• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL-PENELITIAN A. Deskripsi

B. Analisa Data

1. 2. Ada Tidak ada 18 32 36 64 Jumlah responden 50 100

Tabel 17 di atas menunjukkan 36 % orang tua yang menyediakan buku-buku shalat dan yang tidak mempunyai buku-buku-buku-buku salat 64 %. Jadi orang tua kurang mementingkan buku-buku penunjang yang berkaitan dengan shalat.

Data yang dihimpun melalui tabel 4 sampai dengan tabel 17, merupakan tolok ukur terhadap keberhasilan pendidikan shalat yang diterapkan orang tua terhadap anaknya.

B. Analisa Data

Dari data yang telah terkumpul dan telah di deskripsikan perlu di jelaskan dan dilakukan analisa sebagai berikut:

1. Sikap dan tanggung jawab orang tua terhadap anak

Orang tua di dalam menanamkan sikap dan tanggung jawab kepada anaknya dapat dilihat sejauh mana orang tua memberikan contoh atau tauladan

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam data terhimpun bahwa orang tua sebagian besar telah melaksanakan shalat lima waktu, walaupun tidak dengan penuh, dan hanya sebagian kecil orang tua yang mau melaksanakan shalat berjamaah bersama keluarga, maupun mengajak anak shalat berjamaah di masjid atau mushalla.

Dengan demikian usaha orang tua terhadap pendidikan salat hampir berhasil dan perlu ditingkatkan lagi dalam keluarga. Sebab, pembentukan kepribadian anak tergantung pola pengasuhan orang tuanya. Karena anak sejak lahir bagaikan kertas putih yang masih bersih, dan nilai kertas tersebut selanjutnya ditentukan oleh pemiliknya.

2. Upaya Orang tua dalam memotivasi pendidikan shalat

Tekunnya anak dalam mengamalkan salat lima waktu, tidak terlepas dari motivasi orang tua. karena kadar keimanan anak masih sangat minim sehingga diperlukan dorongan orang tua untuk membuat anak mau dan ikhlas mengerjakan ajaran agamanya ( shalat ).

Dalam menanamkan kedisiplinan waktu. orang tua sebagian besar telah mengingatkan kepada anak - anaknya bila waktu shalat telah tiba dan orang tua selalu menegurnya agar anak mau mengerjakan shalat.

Meskipun keadaan rumah kurang memungkin tetapi sebagian orang tua masih menyediakan tempat shalat dengan menyisihkan sebagian tempat di ruang tidur, begitu pula perlengkapan salat orang tua sebagian besar telah menyediakan dan hampir mendukung. Walaupun demikian orang tua masih sangat lemah untuk membangunkan anaknya shalat subuh dan mengajak anak untuk shalat berjamaah baik di rumah maupun di masjid atau musalla.

Dalam hal ini motivasi orang tua masih kurang mendukung untuk pendidikan shalat. Seandainya seluruh motivasi dilakukan dengan baik, maka anak akan lebih tertarik lagi dan cenderung akan lebih mengerti untuk mengerjakan tugas dan kewajibannya.

3. Bimbingan orang tua terhadap pendidikan shalat

Untuk membentuk anak berkepribadian muslim, maka orang tua sebagai pemimpin keluarga mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap anak anaknya untuk mengajar, mendidik dan membimbing secara Islami.

Di dalam data ditemukan bimbingan orang tua terhadap anak dalam pendidikan shalat sudah mendukung Karena pendidikan shalat harus diajarkan sejak dini melalui bimbingan orang tua yang baik dan benar.

Bila orang tua sudah mengajar, mendidik dan membimbing shalat sejak dini, Insya Allah terciptalah anak yang bertaqwa kepada Allah SWT dan dapat berbakti kepada kedua orang tuanya serta berguna bagi agama dan negaranya. Karena dengan shalat manusia akan jauh dari segala keburukan dan kekejian. C. Penafsiran Data/Interpretasi Data

Upaya orang tua SDN Meruya Selatan 01 Pagi dalam mengsukseskan pelaksanaan shalat bagi anak-anak, terlihat dari prosentase yang terdapat pada tabel hasil survey yang dilakukan kepada orang tua siswa SDN Meruya Selatan 01 pagi.

