• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Metode Analisa Data

3.7.2 Analisis Bivariat

Model analisis ini digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan variabel independen dan variabel dependen dalam pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Puskesmas Pijorkoling dengan menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan (α) = 0,05, dengan kriteria:

1. Hο ditolak jika p< α (0,05) maka terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

2. Hο diterima jika p> α (0,05) maka tidak terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Pijorkoling terletak di wilayah Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara. Puskesmas Pijorkoling mempunyai luas bangunan : ± 340 m² dan luas tanah ± 1500 m². Jarak Puskesmas Pijorkoling ke Kota Padangsidimpuan : 7 km.

Letak Puskesmas Pijorkoling berdampingan dengan kantor Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan.

Wilayah Puskesmas Pijorkoling mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara dengan Desa Pudun Jae Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua

2. Sebelah Selatan dengan Desa Huta Tonga Kecamatan Batang Angkola 3. Sebelah Barat dengan Kecamatan Siais

4. Sebelah Timur dengan Desa Manunggang Jae Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara

Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara terdiri dari 18 desa/kelurahan yaitu Goti, Huta Koje Pijorkoling, Huta Limbong, Huta Lombang, Huta Padang, Labuhan Labo, Labuhan Rasoki, Manegen, Manunggang Jae, Manunggang Julu, Palopat Pijorkoling, Perkebunan Pijorkoling, Purbatua Pijorkoling, Salambue, Sigulang, Sihitang, Tarutung baru. Mayoritas penduduk di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara adalah beraga Islam.

4.2 Hasil Univariat

4.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini mencakup umur, jenis kelamin, Pendidikan dan Pekerjaan.

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Penderita TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

No. Karakteristik Responden Jumlah (f) (%) 1. Jenis Kelamin

1. Rendah (Tidak sekolah,tamat SD, tamat SMP, tamat SMA)

2. Formal (pegawai negeri, pegawai swasta) Paru berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu 39 orang (60,9%) dan selebihnya perempuan, sebagian besar responden pada kelompok umur terbanyak adalah Muda (16-50 tahun) yaitu 48 orang (75,0%) dan selebihnya berusia tua. Responden sebagian besar berpendidikan rendah yaitu sebanyak 59

Informal yaitu sebanyak 59 orang (92,2%) dan pekerja formal sebanyak 5 orang (7,8%).

4.2.2 Variabel Predisposisi Pada Penderita TB Paru Dalam Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017 4.2.2.1 Pengetahuan

Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi uraian jawaban pengetahuan responden penderita TB Paru tentang penyakit TB Paru di Kecamatan padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan tahun 2017 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan Responden Penderita TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

3. Kuman TB Paru berada pada a.Dahak penderita TB Paru

a. Batuk lebih dari 2 minggu b. Sakit kepala

c. Susah tidur

26

38 40,6

59,4

5. TB Paru dapat menular melalui 6. Pencegahan penularan penyakit TB Paru

a. Memakai masker saat sedang di perjalanan b. Menjauh dari keluarga

c. Alat makan penderita tidak dipisahkan dengan keluarga yang lainnya

25 39

39,1 60,9

7. Penyakit TB Paru dapat menular kepada orang lain karena:

a.Terhirup percikan dahak penderita saat batuk dan bersin b. Berjabat tangan langsung dengan penderita

c. Donor darah

47

17 73,4

26,6 8. Makanan yang baik untuk penderita TB Paru

a. Makanan yang tinggi protein

b. Makanan yang mengandung tinggi kalsium c. Makanan yang mahal

14

50 21,9

78,1 9. Pemeriksaan awal bagi seseorang yang dicurigai menderita

TB Paru 10. Pengobatan TB Paru dibagi menjadi dua tahap

a.Tahap awal dan tahap lanjutan

11. Pengobatan TB Paru yang baik dan benar

a. Meminum obat secara teratur dan berkelanjutan sesuai aturan selama 6-8 bulan

b. Meminum obat selama satu tahun c. Berobat kalau ada waktu

64 100,0

12. Akibat bila pengobatan TB Paru tidak teratur dan tidak disiplin

a. Menambah dan memperparah sesak nafas dan nyeri dada b. Nafsu makan menurun

c. Berat badan menurun

36

28 56,3

43,8 13. Menurut Bapak/Ibu untuk mencegah penularan penyakit TB

Paru pada anak dapat dicegah dengan memberi imunisasi?

a. Dengan imunisasi BCG b. Dengan imunisasi

c. Dengan imunisasi apa saja

34

30 53,1

46,9

14. Salah satu obat TB Paru 15. Efek samping obat anti TB Paru

a. Demam, mual dan sakit perut b. Susah tidur

c. Timbul bintik-bintik merah pada kulit

35 29

54,7 45,3

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa distribusi frekuensi responden tentang pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017 bahwa pengetahuan responden tentang penyebab TB Paru dengan jawaban pengetahuan yang benar yaitu 9 orang (14,1%). Pengetahuan responden tentang TB Paru dapat menular dengan jawaban yang benar yaitu 25 orang (39,1%).

