• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kegiatan Penyuluhan Agama Dalam Menanggulangi Perilaku Menyimpang Remaja

Kegiatan Penyuluhan bertujuan dalam mencapai perubahan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang disiplin. Penyuluhan Agama berperan penting karena saat ini terjadi perubahan gaya hidup di masyarakat, penyuluh Agama adalah pembimbing yang memberikan pencerahan keagamaan pada masyarakat. Tugas penyuluh agama itu sendiri bukan sekedar melakukan pembinaan akhlak pada masyarakat semata, tetapi juga melakukan penyuluhan pembangunan yakni memberikan program pemerintah melalui bahasa agama dalam upaya pemberdayaan kehidupan agar maju dan mandiri, maka dari itu jika dilihat lebih dalam lagi tugas penyuluh Agama sangat berat, tugas yang tidak di batasi oleh ruang dan waktu. Tugas yang berat ini hendaklah penyuluh Agama membekali diri dengan pengetahuan yang memadai serta latar belakang penyuluh yang jelas agar mampu mengatasi permasalahan di masyarakat.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti bahwasanya penyuluh Agama baik fungsional dan honorer yang bertugas di kecamatan jagakarsa melakukan kegiatan-kegiatan dalam menanggulangi perilaku menyimpang remaja bersifat preventif, kuratif dan development dan dalam hal lain penyuluh agama menyelesaikan masalah-masalah seperti secara psikologis, sosial,

spiritual dan akhlak. Salah satu contohnya itu dalam menanggulangi kenakalan pada remaja. Kegiatan penyuluhan agama yang dilakukan oleh penyuluh agama bersifat kuratif (penyelesaian) adalah melakukan bimbingan dan penyuluhan agama perorangan di kecamatan Jagakarsa.

Berkaitan dengan hal ini disampaikan dan di jelaskan oleh penyuluh Agama Bapak Marta :

„‟ketika kita menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat kita melakukannya sesuai ajaran al Qur‟an dan dalam al Qur‟an ada 8 cara. Kalo ketemu pejabat itu qaulan layyina dengan lemah lebut, kalo kepada mahasisswa itu qaula syadida tegas dan program, jika mereka orang tua maka berkatalah qaulan kariima, kalo umum maka berkatalah qaulan marufaa yang baik baik. Nabi Musa di sebut layyina. Kalo firaun di bantah kamu di bunuh. Nah Qoulan baligha itu masyarakat umum baligha kata berkesan makanya ada intermezzo,. Kemudian 8 di bagi 3 biilhikamah walauizoh wajadilhum hia ahsan. bilkimah orang awam banyak cerita, hikmah itu anak sekolah, wajailhum itu orang pinter dengan diskusi.‟‟1

Keberadaan penyuluh agama islam memiliki makna yang penting dan strategis dalam mengkomunikasikan ajaran agama dan program melalui bahasa agama kepada masyarakat. Pengalaman-pengalaman penyuluh Agama juga perlu di perhatikan, karena jika pengalaman di masyarakat sedikit, maka

1Wawancara pribadi dengan bapak Marta di KUA Jagakarsa pada tanggal 11 januari 2019 pukul 10.00 wib.

perubahan dari segi moral dan akhlah yang di ciptakan penyuluh Agama akan sedikit pula.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kecamatan Jagakarsa bahwa kegiatan preventif yang dilakukan penyuluh agama yaitu melakukan Penyuluhan agama, Perayaan hari besar islam (PHBI), Penyuluhan di Majlis Ta‟lim dan Pengajian Al Qur‟an. Selanjutnya bersifat Kuratif adalah kunjungan keluarga (Pendekatan personal), kordinasi dengan tokoh agama, orang tua dan masyarakat. dan kegiatan yang bersifat Development adalah rekreasi remaja dan hadroh remaja.

Tujuan diberikannya kegiatan penyuluhan agama ini mencakup ke semua aspek dan kesemua masyarakat umum baik orang tua, remaja dan anak-anak. Khusus kepada remaja ini dimaksudkan untuk membantu mereka supaya mereka memiliki pegangan keagamaan dengan cara megikuti kegiatan penyuluhan agama. Karena daripada mereka melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat dan dapat merugikan orang lain juga diri sendiri lebih baik remaja ikut kegiatan yang dilakukan penyuluh agama. Oleh karena itu kegiatan preventif yang dilakukan penyuluh agama adalah bekerjasama dengan para tokoh agama dikecamatan jagakarsa bahwasanya mereka juga berperan penting dalam menanggulangi perilaku menyimpang remaja di kecamatan Jagakarsa.

