Produksi 1 Modal
TAMBAK TRADISIONAL Fr_modal_prod
8 PEMBAHASAN UMUM
8.2 Pembuatan berbasis MS excel aplikasi penilaian pengelolaan kawasan budidaya udang yang keberlanjutan
8.2.5 Analisa Hasil
Hasil pengukuran secara keseluruhan dimasukan dalam tabel yang tersaji pada Tabel 8.34 dibawah ini.
Tabel 8.34 Tabel hasil pengukuran kesesuian lahan, daya dukung, kelembagaan dan sosial
No Indikator Nilai Bobot Total
1 Kesuaian Lahan - 0,300 -
2 Daya Dukung - 0,250 -
3 Kelembagaan - 0,225 -
4 Sosial - 0,225 -
Jumlah
Untuk menyimpulkan kelayakan hasil dimasukan dalam kriteria seperti Tabel 8.34 dibawah ini.
Tabel 8.35 Kriteria berdasarkan hasil penilaian kesesuaian lahan, daya dukung, kelembagaan dan keamanan
No. Level Nilai Deskripsi lokasi tindak lanjut 1 Sangat
layak
3,1 – 4,0
Daerah ini mempunyai parameter yang sesuai dengan yang dikehendaki dalam budidaya udang. Ketersediaan
Dapat digunakan sebagai lahan intensif. Namun demikian perimbangan intenisf, semi dan
No. Level Nilai Deskripsi lokasi tindak lanjut air, tanah, infrastruktur, daya dukung
dan kelembagaan sanagat memadai dan tidak berpengaruh secara nyata pada tingkat teknologi pemeliharaan udang di tambak
ekstensif harus diitung kembali untuk budidaya yang berkelanjutan.
2 Layak 2,1 – 3,09
Daerah ini mempunyai parameter sudah mempunyai pembatas dalam penggunaan sebagai budidaya udang. Sudah memerlukan input khusus untuk dapat digunakan sebagai lahan budidaya udang.
Kawasan luas intensif lebihh sedikit dan harus dihitung perimbangan kawasan intensif, semi intensif dan ekstensif. Input infrastruktur lebih mahal.
Apabila daerah tersebut tidak aman atau nilai <1, maka tambak langsung untuk tidak dikembangkan.
3 Kurang layak
1,1 – 2,09
Daerah ini mempunyai pembatas atau parameter air, tanah dan lingkungan yang memerlukan input tinggi untuk digunakan sebagai budidaya udang. Pengembangan harus diperitungkan dari segala segi parameter pembatas budidaya udang.
Implementasi budidaya memerlukan biaya tinggi dengan di operasikan oleh SDM yang kompeten dan teknologi yang ramah lingkungan. Apabila daerah tersebut tidak aman atau nilai <1, maka tambak langsung untuk tidak dikembangkan. 4 Tidak
layak
< 1 Daerah ini mempunyai pembatas yang memerlukan input sangat tinggi untuk digunakan sebagai budidaya udang. Pengembangan tidak memungkinkan dalam skala yang berkembang saat ini.
Implementasi budidaya memerlukan biaya sangat tinggi dan cenderung tidak efisien. Meskipun demikian dapat dioperasiokan biaya sangat tinggi dan teknologi tertentu. Apabila daerah tersebut tidak aman atau nilai <1, maka tambak langsung untuk tidak dikembangkan. Untuk lebih jelasnya dalam tahapan penilaian dalam aplikasi ini dibuat bagan alir (flowchart) yang disajikan pada Lampiran 17.
8. 3 Simulasi penerapan Pembuatan aplikasi penilaian kawasan budidaya udang berkelanjutan.
Pengisian aplikasi dilakukan setelah mendapatkan data di lapangan. 8.3.1 Kesesuaian lahan
Pada kawasan tambak budidaya udang di pesisir Teluk Banten berdasarkan hasil pengukuran dilapangan dapat diketahui parameter kualitas air, tanah, dan infrastruktur atau pendukung budidaya. Untuk memudahkan pembacaan hasil dirangkum dan ditabulasi. Tabel 8.36 menunjukkan rekapituasi kisaran pengukuran kualitas air.
