Tahap V : Evaluation (evaluasi)
3.6 Teknik Analisis Data
4.1.1 Proses Pengembangan Multimedia Interaktif Menggunakan Smart Apps Creator Creator
4.1.1.1 Analisis (Analyze)
Analisis adalah tahapan awal dalam proses pengembangan multimedia interaktif menggunakan model ADDIE. Ada beberapa analisis yang dilakukan dalam pengembangan ini yaitu analisis kurikulum, analisis kebutuhan, analisis karakteristik peserta didik dan analisis teknologi. Adapun tujuan dari dilakukannya analisis ini yaitu sebagai pondasi dan acuan dalam pengembangan multimedia interaktif ini.
a. Analisis Kurikulum
Untuk menentukan kurikulum yang digunakan di tempat penelitian dilakukan analisis kurikulum. SD Negeri 182/I Hutan Lindung tetap menggunakan kurikulum 2013. Buku guru dan buku siswa menjadi pedoman bagi guru untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran di kelas. Tahapan penjabaran KD, indikator, dan tujuan pembelajaran harus diselesaikan sebelum mengembangkan multimedia interaktif agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kurikulum yang digunakan sekolah, khususnya kurikulum 2013.
Tata surya tercakup dalam tema 9 kurikulum 2013, dan salah satu materi di kelas VI Sekolah Dasar adalah tentang angkasa luar atau tata surya. Dilihat dari substansi penghayatannya, materi ini membutuhkan media saat belajar, karena materi ini merupakan sesuatu yang konseptual yang secara langsung oleh siswa tidak bisa dilihat, sehingga membutuhkan bantuan dalam menyampaikan materi
tentang menjelajah angkasa luar. Keterampilan dasar dan indikator multimedia interaktif menggunakan smart apps creator diuraikan di bawah ini.
Tabel 4.1 Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan karakteristik anggota tata surya.
3.7.1 Menjelaskan informasi tentang benda-benda langit dengan benar
3.7.2 Menjelaskan informasi tentang planet dan ciri-cirinya dengan benar
3.7.3 Menjelaskan informasi tentang rotasi dan revolusi bumi dengan benar
4.7 Membuat model sistem tata surya. 4.7.1 Menggambar model sistem tata surya
Berdasarkan tabel tersebut, indikator yang dijabarkan pada setiap kompetensi dapat menjadi acuan dan bisa diintegrasikan ke dalam multimedia interaktif yang disusun secara sistematis dan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Selain itu, jika nantinya kurikulum diganti menjadi kurikulum merdeka, maka multimedia interaktif ini juga masih dapat digunakan karena pada kurikulum merdeka terdapat capaian pembelajaran mengenai tata surya dan luar angkasa.
b. Analisis Kebutuhan
Wawancara dengan siswa kelas VI dan guru VI SD Negeri 182/I Hutan Lindung dijadikan dasar analisis kebutuhan. Hasil pertemuan adalah:
Tabel 4.2 Wawancara Guru Kelas VI SD Negeri 182/I Hutan Lindung
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1. Apakah ibu pernah menggunakan media dalam pembelajaran? Dan media yang seperti apa yang ibu gunakan?
Pernah, media yang digunakan adalah media yang disediakan oleh sekolah seperti gambar, atau ketika belajar tentang organ tubuh maka medianya menggunakan patung dan tengkorak yang tersedia di labor. Kadang juga pernah menonton video, tapi ini jarang dilakukan.
kemarin pada saat pembelajaran daring sempat menggunakan video pembelajaran saat belajar.
2. Apakah ibu pernah membuat atau menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran?
Belum pernah
3. Apakah di sekolah ini sudah tersedia multimedia interaktif atau media berbasis teknologi lainnya bu?
Kalau ketersediaan dari sekolah belum ada, hanya saja guru yang mencari sendiri media seperti video di youtube.
No Pertanyaan Hasil Wawancara 4. Menurut Ibu, pada pembelajaran IPA
materi apa yang membutuhkan upaya lebih dalam mengajarkannya?
Materi yang butuh upaya lebih dalam mengajarkannya itu materi tata surya, karena materi ini tidak dapat dijangkau secara langsung oleh peserta didik dan tidak dapat dilihat secara kasat mata, dan sebelumnya saya menggunakan media berupa gambar untuk mengajarkan materi tata surya, namun saat ini gambar tersebut sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
5. Bagaimana menurut Ibu jika nanti disediakan media berbasis teknologi pada materi menjelajah angkasa luar?
Dan menurut ibu lebih baik berbasis android atau desktop?
Tentu sangat senang sekali dan sangat dibutuhkan, karena pada materi angkasa luar itu sebenarnya akan lebih mudah diajarkan dan dipahami oleh peserta didik jika dibantu dengan media.
Lebih baik berbasis desktop (komputer) agar komputer di sekolah dapat dimanfaatkan.
