• Tidak ada hasil yang ditemukan

DI SEPANJANG PANTAI PRIGI

4.2. Hasil dan Pembahasan 1. Sumberdaya Pantai

4.2.5. Strategi Pengelolaan Wilayah Pesisir Untuk Pengembangan Ekowisata Pantai

4.2.5.1. Identifikasi Faktor Strategis Internal a. Kekuatan (Strength)

Identifikasi kekuatan yang dimiliki oleh Pesisir Pantai Prigi adalah sebagai berikut :

1. Potensi sumberdaya alam dan lingkungan

Wilayah pesisir Pantai Prigi memiliki potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang sangat mendukung untuk pengembangan kegiatan ekowisata pantai. Kondisi sumberdaya alam di pesisir Pantai Prigi berada dalam keadaan yang baik. Pantai Prigi memiliki panjang pantai sejauh 2,5 Km. Hal ini sangat mendukung potensi pantai untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata pantai. Pantai Prigi memiliki kategori S1 yang berarti sangat sesuai untuk melakukan kegiatan berenang dengan nilai daya dukung pemanfaatan sebesar 10 orang. Selain itu Pantai Prigi juga memiliki kategori sangat sesuai untuk dijadikan tempat wisatawan berjemur, melakukan rekreasi pantai ataupun melakukan kegiatan olahraga air. Nilai Daya Dukung Pemanfaatan untuk kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebesar 10 orang. Kekuatan pada panorama dan keindahan pemandangan yang alami (laut lepas), serta pasir putih yang menghampar luas disepanjang pantai menjadikan Pantai Prigi sebagai salah satu tempat yang berpotensi mendatangkan wisatawan yang senang menikmati keindahan alam. Dengan potensi-potensi yang ada inilah maka Pantai Prigi sangat potensial untuk dijadikan sebagai tempat pengembangan wisata pantai.

2. Aksesibilitas yang relatif mudah

Jarak tempuh menuju ke Pantai Prigi dari kota Trenggalek berjarak ± 48 Km. Jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih satu jam sampai dengan satu setengah jam. Kondisi lalu lintas menuju ke Pantai Prigi relatif sepi sehingga tidak ada hambatan kemacetan selama perjalanan. Selain itu terdapat angkutan umum yang beroperasi dari pusat kota menuju Pantai Prigi, ataupun hanya sampai Kecamatan Watulimo saja. Angkutan umum menyediakan trayek antara Trenggalek-Prigi, Durenan-Prigi, serta Tulungagung-Watulimo. Tersedia pula minibus sewaan yang diusahakan oleh penduduk sekitar untuk tambahan penghasilan yang makin mempermudah akses menuju objek wisata Pantai Prigi (Tabel 12).

Tabel 12. Data persepsi pengunjung Pantai Prigi terhadap sarana transportasi No Uraian Persentase (%) 1. Kurang 3 2. Cukup 23 3. Baik 60 4. Sangat baik 3 5. Tidak tahu 11 Total 100

3. Kebijakan Pemerintah Kecamatan Watulimo sesuai dengan PERMENDAGRI no.13/2006 tentang program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya alam pesisir

Masyarakat Pantai Prigi merupakan salah satu inti dari rangkaian kegiatan wisata pantai yang berjalan di kawasan ini. Masyarakat memainkan peranan penting dalam pengembangan kawasan wisata pantai tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya program pemberdayaan masyarakat tersebut diharapkan tercipta peningkatan kesadaran masyarakat tentang penting pelestarian lingkungan alam. Kegiatan yang dapat dilakukan dapat berupa kegiatan operasional untuk pengawasan sumberdaya alam di kawasan Pantai Prigi.

4. Adanya upacara adat Larung Sembonyo

Salah satu daya tarik wisatawan untuk datang ke kawasan Pantai Prigi. Upacara adat ini diadakan pada bulan besar atau Selo dan Minggu Kliwon dalam penanggalan jawa. Selain untuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, upacara ini juga sekaligus sebagai peringatan pernikahan Raden Tumenggung Yudha Negara, seorang kepala prajurit kerajaan Mataram, dengan putri Gambar Inten, salah satu putri Adipati Andong Biru. Puncak acara upacara ini adalah menghanyutkan tumpeng kuning yang berada diatas nampan ke laut. Sebelumnya para tetua memanjatkan doa kepada Tuhan agar melimpahkan rezekinya melalui laut. Uniknya pergelaran upacara serta kegiatan-kegiatan yang mengiringinya dapat menjadi magnet bagi para wisatawan untuk datang dan menyaksikan acara ini, di samping menikmati keindahan kawasan ekowisata pantai.

b. Kelemahan (Weaknesses)

Identifikasi kelemahan yang terdapat di Pantai Prigi adalah sebagai berikut:

1. Kualitas sumberdaya manusia masih rendah

Kualitas sumberdaya manusia merupakan syarat penting bagi pengembangan ekowisata pantai. Tingkat pendidikan menentukan kualitas sumberdaya manusia yang terlibat dalam kegiatan wisata tersebut. Sebagian besar penduduk Pantai Prigi memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. 51% masyarakat Pantai Prigi hanya bersekolah sampai SD, bahkan 3% diantaranya tidak bersekolah. Hal ini dapat menjadi faktor pembatas mengingat masyarakat merupakan elemen penting dalam pengembangan ekowisata pantai.

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam pengembangan dan pengelolaan ekowisata pantai secara berkelanjutan. Hal ini dapat dihubungkan dengan tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang lingkungan hidup dan perlunya menjaga kelestarian serta adanya pengelolaan pesisir pantai. Karenanya, semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat, maka semakin tinggi pula tingkat kesadaran dan pemahaman masyarakat tersebut terhadap lingkungan.

2. Kondisi fasilitas penunjang atraksi wisata yang kurang terawat

Kondisi fasilitas penunjang atraksi wisata di kawasan Pantai Prigi dapat dikatakan perlu mendapatkan perhatian. Hal ini disebabkan karena kondisinya yang tidak terawat. Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan dan hasil wawancara, kondisi jalan menjadi fokus utama fasilitas yang perlu dibenahi. Keadaan jalan di kawasan Pantai Prigi maupun yang menuju ke kawasan Pantai Prigi banyak yang rusak. Dengan masalah seperti ini, pengembangan kawasan dapat terhambat karena aksesibilitas yang kurang baik yang berarti akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan bagi wisatawan yang datang dari luar Kecamatan Watulimo dan akan menimbulkan ketidaknyamanan. Lebih dari 23% responden mengatakan kondisi jalan dalam keadaan kurang baik. Hal ini dapat menunjukkan bahwa masih banyak yang berpendapat kondisi jalan pelu diperbaiki kembali (Tabel 13).

Tabel 13. Data persepsi pengunjung terhadap fasilitas jalan No Uraian Persentase (%) 1. Kurang 23 2. Cukup 33 3. Baik 37 4. Sangat baik 7 5. Tidak tahu 0 Total 100

Hasil pengamatan langsung di lapangan menunjukkan bahwa fasilitas seperti lampu penerangan jalan yang masih minim, serta kondisi losmen-losmen, wisama-wisma serta jenis penginapan lain yang tersedia juga berada dalam kondisi yang kurang baik bahkan tidak terawat sama sekali walaupun hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan fasilitas penginapan yang tersedia di lokasi Pantai Prigi. Selain itu fasilitas penunjang lain seperti area bermain anak-anak, lokasi parkir yang terkoordinir, serta kolam renang air tawar belum tersedia. Kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan fasilitas yang mereka sediakan menjadi penyebab tidak terawatnya fasilitas-fasilitas umum tersebut.

Dukungan pemerintah yang masih sangat kurang untuk membantu dan bekerjasama dengan masyarakat juga menjadi salah satu penyebab.

3. Masih bercampurnya kegiatan wisata dengan kegiatan penduduk

Pada kawasan wisata Pantai Prigi masih terlihat adanya kegiatan penduduk yang utamanya bermata pencaharian sebagai nelayan, diantaranya melakukan penjemuran ikan di jalan-jalan aspal yang ada di sepanjang pesisir pantai dan bahkan melakukan penjemuran di pasir pantai. Hal ini akan mengurangi nilai keindahan alami yang menjadi andalan utama Pantai Prigi untuk menarik wisatawan. Kawasan wisata menjadi terlihat kotor dan tidak tertata. Dan dari segi polusi, kegiatan tersebut menimbulkan bau yang sangat mengganggu kenyamanan wisatawan yang melakukan kegiatan di kawasan Pantai Prigi. Sejauh ini belum ada tindakan dari pemerintah ataupun pihak-pihak terkait lainnya untuk mengatasi masalah tersebut.

4.2.5.2. Identifikasi Faktor Strategis Eksternal

Dokumen terkait