Tabel 8.36 Rekapitulasi kisaran hasil pengukuran paremeter kualitas air
No. Parameter Hasil Pengukuran
1 Suhu air (°C) 25 – 34
2 pH 6,5 – 8
3 Salinitas (ppt) 4 – 43 4 Oksigen Terlarut (ppm) 3 – 4,3
5 BOD 5 (ppm) 6,4 – 70,07 6 COD (ppm) 16,2 – 92,3 7 TSS (ppm) 40 – 82 8 Amonia (ppm) 0 – 2,5 9 Fe (ppm) 1 – 5
Nilai hasil pengukuran ini dimasukan dalam aplikasi dengan memutar angka pada aplikasi parameter kualitas air. Hasil akan didapatkan nilai seperti pada Tabel 8.37.
Tabel 8.37 Matrik perbandingan berpasangan parameter kualitas air No. Kualitas Air Nilai Bobot Total
1 Suhu 2,08 0,125 0,260 2 Salinitas 2,3 0,189 0,434 3 COD 2.1 0,030 0,063 4 TSS 3 0,049 0,147 5 pH 2,20 0,049 0,107 6 DO 2,5 0,273 0,682 7 Amonia 2,2 0,049 0,107 8 BOD5 2,8 0,080 0,224 9 Fe 2,3 0,030 0,069 10 Ketinggian pasang surut 2 0,125 0,250 Jumlah 2,346
Hasil pengukuran kualitas tanah di pesisir Teluk Banten didapatkan hasil tersaji pada Tabel 8.38.
Tabel 8.38 Rekapitulasi hasil pengukuran parameter kualitas tanah
No. Parameter Hasil Pengukuran
Kisaran Rata – rata
1 pH (H2O) 5,5 – 8,2 6,85
2 pH (KCL) 4,8 – 7,6 6,2
3 Tekstur tanah liat berdebu, liat, lempung liat berpasir, lempung berliat - 4 Potensial redoks (mV) 112 – 240 176 5 KTK 7,49 – 29,85 18,67 6 K (ppm) 0,12 – 0,54 0,33 7 Ca (ppm) 0,15 – 0,54 0,345 8 Mg (ppm) 0,21 – 0,65 0,43 9 Fe (ppm) 1,64 – 5,51 3,575 10 Ni (ppm) ttd – 0,31 11 Kemiringan lahan (%) 0,07 – 0,33 0,2 12 Elevasi (m) 0,5 – 1,1 0,8
Tabel 8.39 Perbandingan berpasangan Parameter kualitas tanah
No Kualitas Tanah Nilai Bobot Total
1 pH 2,9 0,201 0,582 2 Potensial redoks 3,1 0,138 0,427 3 KTK 2 0,058 0,116 4 Tekstur 2,5 0,283 0,707 5 Magnesium 2 0,035 0,070 6 Kalium 2 0,035 0,070 7 Kalsium 2,2 0,035 0,077 8 Besi 1 0,035 0,035 9 Kemiringan lahan 3 0,091 0,273 10 Elevasi 3 0,091 0,273 Jumlah 2,875
Hasil pengukuran dan survei infrastruktur budidaya udang di pesisir Teluk Banten tersaji pada Tabel 8.40
Tabel 8.40 Rekapitulasi hasil pengukuran pendukung budidaya udang di tambak
No Lokasi Jarak dari jalan (m)
Jarak dari sungai (m)
Jarak dari pantai (m) Curah hujan (mm) 1 Banten 1 251 250 700 621 2 Banten 3 905 50 150 621 3 Banten 4 275 100 900 621 4 Sawah luhur 1 1110 550 200 621 5 Sawah luhur 2 1371 600 850 621 6 Sawah luhur 3 423 50 100 621 7 Linduk 1 685 700 600 621 8 Linduk 2 960 800 400 621 9 Linduk 4 1851 480 900 621 10 Wanayasa 1 1903 200 600 621 11 wanayasa 2 2610 900 900 621 12 Domas 2 1853 50 450 621 13 Domas 3 2020 70 150 621 14 Domas 4 892 600 1500 621 15 Susukan 2 1424 50 100 621 16 Susukan 4 659 100 1500 621 17 Lontar 1 903 100 150 621 18 lontar 3 256 100 250 621 19 Sujung 1 304 50 100 621 20 Sujung 2 61 480 480 621 21 Sujung 3 639 20 2000 621 22 Tengkurak 1 465 50 50 621 23 Tengkurak 3 1610 50 100 621 24 Tengkurak 4 1744 100 90 621
Sumber : Pengukuran lapangan; Hasil Pengukuran Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Serang, (2015); Pemda Kabupaten Serang (2013).
