IV.3. Analisa Bangunan
IV.3.10. Analisa Sistem S truktur
Pemilihan struktur untuk bangunan rumah susun dan pasar berdasarkan :
1. Pertimbangan fungsi
Struktur dapat menyalurkan semua macam beban ke tanah dan juga dapat melindungi suatu ruang.
2. Pertimbangan ekspresi bentuk ekspresi
Struktur secara visual ditampakkan akan memberikan ekspresi pada bentuk dan penampilan dari bangunan.
3. Pertimbangan faktor fisik
Tututan fisik bangunan meliputi daya tahan terhadap beban vertikal berupa beban angin, gempa.
99 Struktur bangunan dapat dibagi menjadi 2 :
1. Struktur bawah berfungsi untuk menyalurkan beban – beban yang berasal dari atas ke bawah, yaitu pondasi, sloff, plat.
Jenis Pondasi Kelebihan Kekurangan
Pondasi tiang pancang
• Dapat menahan beban yang besar (>4 lantai)
• Kedalaman 10 -15 m
• Prinsip kerja : menyalurkan beban langsung ke tanah keras di bawahnya
• Kualitas terjaga karena dibuat di pabrik • Membutuhkan tambahan biaya • Menyebabkan kebisingan serta pemancangan • Memungkinkan tanah di sekitar pemancangan akan naik Pondasi tiang (Bore Pile)
• Dapat menahan beban yang cukup besar
• Kedalaman 30 - 40 m
• Tidak perlunya sambungan antar tiang • Biaya yang dikeluarkan akan besar • Memakan banyak material bangunan khususnya cor-an beton
Tabel 35. Jenis – jenis pondasi
Pondasi yang digunakan dalam proyek ini adalah pondasi tiang pancang dengan mempertimbangkan topik hemat energi karena pengerjaannya cepat sehingga energi yang digunakan tidak banyak.
2. Struktur atas (upper structure) merupakan struktur utama yang berfungsi untuk menyalurkan beban dari atas berupa beban hidup (manusia) dan beban mati (bangunan) ke pondasi baik secara horizontal maupun vertikal. Alternatif struktur atas :
Jenis Struktur Kelebihan Kekurangan Struktur
rangka kaku (Rigid
Frame)
• Titik hubung yang menghubungkan balok dan kolom cukup kaku, sehingga memungkinkan kemampuan
• Waktu pengerjaan cukup lama
100 untuk memikul beban lateral
(beban gempa, angin)
• Struktur rangka kaku dapat memikul beban vertikal (gravitasi)
• Rangka kaku dapat diterapkan pada gedung bertingkat rendah maupun gedung bertingkat tinggi
Struktur dinding pemikul (bearing wall)
• Ruangan yang dihasilkan bebas kolom
• Kekakuan cukup tinggi
• Bukaan yang dihasilkan relatif kecil
• Penggunaan
material yang cukup banyak
Tabel 36. alternatif struktur Alternatif bahan konstruksi bangunan berupa: • Kontruksi beton bertulang, dengan pertimbangan :
i. M erupakan bahan yang tahan api, tidak rusak oleh panas dan hujan. ii. Rangka beton lebih mudah dalam menghasilkan bentuk yang
fleksibel.
iii. Kerangka bangunan dapat menahan beban yang cukup besar. • Kontruksi baja, dengan pertimbangan :
i. Waktu pengerjaan yang relatif singkat.
ii. Kerangka bangunan dapat menahan beban yang cukup besar. iii. M ampu menahan beban kantilever yang cukup panjang.
Biaya konstruksi bangunan, selain ditentukan oleh ongkos tukang dan harga bahan bangunan, juga ditentukan oleh kecepatan dalam pembangunan, sementara kecepatan pembangunan ditentukan oleh
101 kesiapan lahan, kesiapan sumber daya, serta metode pembangunan yang dipakai.
