• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Ruang Jalan sebagai Ruang Komunitas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.5. Analisa Ruang Jalan sebagai Ruang Komunitas

Donald Appleyard (1981) mengatakan ruang jalan sebagai ruang komunitas yaitu ruang jalan tempat orang-orang bersosialisasi. Pada lokasi penelitian ini banyak terdapat orang-orang bersosialisasi karena mereka banyak melakukan aktivitas dengan cara berkelompok, maka secara tidak langsung terjadi interaksi sosial.

4.5.1. Segmen 1

Pada segmen 1 ini aktivitas yang terjadi seperti menunggu angkutan umum, berbelanja pada salah satu toko, makan di rumah makan dan berjalan.

Kegiatan yang paling dominan dilakukan pada segmen 1 ini adalah menunggu angkutan umum, dan berjalan kaki (lihat tabel perilaku segmen 1 gambar 4.18). Kegiatan yang dilakukan dilakukan dengan cara berkelompok dan sendiri (lihat tabel 4.13).

Gambar 4.63 Foto kegiatan berkelompok di dekat persimpangan.

(Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti)

Gambar 4.64 Foto kegiatan menunggu angkutan umum di depan toko. (Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti)

Tabel 4.13 Tabel aktivitas kelompok pada segmen 1

Donald Appleyard (1981) mengatakan ruang jalan sebagai ruang komunitas yaitu ruang jalan tempat orang-orang bersosialisasi. Pada segmen 1 lokasi penelitian ini banyak terjadi interaksi sosial. Karena pada segmen 1 ini kegiatan banyak dilakukan secara bersama-sama. Dapat dilihat dari tabel di atas untuk kegiatan fotokopi pada segmen 1 banyak dilakukan secara berkelompok (65%), dengan cara berjalan kaki (65%), dan memiliki jarak tempuh kurang dari 1 km.

Kemudian kegiatan lain yang banyak ditemui pada segmen 1 ini adalah menunggu angkutan umum. Posisi pengguna jalan yang menunggu angkutan umum di trotoar (75%), tetapi sedikit dilakukan secara berkelompok (36%), dengan cara berjalan kaki sebanyak (100%).

Aktivitas yang dilakukan pada segmen 1 yang paling dominan adalah menunggu angkutan umum dan lebih banyak dilakukan secara sendiri. Walaupun tetap ada yang melakukannya secara berkelompok. Aktivitas menunggu angkutan umum banyak dilakukan dengan cara berjalan kaki dan jarak tempuh kurang dari 1 km. Bersama <1 >1 >5 Teman Km Km Km Percetakan Jalan Jamin Ginting (40%) 35.00 65.00 45.00 25.00 30.00 15.00 50.00 65.00 45.00 A. Trotoar (75%) 64.00 36.00 20.00 52.00 28.00 0.00 0.00 100.00 0.00 B. Tepi jalan (68%) 64.71 33.82 16.18 51.47 25.00 0.00 0.00 100.00 0.00 C. Lainnya 2 Menunggu angkutan umum Aktivitas kelompok (%) Sendiri

Jarak (%) Dengan menggunakan apa berkegiatan pada tempat itu? (%) Mobil Motor Jalan

Kaki Lain-nya

No Kegiatan Tempat

1 Fotokopi/print/ce tak foto

Pada segmen 1 ini ruang jalan yang livable yaitu ruang jalan sebagai ruang komunitas dapat ditemukan, karena intensitas orang berjalan kaki pada lokasi ini tinggi, dan dilakukan dengan cara berkelompok (dapat dilihat dari peta perilaku segmen 1 gambar 4.18), sehingga masih dapat terjadi interaksi sosial.

Gambar 4.65 Peta perilaku pada persimpangan segmen 1 (Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti)

Interaksi sosial banyak terjadi pada persimpangan Jalan Dr. Mansyur. Karena jalan ini merupakan jalan yang terhubung langsung dengan pintu USU dan juga merupakan simpang yang menjadi titik perpindahan angkutan umum. Pada gambar di atas terlihat bahwa ruang jalan pada segmen 1 ini merupakan ruang jalan komunitas dan terjadi interaksi sosial.

4.5.2. Segmen 2

Pada segmen 2 aktivitas yang paling banyak terjadi interaksi sosial yaitu di Pasar Sore. Selain itu, aktivitas orang berjalan kaki dan menunggu angkutan umum juga banyak ditemui dan dilakukan secara bersama-sama (dapat dilihat peta perilaku segmen 2 gambar 4.29).