Jawaban Pengetahuan responden yang benar tentang TB Paru dapatmenular kepada orang lain sebanyak 47 orang(73,4%). Pemeriksaan awal bagi seseorang yang dicurigai menderita TB Paru dengan jawaban yang benar sebanyak 62 orang (96,9%). Responden yang mengetahui tentang pengobatan TB Paru yang baik dan benar yaitu 64 orang (100,0%).

Tabel 4.3. Distribusi Kategori Pengetahuan Penderita TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padagsidimpuan Tahun 2017

Pengetahuan Jumlah (f) Persen (%)

Baik 19 29,7

Kurang 45 70,3

Total 64 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 Distribusi kategori pengetahuan penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017 bahwa responden

yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik yaitu sebanyak 19 orang (29,7%) dan pengetahuan dengan kategori kurang yaitu sebanyak 45 orang (70,3%).

4.2.2.2 Sikap

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Uraian Jawaban Sikap Responden Penderita TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Uraian jawaban sikap dengan

pernyataan positif Setuju Tidak Setuju

n % n %

1. Penyakit TBCmerupakan penyakit

yang sangat menular 45 70,3 19 29,7

2. Setiap orang batuk terus menerus lebih dari 2 minggu sebaiknya melakukan pemeriksaan dahak

4. TB Paru dapat disembuhkan dengan

minum OAT teratur 40 62,5 24 37,5

5. Pembuangan dahak sebaiknya dalam

pot khusus dan diberi cairan sabun 33 51,6 31 48,4 6. Kebersihan lingkungan sangat perlu

diperhatikan 38 59,4 26 40,6

7. TB Paru dapat sembuh sendiri tanpa

pengobatan 31 48,4 33 51,6

8. Penderita TB Paru sebaiknya

berbicara tidak terlalu dekat 28 43,8 36 56,3 9. Penderita TB Paru positif tidak

menularkan penyakit TB Paru kepada orang lain

29 45,3 35 54,7

10. Penderita TB Paru sebaiknya dijauhkan/dikucilkan dari keluarga, masyarakat dan pekerjaannya

38 59,4 26 40,6

11. Penderita TB Paru tidak perlu

mempunyai alat makan sendiri 27 42,2 37 57,8

12. Penyakit TB Paru penyakit yang

memalukan 31 48,4 33 51,6

13. Penderita TB Paru dapat

disembuhkan dengan jamu 36 56,3 28 43,8

14. Kebersihan lingkungan tempat

tinggal tidak perlu diperhatikan 31 48,4 33 51,6 15. Membuang dahak sembarangan

adalah hal yang wajar dilakukan

setiap orang 22 34,4 42 65,6

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui sikap penderita TB Paru di kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan tahun 2017 bahwa sikap responden diidentifikasi dengan sikap responden yang setuju penyakit TBC merupakan penyakit yang sangat menular sebanyak 45 orang (70,3%). Sikap responden yang setuju dengan setiap orang batuk terus menerus lebih dari 2 minggu sebaiknya melakukan pemeriksaan dahak sebanyak 44 orang (68,8%).

Sikap responden yang setuju bahwa dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam pengobatan TB Paru yaitu sebanyak 29 orang (45,3%). Sikap responden yang setuju bahwa pembuangan dahak sebaiknya dalam pot khusus dan diberi cairan sabun yaitu 33 orang (51,6%). Sikap responden yang tidak setuju bahwa kebersihan lingkungan tempat tinggal tidak perlu diperhatikan yaitu 31 orang (48,4%).