Adapun prosentase tersebut dapat ditafsirkan sebagai berikut :

1. Usaha responden dalam membimbing anak untuk shalat sejak usia dini, mengingatkan bila waktu salat telah tiba, dan menegur anak yang tidak shalat menunjukkan hasil yang cukup baik.

2. Upaya responden dalam memuji anak yang melakukan shalat 5 waktu, mengajak anak shalat berjamaah baik di rumah maupun di Masjid/Musalla, laporan orang tua kepada guru tentang anak yang tidak shalat menunjukan hasil yang kurang memuaskan.

3. Upaya orang tua untuk mengontrol pendidikan agama Islam anak. melaksanakan shalat 5 waktu, dan membangunkan anak untuk shalat subuh meriunjukkan hasil yang baik.

4. Upaya orang tua dalam hal mengajak anak untuk shalat berjamaah kurang mendukung karena lebih dari setengahnya menjawab tidak pernah membiasakan diri untuk shalat berjamaah.

5. Upaya orang tua dalam hal mengingatkan anak bila waktu shalat tiba terbukti karena mencapai prosentase 82% dan hanya sebagian kecil saja yang tidak pernah mengingatkan anak bila waktu shalat telah tiba.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan yang telah dipaparkan peneliti pada bab-bab sebelumnya, maka jawaban atas perumusan masalah ini yaitu tentang upaya orang tua dalam memnsukseskan pelaksanaan shalat 5 waktu diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Upaya orang tua dalam mensukseskan pelaksanaan shalat 5 waktu pada umumnya cukup baik, hal ini dapat diketahui dari jawaban angket yang diberikan kepada wali murid dan observasi yang dilakukan di sekolah dasar meruya selatan. Terbukti bahwa keluarga menjadi penentu bagi anak dalam pelaksanaan shalat. Karena sebagian besar dari data hasil kebiasaan orang tua dalam melaksanakan shalat 5 waktu menunjukkan 84%, dengan demikian orang tua sudah banyak yang mengerti dan memahami tentang kewajiban shalat.

2. Hasil penelitian menunjukkan upaya-upaya orangtua dalam pelaksanaan shalat bagi anak, diantaranya membimbimg anak sejak usia dini, mengingatkan dan menegur anak pada waktu shalat serta pujian bagi anak yang sudah melaksanakan shalat, menujukkan hasil yang positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa orangtua sangat berperan dalam pelaksanaan shalat anak-anaknya.

3. Proses orang tua dalam memberikan contoh yaitu dengan rutin dan konsisten dalam melaksanakan shalat, mengajari anak bacaan shalat tidak harus dilakukan ketika shalat. Tapi, kapan pun kita boleh mengajari anak melaksanakan shalat. Beri penghargaan atau reward bila anak sudah shalat, bisa berupa pujian, pelukan, dan lain sebagainya. Kalau anak melakukan kesalahan dalam shalat (baik gerakan atau bacaan) jangan ditegur dengan keras, namun perbaikilah kesalahan itu dengan lembut dan tegas.

B. Saran-saran

Agar pendidikan salat di SDN Meruya Selatan 01 Pagi dapat tercapai dengan sukses, maka sekolah dan orang tua harus bekerja sama di antaranya :

1. Orang tua hendaknya menyediakan tempat shalat yang memadai dan buku -buku shalat serta gambar-gambar yang dapat menunjang pendidikan shalat.

2. Orang tua kiranya dapat menjadi contoh teladan yang baik bagi anak-anaknya untuk dapat mengerjakan salat 5 waktu dengan penuh dan diberusaha untuk mengerjakan salat berjamaah di Masjid atau Musola. 3. Orang tua harus dapat berhubungan yang selaras dengan pihak sekolah

agar pendidikan shalat di sekolah dapat berkesinambungan dengan pendidikan shalat di rumah.

4. Guru pendidikan agama Islam hendaknya dapat memberikan wawasan agama Islam yang lebih luas lagi kepada orang tua, agar orang tua dapat memberikan pendidikan kcpada anaknya lebih baik lagi, khususnya pendidikan shalat.

5. Pihak sekolah kiranya dapat menyediakan sarana dan prasana penunjang untuk mensukseskan pelaksanaan shalat di SDN Meruya Selatan 01 Pagi seperti dengan ketersediannya Musola di lingkungan sekolah.

