Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab-bab sebelumnya atau bab IV.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Bentuk penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bentuk penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik untuk membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dengan alamat Jl. Rajainal Siregar Km 4 Batu Nadua Padangsidimpuan.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuanlitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007 : 90).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai negeri sipil yang ada pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam penelitian ini, karena jumlah pegawai negeri sipil yang ada pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli selatan berjumlah 40 orang, maka keseluruhan pegawai negeri sipil akan dijadikan sampel. Teknik yang digunakan penulis adalah teknik sensus terhadap keseluruhan populasi, hal ini
dikarenakan jumlahnya yang sedikitdan sesuai dengan kemampuan, waktu dan untuk lebih jelasnya mengenai populasi dan sampel dalam penelitian (sugiyono, 2003:34).
D. Teknik Pengumpulan Data
Ada dua macam teknik pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini yakni :
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian yang penulis pergunakan dalam penelitian yaitu :
a. Pengamatan (observasi) yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati, mencatat gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian. b. Wawancara, yaitu mendapatkan data dengan cara tanya jawab dan
berhadapan langsung dengan responden.
c. Kuesioner, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data yang relevan dari responden melalui daftar pertanyaan tertutup yang diajukan. Dalam daftar pertanyaan tersebut telah ditentukan alternatif jawaban.
2. Data Sekunder
Penelitian dilakukan melalui penelaahan buku-buku/ referensi, jurnal ilmiah, yang berguna secara teoritis, peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah dan dokumen-dokumen.
E. Teknik Penentuan Skor
Teknik penentuan skor adalah melalui penyebaran kuesioner, yang berisikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada responden, dimana setiap pertanyaan akan ditentukan skornya.
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditentukan yaitu : a. Untuk jawaban alternatif a diberi skor 5
b. Untuk jawaban alternatif b diberi skor 4 c. Untuk jawaban alternatif c diberi skor 3 d. Untuk jawaban alternatif d diberi skor 2 e. Untuk jawaban alternatif e diberi skor 1
Untuk mengetahui banyaknya skor yang diperoleh dari responden, apakah termasuk kategori tinggi, sedang dan rendah, ditentukan dahulu interval dengan cara sebagai berikut bilangan banyak terendah skor tinggi ter skor erval − = int = 0,80 5 1 5 = −
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel, yaitu:
4,21-5,00 : termasuk kategori sangat tinggi 3,41-4,20 : termasuk kategori tinggi 2,61-3,40 : termasuk kategori sedang 1,81-2,60 : termasuk kategori rendah
1,00-1,80 : termasuk kategori sangat rendah
Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.
F. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan penulis adalah teknik analisa kuantitatif, yaitu analisa yang digunakan unutuk menguji hubungan atau pengaruh suatu variabel lainnya dengan menggunakan perhitungan statistik sebagai berikut:
a. Koefisien Korelasi Product Moment
Penggunaan korelasi seperti ini didasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden terlalu tinggi, sedang atau rendah. Adapun rumus koefisien korelasi product moment menurut Sugiyono (2007 : 213) adalah :
( ) ( )
( )
{
∑
−∑∑
}
∑
{
∑∑
−( )∑
}
− = 2 2 2 2 . . . y y N x x N y x xy N rxy Keterangan : y xr : koefisien korelasi antara x dan y x : variabel bebas
y : variabel terikat
∑
x : keseluruhan dari jumlah x∑
y : keseluruhan dari jumlah y∑
∑
x. y : keseluruhan dari jumlah perkalian x dan y N : jumlah bilanganHasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat memberikan 3 kemungkinan sebagai berikut :
1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.
2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.
