang wangi, tiga puluh butir biji pepaya, dua

sendok makan air jeruk nipis, dan tiga sendok makan madu.

• Cara membuat : Kulit kina, lempuyang wangi, dan biji papaya dibersihkan lalu ditumbuk hingga halus. Hasil tumbukan tadi dimasukkan ke dalam satu cangkir air hangat serta ditambahkan air jeruk nipis dan madu.larutan bahan-bahan tadi disaring.

• Cara memakai : Ramuan ini diminum tiga kali sehari dengan dosis setengah gelas untuk sekali minum.

(Herti dan Lusi, 2004) j. Resep 10

• Bahan : Lima belas gram jahe, lima belas gram tausi, dan tiga batang daun bawang putih.

• Cara membuat : Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 500 ml air hangat hingga tersisa sekitar 250 ml air, langsung disaring.

• Cara memakai : Airnya diminum selagi hangat, diminum dua kali setiap hari secara teratur.

(Herti dan Lusi, 2004)

IV.1.2 Tanaman dan Kandungannya

Dokumen terkait