• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA

Bagan 3. Pohon industry Produk Unggulan Sapu Ijuk

4. Pengembangan kelembagaan

4.5 Analisa Percepatan Ekonomi Lokal melalui Pengembangan Produk Unggulan Sapu Ijuk yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Deli Serdang

Menurut Lincoln Arsyad (1999:122), tujuan pembangunan ekonomi daerah menciptakan lapangan pekerjaan, mencapai stabilitas ekonomi daerah, serta mengembangkan basis ekonomi daerah yang beragam. Lebih lanjut, Arsyad menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan pembangunan daerah tersebut, maka strategi yang perlu dilakukan adalah pengembangan fisik/lokalitas, pengembangan dunia usaha, pengembangan SDM, dan pengembangan masyarakat.

Visi pembangunan ekonomi ke depan adalah memilih bidang ekonomi yang dapat mewujudkan kesejahteraan sosial secara berkelanjutan. Mengingat sebagian besar penduduk mempunyai orientasi kegiatan ekonomi berbasis sumberdaya alam, maka optimasi pemanfaatannya harus menjadi perhatian. Dalam kerangka paradigma pembangunan manusia, pembangunan berbasis sumberdaya lokal, dan pembangunan kelembagaan, maka pembangunan harus difokuskan pada sektor-sektor unggulan. Dengan demikian visi pembangunan ekonomi ke depan menempatkan “sektor unggulan tertentu” sebagai prioritas utama dalam pembangunan ekonomi daerah.

Peran “sektor-sektor unggulan” dalam pembangunan daerah sangat luas, mencakup berbagai indikator. Berdasarkan kenyataan ini, maka ditentukan prioritas kebijaksanaan pembangunan di masa depan. Prioritas ke depan adalah keterkaitan

yang kohesif antara sasaran lingkungan mikro, makro, dan global yang cepat meningkatkan kesejahteraan sosial-ekonomi rakyat.

Sasaran lingkungan makro adalah keterkaitan antar sektor kegiatan ekonomi yang semakin kuat dengan inti “sektor unggulan”. Pembangunan sektor unggulan memiliki dimensi kaitan ke depan (forward linkages) dalam kegiatan industri pengolahan dan pemasaran serta dimensi kaitan ke belakang (backward linkages) kegiatan faktor produksi primer. Berkembangnya kedua dimensi kaitan sektor tersebut akan menciptakan kesempatan kerja baru, menyerap tenaga kerja, menjadikan sektor unggulan sebagai penggerak ekonomi, dan memantapkan swasembada “pangan”. Pembangunan “sektor unggulan” dilaksanakan dengan dukungan langsung dari sektor-sektor lain dalam kerangka pengembangan sistem produksi modern dan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan “sektor unggulan” merupakan sektor pendorong dalam menggerakkan keterkaitan pembangunan dengan sektor-sekor di bidang ekonomi yang dapat meningkatkan nilai tambah dan selanjutnya bermuara pada kesempatan kerja yang luas dan pendapatan ekonomi yang memadai bagi para pelaku pembangunan ekonomi (widely multiplier effects).

Berdasarkan kerangka pikir tersebut maka program-program pembangunan “sektor unggulan” seyogyanya berorientasi pada:

1. Pengembangan/penguatan akses ekonomi masyarakat terutama masyarakat tertinggal terhadap fasilitas sumber pembiayaan;

2. Pengembangan/ penguatan kualitas sumberdaya manusia, termasuk peningkatan kualitas jajaran aparat yang relevan ;

3. Pengembangan/penguatan kualitas prasarana / sarana yang mendukung langsung kegiatan pembangunan “sektor unggulan” , seperti adopsi sistem teknologi tepat guna baik dalam bentuk perangkat kerasnya (instrumen teknis) maupun perangkat lunaknya (prosedur) dan pengembangan sistem informasi manajemen;

4. Penguatan kelembagaan pembangunan berbasis komunitas; dan

5. Penguatan kelembagaan keuangan yang dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat. (Deperindag, 2005).

Dalam situasi seperti sekarang, bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang menjadi masalah, yang terpenting adalah pembangunan masyarakat seutuhnya. Pembangunan tidak hanya berarti pertumbuhan total, tetapi mencakup sasaran yang lebih luas, yaitu “peningkatan kesejahteraan rakyat secara lebih merata”. Partisipasi masyarakat di dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan struktur ekonomi yang seimbang sangat diperlukan untuk berlangsungnya pembangunan berkelanjutan.