3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan atau tinggi rendahnya tingkat hubungan kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi dilihat dari angka-angka, Sugiyono (2007 : 214) menyatakan sebagai berikut :
- antara 0,00 s/d 0,199 : hubungan sangat rendah - antara 0,20 s/d 0,399 : hubungan rendah - antara 0,40 s/d 0,599 : hubungan sedang - antara 0,60 s/d 0,799 : hubungan kuat - antara 0,80 s/d 1,00 : hubungan sangat kuat
Dengan nilai Rxy yang diperoleh, kita dapat melihat secara langsung melalui data korelai di atas yang menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut berarti atau tidak, data korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan, 5% bila nilai r tersebut signifikan artinya, hipotesis diterima.
b. Uji Signifikan
Kemudian, nilai perhitungan dari koefisien korelasi product moment akan diuji tingkat signifikannya dengan uji t untuk melihat seberapa besar pengaruh mutasi terhadap semangat kerja kerja, yaitu dengan rumus :
2 1 2 r n r t − − = (sugiyono, 2007 : 214)
Uji signifikan korelasi product moment secara praktis, yang tidak perlu dihitung, tetapi langsung dikonsultasikan pada tabel r product moment. Ketentuannya bila r hitung < dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Sebaliknya bila r hitung > dari r tabel, maka Ha diterima.
c. Koefisien Determinant
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien Korelasi Product Moment dan dikalikan dengan 100%.
Rumus yang digunakan adalah :
D =
( )
rxy 2×100% D : koefisien determinasiy x
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan bahwa, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah berdasarkan asas Otonomi dan tugas pembantu bidang Ketenagakerjaan, Ketransmigrasian dan Sosial di Kabupaten Tapanuli Selatan .
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Darah Kabupaten Tapanuli Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Dinas ini melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial.
Dalam menyelenggarakan tugasnya, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial.
b. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Tenaga Kerja, Trasmigrasi dan Sosial.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial.
d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksanaan Teknis di bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
B. Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, Tugas Pokok dan Fungsinya
Berdasarkan Tupoksi Peraturan Bupati No. 06/PR/Tgl 5 Januari 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri dari :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. Menetapkan perencanaan program kerja sesuai dengan rencana strategi Pemerintah Kabupaten dan kebijakan Dinas serta pelaksanaan kewenangan Dinas sesuai lingkup tugasnya.
b. Merumuskan kebijakan teknis di bidang tugasnya berdasarkan visi dan misi serta tugas pokok dan fungís dinas.
c. Memimpin dinas dalam melaksanakan tugas yang telah digariskan sesuai kebijaksanaan Pemerintah Daerah dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
d. Mendistribusikan tugas ke bawahan secara lisan maupun tertulis sesuai bidang tugas masing-masing.
e. Melaksanakan pengawasan tugas dan penilaian kepada bawahan.
f. Membina para bawahan sesuai ketentuan bagian kepegawaian untuk peningkatan kualitas dan karir para bawahan.
g. Melaporkan pelaksanaan tugas unit kerja yang bersangkutan baik secara lisan, tulisan, berkala maupun insidental kepada atasan.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan menyajikan bahan/ data penyelenggaraan urusan administrasi umum administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan serta pengendalian tugas.
b. Pengkoordinasian pengumpulan bahan-bahan dan informasi penyusunan program kerja/ anggaran dinas dan penyusunan laboran kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
c. Menghimpun dan menganalisa permasalahan pelaksanaan tugas serta mempersiapkan saran pertimbangan pemecahan masalah kepada kepala dinas. d. Mengarahkan pelaksanaan tugas para bawahan berdasarkan rencana kerja
masing-masing.
e. Mengevaluasi pelaksanaan tugas para bawahan untuk mengetahui prestasi kerjanya dan upaya tindak lanjut.
f. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kepada bawahan.
g. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala Dinas.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, sekretaris dibantu oleh : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas :
1. Menyusun program kerja sub bagian berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran dinas.
2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan data untuk penyelenggaraan tugas sesuai rencana kegiatan.
3. Menghimpun, menyusun, menyimpan data dan informasi seluruh kegiatan sub bagian.
4. Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas bawahan.