Tabel 4.3 Wawancara Peserta Didik Kelas VI SD Negeri 182/I Hutan Lindung
No Pertanyaan Hasil Wawancara
1. Apakah sudah pernah menggunakan komputer saat belajar?
Pernah bu, saat ANBK kelas V. kadang diajarkan ibu menggunakan computer
2. Apakah pernah menggunakan multimedia interaktif?
Belum pernah 3. Bagaimana perasaanmu jika
menggunakan komputer saat belajar?
Senang Bu.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa guru telah memanfaatkan media dalam pembelajaran berdasarkan temuan wawancara dengan siswa., namun media yang digunakan belum terintegrasi pada teknologi, media berbasis teknologi jarang digunakan karena ketersediaannya di sekolah belum ada, bahkan multimedia interaktif belum pernah digunakan oleh guru dan peserta didik dalam pembelajaran. Selain itu, guru sangat membutuhkan media untuk mengajarkan materi tentang penjelajahan luar angkasa dan membantu peserta didik untuk lebih memahaminya.
c. Analisis Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik peserta didik sangat penting untuk diketahui oleh guru, karena hal ini yang akan menentukan guru dalam mengambil tindakan dan sikap dalam
menghadapi peserta didik tersebut, dan tentunya juga akan berpengaruh kepada cara mengajar dan hasil belajarnya.
Pada umumnya usia peserta didik kelas VI adalah kisaran 7-12 tahun yang menurut Jean Piaget pada usia ini disebut sebagai tahap operasional konkret dan usia ini disebut sebagai usia transisi menuju tahap operasional formal yang ditandai dengan kemampuan berpikir peserta didik sudah lebih konkret, peserta didik memandang sesuatu secara nyata dan cenderung kesulitan ketika memahami informasi yang bersifat abstrak (Agustyaningrum, 2022:573).
Segi kognitif, menurut Piaget dalam Juwantara (2019:29) anak sudah mampu beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian sekitarnya sehingga ini menjadi tantangan bagi guru dalam mengajar, karena guru seharusnya mengajar dengan gambaran contoh yang jelas dan tidak hanya sekedar membayangkan saja dan bisa mengajar dengan hal yang nyata sehingga membuat suasana pembelajaran yang ceria dan menambah pengalaman belajar yang baik bagi peserta didik.
Kemudian, dari segi sosial psikologis dilihat dari peserta didik beranjak menuju remaja, sehingga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan, yang ditandai dengan lebih menyukai hal baru, cepat bosan, mencari perhatian serta menyukai hal-hal yang lebih menantang. Prastowo (2014:5) mengatakan bahwa seseorang lebih banyak membutuhkan sosial psikologis dibandingkan dengan kebutuhan motorik sehingga perlu bagi guru untuk mengetahui perilaku peserta didik agar guru tahu bagaimana berhadapan dengan anak-anak yang berbeda-beda tersebut.
Selanjutnya, dari segi fisik dan motorik Thompson menyatakan bahwa perkembangan fisik peserta didik ada empat aspek, yaitu struktur fisik (tinggi, berat, dan proporsi tubuh), sistem syaraf yang akan berpengaruh pada perkembangan intelektual dan emosi, kekuatan otot yang akan berpengaruh pada motorik, dan kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya perilaku baru (psikologi). Pada intinya perkembangan fisik ini sangat mempengaruhi seluruh aspek perkembangan lainnya. Misalnya, peserta didik yang memiliki struktur fisik yang kurang normal, maka ini akan membuat peserta didik kurang percaya diri, sehingga hal ini akan berpengaruh pada perkembangan sosial, emosi, dan kepribadian (Latifa, 2017:187).
d. Analisis Teknologi
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan secara langsung ke SD Negeri 182/I Hutan Lindung maka diperoleh bahwa sekolah telah dilengkapi dengan fasilitas teknologi yang dapat menunjang kegiatan belajar peserta didik, fasilitasnya meliputi komputer, Liquid Crystaal Display Projector (LCD projector) dan juga jaringan internet yang baik. Hasil wawancara bersama kepala sekolah menunjukkan bahwa sekolah ini sering menjadi tempat untuk pelaksanaan ANBK dan sebagai sekolah yang membantu sekolah-sekolah lain yang belum tersedia komputer untuk pelaksanaan ANBK.
Adapun ketersediaan komputer di sekolah ini yaitu sebanyak 20 unit dan proyektor 1 unit. Namun, fasilitas ini jarang digunakan karena kurangnya ketersediaan software pendukung yang dapat digunakan pada saat pembelajaran, sehingga hal ini berkaitan dengan kebutuhan sekolah yang seharusnya memiliki
banyak aset media atau software pendukung yang berbasis teknologi, agar fasilitas-fasilitas yang ada dapat digunakan secara terus menerus.