Tabel 8.41 menjelaskan pembobotan dengan perbandingan berpasangan untuk infrastruktur budidaya udang di tambak.
Tabel 8.41 Perbandingan berpasangan faktor pendukung
No Pendukung Nilai Bobot Bobot
1 Jarak dari jalan (m) 2,6 0,161 0,418 2 Jarak dari sungai (m) 2,6 0,277 0,720 3 Jarak dari pantai (m) 2,4 0,466 1,11
4 Curah Hujan (mm) 2 0,096 0,192
Jumlah 2,44
Selanjutnya dihitung berdasarkan ketiga parameter untuk mengetahui tingkat kelayakan atau kesesuaian kawasan tambak.
Tabel 8.42 Hasil Penilaian kesesuaian tambak berdasarkan titik pengamatan di Pesisir Teluk Banten No Lokasi Air (0.539) Tanah (0.297) Pendukung (0.164) Total Nilai Kelas S N S N S N 1 Banten 1 2.050 1.105 2.219 0.660 2.342 0.384 2.148 Sesuai 2 Banten 3 2.069 1.115 2.053 0.610 2.181 0.357 2.082 Sesuai 3 Banten 4 1.929 1.039 2.088 0.621 2.342 0.384 2.044 Sesuai 4 Sawah luhur 1 1.690 0.911 2.254 0.670 1.743 0.285 1.866 Sesuai 5 Sawah luhur 2 2.129 1.148 2.548 0.757 1.743 0.285 2.191 Sesuai 6 Sawah luhur 3 2.084 1.123 2.513 0.747 2.342 0.384 2.254 Sesuai 7 Linduk 1 2.178 1.174 2.455 0.730 1.904 0.312 2.216 Sesuai 8 Linduk 2 2.270 1.223 2.312 0.687 1.904 0.312 2.222 Sesuai 9 linduk 4 2.111 1.138 2.397 0.713 2.020 0.331 2.181 Sesuai 10 Wanayasa 1 1.861 1.003 2.513 0.747 2.020 0.331 2.081 Sesuai 11 Wanayasa 2 2.111 1.138 2.513 0.747 1.743 0.285 2.170 Sesuai 12 Domas 2 1.895 1.021 2.053 0.610 2.020 0.331 1.962 Sesuai 13 Domas 3 2.190 1.180 1.960 0.583 2.020 0.331 2.094 Sesuai 14 Domas 4 1.833 0.988 2.347 0.698 1.904 0.312 1.997 Sesuai 15 Susukan 2 2.178 1.174 2.537 0.754 2.020 0.331 2.259 Sesuai 16 Susukan 4 2.019 1.088 2.196 0.653 2.181 0.357 2.098 Sesuai 17 Lontar 1 2.004 1.080 2.336 0.694 2.181 0.357 2.131 Sesuai 18 lontar 3 2.053 1.106 1.920 0.571 1.627 0.266 1.943 Sesuai 19 Sujung 1 1.738 0.937 1.925 0.572 2.342 0.384 1.893 Sesuai 20 Sujung 2 1.830 0.986 2.018 0.600 2.342 0.384 1.970 Sesuai 21 Sujung 3 2.004 1.080 2.336 0.694 2.342 0.384 2.158 Sesuai 22 Tengkurak 1 1.879 1.013 2.111 0.628 2.181 0.357 1.997 Sesuai 23 Tengkurak 3 1.996 1.076 2.312 0.687 2.342 0.384 2.147 Sesuai 24 Tengkurak 4 1.957 1.055 2.336 0.694 2.020 0.331 2.080 Sesuai
Tabel 8.43 Penilaian kriteria pembobotan berpasangan kualitas air, tanah dan infrastruktur No. Level Nilai Kriteria Deskripsi lokasi
1 4 3,1 – 4,0 Sangat layak
Daerah ini mempunyai parameter yang sesuai dengan yang dikehendaki dalam pemilihan lokasi budidaya udang. Lingkungan tidak berpengaruh secara nyata pada budidaya udang di tambak
2 3 2,1 –
3,09