5. Menyelia kegiatan bawahan sesuai dengan lingkup tugasnya
6. Memberikan saran pertimbangan kepada atasan sesuai bidang tugasnya. 7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberi atasan, sesuai dengan bidang
tugasnya.
8. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada sekretaris.
b. Sub Bagian Keuangan dan Pelaporan, mempunyai tugas :
1. Menyusun program kerja sub bagian berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran dinas.
2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan data untuk penyelenggaraan tugas sesuai rencana kegiatan.
3. Menghimpun dan mempelajari Peraturan Perundang-undangan serta bahan-bahan lainnya yang berhubungan dengan lingkup tugasnya.
4. Menghimpun, menyusun, menyimpan data dan informasi seluruh kegiatan sub bagian.
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan bidang tugasnya.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada sekretaris.
c. Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian, mempunyai tugas :
1. Menyusun program kerja sub bagian berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran dinas.
2. Mengumpulkan dan menyajikan bahan data untuk penyelenggaraan tugas sesuai rencana kegiatan.
3. Menghimpun, menyusun, menyimpan data dan informasi seluruh kegiatan sub bagian.
4. Mendistribusikan tugas kepada bawahan baik secara lisan maupun tertulis sesuai bidang tugas masing-masing.
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai bidang tugasnya.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya lepada sekretaris.
3. Bidang Ketenagakerjaan
Bidang ketenagakerjaan mempunyai tugas :
a. Menyusun program kerja berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Mengumpulkan dan mengolah data sesuai bidang tugasnya sebagian bahan penyusunan rencana kegiatan.
c. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-masing. d. Mengarahkan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan. e. Mengontrol pelaksanaan tugas bidang sesuai rencana kerja untuk memperoleh
masukan kepada atasan.
f. Memeriksa konsep-konsep surat dinas yang diajukan oleh bawahan untuk memperoleh konsep surat dinas yang benar.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan dan melaporkan, pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya sesuai dengan lingkup tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, ketenagakerjaan dibantu oleh: a. Seksi Perencanaan, Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja, mempunyai
tugas :
1. Menyusun program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan.
2. Melaksanakan program kerja dan langkah-langkah kerja sesuai dengan lingkup tugasnya.
3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
4. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan unit lain di lingkungan dinas.
5. Menyusun konsep surat dinas berdasarkan perintah atasan.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang.
b. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga kerja, mempunyai tugas :
1. Menyusun program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan.
2. Melaksanakan program kerja dan langkah-langkah kerja sesuai dengan lingkup tugasnya.
3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
4. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan unit lain di lingkungan dinas.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang.
4. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Bidang ini mempunyai tugas :
a. Menyusun program kerja berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Mengumpulkan dan mengolah data sesuai bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan.
c. Mengkoordinir kegiatan pada bidang hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan.
d. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-masing. e. Mengarahkan pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja yang
ditetapkan.
f. Memeriksa konsep-konsep surat dinas yang diajukan oleh bawahan untuk memperoleh konsep surat dinas yang benar.
g. Melakukan tugas lain sesuai petunjuk atasan.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan dibantu oleh :
a. Seksi Hubungan Industrial Ketenagakerjaan, mempunyai tugas :
1. Menyiapkan dan merumuskan bahan petunjuk teknis pelaksanaan pembinaan hubungan industrial dan persyaratan kerja, pengupahan, norma kerja.
2. Melaksanakan pembinaan hubungan industrial dan persyaratan kerja. 3. Melaksanakan pembinaan organisasi pekerja dan organisasi perusahaan.
4. Menyelesaikan perselisihan hubungan industrial dan pemutusan hubungan kerja.
5. Menyusun konsep surat dinas berdasarkan perintah atasan.
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan tugas sesuai denganm rencana kerja guna bahan masukan kepada atasan.
7. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang.
b. Seksi Pengawasan Tenaga Kerja, mempunyai tugas :
1. Melaksanakan pembinaan pengawasan norma kerja, keselamatan dan kesehatan kerja, penyidikan terhadap pelanggaran norma.
2. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan tenaga kerja wanita dan orang muda.
3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
4. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan unit lain di lingkungan dinas.
5. Melakukan kegiatan pengawasan norma kerja khususnya tenaga kerja wanita.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang.
5. Bidang Ketransmigrasiaan Bidang ini mempunyai tugas :
a. Mempersiapakan penyediaan areal dan pelepasan kawasan hutan lokasi pemukiman dan penempatan warga transmigrasi baru.
b. Menyiapkan bahan penyelesaian pembebasan tanah lokasi pemukiman dari segala hak atas tanah.
c. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas masing-masing. d. Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas para
bawahan.
e. Melakukan penyusunan, penyiapan bahan spesifikasi teknis dan pengendalian pembukuan lahan, pembuatan/ rehabilitasi jalan, jembatan, dan pemberian bantuan tehnik penyiapan lahan dan prasarana pemukiman.
f. Menyelesaikan administrasi perpindahan penduduk, memantau kesiapan lokasi dan bahan rekomendasi kesiapan lokasi.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan, sesuai dengan bidang tugasnya.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, bidang Ketransmigrasian dibantu oleh:
a. Seksi Perencanaan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi, mempunyai tugas :
1. Menyusun program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan.
2. Melaksanakan program kerja dan langkah-langkah sesuai dengan lingkup tugasnya.
3. Membagi tugas kepada bawahannya sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
4. Melaksanakan survey penyediaan areal dan pelepasan kawasan hutan. 5. Memberikan arahan dan bimbingan penyusunan teknis lahan dan
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala bidang.
7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
b. Seksi Pembinaan dan Kemitraan Transmigrasi, mempunyai tugas:
1. Menyusun program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan.
2. Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan peningkatan usaha swadaya masyarakat.
3. Membangun kerja sama dengan pihak swasta.
4. Memberikan pelayanan dan bimbingan pemberdayaan kelembagaan ekonomi.
5. Menyebarkan informasi peluang usaha di kawasan transmigrasi. 6. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan petunjuk atasan.
7. Mempersiapkan bahan penyuluhan dan bimbingan peningkatan usaha swadaya masyarakat.
6. Bidang Sosial
Bidang ini mempunyai tugas :
a. Menyusun program kerja berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan sesuai dengan lingkup tugasnya.
b. Mengumpulkan dan mengolah data sesuai bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan.
c. Memberi petunjuk kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas para bawahan.
d. Melaksanakan kegiatan dan menyusun rencana pemberdayaan keluarga miskin.
e. Menyusun rencana penyelenggaraan dan pembinaan kepada anak-anak terlantar.
f. Melaksanakan bimbingan teknis bagi staf.
g. Melaporkan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya baik secara lisan, tulisan, berkala maupun insidental kepada kepala dinas.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, bidang Ketransmigrasian dibantu oleh:
a. Seksi Penanggulangan Bencana, mempunyai tugas :
1. Menyusun program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan.
2. Melaksanakan program kerja dan langkah-langkah kerja sesuai dengan lingkup tugasnya.
3. Pendataan daerah rawan banjir dan longsor. 4. Pendataan daerah rawan gempa.
5. Menaggulangi masalah gempa bumi. 6. Penyusunan laporan evaluasi.
7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan petunjuk atasan.
b. Seksi Bantuan Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Sosial, mempunyai tugas : 1. Menyusun program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan
kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang bersangkutan.
2. Pemberdayaan sosial seperti; pendataan PSM; Pendataan ORSOS, Pendataan KTI, Pendataan Potensi Kesejahteraan Sosial.
3. Pelayanan sosial seperti; pendataan panti jompo; pendataan panti asuhan; pendataan panti pijat; pendataan rumah tak layak huni.
