• Tidak ada hasil yang ditemukan

Smester 1 Smester 2 Kelas

C. Analisa Data

1. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu pada Standar Proses di MAN 2

Bandar Lampung. a. Fokus Pada Pelanggan

Prinsip mutu, yaitu memenuhi kepuasan pelanggan. Dalam Manajemen Mutu Terpadu, pelanggan dibedakan menjadi dua yaitu : 1) Pelanggan internal (didalam organisasi sekolah), dan 2) Pelanggan eksternal (pelanggan diluar organisasi sekolah). Siswa, orangtua dan masyarakat menjadi fokus utama.

Organisasi dikatakan bermutu apabila kebutuhan pelanggan bisa terpenuhi dengan baik. Dalam arti bahwa pelanggan internal, misalnya guru, selalu mendapatkan pelayanan yang memuaskan dari petugas TU, Kepala Madrasah selalu puas terhadap hasil kerja guru dan guru selalu menanggapi keinginan siswa, begitu pula pada pelanggan eksernal, misalnya masyarakat sekitar.

Dari hasil wawancara dengan guru Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung demikian pula dengan kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung bahwa implementasi manajemen mutu terpadu fokus pada pelanggan sudah terlaksana dengan baik, dimana guru merasa puas akan layanan yang diberikan TU maupun yang lainnya, sehingga dalam melakukan proses pembelajaran guru tidak lagi mengalami kendala. Begitu juga dengan kepala Madrsah bahwa beliau juga telah puas terhadap hasil kerja guru dalam menjalankan kegiatan pembelajaran didalam kelas, beliau mengatakan bahwa

guru sudah sangat maksimal memberikan materi pelajaran kepada peserta didik karena semua pelayanan yang berkaitan dengan guru dan proses pembelajaran selalu dilayanani dengan baik. Begitu juga halnya dengan siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar lampung, mereka pun merasa puas akan pembelajaran yang disamppaikan oleh semua guru, karena guru selalu respon dan menanggapi segala macam pertanyaan, tanggapan dan ide dari peserta didik, sehingga proses pembelajaran menjadi aktif dan suasana di dalam kelas menjadi lebih menyenangkan.

Kemudian dari hasil wawancara dengan salah seorang wali murid sebagai salah satu ppelanggan eksternal, menyatakan bahwa merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh Madrasah dalam proses pembelajaran dan dalam hal yang lainnya.

Dari hasil wawancara tersebut maka dapat diketahui bahwa implementasi manajemen mutu fokus pada pelanggan sudah terlaksana dengan baik sehingga dapat menajdikan Madrasah yang bermutu.

b. Respek terhadap semua orang

Dalam suatu organisasi setiap individu dipandang memiliki talenta dan kreativitas yang khas. Dengan demikian setiap individu merupakan sumber daya organisasi yang paling bernilai. Karena itu mereka diperlakukan dengan baik dan diberikan kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah aliyah negeri 2 bandarlampung menyatakan bahwa setiap orang pasti memiliki kemampuan yang

berbeda beda dan memiliki kompetensi yang sangat luar biasa, maka dari itu semua warga yang ada di MAN 2 Bandarlampung ini selalu diperlakukan dengan sebaik-baik mungkin, terutama dalam hal pelayanan, selain itu juga gru selalu diberikan kesempatan untuk berkarir dan berkarya setinggi-tingginya serta berprestasi yang lebih baik lagi.

Warga sekolah berwewenang dalam hal memajukan madrasah, memperbaiki output melalui kerjasama yang terstruktur, memecahkan persoalan dengan bersama sama, serta memperbaiki proses pembelajaran agar sangat memuaskan.

Peningkatan mutu harus sesuai dengan perencanaan, jadi semua warga madrasah melakukan aktivitas di madrasah sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan atau disepakati bersama. Selain itu juga peningkatan mutu harus menjadi pandangan hidup atau dijadikan sasaran utama dalam mencapai tujuan.

Dari hasil wawancara dengan kepala madrasah dapat tergambar bahwa respek terhadap semua warga madrasah dalam menerapkan manajemen mutu terpadu ini sudah dilaksanakan dengan baik dengan mengembangkan 8 prinsip yang harus dilakukan oleh setiap warga sekolah sehingga apa yang dilakukan oleh warga sekolah dapat mencapai hasil yang baik dan memuaskan bagi pelanggan pendidikan di madrasah aliyah negeri 2 bandar lampung. Pelanggan utama sekolah merupakan siswa itu sendiri dan penyalurnya adalah guru. Maka guru dan siswa adalah tim, dalam artian dibutuhkan kerjasama yang sinergi antara keduanya.

Prinsipp manajemen respek terhadap semua orang atau warga sekolah adalah bahwa semua orang memiliki kompetensi, kreatifitas masing-masing dan memiliki potensi yang sangat luar biasa. Untuk mengembangkan potensi yang ada maka di MAN 2 Bandar Lampung sering melakukan pembinaan SDM yaitu dengan mengikutsertakan guru-guru dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunga, baik melalui kualitas pendidikan baik yang menempuh jenjang pendidikan S1 maupun S2 diberikan keleluasaan untuk menempuhnya, kemudiam mengikuti diklat-diklat yang diselenggarakan oleh departemen agama dinas pendidikan kabupaten maupun propinsi.

Dari data yang diperoleh melalui wawancara dan observvasi yang ppenulis lakukan, makan dapat diketahui bahwa prinsip manajemen mutu terpadu respek terhadap semua orang sudah terlaksana dengan baik yaitu dapat dilihat dari sesama warga sekolah saling menghormati akan kepribadian dan privasi masing-masing, saling tenggangrasa, toleransi, begitu juga dengan murid. Selai itu dalam proses pembelajaran pun selalu diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, ide, masukan-masukan yang mengenai pembelajaran.

c. Perbaikan terus menerus

Konsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan pada premisi suatu seri (urutan) langkah-langkah kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan output. Perhatian secara terus menerus bagi setiap langkah dalampproses kerja sangat penting untuk mengurangi keragaman dari output dan memperbaiki keandalan

Berdasarkan hasil observasi ppenulis lakukan bahwa MAN 2 Bandar Lampung selalu senantiasa menjalankan prinsip manajemen mutu terpadu dalam hal perbaikan terus menerus yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, baik dari peningkatan sarana dan prasana, sumber daya manusia dan juga perbaikan terus menerus dalam menghasilkan dan menciptakan output yang baik dengan memanfaatkan SDM yang ada untuk memberikan materi tambahan kepada siswa sebelumnya mengikuti ujian akhir dan juga ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas. hasil wawancara dengan ibu Siti Latifah dimana beliau mengatakan bahwa Kepala Madrasah telah menjalankan prinsip Manajemen Mutu Terpadu dengan mengadakan perbaikan secara terus menerus dan terstruktur, baik sarana maupun prasarana, lingkungan, bangunan maupun hal-hal yang lainnya

yang berkaitan dengan belaajar mengajar di madrassah yang dipimpinnya.17

Adanya perbaikan terus menerus, secra individual maupun secara berkelompok baik dalam menyeting kualitas sekolah dengan jalan administrator bekerja berkolaborasi dengan pelanggan dan para guru. Manajemen Mutu Terpadu menekankan evaluasi diri sebagai bagian dari suatu proses perbaikan berkelanjutan. Administrator berperan penting sekali dalam upaya perbaikan secara terus menerus dengan cara mempertegas disiplin, seperti pengendalian, perintah baik dengan intimidasi untuk kemajuan sekolah. Manajemen Mutu Terpadu dibutuhkan evaluasi diri.

Dari data diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa prinsip manajemen mutu terpadu perbaikan terus menerus sudah berjalan dengan baik. Kepala MAN

2 Bandar Lampung selalu melakukan perbaikan dalam segala hal baik perbaikan dalam hal proses pembelajaran yaitu sarana dan prasarana, selain itu perbaikan terus menerus dilakukan dalah hal pembelajaran dimana siswa diberikan materi tambahan guna menciptakan output yang berprestasi dan terampil.

d. Kepemimpinan (Leadership).