layak Daerah ini mempunyai parameter sudah mempunyai pembatas parameter dalam penggunaan sebagai budidaya udang. Sudah memerlukan input tertentu untuk dapat dgunakan sebagai lahan budidaya udang. 3 2 1,1 – cukup layak Daerah ini mempunyai pembatas atau parameter air,
No. Level Nilai Kriteria Deskripsi lokasi
2,09 tanah dan lingkungan yang memerlukan input sangat tinggi untuk digunakan sebagai budidaya udang. Pengembangan memerlukan biaya lebih besar. 4 1 < 1 tidak layak Daerah ini mempunyai pembatas atau parameter air,
tanah dan infrastruktur yang memerlukan input sangat tinggi untuk digunakan sebagai budidaya udang. Pengembangan tidak memungkinkan dalam skala yang berkembang saat ini.
8.3.2 Daya dukung
Hasil pengukuran daya dukung di kawasan tambak Teluk Banten dapat diketahui 12.000 ton per tahun. Hasil tersebut dibandingkan dengan kriteria daya dukung.
Tabel 8.44 Kriteria daya dukung lahan
No. Kriteria Nilai Indikator
1. Sangat layak 4 Produksi >25 % dari daya dukung kawasan budidaya
2. Layak 3,5 – 4 Produksi 25-50 % dari daya dukung kawasan budidaya
3. Kurang layak 2,5 – 3 Produksi 50 – 70 % dari daya dukung kawasan budidaya
4. Sedikit Kurang layak
2 – 2,5 Produksi 70-90 % dari daya dukung kawasan budidaya
5. Tidak layak 1 Produksi <90 % dari daya dukung kawasan budidaya
Diketahui pada kawasan tambak Teluk Banten daya dukung atau produksi sebesar 12.000 ton/tahun. Produksi tambak udang pada tahun 2014 sebesar 925,62 ton, maka tingkat pemanfaatannya adalah 925,62 :12.000 x 100 % = 7,713 %. Menurut kriteria maka nilai berdasarkan daya dukung adalah 4
Tabel 8.45 Kriteria dan deskripsi lokasi berdasarkan daya dukung No. Level Nilai Kriteria Deskripsi lokasi 1 4 3,1 – 4,0 Sangat
layak
Daerah ini mempunyai kemampuan produksi tinggi, namun pemanfaatannya masih rendah sehingga dapat dikembangkan secara maksimal. Lingkungan dan infrastruktur dapat ditata lebih baik. Memerlukan bisay lebih membangun infrastruktur.
2 3 2,1 –
3,09
layak Daerah ini mempunyai kemampuan produksi yang sudah dimanfaatkan 50 % , namun masih dapat dikembangkan. Lingkungan dan infrastruktur sudah tersedia, tetapi pengembangan sudah tetapi keterbatasan lingkungan.
3 2 1,1 –
2,09
cukup layak Daerah ini mempunyai kemampuan produksi yang sudah eksploitasi. Pengembangan selanjutnya memerlukan teknologi dan SDM yang khusus. Lingkungan dan infrastruktur perlu dikaji terhadap
No. Level Nilai Kriteria Deskripsi lokasi keberlanjutan
4 1 < 1 tidak layak Daerah ini sudah mengeksploitasi produksi secara total. Pengembangan memerlukan biaya tinggi dan terdapat beberapa persoalan dalam pengelolaan budidaya udang di tambak. Biaya sangat besar untuk pengembang.
