• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Bentuk Bangunan

Dalam dokumen BAB V ANALISIS KONSEP PERANCANGAN (Halaman 40-49)

commit to user

2. Analisis Bentuk Bangunan

 Tujuan

Menentukan bentuk bangunan yang digunakan sebagai dasar perancangan TPA Kaliori sebagai wisata edukasi.

 Kriteria/Dasar Pertimbangan

Kemungkinan peletakan massa

Gambar V.12. Analisis peletakan massa pada tapak sumber: analisis penulis, 2015

commit to user

V - 41 a. Bentuk bangunan mampu mewadahi fungsi ruang.

b. Bentuk bangunan dapat merespon tapak dan memiliki image building yang sesuai dengan bangunan fabrikasi

c. Sirkulasi kegiatan

 Analisis

a. Orientasi bangunan

Berdasarkan analisis view yang sudah dijabarkan sebelumnya, view pada tapak mengarah ke selatan - barat daya dimana terdapat pemandangan pepohonan yang membentuk bukit. Kontur tanah pun menurun ke arah selatan dan barat daya dari titik tertinggi 78 meter ke titik terendah yaitu 50 meter. Berdasarkan kedua kondisi tersebut, maka massa bangunan akan disusun dengan grid searah dengan kondisi kontur pada tapak. Orientasi bangunan menghadap ke arah bangunan utama.

Grid bangunan

Gambar V.13. Analisis orientasi bangunan sumber: analisis penulis, 2015

commit to user

V - 42

b. Bentuk dasar massa bangunan

Bentuk dasar bangunan menggunakan modul shipping container atau box peti kemas. Kontainer dipilih untuk menampilkan kesan daur ulang pada bangunan dan memperkuat building image sebagai kawasan pengolahan sampah. Modul kontainer yang dipakai adalah ukuran 40 kaki dan 20 kaki. Modul-modul kontainer ditata dengan ditumpuk atau disejajarkan.

Selain kontainer, bentuk bangunan yang lain dirancang dengan imange building fabrikasi dengan sistem modular agar menyatu dengan bangunan dari kontainer.

Bangunan utama

Gambar V.14. Analisis orientasi bangunan Sumber: analisis penulis, 2015 Gambar V.14. modul kontainer 20’ dan 40’

Sumber: www.casa-de-container.com

Gambar V.15. Penyusunan container Sumber: analisis penulis, 2015

commit to user

V - 43 3. Analisis Material Bangunan

 Tujuan

Menentukan penggunaan material, finishing, dan warna yang digunakan sebagai dasar perancangan pada TPA Kaliori.

 Kriteria/Dasar Pertimbangan

a. Material memiliki durabilitas hingga 20 tahun ke depan dan sesuai dengan iklim di Indonesia

b. Menggunakan bahan finishing yang aman

c. Menggunakan bahan container untuk bangunan-bangunan wisata. d. Menggunakan material daur ulang sebagai elemen dekorasi pada

bangunan wisata

e. Material bangunan pengolahan sampah harus disesuaikan dengan proses yang diwadahi

f. Menggunakan warna sesuai dengan sifat ruang

 Analisis dan Hasil

a) Material yang digunakan pada bangunan di TPA Kaliori diantaranya sebagai berikut.

1) Kontainer Kelebihan:

(a) Mobile/bisa berpindah pindah lokasi,

(b) Dapat dijadikan bentuk apa pun, (rumah, mess, kantor, laboratorium, toko, pos jaga, mushola, klinik, pom SPBU, toilet, dll)

(c) Bentuknya unik dan tidak memerlukan IMB (Izin Mendirikan Bangunan) karena termasuk bangunan temporary,

(d) Pemasangan instalasi listrik dan air muddah

(e) Harga yang lebih murah dibanding rumah seukuran yang sama Kekurangan:

(a) Pengiriman ke lokasi terbatas, minimal jalan bisa dilalui truk beroda

commit to user

V - 44 Kontainer diaplikasikan pada banguna Waste Edu Care, kalori shop dan organic cafe dengan pengolahan dinding dan atap secara khusus agar tidak panas.

2) Kaca Kelebihan:

(a) Kaca meniadakan batas ruang dan menghadirkan pemandangan luar ke dalam .

(b) Cahaya luar banyak masuk sehingga (c) Memiliki nilai estetis dan terkesan ringan Kekurangan :

(a) Memerlukan perawatan khusus (b) Tidak dapat dijadikan struktur utama

Kaca digunakan terutama pada bangunan Waste EduCentre dan area komersil sebagai dinding dan partisi.

