HASIL PENELITIAN
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan masing-masing variabel, yakni sikap, pengetahuan, dukungan teman, sarana dan prasarana, usia, pendidikan, dan masa kerja, terhadap tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS dengan menggunakan uji chi-kuadrat.
37
4.3.1 Hubungan Sikap dengan Tindakan Bidan dalam Pencegahan Penularan HIV/AIDS pada Pertolongan Pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe
Tabel 4.3 Hubungan Sikap dengan Tindakan Bidan
Sikap
Tindakan
�� Nilai
�
PR
Baik Tidak Baik Total 95% CI
� % � % � % Baik 33 75 11 25 44 100 0,014 0,905 0,981 (0,716-1,343) Tidak Baik 13 76,5 4 23,5 17 100
Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa sikap bidan dengan kategori baik sebanyak 44 bidan, di antaranya 33 bidan (75%) dengan kategori tindakan baik dan 11 bidan (25%) dengan kategori tindakan tidak baik.Sikap bidan dengan kategori tidak baik sebanyak 17 bidan, di antaranya 13 bidan (76,5%) dengan kategori tindakan baik dan 4 bidan (23,5%) dengan kategori tindakan tidak baik.Diketahui nilai �= 0,905 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dan tindakan bidan.
4.3.2 Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Bidan dalam Pencegahan penularan HIV/AIDS pada Pertolongan Pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe
Tabel 4.4 Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Bidan
Pengetahuan
Tindakan
�� Nilai
�
PR
Baik Tidak Baik Total 95% CI
� % � % � % Baik 39 73,6 14 26,4 53 100 0,726 0,394 0,841 (0,681-1,144) Tidak Baik 7 87,5 1 12,5 8 100
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa pengetahuan bidan dengan kategori baik sebanyak 53 bidan, di antaranya 39 bidan (73,6%) dengan kategori tindakan baik dan 14 bidan (26,4%) dengan kategori tindakan tidak baik dan.Pengetahuan bidan dengan kategori tidak baik sebanyak 8 bidan, di antaranya7 bidan (87,5%) dengan kategori tindakan baik1 bidan (12,5%) dengan kategori tindakan tidak baik dan. Diperoleh nilai �= 0,394 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan tindakan bidan.
4.3.3 Hubungan Dukungan Teman dengan Tindakan Bidan dalam Pencegahan penularan HIV/AIDS pada Pertolongan Pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe
Tabel 4.5 Hubungan Dukungan Teman dengan Tindakan Bidan
Dukungan Teman
Tindakan
�� Nilai
�
PR
Baik Tidak Baik Total 95% CI
� % � % � % Baik 37 77,1 11 22,9 48 100 0,340 0,560 1,113 (0,751-1,651) Tidak Baik 9 69,2 4 30,8 13 100
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa dukungan teman dengan kategori baik sebanyak 48 bidan, di antaranya 37 bidan (77,1%) dengan kategori tindakan baik dan 11 bidan (22,9%) dengan kategori tindakan tidak baik.Dukungan teman dengan kategori tidak baik sebanyak 13 bidan, di antaranya 9 bidan (69,2%) dengan kategori tindakan baik dan 4 bidan (30,8%) dengan kategori tindakan tidak baik. Diketahuinilai �= 0,560 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan teman dan tindakan bidan.
39
4.3.4 Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Tindakan Bidan dalam Pencegahan penularan HIV/AIDS pada Pertolongan Pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe
Tabel 4.6 Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Tindakan Bidan
Sarana dan Prasarana Tindakan �� Nilai � PR
Baik Tidak Baik Total 95% CI
� % � % � % Lengkap 44 75,9 14 24,1 58 100 0,130 0,718 1,138 (0,505-2,566) Tidak lengkap 2 66,7 1 33,3 3 100
Berdasarkan Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana bidan dengan kategori lengkap sebanyak 58 bidan, di antaranya 44 bidan (75,9%) dengan kategori tindakan baik dan 14 bidan (24,1%) dengan kategori tindakan tidak baik. Sarana dan prasarana bidan dengan kategori tidak lengkap sebanyak 3 bidan, di antaranya 2 bidan (66,7%) dengan kategori tindakan baik dan 1 bidan (33,3%) dengan kategori tindakan tidak baik. Diperoleh nilai �= 0,718 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana terhadap tindakan bidan.