Setelah dihubungkan dengan kriteria daya dukung, maka nilainya adalah 4 8.3.3 Kelembagaan
Kriteria kelembagaan ditetapkan berdasarkan hasil survei dan diskusi dengan narasumber atau tenaga ahli. Berdasarkan pengukuran di lapangan dapat diketahui dengan hasil penilainya seperti table 8.46 dibawah ini.
Tabel 8.46 Hasil pengukuran kelembagaan
No Parameter Hasil pengukuran lapangan Nilai A. Tata Kerja
1. Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan lingkungan berjalan dengan baik meskipun kadangkala terdapat kendala
3
2
Ketersediaan peraturan dan perundangan
Peraturan dan perundangan mewadai dalam pengelolaan kawasan tambak 3
3. Kerjasama
Kerjasama antar lembaga dan stakeholders berjalan dengan baik, meskipun sudah terdapat kendala dan kurang intensif
2
B Organisasi 1. Dukungan
lembaga daerah Mendukung 3
2. Dukungan
lembaga pusat Mendukung 3
3.
Keberadaan lembaga yang mengelola kawasn
Lebih dari 3 lembaga 4
C SDM
1 Kompetensi sdm SDM yang mengelola tambak udang sangat
kompeten (40 % ) 2
2
Penerapan teknologi berkelanjutan
Teknologi yang diterapkan sesuai dengan lingkungan, ekonomi dan sosial
3
Sumber :Hasil analisa, survey dan diskusi dengan para ahli.
Pembobotan setiap parameter dengan wawancara dan analisis data dengan hasil pada Tabel 8.47 dibawah ini.
Tabel 8.47 Matrik perbandingan berpasangan parameter tata kerja
No. Tata Kerja Nilai Bobot Total
1 Pengawasan dan pengendalian 3 0,30 0.90 2 Ketersediaan peraturan dan
perundangan
3
0,30 0.90
3 Kerjasama 2 0,40 0,80
Jumlah 2,70
Tabel 8.48 Perbandingan berpasangan organisasi
No Organisasi Nilai Bobot Total
1 Dukungan lembaga daerah 3 0,30 0,90
2 Dukungan lembaga pusat 3 0,20 0,60
3 Keberadaan lembaga yang
mengelola kawasan 4 0,60 2,40
Jumlah 3,90
Pada tabel 8.49 menjelaskan pembobotan dengan perbandingan berpasangan SDM untuk pengelolaan kawasan tambak budidaya udang.
Tabel 8.49 Perbandingan berpasangan SDM
No Indikator SDM Nilai Bobot Total
1 Kompetensi sdm 2 0,60 1,20
2 Penerapan teknologi berkelanjutan 3 0,40 1,20
Jumlah 2,40
Tabel 8.50 Menjelaskan pembobotan perbandingan berpasangan 3 indikator kelembagaan yaitu tata kerja, organisasi dan SDM.
Tabel 8.50 Kelembagaan pemeliharaan budidaya udang
No Parameter Nilai Bobot Total
1 Tata kerja 2,70 0,250 0,675 2 Organisasi 3,90 0,250 0,975
3 SDM 2,40 0, 500 1,2
Jumlah 2,850
8.3.4Sosial
Kriteria kelembagaan ditetapkan berdasarkan hasil survei dan diskusi dengan narasumber atau tenaga ahli. Berdasarkan pengukuran dilapangan dan dihubungkan dengan kriteria standar dapat diketahui sebagai berikut.