Berkaitan dengan hal ini disampaikan dan di jelaskan oleh penyuluh Agama Bapak Marta :

„‟jika diperhatikan secara mendalam dan di perhatikan lagi sebetulnya penyimpangan remaja itu di dalam sehari-hari

penyuluh tidak bisa sendiri, kita perlu melakukan kerja sama dengan mitra di majlis taklim. Ada bkmt, Pai , ada bina amuallaf dan lainya ada juga forum majlis taklim Jakarta. Memang walaupun tidak langsung tapi kita masukan dalam kajian itu. Maka perlu ada sinergi dengan lembaga lain. mungkin lebih strategi di bawah, saat ini yang belum terbangun adalah sekolah, tapi kedepan kita ada program ilmu belajar dengan paduan agama. Yaitu pendekatan dakwah kepada anak sekolah.‟‟2

Oleh karena itu perlunya para penyuluh agama bekerjasama dengan tokoh agama dan majlis ta‟lim untuk membantu mengurangi beban penyuluh agama dalam melakukan penyuluhan dan tokoh agama memiliki peranan penting dalam hal-hal yang terjadi di masyarakat salah satunya perilaku menyimpang remaja.

Terdapat sembilan Penyuluh agama, masing masing memiliki program dan kegiatan yang berbeda-beda yakni bekerja sama dengan DKM di setiap Masjid di setiap kelurahan dalam menanggulangi kenakalan remaja, bekerjasama dengan Lembaga sekolah, melakukan guidance and counseling yang mengarah khusus remaja, membuat „‟grup work‟‟ atau Kelompok kerja perkembangan ini adalah beberapa kegiatan berdasar pada kegiatan individu didalam keluarga atau lingkungannya, lalu melakukan kegiatan rekreasi Salah satu alat yang membantu prevensi ialah digiatkan kegiatan rekreasi yang didalamnya

2 Wawancara pribadi dengan bapak Suwita di KUA Jagakarsa pada tanggal 8 januari 2019 pukul 09.00 wib.

mengkaji keagamaan menggunakan metode ceramah, mengajak anak-anak remaja mengikuti kegiatan positif salah satunya hadroh, mengajak untuk gemar membaca Al Qur‟an memperlajari cara membaca yang baik, kaidah-kaidah yang benar beserta ilmu tajwid dan tafsirnya dan menjadikan remaja sebagai ujung tombak dalam kepanitiaan di setiap acara keagamaan dan hari besar islam atau tabligh akbar remaja seperti malam lailatul qorr, lebaran haji, hari raya idul fitri, tahun baru islam, maulid nabi, isra mi‟raj dan sebagainya.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh agama dan tokoh agama di kecamatan jagakarsa bahwa kegiatan seperti kajian keagamaan yang bekerja sama dengan tokoh agama di setiap majlis ta‟lim masuk kedalam sifat (preventif) dan (kuratif) penyuluh agama, sedangkan kegiatan hadroh remaja, rekreasi serta tadabur alam termasuk dalam kategori (development), pengajian Al qur‟an, dan menjadikan anak remaja sebagai panitia adalah kegiatan yang sudah berlangsung lama dilaksanakan hingga saat ini. Bekerja sama dengan sekolah dalam mengatasi perilaku menyimpang belum terealisasikan dan masih menjadi program dikarenakan kurangnya tenaga dari penyuluh dan proses izin yang terhambat mejadi faktor belum berjalanya kegiatan ini. Membuat Lembaga atau grup work remaja juga belum terealisasi dikarenakan kementrian belum memberikan membagun Lembaga atau organisasi khusus dalam mengatasi perilaku menyimpang remaja, tersendatnya anggaran dana guna mengatasi kasus remaja juga menjadi faktor dan itulah menjadi faktor penghambatnya Lembaga pelatihan remaja belum di adakan dan

Sedangkan guidance and counseling ini belum berjalan dengan baik dikarenakan kurangnya personal dari penyuluh agama di KUA jagakarsa sedangkan jumlah perilaku menyimpang terus bertambah, dan terbatasnya waktu penyuluh agama dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan tersebut.