3) Bata ringan Kelebihan:

(a) Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.

(b) Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.

(c) Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. (d) Mempunyai kekedapan suara yang baik.

Gambar.V.16. Kaca sebagai material eksterior bangunan Sumber: : unmundo10.org, 2015

commit to user

V - 45 Kekurangan:

(a) Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak.

(b) Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan yang berbahan dasar pasir, silika, filter dan semen.

(c) Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa.

Bata ringan digunakan pada bangunan kantor pengelola dan laboratorium agar suara bising dari mesin pengolah sampah tidak mengganggu aktivitas bekerja di dalamnya.

4) Batu bata merah Kelebihan:

(a) Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok.

(b) Kuat dan tahan lama karena batu bata tahan terhadap cuaca panas, cuaca dingan dan udara lembab.

(c) Penolak panas yang baik. Kekurangan:

Waktu pemasangannya lebih lama dibandingkan material dinding bangunan yang lain.

Gambar.V.17. Bata ringan

commit to user

V - 46 Bata merah digunakan pada dinding kamar fermentasi. Dinding kamar fermentasi harus dapat menjaga suhu pada 300C – 400C, oleh karenanya plesteran dipertebal untuk mencegah keluarnya panas sehingga suhu tetap terjaga.

5) Baja

Kelebihan : Fleksibel, kuat menahan beban tarik, serta ringan. Kekurangan : Rawan terhadap api serta mahal.

Baja digunakan sebagai rangka/frame pada bangunan Waste EduCentre.

6) Kayu

Kelebihan: Elemen yang menyiratkan kehangatan, terkesan elegan tetapi tidak asing, serta memiliki kesan natural.

Gambar.V.18. Bata merah sebagai material dinding Sumber: : http://rizkifachurohman.blogspot.co.id/, 2015

Gambar.V.19. Rangka baja Sumber: : http://google.co.id/, 2015

commit to user

V - 47 Kekurangan: Membutuhkan perawatan khusus, apabila ingin bentuk yang rumit lebih sulit untuk direalisasikan.

Material kayu digunakan sebagai elemen dekoratif pada bangunan komersil untuk menyiratkan kehangatan dan kesan natural.

7) Material Insulator panas

Insulator panas digunakan pada dinding dan atap bangunan yang menggunakan kontainer. Lebih efisien dalam penggunaan energi. Kelebihan dari bahan insulator panas ini adalah sebagai berikut:

(a) Menyediakan temperatur yang cenderung seragam di dalam ruang. Perbedaan temperatur secara horisontal maupun vertikal sangat kecil , menciptakan lingkungan yang nyaman untuk ditinggali meski temperatur udara di luar sedang dalam keadaan panas ataupun dingin.

(b) Tidak seperti alat pemanas atau pendingin, insulasi cenderung permanen dan hampir tidak membutuhkan perawatan, penyimpanan ataupun pengaturan.

Gambar.V.20. Kayu sebagai elemen dekoratif Sumber: : http://google.co.id/ 2015

Gambar V.21. bahan insulator Sumber: : http://google.co.id/ 2015

commit to user

V - 48 8) Material Reuse dan Recycle

Berikut ini material Reuse dan Recycle yang dapat digunakan sebagai elemen dekoratif terutama pada Waste Educentre dan bangunan komersil:

b) Ban bekas

Ban bekas dapat dimanfaatkan sebagai elemen dekorasi pada dinding bangunan. Selain itu, banyak kreasi interior dan eksterior yang dapat dihasilkan dari ban bekas seperti meja, kursi, tempat sampah dan pot.

c) Koran bekas

Koran bekas sangat beragam pengolahanya mulai dari elemen dekoratif dinding, hingga interior seperti lampu dan jam dinding.

Gambar.V.22. Ban bekas sebagai elemen dekoratif Sumber: www.ide2gue.co.vu, 2015

Gambar.V.23. Kreasi koran bekas sebagai elemen dekoratif Sumber: google.com, 2015

commit to user

V - 49 d) Botol plastik/kaca

Botol plastik dapat divasriasikan menjadi dinding partisi dan tutup botolnya dapat menjadi tirai.

d. Finishing material dapat menggunakan cat pada dinding, rangka besi dan plitur pada kayu.

e. Warna cat eksterior menyesuaikan dengan alam sekitar, yaitu warna-warna “earth tone”

Dalam dokumen BAB V ANALISIS KONSEP PERANCANGAN (Halaman 40-49)

Dokumen terkait