Tabel 4.5. Distribusi Kategori Sikap Responden Penderita TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Sikap Jumlah (f) Persen (%)

Baik 8 12,5

Kurang 56 87,5

Total 64 100,0

Berdasarkan tabel 4.5 distribusi kategori sikap dari 64 orang responden diperoleh sikap responden yang dikategorikan baik yaitu sebanyak 8 orang (12,5%) dan sikap responden yang dikategorikan kurang yaitu sebanyak 56 orang

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Ketersediaan Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

No. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan Ya Tidak Total

n % n % n %

1. lokasi Puskesmas mudah dijangkau

dari rumah Bapak/Ibu 64 100,0 0 ,0 64 100,0

2. Ada sarana transportasi yang dapat

Bapak/Ibu gunakan menuju Puskesmas 64 100,0 0 ,0 64 100,0 3. Terdapat ruangan khusus untuk

pengobatan TB Paru di Puskesmas 1 1,6 63 98,4 64 100,0 4. Tersedia laboratorium untuk

pemeriksaan dahak penderita TB Paru di Puskesmas

3 4,7 61 95,3 64 100,0

Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui ketersediaan fasilitas kesehatan di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

Akses ke layanan mudah dijangkau ke rumah sebanyak 64 orang (100,0%). Ada sarana transportasi yang dapat digunakan menuju Puskesmas sebanyak 64 orang (100,0%). Tidak terdapat ruangan khusus untuk pengobatan TB Paru di Puskesmas yaitu sebanyak 63 orang (98,4%). Tidak tersedia laboratorium untuk pemeriksaan dahak penderita TB Paru di Puskesmas sebanyak 61 orang (95,3%).

Tabel 4.7 Distribusi Kategori Ketersediaan Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Ketersediaan Fasilitas kesehatan Jumlah (f) Persen (%)

Baik 4 6,3

Kurang 60 93,8

Total 64 100,0

Berdasarkan tabel 4.7 distribusi kategori ketersediaan fasilitas kesehatan dari 64 orang responden diperoleh ketersediaan fasilitas kesehatan yang

dikategorikan baik yaitu sebanyak 8 orang (12,5%), dan ketersediaan fasilitas kesehatan yang dikategorikan kurang yaitu sebanyak 56 orang (87,5%).

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peran Petugas Kesehatan di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

No. Peran Petugas Kesehatan Ya Tidak Total

n % n % n %

1. Petugas kesehatan pernah menjelaskan tentang berapa lama pengobatan TB Paru

63 98,4 1 1,6 64 100,0

2. Petugas kesehatan pernah menjelaskan tentang jenis-jenis obat untuk pengobatan TB Paru

63 98,4 1 1,6 64 100,0

3. Petugas kesehatan pernah menjelaskan tentang efek samping dari obat TB Paru

64 100,0 0 ,0 64 100,0

4. Petugas kesehatan pernah memberikan informasi tentang pentingnya pencegahan penularan TB Paru terhadap orang lain

63 98,4 1 1,6 64 100,0

5. Petugas kesehatan memberikan informasi tentang cara melakukan pencegahan penularan TB Paru terhadap orang lain

63 98,4 1 1,6 64 100,0

6. Petugas kesehatan pernah memberikan anjuran kepada Bapak/Ibu untuk melakukan pencegahan penularan TB Paru (pemakaian masker dan pembuangan dahak dalam pot khusus)

62 96,9 2 3,1 64 100,0

7. Petugas kesehatan memberikan konseling setelah Bapak/Ibu menunjukkan hasil pemeriksaan dahak Bapak/Ibu

63 98,4 1 1,6 64 100,0

Berdasarkan tabel 4.8 di atas diketahui peran petugas kesehatan dalam pencegahan penularan penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017. Peran petugas kesehatan diidentifikasi dari 7 pertanyaan dengan jawaban Ya yaitu Petugas kesehatan

pernah menjelaskan tentang berapa lama pengobatan TB Paru sebanyak 63 orang (98,4%). Petugas kesehatan pernah memberikan informasi tentang pentingnya pencegahan penularan TB Paru terhadap orang lain dengan jawaban Ya sebanyak 63 orang (98,4%). Petugas kesehatan memberikan informasi tentang cara melakukan pencegahan penularan TB Paru terhadap orang lain dengan jawaban Ya yaitu sebanyak 63 orang (98,4%). Petugas kesehatan pernah memberikan anjuran kepada untuk melakukan pencegahan penularan TB Paru (pemakaian masker dan pembuangan dahak dalam pot khusus) yaitu 62 orang (96,9%).

Tabel 4.9 Distribusi Kategori Peran Petugas Kesehatan di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017 Peran Petugas Kesehatan Jumlah (f) Persen (%)

Baik 57 89,1

Kurang 7 10,9

Total 64 100,0

Berdasarkan tabel 4.9 distribusi kategori peran petugas kesehatan dari 64 orang responden diperoleh peran petugas kesehatan yang dikategorikan baik yaitu sebanyak 57 orang (89,1%) dan peran petugas kesehatan yang dikategorikan kurang yaitu sebanyak 7 orang (10,9%).

Tabel 4.10.Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Dalam Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017 No. Upaya Pencegahan Penularan

Penyakit TB Paru Ya Tidak Total

n % n % n %

1. