TINJAUAN PUSTAKA
5.5 Analisa Model Penduga Persamaan Volume dengan Pembuatan Kelas Keliling Baru
Berdasarkan nilai R2 dan R2 adj pada sortimen AI dan AII, tidak ada persamaan yang mempunyai nilai di atas 50%, artinya tidak ada satupun persamaan yang dapat menjelaskan peubah tidak bebasnya dengan baik. Oleh karena itu, perlu dibagi lagi menjadi beberapa kelas keliling dengan harapan akan terjadi peningkatan pada nilai R2 dan R2 adj nya. Persamaan penduga dengan menggunakan kelas keliling yang baru ditunjukkan pada Tabel 11
Tabel 11 Persamaan penduga volume sortimen AI dan AII pada beberapa kelas keliling
No Persamaan Penduga R2 R2 adj S F hit F tab (α = 5%) Persamaan penduga volume sortimen AI pada kelas keliling 61cm-96cm
1 VAI = 0,283 - 0,000009 K2 4,4 3,7 0,069 6,38 3,908741 2 VAI = - 0,656 + 0,0236 K - 0,000155 K2 8,6 7,2 0,067 6,51 3,061234 3 VAI = 1,521 K0,448 3,4 2,7 0,135 4,91 3,908741 Persamaan penduga volume sortimen AI pada kelas keliling 97cm-125cm
1 VAI = 0,229 - 0,000004 K2 1,7 1,4 0,059 6,41 3,866714 2 VAI = 0,606 - 0,0068 K +
0,000026 K2
1,8 1,3 0,059 3,39 3,020185 3 VAI = 6,223 K0,771 2,6 2,3 0,149 9,74 3,866714 Persamaan penduga volume sortimen AI pada kelas keliling 126cm-153cm
1 VAI = 0,109 + 0,000004 K2 0,8 0,5 0,093 2,20 3,877196 2 VAI = 3,38 - 0,0473 K +
0,000175 K2
1,8 1,1 0,093 2,43 3,030382 3 VAI = 0,0074 K0,628 0,5 0,2 0,208 1,43 3,877196 Persamaan penduga volume sortimen AI pada kelas keliling 154cm-190cm
1 VAI = 0,155 + 0,000003 K2 0,9 0,3 0,123 1,44 3,900989 2 VAI = - 4,55 + 0,0554 K -
0,000159 K2
2,7 1,4 0,122 2,16 3,053628 3 VAI = 0,00077 K1,10 1,8 1,2 0,225 2,91 3,900989 Persamaan penduga volume sortimen AI pada kelas keliling 191cm-280cm
1 VAI = 0,308 + 0,000001 K2 0,8 0,0 0,158 0,47 4,006873 2 VAI = - 0,26 + 0,0050 K - 0,000009 K2 0,9 0,0 0,160 0,27 3,158843 3 VAI = 0,1465 K0,658 7,8 6,2 0,207 4,89 4,006873 Persamaan penduga volume sortimen AII pada kelas keliling 61cm-96cm
1 VAII = - 0,211 + 0,000069 K2 51,1 50,7 0,104 138,02 3,912875 2 VAII = 1,95 - 0,0535 K +
0,000396 K2
54,9 54,3 0,100 79,86 3,065296 3 VAII = 0,00000000165 K4,24 48,6 48,2 0,223 124,79 3,912875 Persamaan penduga volume sortimen AII pada kelas keliling 97cm-125cm
1 VAII = 0,518 - 0,000003 K2 0,4 0,1 0,098 1,47 3,866714 2 VAII = - 2,95 + 0,0624 K -
0,000283 K2 3,6 3,1 0,096 6,88 3,020185 3 VAII = 1,285 K0,216 0,4 0,1 0,104 1,55 3,866714 Persamaan penduga volume sortimen AII pada kelas keliling 126cm-153cm
1 VAII = 0,663 - 0,000015 K2 5,9 5,6 0,126 16,43 3,877334 2 VAII = - 0,03 + 0,0101 K -
0,000051 K2
5,9 5,2 0,126 8,22 3,030516 3 VAII = 2691,535 K1,81 5,5 5,2 0,183 15,29 3,877334 Persamaan penduga volume sortimen AII pada kelas keliling 154cm-190cm
1 VAII = 0,480 - 0,000006 K2 1,9 1,3 0,155 3,07 3,901761 2 VAII = 0,61 - 0,0016 K -
0,000001 K2
1,9 0,7 0,155 1,52 3,054385 3 VAII = 741,3102 K1,54 3,2 2,5 0,236 5,09 3,901761 Persamaan penduga volume sortimen AII pada kelas keliling 191cm-280cm
1 VAII = 0,088 + 0,000006 K2 4,3 2,6 0,254 2,51 4,012973 2 VAII = - 5,02 + 0,0454 K -
0,000094 K2
7,9 4,6 0,252 2,37 3,164993 3 VAII = 0,056234 K1,25 10 8,4 0,329 6,22 4,012973
Setelah dilakukan pembagian kelas,pada sortimen AI tidak ada persamaan yang lebih baik dari sebelumnya namun pada sortimen AII terdapat hasil yang lebih baik pada kelas keliling 61-96 cm. Sehingga persamaan penduga volume yang dipakai untuk sortimen AI adalah persamaan awal dengan memakai semua kelas keliling, sedangkan untuk sortimen AII memakai persamaan pada kelas keliling 61-96 cm.