- sudah 3 tahun.

2. Bagaimana kebijakan Bapak untuk menambahkan jam pelajaran agama Islam Mengingat jam pelajaran agama Islam sangat terbatas?

- Apabila ada guru yang tidak hadir, maka guru agama Islam dipersilahkan masuk kelas untuk mengisi pelajaran umum sambil dikaitkan dengan pelajaran agama Islam.

3. Apakah di sekolah ini ada musalla/ ruangan khusus salat ? - ada

4 Ruangan apa saja yang ada di sekolah ini ? - Ruang kelas untuk belajar siswa ada sepuluh; - Ruang Kepala Sekolah dua

- Ruang kantor satu; - Ruang guru satu;

- Ruang perpustakaan satu; - Toilet guru satu;

- Toilet murid tiga.

5 Sarana apa saja yang tersedia untuk pelajaran agama Islam di sekolah ini ? - Perlengkapan shalat, buku-buku kisah Rasul, Iqra, serta buku-buku lainnya

program, SP harian. pelaksanaan program dan perayaan hari-hari besar Islam.

2) Diadakan penilaian yang disebut DP3 yang meliputi : Kesetiaan, Prestasi kerja, Tanggung jawab, Ketaatan, Kejujuran, Kerjasama dan Prakarsa. 7. Bagaimana hubungan sekolah dengan orang tua murid ?

- Orang tua murid berperan aktif dalam membantu kelancaran pendidikan dan orang tua murid yang tergabung dalam komite sekolah selalu bermusyawarah dalam memecahkan masalah dana atau hal-hal lain yang diperlukan melalui rapat orang tua murid.

8. Bagaimanakah kebijakan Bapak untuk menambah wawasan guru pendidikan agama Islam ?

- Bila ada undangan penalaran dipersilakan untuk mengikuti.

- Mengizinkan untuk berdiskusi sesama guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam.

- Memberikan motivasi untuk meningkatkan wawasan dengan mengikuti belajar ke jenjang yang lebih tinggi lagi.

Jakarta. 20 Februari 2014 Kepala SDN Meruya Selatan 01 Pagi

- Jumlah murid yang beragama Islam ada 113 siswa. 2. Adakah murid yang beragama diluar Islam ?

- Ada, yang beragama Kristen berjumlah 6 orang siswa, yang beragama Katolik berjumlah 4 orang siswa, yang beragama Budha berjumlah 1 orang siswa, yang beragama Hindu 2 orang siswa

3 Adakah tempat khusus untuk mengajarkan shalat ? - ada.

4. Dimanakan bapak mengajarkan praktek shalat ?

- Hanya di ruang kelas masing-masing karena musolah yang tersedia tidak mencukupi untuk menampung anak-anak dalam satu kelas.

5. Bagaimana bapak mengajarkan praktek shalat ? - Praktek shalat diajarkan melalui tahapan :

a. Melalui gerakan-gerakan shalat; b. Hafalan dan bacaan;

c. Praktek shalat dengan bacaan dan gerakan yang benar. 6. Apakah bapak mengajarkan shalat berjamaah setiap hari ?

- Shalat berjamaah tidak diajarkan setiap hari, tetapi hanya diadakan sesekali, terutama di bulan Ramadhan

7. Bagaimana hubungan bapak dengan orang tua siswa ?

- Baik. selalu mengadakan konsultasi yang ada hubungannya dengan pendidikan Agama Islam

Jakarta, 28 Februari 2014 Guru Pendidikan Agama Islam SDN Meruya Selatan 01 Pagi

- Mengajak anak untuk shalat bersama-sama dengan keluarga.

2. Apa yang Bapak/ibu lakukan bila anaknya tidak mau melaksanakan shalat ? - Dibujuk atau dirayu.

3. Apakah bapak/ibu mengajurkan anak-anaknya untuk shalat berjamaah di Masjid ?

- Ya. Dengan memberikan dorongan.

4. Bagaimana cara Bapak/ibu mengontrol shalat yang dilakukan anak ? - Setiap waktu shalat diingatkan untuk mengerjakan shalat.

5. Upaya apa saja yang Bapak/Ibu lakukan agar anak melaksanakan shalat? - membangunkan anak pada waktu pagi agar shalat subuh

Responden

WAKTU

Dokumen terkait