Prinsip ini menyatakan bahwa keberhasilan pelaksanaan MMT merupakan tanggung jawab dari manajemen puncak yaitu Kepala Madrasah. Implikasinya adalah kepemimpinan sebagai alat dalam menerapkan Manajemen Mutu Terpadu yang harus memiliki visi dan misi atau pandangan jauh yang jelas kedepannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru menyatakan bahwa kepala madrasah dalam memimpin menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, dimana semua aspirasi warga sekolah selalu didengarnya dan dicari jalan keluarnya dengan cara rapat dan keputusan yang diambil sesuai dengan keputusan bersama. Kepala madrasah selalu bekerja sama dengan guru sehingga apa yang direncanakan dan apa yang menjadi tujuan bisa terwujud.

Pemantauan oleh kepala sekolah selalu dilakukan dan dijadwalkan, pemantauan yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam hal proses belajar mengajar. Selain itu bukan hanya mengontrol yang dilakukan oleh kepala madrasah akan tetapi kepala madrasah memberikan jalaln keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh guru dalam menjalankan pembelajaran.

Aspek kepemimpinan sangat esensial sekali dalam perkembangan mutu. Kepemimpinan dilihat dari sudut formal yakni Kepala Madrasah sebagai pemimpin puncak wajib melakukan perbaikan-perbaikakn serta mengendalikan

pelaksanaan kegiatan sekolah dan para guru di sekolah harus mampu menetapkan konteks di mana para siswa dapat secara optimal mencapai potensi mereka melalui dampak dari keinginan berkelanjutan yang disebabkan oleh kerjasama antara para guru dan para siswa tersebut.

Dari data hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa prinsip manajemen mutu terpadu dalam hal kepemimpinan kepala madrasah sudah dilaksanakan dengan baik, dapat dilihat dari kepemimpinan kepala madrasah bersifat demokratis, semua guru diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapat dan berkarir serta meningkatkan prestasi individu, selain itu dalam hal proses pembelajaran kepala madrasah selalu mengadakan kunjungan kelas, sehingga kepala madrasah mengetahui akan keberhasilan kinerja guru dalam porses pembelajaran.

Jadi implementasi Manajemen Mutu Terpadu dalam proses pembelajaran di MAN 2 Bandar Lampung telah dijalankan dengan baik dengan harapan akan mendapatkan hasil yang baik dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan mewujudkan Standar Nasional Pendidikan.

Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV tersebut, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Implementasi Manajemen Mutu terpadu fokus pada pelanggan pada standar

proses di MAN 2 Bandar Lampung telah terlaksana dengan semaksimal mungkin, hal tersebut dapat dilihat dari : Pelanggan yang merasa puas akan pelayanan yang diberikan seperti pelayanan yang diberikan oleh pihak TU kepada guru ketika membutuhkan suatu data atau pelayanan yang dirasakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang selalu direspon oleh guru sehingga pembelajaran menjadi aktif, serta kepuasan pelanggan eksternal seperti wali murid merasakan puas terhadap proses pembelajaran karena banyak lulusan dari MAN 2 Bandarlampung dapat diterima diperguruan tinggi.

2. Implementasi Manajemen Mutu Terpadu respek terhadap semua orang pada

standar proses di MAN 2 Bandar Lampung sudah terlaksana dengan baik, hal tersebut dapat dilihat dari : Semua warga sekolah saling menghormati dan menghargai, guru selalu respek terhadap murid, begitu juga dengan murid selalu menghormati guru, selain itu juga guru diberikan kebebasan dalam hal berpendapat maupun mengambil keputusan, mengeluarkan ide-ide atau pemikiran yang baik untuk meningkatkan mutu sekolah, serta guru diberikan kebebasan untuk berkarir setinggi-tinggi nya.

pembelajaran yaitu sarana dan prasarana, selain itu perbaikan terus menerus dilakukan dalam hal pembelajaran dimana siswa diberikan materi tambahan guna menciptakan output yang berprestasi dan terampil.

