• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA

Bagan 3. Pohon industry Produk Unggulan Sapu Ijuk

3. Program Perbantuan untuk Pemasaran dan Promos

Kelemahan penetrasi terhadap pasar menjadi kendala utama produk lokal yang dihasilkan masyarakat di Kabupaten Deli Serdang . Kerajinan sebagai suatu perwujudan perpaduan ketrampilan untuk menciptakan suatu karya dan nilai keindahan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kebudayaan. Kerajinan tersebut tumbuh melalui proses waktu berabad-abad. Tumbuh kembang maupun laju dan merananya kerajinan sebagai warisan yang turun temurun

transformasi masyarakat yang disebabkan oleh teknologi yang semakin modern, minat dan penghargaan masyarakat terhadap barang kerajinan dan tetap mumpuninya para perajin itu sendiri, baik dalam menjaga mutu dan kreativitas maupun dalam penyediaan produk kerajinan secara berkelanjutan.

Dengan disadarinya peranan dan arti penting dari keberadaan ‘industri’ kerajinan sebagai suatu wahana pemerataan pendapatan, penciptaan usaha baru serta upaya pelestarian hasil budaya bangsa, maka celah-celah keberadaannya mulai tersimak dan menggugah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, utamanya mereka yang erat kaitannya dengan seni budaya kerajinan itu sendiri, seperti para pecinta/peminat barang-barang seni dan kerajinan, tokoh masyarakat dan para seniman serta para ahli yang menggeluti bidang seni serta kerajinan.

Dilandasi kesadaran akan kelangsungan hidup dari kerajinan yang menopang kehidupan berjuta-juta keluarga yang dihadapkan pada kemajuan teknologi industri di satu sisi dan pelestarian nilai budaya bangsa yang harus tercermin dalam produk kerajinan, maka dipandang perlu adanya wadah partisipasi masyarakat berskala nasional yang berfungsi membantu dan sebagai mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan kerajinan. Itulah latar belakang berdirinya DEWAN KERAJINAN NASIONAL yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bersama 2 Menteri, yaitu Menteri Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor: 85/M/SK/3/1980 dan Nomor: 072b/P/1980, tanggal 3 Maret 1980 di Jakarta.

Untuk mendukung kelancaran kegiatannya di tingkat daerah, dengan dipayungi Surat menteri Dalam Negeri Nomor : 537/5038/Sospol, tanggal 15 Desember 1981, dibentuklah organisasi DEKRANAS tingkat daerah (DEKRANASDA). Kepengurusan DEKRANASDA Provinsi dikukuhkan dalam musyawarah daerah DEKRANASDA Provinsi. Dan ditetapkan dengan keputusan ketua umum DEKRANAS.

Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Deli Serdang, pertama kali dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Nomor 09/Dekran/SK/V 90 tanggal 22 Mei 2000. Sesuai dengan sifatnya, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) merupakan organisasi swasta yang dibentuk Pemerintah sebagai mitra Pemerintah bertujuan untuk melestarikan nilai – nilai seni budaya bangsa yang tercermin dalam produk kerajinan, mendorong industri kerajinan agar lebih maju dan berkembang serta meningkatkan kesejahteraan para perajin.

Salah satu cara alternatif pengembangan UKM adalah dengan menyediakan fasilitas pendukung aktivitas UKM secara universal yang mampu mewadahi berbagai aktivitas dan kebutuhan usaha yang dijalankan oleh UKM. Dalam hal ini pihak Pemda Kabupaten Deli Serdang memang sudah mendirikan sebuah gedung khusus mendukung pengembangan dan peningkatan daya saing UKM Daerah Kabupaten Deli Serdang. Adapun gedung tersebut dinamakan gedung DEKRANASDA yang dimanfaatkan sebagai pusat aktivitas UKM-UKM yang ada.

Dekranasda Kabupaten Deli Serdang telah terbentuk selama sepuluh tahun, kepengurusannya terdiri dari unsur pemerintah, pengusaha, seniman/budayawan/ perajin serta unsur perguruan tinggi yang mempunyai keinginan yang sama yaitu untuk mengembangkan industri kerajinan daerah Kabupaten Deli Serdang. Hal ini bertujuan agar pembinaan industri kerajinan dapat lebih fokus sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki daerah dalam rangka pengembangan otonomi daerah yang lebih nyata.

Keberadaan DEKRANASDA di Kabupaten Deli Serdang ini merupakan langkah awal dalam perwujudan konsep Trading House. Trading House secara harafiah, Trading House terdiri dari dua kata yaitu trading yang berarti dagang dan house yang berarti rumah. Disebut rumah karena dalam kegiatan ini mencakup berbagai macam barang yang ada di dalamnya dan disebut dagang karena menunjukkan kegiatan yang berlangsung berkaitan dengan perdagangan yang dapat berbentuk ekspor, domestik maupun lokal.