Produk unggulan sapu ijuk yang merupakan akselerasi dari kinerja UKM ini juga dapat dikategorikan merupakan produk yang memiliki daya saing, berorientasi pasar dan ramah lingkungan, sehingga tercipta keunggulan kompetitif yang siap

menghadapi persaingan global. Produk UKM ini sangat potensial untuk dikembangkan karena memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Hal tersebut di atas sangat beralasan mengingat bahwa UKM merupakan sektor sangat strategis dan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Deli Serdang. Hal ini dapat dilihat dari kondisi pertumbuhan maupun produktivitas ekonomi Kabupaten Deli Serdang, maka dengan melihat pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2000, yaitu terjadinya peningkatan PDRB Kabupaten Deli Serdang tahun 2010 sebesar Rp. 12,977 triliun atau naik sebesar 713 milyar dibanding dengan tahun 2009 memberikan arti bahwa secara keseluruhan perekonomian Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2010 mengalami naik sebesar 5,82 persen jika dibandingkan dengan tahun 2009. Dalam hal ini sector industri/UKM memberi kontribusi sebesar 48,68% selanjutnya diikuti sektor pertanian 11,34% dan sektor perdagangan, hotel dan restoran 21,99%.

Seiring dengan peningkatan total PDRB di Kabupaten Deli Serdang, PDRB perkapita Kabupaten Deli Serdang atas dasar harga berlaku tahun 2010 juga meningkat dari Rp. 15.936.447 pada tahun 2009 menjadi Rp. 17.859.012 atau naik sebesar 12,06 persen. Atau secara riel, berdasarkan harga konstan tahun 2000, PDRB perkapita tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 7.695.800 dari sebesar Rp. 7.504.997 pada tahun 2009, meningkat sebesar 2,54 persen. Peningkatan PDRB perkapita Kabupaten Deli Serdang ini memacu juga peningkatan kebutuhan dan konsumsi masyarakat.

Tabel 13. Pertumbuhan PDRB

No Aspek penilaian Tahun 2009 Tahun 2010 Persentase % 1 Pertumbuhan PDRB Atas

Dasar Harga Konstan (ADHK)

12,264 12,977 triliun 5,82

2 Pertumbuhan PDRB Atas Dasar harga berlaku

15.936.447 17.859.012 12,06 3 PDRB perkapita 7.504.997 50.007.695.800 2,54

Data : Diolah

Dari kondisi di atas dapat dipersepsikan bahwa untuk konteks di Kabupaten Deli Serdang bahwa sektor unggulan sapu ijuk sangat potensial dan dapat juga dikategorikan sangat berhasil dalam mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi daerah Kabupaten Deli Serdang. Mengenai kontribusi produk sapu ijuk ini terhadap sektor perindustrian dapat dilihat pada tabel 4.8. di bawah ini:

Tabel 14. Kontribusi Produk Sapu Ijuk terhadap Sektor Industi

No Aspek penilaian Tahun 2009 Tahun 2010

1 Pertumbuhan PDRB Atas Dasar harga berlaku

15.936.447 17.859.012 2 Kontribusi sektor perindustrian 7.171.401 8.572.330

3 Kontribusi produk unggulan sapu ijuk 645.426,09 1.028.679 Data : Diolah

Sesuai dengan tingkat pencapaian sektor industri dalam sistem ekonomi daerah Kabupaten Deli Serdang yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten ini yaitu sbesar 48% pada tahun 2010 merupakan keberlanjutan dari trend

positif yang diraih pada tahun 2009 yang mana sektor industri memberi kontribusi sebesar 45% terhadap PDRB Kabupaten Deli Serdang. Sementara Untuk kontek sumbangan sektor produk unggulan sapu ijuk terhadap sektor industri Kabupaten Deli Serdang diketahui bahwa pada tahun 2009 produk sapu ijuk ini memberikan kontribusi sebesar 6. 45426,09 atau sebesar 9%, terhadap sektor industri dan megalami kenaikan pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2010 menjadi 1.028.679 atau sebesar 12%.

Data tersebut di atas merupakan suatu pencitraan yang positif dari kapasitas produk unggulan dalam menggerakkan perekonomian daerah Kabupaten Deli Serdang. Dua hal yang harus mendapatkan perhatian khusus dan prioritas dalam pembangunan daerah di masa mendatang, yaitu proses transformasi ekonomi dan proses globalisasi. Transformasi ekonomi terwujud dalam perubahan sumbangan menurut sektor, sumber pertumbuhan ekonomi dan pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri. Proses transformasi perlu diarahkan untuk keserasian dan keseimbangan, baik dari produksi dan penyerapan tenaga kerja antar sektor pertanian dan industri maupun antar sektor pedesaan dan sektor perkotaan. Pergeseran pola permintaan ke arah peningkatan produk industri dan jasa berlandaskan ketangguhan sektor pedesaan ( dan tradisional ) akan mendorong pertumbuhan yang dinamis.

bersama masyarakat dan sektor swasta yang diikat dengan satu semangat bersama untuk “ Gerakan Deli Serdang Membangun”

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Hasil analisa terhadap keunggulan produk sapu ijuk produksi Desa