• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI SEPANJANG PANTAI PRIGI

4.2. Hasil dan Pembahasan 1. Sumberdaya Pantai

4.2.2. Analisa Kesesuaian Lahan Untuk Ekowisata Pantai

Penentuan kesesuaian melalui analisa kesesuaian lahan berasal dari perkalian skor dan bobot yang diperoleh dari setiap parameter pada tiap jenis kegiatan wisata. Kesesuaian lahan ini dilihat dari persentase kesesuaian yang diperoleh dari nilai total seluruh parameter kesesuaian tiap jenis kegiatan wisata.

Pantai Prigi termasuk kedalam kategori S1 untuk kategori wisata rekreasi. Kategori S1 artinya Pantai Prigi ini sangat sesuai untuk dijadikan atau dikembangkan sebagai obyek wisata. Dilihat dari kondisi parameter fisik yang ada diwilayah pesisir Pantai Prigi, maka jenis wisata rekreasi dapat dikembangkan di

wilayah ini. Untuk itu perlu diadakan pengelolaan lebih lanjut dan berkesinambungan agar Pantai Prigi dapat terus berkembang sebagai kawasan ekowisata pantai. Dengan adanya pengelolaan yang baik dan berkelanjutan diharapkan potensi-potensi yang ada terutama potensi sumberdaya alamnya dapat terjaga dengan baik dan dapat terus dilestarikan serta dimanfaatkan sebagai obyek wisata di masa yang akan datang.

Persentase kesesuaian lahan terbesar terdapat pada stasiun 1 dengan persentase 91,67%. Untuk wilayah stasiun 6 dan 7 memiliki persentase kesesuaian lahan terkecil, yaitu 83,97%. Hal ini disebabkan karena adanya kondisi parameter fisik di wilayah-wilayah tersebut yang kurang sesuai dengan kriteria kesesuaian lahan untuk kategori wisata rekreasi.

Lokasi pertama memiliki kategori kesesuaian wisata dengan persentase kesesuaian lahan sebesar 91,67% yang artinya wilayah ini sangat sesuai (S1) untuk dijadikan atau dikembangkan sebagai objek wisata (Tabel 10). Nilai tersebut merupakan yang terbesar diantara wilayah pengambilan sampel lainnya. Kesesuaian parameter fisik yang ada menjadikan lokasi ini sangat sesuai untuk pengembangan wisata pantai. Namun ada parameter seperti kecerahan perairan yang tidak sesuai untuk kegiatan wisata. Hal ini dapat disebabkan karena adanya aktivitas manusia yang berada di sekitar lokasi. Kegiatan wisata pantai yang dapat dilakukan di wilayah ini yaitu berenang dan berjemur. Dengan kedalaman perairan yang tidak terlalu dalam, arus yang cukup tenang dan kondisi pantai yang landai maka kegiatan tersebut dapat berjalan secara optimal.

Lokasi kedua memiliki persentase kesesuaian lahan sebesar 88,46% (Tabel 10). Nilai tersebut termasuk kedalam kategori S1 untuk wisata pantai kategori rekreasi. Wilayah ini sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi lokasi wisata pantai. Namun ada parameter yang tidak sesuai untuk kegiatan wisata yaitu kecerahan perairan. Salah satu penyebab ketidaksesuaian ini adalah adanya aktivitas manusia di sekitar lokasi. Untuk itu perlu adanya perhatian yang lebih terhadap kegiatan yang berlangsung diwilayah ini agar tidak mengganggu ekosistem yang ada. Kedalaman perairan dan kecepatan arus di wilayah ini masih cukup sesuai untuk melakukan kegiatan wisata pantai. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain berjemur dan berenang.

Lokasi ketiga memiliki persentase kesesuaian lahan sebesar 90,38% yang berarti termasuk kedalam kategori kesesuaian wisata S1 (Tabel 10). hal ini menunjukkan bahwa wilayah ini sangat sesuai untuk dijadikan lokasi wisata pantai. Perlu diperhatikan adanya kategori sesuai bersyarat untuk kecerahan perairan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan keadaan pada wilayah sebelumnya. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan yang lebih intensif agar potensi wilayah dapat dioptimalkan. Kedalaman perairan dan kecepatan termasuk kedalam kategori S2 yang berarti cukup sesuai untuk dijadikan obyek wisata pantai. Kegiatan yang dapat dilakukan pada lokasi ini diantaranya berjemur dan berenang.