Ada 3 metode pembangunan yang sering dipakai, yaitu: Sistem
Konvensional
Sistem Formwork Sistem Pracetak Keuntungan : • Monolitas antar elemen struktur baik • Tata ruang fleksibel • Sudah sangat dikenal oleh para pelaku konstruksi
Keuntungan : • Pemasangan
formwork lebih cepat • dapat digunakan berulang kali • Bahan-bahan yang digunakan, tidak merusak alam • Beton yang dihasilkan sudah exposed (siap pakai)
• Monolitas antar elemen baik
Keuntungan :
• Elemen dibuat dipabrik (fabrikasi), sehingga mutu terjamin
• Pemasangan di lapangan, sangat cepat
• Material yang digunakan lebih efisien
• Total waktu pemasangan lebih cepat, dibandingkan dengan sistem yang lain
Kerugian : • Pengerjaan
formwork/peranc ah lama dan kotor • Bahan kayu untuk
perancah semakin langka dan mahal • Pengerjaan konstruksi, lambat Kerugian : • Fleksibilitas ruang kurang
• kontrol beton sulit • Bahan perancah yang
biasanya impor, akan ekonomis apabila digunakan secara repetitif.
Kerugian:
• Sambungan antar komponen, harus diuji kehandalannya
• Model perencanaan berbeda, karena perlu memperoleh verifikasi pada uji laboratorium • Kurang fleksibel dalam
tata ruang
• Memerlukan ketelitian dalam pemasangan • Ada masalah dalam
pengadaan Tabel 37. Perbandingan sistem konstruksi
Dalam perancangan menggunakan sistem struktur rangka (rigid frame) dengan konstruksi beton bertulang yang menggunakan sistem pracetak karena bangunan tidak membutuhkan bentang panjang melainkan jarak lantai ke lantai yang efisien dan tidak jauh.
102 IV.3.11. Analisa Penyediaan Air Bersih
Sumber air bersih pada bagunan rumah susun dan pasar diperoleh dari PAM yang kemudian ditarik oleh pompa dan ditampung ke reservoir atas selanjutnya didistribusikan ke ruang – ruang yang membutuhkan, dan didistribusikan memakai sistem down feed (gravitasi) sehingga jika sewaktu – waktu aliran listrik terputus, distribusi air tetap berlangsung. Instalasi air besih digunakan untuk :
1. Intalasi untuk toilet, kamar mandi dan dapur
2. Intalasi untuk keamanan kebakaran seperti : splinker, hydrant.
Skema 7. Skema sistem air bersih Kebutuhan air bersih dalam bangunan
Kebutuhan Units Volume/ unit (liter) Subtotal (liter)
Air bersih 238 135 32.130
Air hidran 40 400/30 menit 480.000
Total Air keseharian 64.260
TOTAL 576.390
Tabel 38. Analisa kebutuhan air bersih dalam bangunan Reservoir atas
Pompa
Reservoir bawah M eteran
PAM
Alat – alat sanitair Pompa
Deep Well Reservoir kebakaran Alat – alat pemadam Jet pump
103 Volume tangki bawah = 40 % x 576.390 = 230.556 liter = 230 m3
Volume tangki atas = 60 % x 576.390 = 345.834 liter = 346 m3 Ada 2 sistem yang dapat menjadi alternatif :
1. Tangki atas
Skema 7. Skema sistem tangki atas 2. Tangki bawah
Skema 8. Skema sistem tangki bawah
Perancangan disesuikan dengan topik, tema arsitektur hemat energi, maka sistem air bersih yang digunakan adalah tangki atas karena hanya menggunakan 1 pompa sehingga energi listrik yang digunakan lebih sedikit dan penyaluran menggunakan energi alam yaitu energi gravitasi.
PAM
Air Tanah
Ground
Water Tank Pompa
Reservoir atas Hunian, pasar (toilet, pantry, wastafel, hidrant, sprinkler) PAM Air Tanah Ground
Water Tank Pompa
Hunian, pasar (toilet, pantry, wastafel, hidrant, sprinkler) Pompa Hidrant, Sprinkler
104 IV.3.12. Analisa Pembuangan Air Kotor
Air kotor dibedakan menjadi 2 :
1. Air kotor padat, melalui kloset diteruskan menuju shaft air kotor padat disalurkan ke STP (Sewage Treatment Plant). Lalu diproses secara kimia sehingga dapat dimanfaatkan untuk air yang tidak dikonsumsi oleh manusia, seperti untuk menyiram tanaman.
Skema 9. Sistem pembuangan air kotor padat
2. Air kotor cair dan air hujan, melalui shaft yang tertanam di dinding disalurkan ke roil kota bagian bawah dan dilanjutkan ke roil kota, dan tiap jarak tertentu mempunyai bak control.
Skema 10. Sistem pembuangan air kotor cair dan hujan