Tabel 8.51 Kriteria Sosial Budidaya udang
No Parameter Hasil Lapangan Nilai
A. Keamanan
1. Sistem keamanan Sistem keamanan kurang tersedia dan
pelaksanaannya kurang berjalan dengan baik 2
2. Tingkat gangguan
Keamanan kondusif an sudah terdapat gangguan
2
3 Aparat keamanan Aparat keamanan tersedia cukup dan saling membantu 3 B Budaya Masyarakat 1. Hubungan masyarakat dalam pengelolaan tambak
Hubungan didalam dan antar masyarakat sedikit kurang saling membantu dalam pengelolaan kawasan
2
2.
Hubungan keberadaan
budaya lokal atau tradisi dalam pengelolaan
tambak
Budaya lokal dan tradisi sedikit membantu dalam pengelolaan kawasan tambak
budidaya udang
2
C Dukungan Stake holders 1 Tingkat dukungan
stake holders
Stake holders kurang mendukung 2
2
Keberadaan dan kapasitas stake hoders
Jumlah dan kapasitas stake holders memenuhi memenuhi kebutuhan
pengelolaan, nakun sudah ada penghambat 2 3 Kesesuian stake holders dengan pengelolaan tambak
Jenis kegiatan kurang sesuai dan sudah terdapat penghambat pengelolaan kawasan budidaya udang
2
Sumber :Hasil analisa, survey dan diskusi dengan para ahli.
Survei lapangan dan diskusi dibandingkan dengan kriteria sehingga didapatkan angka nilai Tabel 8.52 Matrik perbandingan berpasangan keamanan
No. Budaya Nilai Bobot Total
1 Sistem keamanan 2 0,500 1,000
2 Tingkat gangguan 2 0,250 0,500
3 Aparat keamanan 3 0,250 0,750
Jumlah 2,250
Keterangan :
Tabel 8.53 Matrik perbandingan berpasangan budaya
No. Budaya Nilai Bobot Total
1 Hubungan masyarakat dalam pengelolaan tambak
2
0,600 1,200 2 Hubungan keberadaan budaya
lokal atau tradisi dalam pengelolaan tambak
2
0,400 0,800
Jumlah 2,000
Keterangan :
Nilai adalah hasil korelasi pengukuran di lapangan dan standar budidaya udang tambak . Pada Tabel 8.54 menjelaskan pembobotan dengan perbandingan berpasangan dukungan stake holders
Tabel 8.54 Perbandingan berpasangan dukungan stake holders
No Dukungan Stake holders Nilai Bobot Total 1 Tingkat dukungan stake holders 2 0,400 0,800 2 Keberadaan dan kapasitas stake
hoders 2 0,300 0,600
3 Kesesuian stake holders dengan
pengelolaan tambak 2 0,300 0,600
Jumlah 2,000
Pada Tabel 8.55 Menjelaskan pembobotan perbandingan berpasangan 3 parameter yaitu keamanan, budaya masyarakat dan dukungan stake holders.
Tabel 8.55 Perbandingan berpasangan keamanan, budaya, dukungan stakeholders. No Parameter Keamanan Budaya Stakeholders Bobot
1 Keamanan 1 2 3 0,539
2 Budaya 1/2 1 2 0,297
3 Dukungan
Stakeholders 1/3 ½ 1 0,164
Tabel 8.56 Nilai Perbandingan berpasangan keamanan, Budaya, dukungan stake holders. No Dukungan Stakeholders Nilai Bobot Total
1 Keamanan 2,250 0,539 1,212
2 Budaya 2,000 0,297 0,594
3 Dukungan Stakeholders 2,000 0,164 0,328
Jumlah 2,134
Tabel 8.57 Kriteria Sosial dalam penyelenggaraan budidaya
No. Kriteria Nilai Kriteria
1 Sangat layak 4 Daerah ini mempunyai lingkungan yang sangat aman. Budaya dan hubungan kemasyrakatan yang sangat kondusif dan mempunyai toleransi yang tinggi
No. Kriteria Nilai Kriteria
Masyarakat mendukung dan membantu pengelolaan budidaya udang
2 Layak 3 Daerah ini mempunyai lingkungan yang aman meskipun sudah ada faktor pembatas. Budaya masyarakat dan hubungan masyarakat mendukung namun terkadang muncul kontroversial. Keamanan tetapi tidak ada gangguan, namun juga tidak ada bantuan dikala terjadi gangguan keamanan.