Maka dengan demikian berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan dari Sembilan penyuluh Agama yang aktif di KUA Jagakarsa bahwa semua penyuluh Agama aktif dan turun dalam menangani persoalan-persoalan di masyarakat, akan tetapi hanya terdapat enam penyuluh Agama yang dalam setiap kegiatanya khusus dalam menangani perilaku menyimpang remaja, hal itu di karenakan mereka melihat perilaku menyimpang sudah tersebar luas dan akhirnya mereka membuat kegiatan-kegiatan keagamaan yang mampu mengurangi perilaku menyimpang remaja.

Berkaitan dengan hal ini, kegiatan preventif yang dilakukan guna menanggulangi perilaku menyimpang remaja disampaikan dan di jelaskan oleh penyuluh Agama bapak Ahmadiyau tajidunisyja‟i:

„‟ketika membahas perilaku menyimpang remaja kita perlu melakukan kegiatan-kegiatan khusus yang fokus dalam menanganinya, karena perilaku menyimpang sudah marak di lingkungan Jakarta, dan perilaku menyimpang tidak mudah dihilangkan begitu saja perlu juga adanya dukungan dari masyarakat sekitar, perlu pengawasan juga dari mereka juga. Maka, Bimbingan keagamaan, pengajian remaja,, lalu pendekatan lalu program tamyiz

seperti latihan bahasa arab pelatihan gitu lah juga perlu di rutinkan perlu dilaksanakan setiap sebulan bahkan setiap minggu jika perlu.‟‟3

Dengan demikian kegiatan-kegiatan penyuluh agama dalam menanggulangi perilaku menyimpang remaja harus bersifat preventif, kuratif, dan development, agar perilaku menyimpang remaja mampu berkurang di kecamatan Jagakarsa.

Oleh karena itu Bu Arini berpendapat bahwa salah satu kegiatan yang bersifat development agar mampu mengundang anak remaja dalam jumlah besar adalah kegiatan hadroh, disana diajarkan mengenal risalah Nabi, mengajak remaja dzikir bersama dan membangun jiwa sosial remaja menjadi lebih kuat.

Selanjutnya di lanjutkan yang berkaitan dengan hal ini disampaikan dan di jelaskan oleh penyuluh Agama ibu Arini:

„‟jika melihat kembali ya menurut saya yang efektif adalah, ya mengajak anak-anak remaja mengikuti kegiatan positif seperti kegiatan hadroh dan sebagainya. Karena disana diajarkan kebersamaan, di dalamnya dikaji pelajaran islam, di dalamnya di ajarkan sikap sosial dan membuat akhlak mereka menjadi baik‟‟4

Kegiatan tersebut efektif dikarenakan kegiatan itu berlangsung cukup lama dan hingga saat ini. Khusus sebelum mengadakan kajian keagamaan para remaja memainkah hadroh

3

Wawancara pribadi dengan bapak Ahmadiyau Tajuddinisyuja‟i di KUA Jagakarsa pada tanggal 9 oktober 2018 pukul 13.50 wib.

4 Wawancara pribadi dengan bu Arini di KUA Jagakarsa pada tanggal 9 oktober 2018 pukul 13.50 wib.

sebagai pembukaan sebelum penyuluh agama dan ustadz setempat melakukan pelajaran tentang akhlak, tauhid, tasawuf, fiqh dan sebaginya. Adapun kelengkapan saat memainkan hadroh berisi tentang sholawat Nabi, rotibul hadad, maulid diba, diaull ami, maulid simtuddhuror, rotibul athos dan sebagainya. Sama halnya dengan kegiatan hadroh kegiatan tabligh akbarpun melibatkan para remajanya sebagai panitianya.

Berkaitan dengan hal ini disampaikan dan di jelaskan oleh Bapak Abdul Ghoni bahwa:

‟‟ kegiatan hadroh dan kegiatan besar berpengaruh juga untuk menaggulangi kenakalan remaja, karena kan kita memanggil guru-guru famornya dan tentunya mereka memberikan nasehat untuk anak-anak kita. Dan tabhligh akbar atau majlis kampoeng juga bisa dikatakan efektif, karena mengajak remaja agar aktif di acara besar islam, jadi akhlak mereka semakin baik lagi dan agar lebih disiplin lagi di lingkungan5

Salah satu alat yang dapat membantu mengembangkan kegiatan penyuluh agama dalam menanggulangi perilaku menyimpang remaja ialah diadakan kegiatan di bidang-bidang rekreasi tadabur alam, dan sekaligus diberikan penyuluhan keagamaan yang materi di dalamnya berisi tentang akidah ahklah, hadits Nabi, tasawuf, metode tamyiz dan sebagainya.