4. Implementasi Manajemen Mutu pada Standar proses dalam kepemimpinan

(leadership) sudah dilaksanakan dengan baik dimana kepala sekolah menerapkan sistem atau gaya kepemimpinan demokrasi, ini dapat dilihat dari senantiasa diadakannya rapat bulanan secara teratur untuk menjaring aspirasi dari guru, apa yang dibutuhkannya dalam kegiatan belajar mengajar, kebutuhan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, Kemudian dari segi kerjasama anatara Kepala Madrasah dan guru juga berjalan dengan baik sehingga siswa dapat secara optimal mencapai potensi yang mereka miliki masing-masing dari hasil kerjasama tersebut.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pada simpulan penelitian tersebut, maka peneliti memberikaan rekomendasi sebagai berikut :

1. Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung hendaklah terus menerus

menerapkan manajemen mutu terpadu, selain itu juga agar senantiasa melengkapi sarana dan prasarana penunjang pembelajaran (media pembelajaran) agar guru ketika mengajar senantiasa memanfaatkan sarana prasarana tersebut dengan baik sehingga akan dapat mengoptimalkan

hendaknya selalu memberdayakan potensi MAN 2 Bandar Lampung, dengan memberikan dukungan biaya yang memadai sehingga manajemen mutu terpadu dapat terlaksana dengan baik di MAN 2 Bandar Lampung

3. Kepada guru dan pegawai, kepada merekalah manajemen mutu terpadu

dipusatkan, kualitas dari para guru yang menentukan mutu pendidikan, guru hendaknya berjiwa inovatif dan mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat akan mutu, dan tuntutan dunia kerja yang pada akhirnya akan memberikan label pembelajaran bermutu atau tidak.

4. Bagi kepentingan peneliti, hendaknya seoptimal mungkin untuk memberikan

data yang objektif, guna memberikan kontribusi pemikiran untuk mengupayakan madrasah dalam menerapkan manajemen mutu terpadu sehingga Standar Nasional Pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan menjadikan Madrasah yang berkualitas.

PT. Raja Grapindo Persada. 2003

Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Educations), Bandung,

Alfabeta, 2004

Ary bogdan, RC And Bihlen, Qualitative Research For Education An

Introduction to Theory and Methods, London, Allyn and Bacon, Inc, 1982

Bambang Sunggono. Metode Penelitian Hukum. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

2001

Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Informasi tentang Bantuan Operasional

Manajemen Mutu (BOMM) untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2005E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2002

E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung, Remaja Rosdakarya,

2009,

Edward Salis, Total Quality Manajement, Alih bahasa, Ahmad Ali Riyadi,

Fahrurrazi, Yogyakarta, Ircisod

Fandi Tjiptono, Anastasia Diana, Total Quality Manajemen, Yogyakarta, Penerbit

Andi, 1994

Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, Jakarta, Haji Mas Agung, 1987

---, Manajemen Strategik, Yogyakarta, Gajah Mada Pers, 2005

Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek Dan Riset Pendidikann, Jakarta, Bumi

Muhyi Batubara, Sosiologi Pendidikan, Jakarta, Ciputat Press, 2004

Nasution MN, Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2000

Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

Jakarta, Bumi Aksara, 2003

Rohiat, Manajemen Sekolah Teori Dasar Dan Praktik, Bandung, Refika Aditama,

2010

Sindhunata (Ed). Menggagas Paradigma Baru Pendidikan Demokrasi, Otonomi,

Civil Society, Globalisasi. Yogyakarta: Kanisius 2000

Sumahamijaya, Dkk, Pendidikan Karakter Mandiri dan Kewiraswastaan, Suatu

Upaya Bagi Keberhasilan Program Pendidikan Berbasis Luas/BBE dan Life Skills, Bandung, PT Angkasa, 2003

Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah Konsep dan Aplikasi, Bandung,

Sarana Panca Karya Nusa, 2009

Sutrisno Hadi, Metodelogi Research,Yogyakarta, Yayasan Fakultas Psikologi

Universitas Gajah Mada, Cet. Ke-15, Jilid II

Thomas B. Santoso, Manajemen Sekolah di Masa Kini, Pendidikan Network 24

Maret 2006

Tjipto, F & Diana A, Total Quality manajement, Yogyakarta, Andi Offset, 1995

Umi Hanik, Implementasi Total Quality Management dalam peningkatan Mutu

Pendidikan, Rasail Media Group, 2011

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Trntang Standar Nasional Pendidikan dan

Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2013, Jakarta, Tamita Utama

,P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta : Rineka

terpadu-dalam-pendidikan-/mrdetail/29501, diakses pada tanggal senin 11 April 2016

2. Data Struktur Madrasah

3. Data Guru dan Murid

4. Data Program Kegiatan Madrasah

5. Data Prestasi Madrasah

Dokumen terkait