4.3.5 Hubungan usia dengan tindakan Bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe
Tabel 4.7 Hubungan usiadengan tindakan Bidan
Usia
Tindakan
�� Nilai � PR
Baik Tidak Baik Total 95% CI
� % � % � %
41-60 tahun 22 91,7 2 8,3 24 100
5,639 0,018
1,413 18-40 tahun 24 64,9 13 35,1 37 100 (1,083-1,844)
Berdasarkan Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa usia bidan dengan kategori 41-60 tahun sebanyak 24 bidan, di antaranya 22 bidan (91,7%) dengan kategori tindakan baik dan 2 bidan (8,3%) dengan kategori tindakan tidak baik. Usia bidan dengan kategori 18-40 tahun sebanyak 37 bidan, di antaranya 24 bidan (64,9%) dengan kategori tindakan baik dan 13 bidan (35,1%) dengan kategori tindakan tidak baik.
Diketahui nilai �= 0,018 berarti terdapat hubungan yang signifikan usia dan tindakan bidan. Prevalence ratio tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada responden dengan usia 18-40 tahun dan 41-60 tahun adalah 1,413, dengan 95% CI = 1,083-1,844. Hal ini menunjukkan bahwa bidan dengan kategori usia41-60tahun memiliki perkiraan peluang 1,413kali untuk memiliki tindakanbaik dalam melakukan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dibandingkan bidan dengan kategori usia 18-40 tahun.
4.3.6 Hubungan pendidikan dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe
Tabel 4.8 Hubungan pendidikan dengan tindakan bidan
Pendidikan
Tindakan
�� Nilai
�
PR
Baik Tidak Baik Total 95% CI
� % � % � %
DIII 38 95 2 5 40 100
24,047 0,001
2,494 DI 8 38,1 13 61,9 21 100 (1,439-4,322)
Berdasarkan Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa pendidikan bidan dengan kategori D-III sebanyak 40 bidan, di antaranya 38 bidan (95%) dengan kategori tindakan
41
baikdan 2 bidan (5%) dengan kategori tindakan tidak baik. Pendidikan bidan dengan kategori D-I sebanyak 21 bidan, di antaranya 8 bidan (38,1%) dengan kategori tindakan baik dan 13 bidan (61,9%) dengan kategori tindakan tidak baik.
Diperoleh nilai �= 0,001berarti terdapat hubungan yang signifikan pendidikan dan tindakan bidan. Prevalence ratio tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada responden dengan pendidikan DI dan DIII adalah 2,494, dengan 95% CI = 1,439-4,322. Hal ini menunjukkan bahwa bidan dengan kategori pendidikan DIII memiliki perkiraan peluang 2,494kali untuk melakukan tindakan baik dalam melakukan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dibandingkan bidan dengan kategori pendidikan DI.
4.3.7 Hubungan masa kerja dengan tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada pertolongan pervaginam di Klinik Bersalin di Kota Kabanjahe
Tabel 4.9 Hubungan masa kerjadengan tindakan bidan
Masa Kerja
Tindakan
�� Nilai
�
PR
Baik Tidak Baik Total 95% CI
� % � % � %
Masa kerja >10 tahun 31 86,1 5 13,9 36 100
5,425 0,02
1,435 Masa kerja ≤10 tahun 15 60 10 40 25 100 (1,016-2,028)
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa masa kerja bidan dengan di atas 10 tahun sebanyak 36 bidan, di antaranya 31 bidan (86,1%) dengan kategori tindakan baik dan 5 bidan (13,9%) dengan kategori tindakan tidak baik. Masa kerja bidan dengan kategori kurang dari 10 tahun sebanyak 25 bidan, di antaranya 15 bidan
(60%) dengan kategori tindakan baik dan 10 bidan (40%) dengan kategori tindakan tidak baik.
Diketahui nilai �= 0,02 berarti terdapat hubungan yang signifikan masa kerja bidan dan tindakan bidan.Prevalence ratio tindakan bidan dalam pencegahan penularan HIV/AIDS pada responden dengan masa kerja kurang dari 10 tahun dan lebih dari 10 tahun adalah 1,435, dengan 95% CI = 1,016-2,028. Hal ini menunjukkan bahwa bidan dengan masa kerjalebih dari 10 tahun memiliki perkiraan peluang 1,435kali untuk melakukan tindakanbaik dalam melakukan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dibandingkan dengan bidan dengan masa kerja kurang dari 10 tahun.