4. Rehabilisasi sosial seperti; pendataan anak jalanan, pendataan anak terlantar; pendataan korban narkoba.
5. Bantuan sosial seperti; pendataan GAKIN (keluarga miskin); pendataan veteran/PKS; pendataan perlindungan dan pelanggaran HAM.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala bidang
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas Bidang ini mempunyai tugas :
a. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Daerah Kabupaten sesuai lingkup tugasnya.
b. Pelaksanaan urusan administrasi UPTD.
c. Melaksanakan penyusunandan pengembangan kegiatan teknis operasional. d. Koordinasi pelaksanaan kegiatan bidang teknis sesuai lingkup tugasnya. e. Menghimpun penyusunan Program Kegiatan rutin UPTD.
f. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data. g. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi.
h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas.
7. Kelompok Jabatan Fungsional Bidang ini mempunyai tugas :
a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
b. Jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
c. Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas umum Pemerintah Daerah di Bidang Ketenagakerjaan Transmigrasi dan Sosial.
d. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh Kepala Dinas. e. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Kepala Dinas.
C. Visi dan Misi
Visi Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah :
“Terciptanya tenaga kerja yang produktif, mandiri yang berbasis kompetensi yang dapat menggali potensi alam, mengatasi pengangguran dan membuka daerah-daerah terisolir serta melakukan rekayasa sosial dalam pengayaan budaya Tapanuli Selatan”.
Untuk melaksanakan Visi tersebut, maka Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan mempunyai Misi sebagai berikut :
a Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dan perluasan lapangan kerja.
b. Meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan. c. Meningkatkan pembinaan warga transmigrasi.
d. Meningkatkan pemanfaatan lahan yang potensial untuk mensejahterakan warga transmigrasi dan masyarakat sekitarnya.
e. Meningkatkan pelayanan sosial melalui pemberian bantuan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat kurang mampu, penyandang cacat dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Penyajian data berikut ini merupakan hasil penyebaran kuesioner di lapangan kepada para Pegawai Negeri Sipil di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan. Sesuai dengan jumlah populasi, maka penulis menyebarkan kuesioner kepada sebanyak 40 responden (pegawai) di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan.
A. Data Identitas Responden
Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekwensi Persentase
1 Laki-laki 29 72.5
2 Perempuan 11 27.5
Jumlah 40 100
Sumber : kuesioner Penelitian, 2010
Dari tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 40 orang, dimana 29 orang atau 72,5% adalah laki-laki dan sisanya 11 orang atau 27,5% adalah perempuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pegawai yang ada di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan.
Tabel 2
Distribusi Responden Menurut Usia
No. Kategori Frekwensi Persentase
1 20 s/d 25 Tahun - - 2 26 s/d 30 Tahun 4 10 3 31 s/d 40 Tahun 9 22.5 4 41 s/d 50 Tahun 19 47.5 5 51 Tahun keatas 8 20 Jumlah 40 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2010
Dari tabel 2 di atas menunjukkan bahwa responden yang terbanyak adalah pada usia 41 s/d 50 tahun yaitu sebanyak 19 orang atau 47,5%, kemudian disusul dengan usia 31 s/d 40 tahun sebanyak 9 orang atau 22,5%, sementara responden yang berusia 51 tahun ke atas sebanyak 8 orang atau 20%, sedangkan yang berusia 26 s/d 30 tahun sebanyak 4 orang, dan usia 20 s/d 25 tahun tidak ada.
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Golongan
No. Kategori Frekwensi Persentase
1 Ia s/d Id - -
2 IIa s/d Iid 7 17.5
3 IIIa s/d IIId 28 70
4 Iva s/d IV d 5 12.5
Jumlah 40 100
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2010
Dari tabel 3 di atas, menunjukkan bahwa pegawai negeri sipil yang berada di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan lebih banyak yang golongan IIIa s/d IIId sebanyak 28 orang atau 70%, diantaranya 5 orang golongan IIIa, 14 orang golongan IIIb, 5 orang golongan IIIc, dan 4 orang
golongan IIId; kemudian disusul dengan golongan IIa s/d IId sebanyak 7 orang atau 17,5%, diantaranya 4 orang golongan IIa dan 3 orang golongan IIb; sedangkan