Berkaitan dengan hal ini disampaikan dan di jelaskan oleh penyuluh Agama bahwa:

5 Wawancara pribadi dengan Abdul Ghoni di Kecamatan Jagakarsa, kamis8 april 2019 pukul 16.00 wib

„‟ dilihat dari pengalaman saya ya, biasanya kami penyuluh agama melakukan beberapa kegiatan seperti mengadakan pengajian, lalu membuat kegiatan positif, membentuk grup seni khusus remaja, kegiatan tadabbur alam, dan mengadakan ziarah kubur.6

Melihat teori Menurut Slameto (1989 : 89), penyuluhan merupakan salah satu inti Teknik dari bimbingan. Sering di katakan bahwa penyuluhan merupakan inti atau jantung bimbingan. Penyuluhan terutama digunakan untuk membantu mengatasi masalah-masalah psikologis, sosial, spiritual, dan moral etis. Sedangkan H.M.Arifin dalam bukunya “Pokok-pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama”. Menerangkan bahwa Counseling adalah kata kerja dari to counsel yang memiliki arti memberikan nasihat, atau memberikan anjuran pada orang lain secara berhadapan langsung.

Disamping itu menurut Ust Hidayatullah selaku Penyuluh agama Honorer bahwasannya dalam menanggulangi perilaku menyimpang remaja yang bersifat development adalah pendekatan berbasis Al Quran yang diadakan khusus kalangan remaja dalam mengatasi perilaku menyimpang remaja. Pengajian Al qur‟an ini salah satunya melakukan tahsin al Qur‟an, buta huruf Al Qur‟an dan tilawatil qur‟an. Kemudian media yang digunakan seperti sound, mic, terkadang juga anak remaja mengulangi bacaan yang diajarkan dari penyuluh Agama.

6 Wawancara pribadi dengan bapak Nasrullah Jagakarsa pada tanggal 9 september 2018 pukul 13.00 wib

Berkaitan dengan hal ini disampaikan dan di jelaskan oleh penyuluh Agama bahwa:

‘‟dalam mengurangi perilaku menyimpang remaja itu

perlu mengadakan pengajian Al qur‟an khusus remaja, karena kementrian Agama menugaskan beberapa penyuluh di kecamatan ada sepuluh dan ada pilihan orientasi bimbingan penyuluhan dan salah satunya melakukan Tahsin Qur‟an buta huruf Al qur‟an saya tidak jauh tapi saya ingin melakukan yang lebih dan lebih mengembangkan tilawatil Al Qur‟an saya ingin mengembangkan seni baca Al qur‟an dan seni baca, orientasi itu seperti bidang ya, lalu keluarga berencana dan mengajak untuk gemar membaca Al Qur‟an.‟‟7

Mengkaji Al Qur‟an ini sangatlah penting karena menurut ust Hidayatullah Penyuluhan salah satunya penyuluhan bersifat edukatif. Tugas itu membimbing dan penyuluhan dalam bahasa agama. Fungsi pokok melakukan bimbingan di dalam,ini yang dilakukan adalah tugas edukatif kepada masyarakat khususnya di bidang Al qur‟an. Selanjutnya yang dilamnya membahas Program pemberantasan buta al-qur‟an, karena kementrian sangat menganujurkan anak-anak dan remaja untuk bisa baca al-qur‟an dan mengembangkan kemampuan baca al-quran dengan baik teramsuk ke visi kementian menjadi masyarakat yang agamis

Dari uraian di atas maka peneliti menemukan bahwa jenis kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan agar perilaku

7 Wawancara pribadi dengan ust hidayatullah di kelurahan lenteng agung pada tanggal 7 oktober 2018 pukul 17.30 wib

menyimpang remaja data berkurang adalah kegiatan preventif yaitu melakukan Bimbingan dan Penyuluhan agama, Perayaan hari besar islam (PHBI), Penyuluhan di Majlis Ta‟lim dan Pengajian Al Qur‟an. Selanjutnya bersifat Kuratif adalah kunjungan keluarga (Pendekatan personal), kordinasi dengan tokoh agama, orang tua dan masyarakat. dan kegiatan yang bersifat Development adalah rekreasi remaja dan hadroh remaja.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat dari Pelaksanaan