Tabel 4.14 Tabel aktivitas kelompok pada segmen 2

Donald Appleyard (1981) mengatakan ruang jalan sebagai ruang komunitas yaitu ruang jalan tempat orang-orang bersosialisasi. Pada tabel di atas kegiatan berkelompok yang paling mendominasi adalah di PKL, rumah makan, Percetakkan, Pasar Sore, dan berbelanja di toko yang ada pada segmen 3. Untuk PKL (20%), rumah makan (41%), percetakkan (40%), kegiatan refreshing (9- 18%), berbelanja pada Pasar Sore (65%), toko jalan Jamin Ginting (73%) dan menunggu angkutan umum (75%).

Untuk kegiatan yang paling besar yaitu dengan persentase di atas 50%, yaitu belanja dan menunggu angkutan umum. Karena pada segmen 2 ini terdapat Pasar Sore yang menjadi pusat dari kegiatan masyarakat, dan terdapat pula toko yang menjual kebutuhan sehari-hari. Untuk kegiatan berbelanja banyak dilakukan dengan cara bersama teman pada Pasar Sore (44,62%), dan untuk salah satu toko (60,27), dan moda yang digunakan beragam yaitu motor (30,77%), angkutan umum (29,23) dan berjalan kaki (32,31%).

Berdasarkan dari keterangan sebelumnya, dapat diketahui bahwa tempat yang paling banyak ditemukan kegiatan adalah di Pasar Sore dan sekitarnya, dan ini juga diperkuat dengan tabel perilaku segmen 2 gambar 4.29.

Pusat kegiatan dari segmen 2 ini yaitu berada pada sekitaran Pasar Sore, dan banyak dilakukan secara berkelompok dengan berbagai moda. Moda yang paling banyak di temui yaitu motor dan jalan kaki. Interaksi sosial juga banyak terjadi pada Pasar Sore, karena pasar sore merupakan tempat yang paling banyak terdapat aktivitas.

Gambar 4.66 Foto Aktivitas kelompok yang sedang berjalan

(Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti)

Gambar 4.67 Foto Aktivitas kelompok yang yang sedang menunggu angkutan

umum dan berbelanja

Gambar 4.68 Peta perilaku aktivitas yang paling dominan pada segmen 2 (Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti)

Pada segmen 2 ini merupakan kegiatan komunitas, karena banyak terdapat interaksi sosial. Baik yang berada di pinggir jalan seperti PKL, maupun yang berada di dalam Pasar Sore, dapat dilihat pada gambar di atas. Titik-titik aktivitas banyak terlihat di Pasar Sore.

4.5.3. Segmen 3

Ruang jalan menjadi sebuah ruang komunitas ditandai dengan terjadinya interaksi sosial. Pada segmen 3 ini interaksi sosial banyak dijumpai, karena aktivitas pada ruang jalan ini sangat banyak (lihat tabel 4.15).

Tabel 4.15 Tabel aktivitas kelompok pada segmen 3

Tabel perilaku 4.15 dapat diketahui untuk kegiatan makan paling sering di Pajus (80%), aktivitas kelompok bersama teman (75%), kemudian moda yang digunakan oleh responden adalah motor dan berjalan kaki dengan jarak tempuh kurang dari 1 km (62,5%).

Selain makan kegiatan yang paling sering dilakukan di Pajus adalah berbelanja. Responden yang menjawab pernah berbelanja di Pajus sebanyak 100%, aktivitas berbelanja di Pajus dilakukan bersama teman (58%), dan menggunakan moda kendaraan bermotor (37%) dan jalan kaki (25%), dengan jarak tempuh kurang dari 1 km.

Ruang jalan sebagai ruang komunitas pada segmen 3 ini salah satunya terdapat di Pajus, karena intensitas dari semua kegiatan yang paling tinggi berada di Pajus dan sekitarnya (lihat gambar 4.69).