Nilai kesesuaian lahan untuk wisata pantai kategori rekreasi pada lokasi keempat adalah 85,90% (Tabel 10). Nilai tersebut termasuk kedalam kategori S1 yang artinya wilayah ini sangat cocok untuk dikembangkan wisata pantai khususnya untuk rekreasi. Kesesuaian parameter fisik yang ada ini menjadikan wilayah ini sangat sesuai untuk pengembangan wisata pantai. Tetapi ada beberapa parameter yang masuk kategori bersyarat untuk kegiatan wisata yaitu kecepatan arus dan kecerahan. Sedangkan kedalaman perairan cukup sesuai untuk kegiatan wisata. Hal ini tentunya harus diperhatikan demi keselamatan wisatawan yang beraktifitas di wilayah ini. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan pada wilayah ini adalah berjemur dan olahraga air seperti voli pantai, permainan frisbee atau sepakbola pantai.

Lokasi kelima memiliki nilai kesesuaian lahan untuk wisata pantai kategori rekreasi sebesar 85,90% (Tabel 10). Hal ini menunjukkan bahwa wilayah ini termasuk kedalam kategori S1 yang artinya sangat sesuai untuk dikembangkan sebagai obyek wisata pantai. Sebagian besar parameter sangat sesuai untuk diadakannya kegiatan wisata, tetapi perlu diperhatikan parameter kecepatan arus yang masuk kedalam kategori S3 yang berarti sesuai bersyarat untuk kegiatan wisata. Hal ini tentu akan mempengaruhi kegiatan wisata yang dapat berlangsung pada wilayah ini. Untuk itu perlu adanya pengawasan secara ketat yang mengawasi keadaan gelombang laut. Selain itu ada beberapa parameter yang masih cukup sesuai untuk kegiatan wisata yaitu kedalaman perairan, kecerahan

perairan dan ketersediaan air tawar. Kegiatan yang dapat dilakukan pada lokasi ini adalah olahraga pantai seperti voli pantai atau sepakbola pantai.

Lokasi keenam memiliki persentase kesesuaian lahan sebesar 83,97% (Tabel 10). Nilai ini menjadikan wilayah ini memiliki persentase kesesuaian lahan terkecil dibandingkan dengan wilayah lainnya. Terdapat beberapa parameter yang termasuk kategori sesuai bersyarat (S3) yaitu kecepatan arus dan ketersediaan air tawar. Hal tersebut artinya sesuai bersyarat untuk dikembangkan menjadi obyek wisata. Lokasi air tawar terdekat berjarak sejauh lebih dari 1 Km. Untuk itu perlu dilakukan penyaluran air tawar tambahan ke wilayah ini serta pengelolaan yang lebih intensif agar wilayah ini tetap terjaga keamanan serta keselamatan bagi wisatawan. Kegiatan yang dapat dilakukan pada wilayah ini adalah olahraga air.

Lokasi ketujuh memiliki persentase kesesuaian lahan untuk wisata pantai kategori rekreasi sebesar 83,97% (Tabel 10). Nilai tersebut termasuk kedalam kategori S1 yang artinya lokasi ini sangat sesuai untuk dijadikan sebagai kawasan wisata pantai. Sebagian besar parameter sangat sesuai untuk kegiatan wisata, tetapi ada beberapa parameter yang termasuk sesuai bersyarat yaitu kecepatan arus, kecerahan perairan dan ketersediaan air tawar. Hal ini tidak berbeda jauh dengan keadaan pada lokasi pengambilan sampel keenam. Untuk itu perlu diadakan pengelolaan terlebih dahulu secara intensif untuk kemudian dikembangkan sebagai obyek wisata pantai. Kegiatan yang dapat dilakukan pada wilayah ini adalah olahraga air.

Lokasi kedelapan memiliki persentase kesesuaian lahan untuk wisata pantai kategori rekreasi sebesar 84,62%. Nilai ini menunjukkan bahwa lokasi ini termasuk kedalam kategori S1, yang artinya wilayah ini sangat cocok untuk dikembangkan sebagai obyek wisata pantai. Tetapi ada beberapa parameter yang termasuk kedalam kategori sesuai bersyarat yaitu kecerahan perairan dan ketersediaan air tawar. Selain itu parameter seperti kedalaman perairan, kecepatan arus dan biota berbahaya masih cukup sesuai untuk dikembangkan sebagai obyek wisata pantai. Perlu diperhatikan adanya biota berbahaya yaitu bulu babi. Pada saat pengambilan sampel terdapat bulu babi tetrapi dalam jumlah sedikit. Untuk itu diperlukan adanya pengelolaan lebih lanjut agar potensi sumberdaya yang ada di wilayah ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat meningkatkan

kenyamanan dan keselamatan wisatawan yang datang berkunjung. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan diwilayah ini adalah olahraga air.