5.6 Validasi Model Penduga Volume Sortimen dan Pohon
Persamaan terbaik yang terpilih baik pada volume sortimen AI, AII, AIII dan volume pohon kemudian dilakukan uji validasi dengan menggunakan cara validasi silang. Dalam uji validasi silang ini, yang diperhatikan adalah nilai Predicted Residual of Sum Square ( PRESS ). Berikut disajikan hasil uji validasi beberapa model terpilih tersebut.
Tabel 12 Nilai PRESS pada setiap persamaan penduga volume terpilih
No Persamaan penduga PRESS
Persamaan penduga volume sortimen AI
1 VAI = 0,138 + 0,000004K2 9,2452
2 VAI = 0,406 - 0,00386 K + 0,000017 K2 8,6579
3 VAI = 0,291 K0,04571 39,4731
Persamaan penduga volume sortimen AII
1 VAII = - 0,211 + 0,000069 K2 1,4816 2 VAII = 1,95 - 0,0535 K + 0,000396 K2 1,4117 3 VAII = 0,00000000165 K4,24 6,8289 Persamaan penduga volume sortimen AIII
1 VAIII = - 0,628 + 0,000077 K2 40,3756 2 VAIII = - 1,34 +0,00948 K + 0,000048 K2 39,0122 3 VAIII = 0,00000000063 K4,22 24,7349 Persamaan penduga volume pohon
1 VT = - 0,0475 + 0,000079 K2 17,3343 2 VT = 0,189 - 0,00347 K + 0,000091 K2 17,1774
3 VT = 0,000056 K2,06 1,28649
Nilai PRESS menunjukkan kombinasi analisis sisaan dan pemilihan model terbaik yang merupakan kemampuan model untuk menduga data yang baru.Nilai PRESS dikatakan baik apabila mendekati nol yang berarti nilai dugaan yang dihasilkan tidak berbeda nyata dengan nilai aktualnya sehingga dapat digunakan untuk menduga data baru yang ada di lapangan. Dilihat dari Tabel 12, untuk sortimen AI dan AII persamaan 2 mempunyai nilai PRESS terbaik. Sedangkan untuk persamaan volume sortimen AIII dan volume pohon, nilai PRESS terbaik dimiliki oleh persamaan 3.
5.7 Pemilihan Model Tabel Volume Terbaik
Untuk memudahkan dalam memilih model terbaik, perlu diberikan peringkat terhadap beberapa kriteria seperti R2 R2adj, s, Fhitung, dan PRESS pada masing-masing model. Peringkat persamaan penduga volume menunjukkan persamaan terbaik yang nantinya akan dipilih untuk digunakan di KPH Bojonegoro. Peringkat terbaik ditunjukkan oleh angka yang lebih rendah untuk kemudian dijumlahkan dan diperoleh peringkat akhir.
Tabel 13 Peringkat persamaan penduga volume sortimen dan pohon No Persamaan penduga
Peringkat Peringk at gabung
an R2 R2 adj s F hit PRESS ∑
Sortimen AI 1 VAI = 0,138 + 0,000004K2 2 2 2 1 2 9 2 2 VAI = 0,406 - 0,00386 K + 0,000017 K2 1 1 1 2 1 6 1 3 VAI = 0,291 K0,04571 3 3 3 3 3 15 3 Sortimen AII 1 VAII = - 0,211 + 0,000069 K2 2 2 2 1 2 9 2 2 VAII = 1,95 - 0,0535 K + 0,000396 K2 1 1 1 3 1 7 1 3 VAII= 0,00000000165 K4,24 3 3 3 2 3 14 3 Sortimen AIII 1 VAIII = - 0,628 + 0,000077 K2 2 2 3 1 3 11 3 2 VAIII = - 1,34 +0,00948 K + 0,000048 K2 1 1 2 2 2 8 1 3 VAIII = 0,00000000063 K4,22 3 3 1 3 1 11 3 Pohon 1 VT = - 0,0475 + 0,000079 K2 2.5 2.5 3 2 3 13 3 2 VT = 0,189 - 0,00347 K + 0,000091 K2 2.5 2.5 2 1 2 10 2 3 VT = 0,000056 K2,06 1 1 1 3 1 7 1
Persamaan terpilih yang dapat digunakan dalam pembuatan tabel volume lokal KPH Bojonegoro adalah, untuk sortimen AI, AII, dan AIII menggunakan persamaan No. 2, sedangkan untuk volume pohon menggunakan persamaan No. 3.