Bersama <1 >1 >5 Teman Km Km Km A. PKL (20%) 15.00 85.00 50.00 20.00 30.00 0.00 50.00 25.00 25.00 B. Pajus (80%) 25.00 75.00 62.50 18.75 18.75 25.00 37.50 22.50 15.00 C. Rumah makan (41%) 24.39 75.61 39.02 17.07 43.90 21.95 36.59 26.83 14.63 D. Caffe (33%) 15.15 84.85 27.27 33.33 39.39 21.21 36.36 18.18 24.24 A. Sumber (70%) 45.71 54.29 58.57 27.14 14.29 4.29 35.71 45.71 14.29 B. Percetakan Jalan Jamin Ginting (40%) 35.00 65.00 45.00 25.00 30.00 15.00 50.00 65.00 45.00 A. Salon (15%) 60.00 40.00 60.00 20.00 20.00 20.00 40.00 33.33 13.33 B. WARNET game (18%) 61.11 38.89 61.11 27.78 16.67 0.00 44.44 44.44 11.11 C. Rental PS (9%) 55.56 44.44 66.67 33.33 0.00 0.00 55.56 33.33 11.11 A. Sumber (85%) 52.94 47.06 56.47 24.71 18.82 7.06 42.35 24.71 25.88 B. PAJUS (100%) 42.00 58.00 62.00 20.00 18.00 19.00 37.00 25.00 19.00

C. Salah satu toko jalan

Jamin Ginting (73%) 39.73 60.27 42.47 32.88 9.59 4.11 39.73 34.25 21.92 A. Trotoar (75%) 64.00 36.00 20.00 52.00 28.00 0.00 0.00 0.00 100.00 B. Tepi jalan (68%) 64.71 33.82 16.18 51.47 25.00 0.00 0.00 0.00 100.00 Aktivitas kelompok (%) Tempat 4 Belanja 5 Menunggu angkutan umum

Jarak (%) Dengan menggunakan apa berkegiatan pada tempat itu? (%)

Sendiri Mobil Motor Jalan

Kaki Lain-nya 2 Fotokopi/print/cet ak foto 3 Refreshing No Kegiatan 1 Makan

Gambar 4.69 Peta perilaku aktivitas yang paling dominan pada segmen 3

(Sumber: Hasil olahan data primer)

Gambar di atas menunjukkan bahwa Pajus merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat. Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat lebih banyak dilakukan dengan cara berkelompok. Oleh sebab itu jalan ini menjadi ruang komunitas karena banyak terjadi interaksi sosial (lihat gambar 4.70)

Gambar 4.70 Foto Aktivitas kelompok yang berada di Pasar USU (Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti)

Banyak kegiatan yang menjadikan ruang jalan ini termasuk ke dalam ruang komunitas. Salah satu kegiatannya yaitu menunggu angkutan umum, karena kegiatan ini banyak ditemukan di segmen 1 (lihat tabel 4.14). Menunjukkan bahwa 75% responden menjawab sering menunggu angkutan umum di trotoar dan 65% menjawab menunggu angkutan umum di tepi jalan. Persentase yang cukup tinggi ini menunjukkan bahwa pada lokasi penelitian ini merupakan tempat masyarakat berpindah moda.

Kegiatan menunggu angkutan umum ini juga banyak ditemukan di Sumber, karena Sumber merupakan akses satu-satunya dari USU langsung menuju Jalan Jamin Ginting.

Gambar 4.71 Peta perilaku yang berada di Sumber (Sumber: Dokumentasi pribadi peneliti)

Pada peta perlilaku yang berada pada Sumber dapat terlihat bahwa Sumber merupakan tempat yang sering dilalui oleh pejalan kaki. Selain sebagai sirkulasi Sumber juga merupakan tempat fotokopi. Responden menjawab paling sering melakukan fotokopi di Sumber (70%), dan melakukannya bersama teman

(54,29%). Untuk kegiatan fotokopi di Sumber responden menggunakan moda motor (35,71), dan yang berjalan kaki (45,71%).

Pada Segmen 3 ini banyak terjadi interaksi sosial antara masyarakat, oleh sebab itu ruang jalan ini merupakan ruang jalan komunitas dan memenuhi karakter livable street.

4.5.4. Kesimpulan

Ruang jalan dikatakan ruang komunitas apabila didalamnya telah terjadi interaksi sosial antara masyarakat (Appleyard, D 1981). Pada lokasi penelitian ini interaksi sosial banyak terjadi pada tempat-tempat yang ramai, seperti Simpang Dr.Mansyur, Pasar Sore, Pajus, dan Sumber. Tempat-tempat ini membuat aktivitas menjadi hidup dan banyak kegiatan.

Dokumen terkait