• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Aspek Pasar

Dalam dokumen Oleh : DEWI HERLINA A (Halaman 65-70)

VI. ANALISIS KELAYAKAN USAHA

6.1. Analisis Aspek Pasar

Analisis terhadap aspek pasar usaha budidaya ikan kerapu macan

dilakukan dengan melihat potensi permintaan dan penawaran ikan kerapu macan

di pasaran, serta menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan dalam rangka

memasarkan ikan kerapu macan yang diproduksi.

6.1.1. Potensi Permintaan dan Penawaran Pasar

Aspek pasar merupakan aspek yang sangat penting dalam memutuskan

untuk membuka atau tidak suatu usaha. Kelangsungan usaha tersebut sangat

ditentukan oleh keberhasilan dalam memasarkan produk yang dihasilkan,

sedangkan keberhasilan memasarkan produk, salah satunya ditentukan oleh

seberapa besar peluang pasar yang bisa dimasuki. Diantara jenis ikan laut

budidaya, kerapu macan merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai

peluang pasar cukup tinggi. Hal ini disebabkan laju pertumbuhan produksi

perikanan dunia yang masih didominasi oleh perikanan laut dan telah

menunjukan trend yang baik, terutama dengan semakin meningkatnya konsumsi

dunia yang sejalan dengan peningkatan populasi dan tingkat pendapatan

penduduk dunia. Selain itu, semakin membaiknya perekonomian negara-negara

tujuan ekspor seperti Hongkong, Taiwan, Singapura, Cina dan Jepang juga akan

berdampak positif berupa peningkatan permintaan ikan kerapu untuk ekspor ke

negara-negara tersebut. Namun demikian, peningkatan permintaan ikan kerapu

dari negara-negara tujuan ekspor ini, tidak diiringi dengan peningkatan

kemampuan ekspor nasional. Gambaran mengenai kondisi ekspor ikan kerapu di

52

Tabel 2. Perkembangan Ekspor Nasional Ikan Kerapu 1997-2004 Tahun Volume (ton) Pertumbuhan (%)

1997 338,58 - 1998 349,84 3,25 1999 395,80 13,13 2000 252,60 -36,17 2001 195,00 -22,80 2002 185,50 -5,02 2003 205,20 10,61 2004 215,00 4,78 Rata-rata 267,19 -4,60 Sumber : Sari, 2006

Menurut Sari (2006), penurunan kemampuan ekspor ini seiring dengan

penurunan produksi akibat adanya kondisi over fishing di sebagian besar wilayah

penangkapan ikan kerapu di Indonesia. Sedangkan, seperti yang disampaikan

sebelumnya bahwa sebagian besar produksi ikan kerapu di Indonesia berasal

dari kegiatan penangkapan. Kepulauan Seribu merupakan wilayah yang

berperan dalam produksi ikan kerapu nasional. Jumlah produksi ikan kerapu

yang dihasilkan di perairan Kepulauan Seribu dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Produksi Ikan Kerapu di Perairan Kepulauan Seribu Tahun Jumlah Produksi (kilogram) Pertumbuhan

1994 27.856,40 1995 19.246,24 -30.90% 1996 21.494,10 11.67% 1997 23.726,50 10.38% 1998 29.141,90 22.82% 1999 62.491,46 114.43% 2000 63.075,86 0.93% 2001 36.466,34 -42.18% 2002 119.100,00 226.60% 2003 62.410,00 -72.78%

53

Lanjutan Tabel 3.

2004 90.540,00 45.07%

Rata-rata 50.504,44 15.671%

Sumber : Sari (2006)

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan produksi ikan

kerapu di Kepulauan Seribu menunjukkan nilai yang positif. Namun demikian,

menurut hasil wawancara dengan petani pembesar ikan kerapu macan di Pulau

Semak Daun, mereka menghadapi beberapa kendala sehubungan dengan

produksi ikan kerapu macan. Kendala yang umumnya dihadapi petani budidaya

ikan kerapu macan adalah sulitnya memperoleh benih dalam kuantitas dan

kualitas yang memadai. Rendahnya supply benih ini disebabkan masih

sedikitnya jumlah pembenih yang berhasil membudidayakan ikan kerapu macan.

Rendahnya keberhasilan pembenihan ikan kerapu macan ini terkait dengan sifat

kanibalisme ikan tersebut selama masa pendederan sehingga diperlukan

penanganan yang benar dalam pemeliharaannya.

Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya bahwa kegiatan yang

dilakukan oleh balai budidaya milik Pemda Kepulauan Seribu saat ini meliputi

kegiatan pendederan II (pemeliharaan mulai ukuran 5-7 cm hingga 10 cm) dan

penggelondongan (pemeliharaan mulai ukuran 10 hingga 13-15 cm). Untuk

daerah Kepulauan Seribu sendiri, permintaan benih ukuran 13-15 cm ini cukup

tinggi, mengingat jumlah petani pembesar yang lebih banyak bila dibandingkan

dengan jumlah petani pembenih.