Terdapat beberapa manfaat trading house bagi UKM, seperti (a). Membuka akses pasar luar negeri bagi UKM, (b). Meningkatkan omzet produksi UKM, (c). Membantu UKM dalam hal pendanaan, pasar; dan mutu produksi, teknologi dan lain-lain, (d). Memberi informasi pasar bagi UKM, (e). Meningkatkan dan saing UKM, (t). Membangun rasa saling percaya antara Trading House dengan UKM, (g). Meningkatkan devisa nasional, meningkatkan PAD dan pasar serta (h). Menyerap

tenaga kerja. Hal ini sesuai dengan pernyataan salah seorang informan dari sekretaris Dekranasda Kabupaten Deli Serdang yaitu Ny. O.K. Kamaluddin yang mengatakan :

Dekranasda ini merupakan wujud pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil yang merupakan pelaku ekonomi kerakyatan , dimana disini mereka memiliki wadah untuk memamerkan dan memasarkan hasil produksi mereka sekaligus memacu pemahaman mereka terhadap persaingan dan upaya peningkatan daya saing .

Dari paparan di atas dapat diketahui besarnya komitmen pemerintah kabupaten Deli Serdang dalam upaya membantu pengembangan produk dan usaha kecil dengan mengembangkan program UKM menjadi instrument yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, sehingga akan menjadi motor penggerak pembangunan yang pada gilirannya akan memberikan nilai tambah yang semakin banyak di sektor ekonomi, mulai dari hulu sampai ke hilir secara berkesinambungan.

Dengan semakin disadarinya peranan dan arti penting dari keberadaan industri kerajinan sebagai suatu usaha pemerataan pendapatan, penciptaan usaha baru, maka pihak DEKRANASDA Kabupaten Deli Serdang sangat menggalakkan berbagai program-program yang mendukung terhadap pengembangan UKM dan produk- produk unggulan daerah. Adapun langkah-langkah /program yang telah dilaksanakan oleh DEKRANASDA Kabupaten Deli Serdang dalam beberapa tahun terakhir dapat dilihat pada table di bawah ini;

No Program Keterangan 1 Membuat Website Dekranas yang

representatif dan Menerbitkan Buku katalog produk-produk kerajinan Kabupaten Deli Serdang

www.dekranaskabdeliserdang.com

2 Kerjasama dengan Dekranasda Propinsi Sumatera Utara , dalam Pengisian dan Penempatan produk kerajinan unggulan khas daerah Kabupaten Deli Serdang

3 Membuka Outlet-Outlet baru untuk pemasaran produk kerajinan.

Berlokasi di area dan dalam gedung Dekranasda

4 Mengikuti event promosi dalam dan luar negeri

5 Pelaksanaan pameran produk-produk Daerah

Berkala di tingkat lokal maupun nasional

Sumber ; Dekranasda Kabupaten Deli Serdang

Sementara itu upaya yang tidak kalah gencarnya dilakukan adalah upaya promosi melalui kegiatan pameran. Dimana dalam pameran ini pihak-pihak pengrajin selalu difasilitasi untuk bisa ikut serta dalam event pameran baik tingkat local maupun nasional. Hal ini diharapkan dapat memacu semangat mereka dalam berusaha sekaligus sebagai upaya menyerap ilmu dari para pengusaha lainnya yang ditemui pada event pameran tersebut. Adapun kegiatan-kegiatan pameran yang telah diikuti/dilaksanakan oleh Dekranasda Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada table di bawah ini :

Tabel 12. Kegiatan Pameran yang Dilakukan oleh pihak Dekranasda Beserta para UKM/pengrajin

No Program Keterangan

1 Pameran Deli Craft 2010 di Dekranasda Kabupaten Deli Serdang (21 – 31 Mei 2010)

2 Pameran Festival Keanekaragaman kerajinan Khas Kabupaten Deli Serdang (24 – 27 juni 2010)

Kab. Deli Serdang (24 – 27 juni 2010)

3 Pameran Hari Koperasi Nasional di Gresik ( 12 – 15 Juli 2010) 4 Pameran Fashion and Craft di JCC Jakarta (21 - 25 Juli 2010) 5 Pameran Indonesia Produk UKM di Bali (Nopember 2010)

6 Pameran Cooperatif Fair di Bandung (4 – 8 Agustus 2010) 7 Pameran SMESCO di Jakarta (14 – 16 Juli 2010)

8 Bazar Produk UKM di Gedung Sate Bandung (April 2010)

9 Pekan Raya Jakarta Di Jakarta