Nilai 84,62% pada lokasi kesembilan merupakan persentase kesesuaian lahan untuk wisata pantai kategori rekreasi. Nilai tersebut termasuk kedalam kategori S1 yang artinya sangat cocok untuk dikembangkan sebagai obyek wisata pantai. Kesesuaian paramater fisik yang ada ini menjadikan wilayah ini sangat sesuai untuk pengembangan wisata pantai. Namun tetap diperlukan adanya pengelolaan yang lebih lanjut dan intensif karena ada paramaeter yang termasuk kedalam kategori sesuai bersyarat, yaitu kecerahan perairan. Hal ini dapat disebabkan adanya aktivitas manusia yang berlangsung diwilayah ini. Selain itu ditemukan spesies berbahaya yaitu bulu babi. Spesies ini dapat dikatakan cukup berbahaya, namun pada saat pengambilan sampel jumlah yang ditemukan hanya sedikit. Tetapi hal tersebut tetap harus diperhatikan agar keselamatan pengunjung tetap terjaga. Dengan kondisi parameter yang sangat sesuai untuk dikembangkan sebagai obyek wisata pantai, maka kegiatan yang dapat dilakukan pada wilayah ini adalah rekreasi pantai seperti berfoto, atau menikmati pemandangan laut.

Lokasi terakhir memiliki persentase sebesar 86,54%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa wilayah ini termasuk kedalam kategori S1, yang artinya sangat cocok untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata pantai.

Sebagian besar parameter yang ada sangat sesuai untuk dikembangkan sebagai obyek wisata pantai. Tetapi ada beberapa parameter sperti pada wilayah pengambilan sampel sebelumnya yang termasuk kedalam kategori sesuai bersyarat, yaitu kecerahan perairan dan ketersediaan air tawar. Hal ini harus diperhatikan mengingat kenyamanan wisatawan yang berkunjung merupakan yang utama demi kelancaran kegiatan wisata. Untuk itu perlu diadakan pengelolaan lebih lanjut agar kenyamanan wisatawan semakin meningkat dan kondisi sumberdaya alam yang ada juga tetap terjaga.

Kawasan Pantai Prigi secara umum memiliki karakteristik yang sama. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase kesesuaian lahan yang hasilnya tidak terlalu jauh berbeda. Dari keseluruhan stasiun pengambilan sampel yang ada di sepanjang pesisir Pantai Prigi terdapat beberapa parameter yang termasuk kategori S3, yaitu sesuai bersyarat. Karena itu, daerah tersebut harus dilakukan rehabilitasi

agar dapat dijadikan tempat wisata pantai yang memenuhi syarat dan terutama meningkatkan kenyamanan wisatawan yang berkunjung.

Tabel 10. Persentase kesesuaian lahan untuk ekowisata pantai di Pantai Prigi

No. Koordinat Stasiun Indeks Kesesuaian

Wisata (%) Kategori 1 8o17’16,8”LS 111o43’44,4” BT Stasiun 1 91.67 S1 2 8o17’13,2”LS 111o43’40,8” BT Stasiun 2 88.46 S1 3 8o17’13,2”LS 111o43’33,6” BT Stasiun 3 90.38 S1 4 8o17’13,2”LS 111o43’26,4” BT Stasiun 4 85.90 S1 5 8o17’13,2”LS 111o43’22,8” BT Stasiun 5 85.90 S1 6 8o17’16,8”LS 111o43’19,2” BT Stasiun 6 83.97 S1 7 8o17’16,8”LS 111o43’12” BT Stasiun 7 83.97 S1 8 8o17’20,4”LS 111o43’8,4” BT Stasiun 8 84.62 S1 9 8o17’20,4”LS 111o43’1,2” BT Stasiun 9 84.62 S1 10 8o17’24”LS 111o42’57,6” BT Stasiun 10 86.54 S1

Setelah dilakukan analisa kesesuaian lahan, kemudian hasil tersebut ditampilkan dalam bentuk peta kesesuaian untuk kegiatan wisata. Peta ini berguna untuk mengetahui lokasi yang sesuai untuk kegiatan wisata (Gambar 3).

Dokumen terkait