Salah satu pembenih ikan kerapu macan yang sudah cukup besar yang

ada di Kepulauan Seribu adalah Nuansa Ayu Karamba milik Bapak Hendrik,

namun benih yang dihasilkan hanya sampai ukuran larva, setelah itu benih

dilepas kepada petani pendeder berikutnya. Rendahnya supply benih ikan

54

Seribu membeli benih dari luar daerah yakni dari Gondol (Bali) dan Situbondo.

Termasuk juga balai budidaya tempat penelitian ini dilakukan, kebutuhan akan

benih ukuran 5-7 cm didatangkan dari daerah Gondol dan Situbondo. Benih

kerapu macan tersebut dibeli dengan harga Rp 4000,00 sampai Rp 5.100,00 per

ekor. Sedangkan untuk benih berukuran 13-15 cm yang digunakan sebagai input

oleh petani pembesar belum ada yang memproduksi. Keengganan petani

memproduksi benih ukuran tersebut diduga karena jauhnya perbedaan harga

antara benih ukuran tersebut dengan ikan kerapu ukuran konsumsi. Harga ikan

kerapu ukuran 13-15 cm adalah Rp 15.000,00 per ekor sedangkan ukuran

konsumsi (500-1000 gram) seharga Rp 90.000,00 per kilogram. Dari gambaran

di atas, maka dapat diduga bahwa peluang usaha untuk budidaya ikan kerapu

macan baik di tingkat pembenihan, pendederan maupun pembesaran masih

terbuka lebar.

6.1.2. Strategi Pemasaran

Berdasarkan gambaran peluang pasar yang ada, maka BBL ini

mengusahakan benih ikan ukuran 13-15 cm. Benih ini dikonsumsi oleh petani

pembesar yang ada di Kepulauan Seribu. Sementara waktu, BBL kerapu macan

ini baru mampu mensupply benih untuk tiga orang anggota kelompok tani

pembesar dan satu petani bukan anggota kelompok. Namun ini saja masih

belum mampu memenuhi kebutuhan keempat petani tersebut.

Benih yang dihasilkan oleh balai budidaya ini merupakan benih yang

berkualitas tinggi, karena mulai dari proses pemilihan benih hingga proses

pemanenan dilakukan dengan baik. Benih yng dihasilkan menunjukkan ciri-ciri

benih yang sehat antara lain; gerakan lincah, warna cerah, tidak ada cacat serta

responsif terhadap makanan. Ukuran benih yang dijual kepada petani kelompok

55

kegiatan pembesaran ukuran konsumsi. Benih ikan kerapu macan tersebut dijual

dengan harga Rp 10.000,00 per ekor. Harga benih ini ditentukan oleh Pemda

sebagai harga subsidi bagi petani pembesar di Kepulauan Seribu. Dalam kondisi

normal harga ikan kerapu ukuran 13-15 cm adalah Rp 15.000,00 per ekor. Benih

kerapu tersebut diambil sendiri oleh pembeli ke lokasi balai, sehingga resiko

kematian ikan selama pemanenan dan pengangkutan menjadi tanggung jawab

pembeli. Dalam memasarkan benih kerapu macannya, balai budidaya ini belum

memerlukan strategi promosi khusus, karena untuk saat ini, yang secara aktif

mencari benih kerapu macan adalah masih pihak konsumen (petani pembesar).

6.1.3. Keputusan Kelayakan Berdasarkan Aspek Pasar

Berdasarkan gambaran di atas, yaitu mengenai permintaan dan penawaran

ikan kerapu macan nasional dan di Kepulauan Seribu, dapat disimpulkan bahwa

peluang usaha untuk budidaya ikan kerapu macan di Pulau Semak Daun masih

terbuka lebar dan layak untuk dimasuki. Peluang usaha yang ada, tidak hanya

pada usaha pembenihan dan pembesaran saja, tetapi juga pada tingkat

pendederan seperti yang sedang diupayakan di balai budidaya laut, tempat

penelitian ini dilakukan.

Ditinjau dari strategi produk, ikan kerapu macan yang dihasilkan oleh balai

merupakan ikan kerapu yang berkualitas baik dan dapat bersaing dipasaran.

Namun dilihat dari strategi harga, harga yang ditetapkan oleh balai berada jauh

dibawah harga standar di pasaran. Hal ini terkait dengan kebijakan pemerintah

untuk membantu petani pembesar dengan cara memberikan harga yang telah

disubsidi. Mengingat tingginya permintaan terhadap ikan kerapu ukuran 13-15

cm seperti yang dihasilkan oleh balai ini, maka untuk saat ini strategi pemasaran

yang dilakukan oleh balai masih cukup efektif dan layak. Dengan strategi

56

adanya kepastian terjualnya ikan kerapu yang diproduksi. Sedangkan untuk

sistem penyerahan barang yang dilakukan dilokasi budidaya (FOB Shipping

Point), bagi balai hal ini telah mengurangi resiko kematian ikan selama proses pemanenan dan pemindahan. Dari analisis yang dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa secara aspek pasar, usaha budidaya ikan kerapu macan di

BBL Pulau Semak Daun ini layak.

Dalam dokumen Oleh : DEWI HERLINA A (Halaman 65-70)

Dokumen terkait