3 Sedikit Kurang layak
2 Daerah ini mempunyai lingkungan yang aman Budaya masyarakat dan hubungan masyarakat terhadap usaha budidaya terkadang kurang baik. Sudah terjadi pencurian namun masih bisa dihalau dan dicegah.
4 Kurang layak 1 Daerah ini mempunyai lingkungan yang aman meskipun sudah ada faktor pembatas. Budaya masyarakat dan hubungan masyarakat mendukung namun terkadang muncul kontroversial. Sudah mulai terdapat gangguan namun bisa dapat dihalau dan dicegah dengan sistem keamanan yang ketat dan terencana.
5 Tidak layak 0 Daerah ini tidak aman dan sulit dikendalikan. Budaya masyarakat yang tidak mendukung
Keamanan bisa menjadi penentu dalam pengambilan keputusan. Walaupun kesuaian lahan daya dukung dan kelembagaan sangat sesuai, namun keamanan yang tidak menjamin atau tidak aman maka lahan tidak berkelanjutan.
8.3.5 Analisa Hasil
Tabel 8.58 Tabel hasil pengukuran kesesuian lahan, daya dukung, kelembagaan dan sosial
No Indikator Nilai Bobot Total
1 Kesuaian Lahan 2,517 0,300 0,755
2 Daya Dukung 4 0,250 1,000
3 Kelembagaan 2,850 0,225 0,641
4 Sosial 2,134 0,225 0,480
Tabel 8.59 Kriteria berdasarkan hasil penilaian kesesuaian lahan, daya dukung, kelembagaan dan keamanan
No. Level Nilai Deskripsi lokasi Tindak lanjut 1 Sangat
layak
3,1 – 4,0
Daerah ini mempunyai parameter yang sesuai dengan yang dikehendaki dalam budidaya udang. Ketersediaan air, tanah, infrastruktur, daya dukung dan kelembagaan sanagat memadai dan tidak berpengaruh secara nyata pada tingkat teknologi pemeliharaan udang di tambak
Dapat digunakan sebagai lahan intensif. Namun demikian perimbangan intensif, semi dan ekstensif harus diitung kembali untuk budidaya yang berkelanjutan.
2 Layak 2,1 – 3,09
Daerah ini mempunyai parameter sudah mempunyai pembatas dalam penggunaan sebagai budidaya udang. Sudah memerlukan input khusus untuk dapat digunakan sebagai lahan budidaya udang.
Kawasan luas intensif lebih sedikit dan harus dihitung perimbangan kawasan intensif, semi intensif dan ekstensif. Input infratsruktur lebih mahal.
Apabila daerah tersebut tidak aman atau nilai <1, maka tambak langsung untuk tidak dikembangkan.
3 Kurang layak
1,1 – 2,09
Daerah ini mempunyai pembatas atau parameter air, tanah dan lingkungan yang memerlukan input tinggi untuk digunakan sebagai budidaya udang. Pengembangan harus diperitungkan dari segala segi parameter pembatas budidaya udang.
Implementasi budidaya memerlukan biaya tinggi dengan dioperasikan oleh SDM yang kompeten dan teknologi yang ramah lingkungan. Apabila daerah tersebut tidak aman atau nilai <1, maka tambak langsung untuk tidak dikembangkan. 4 Tidak
layak
< 1 Daerah ini mempunyai pembatas yang memerlukan input sangat tinggi untuk digunakan sebagai budidaya udang. Pengembangan tidak memungkinkan dalam skala yang berkembang saat ini.
Implementasi budidaya memerlukan biaya sangat tinggi dan cenderung tidak efisien. Meskipun demikian dapat dioperasionalkan biaya sangat tinggi dan teknologi tertentu. Apabila daerah tersebut tidak aman atau nilai <1, maka tambak langsung untuk tidak dikembangkan.