5.8 Perbandingan Akurasi Model TVL 2002 dengan TVL 2010 Terbaik Dengan kriteria uji t hitung > t α (n-1) dimana � = 0,05 (t tabel = 1,645), diperoleh nilai 10,203 pada TVL tahun 2002. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima. Artinya akurasi pada TVL tahun 2002 ini overestimate karena hasil pendugaan volume dengan menggunakan TVL tahun 2002 mempunyai nilai yang lebih besar daripada hasil yang didapatkan di lapangan. Sedangkan pada TVL
tahun 2010, dengan kriteria uji t hitung < t α (n-1), dimana �= 0,05, diperoleh nilai -3,947. Hal ini menunjukkan bahwa H1 diterima. Artinya akurasi pada TVL tahun 2010 ini underestimate karena hasil pendugaan volume dengan menggunakan TVL tahun 2010 mempunyai nilai yang lebih kecil daripada hasil yang didapatkan di lapangan.
Nilai-nilai simpangan agrerat (SA) dan simpangan rata-rata (SR) menggambarkan tentang ketelitian model. Penilaian akan ketelitian model penduga volume akan menentukan model pendugaan volume pohon terbaik. Menurut Spurr (1952) persamaan yang baik memiliki nilai SA yang berkisar dari -1 sampai +1 dan nilai SR yang lebih kecil dari 10%.
Berdasarkan hasil perhitungan pada TVL 2002 mempunyai nilai SA sebesar 0,036 dan SR 8,43% sedangkan TVL 2010 mempunyai nilai SA sebesar -0,016 dan SR 8,16%. Dilihat dari nilai SA dan SR nya kedua TVL tersebut sudah memenuhi kriteria model penduga volume pohon yang baik.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan kriteria tersebut, pada sortimen AI dan AII modelnya sudah signifikan namun mempunyai nilai R2 dibawah 50%. Setelah dibagi menjadi beberapa kelas keliling, pada sortimen AI tidak terdapat peningkatan nilai R2 yang signifikan sedangkan pada sortimen AII terdapat model yang mempunyai kenaikan nilai R2 yang signifikan yaitu pada kelas keliling 61-96 cm dengan persamaan VAII = 1,95 - 0,0535 K + 0,000396 K2 yang mempunyai nilai R2 sebesar 54,9%. Model yang terpilih untuk sortimen AIII dan volume total pohon adalah VAIII = - 1,34 + 0,00948 K + 0,000048 K2 untuk kelas keliling 96-280 cm dengan nilai R2 sebesar 93,1% , dan VT = 0,000056 K2,06 untuk kelas keliling 70-227 cm dengan nilai R2 sebesar 96,5%. Dengan K adalah keliling setinggi dada.
2. Berdasarkan uji ketelitian dengan menggunakan nilai simpangan agregat (SA) dan simpangan rata-rata (SR), pada TVL 2002 mempunyai nilai SA sebesar 0,036 dan SR 8,43% sedangkan TVL 2010 mempunyai nilai SA sebesar -0,016 dan SR 8,16%. Dilihat dari nilai SA dan SR nya kedua TVL tersebut sudah memenuhi kriteria model penduga volume pohon yang baik yaitu memiliki nilai SA yang berkisar dari -1 sampai +1 dan nilai SR yang lebih kecil dari 10%. Meskipun demikian, berdasarkan uji t student terhadap nilai rata-rata simpangan dugaan terhadap nilai aktual menyatakan bahwa TVL 2002 cenderung overestimate dan TVL 2010 cenderung underestimate.
6.2Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian ini, perlu dilakukannya pengujian ulang tabel volume lokal yang ada secara berkala. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah tabel volume lokal tersebut masih dapat digunakan di tempat tersebut atau tidak.
2. Dalam menentukan kesehatan sebuah pohon, perlu dilakukan pengamatan yang lebih mendalam lagi dengan menggunakan pendekatan dari berbagai macam cabang ilmu pengetahuan yang ada.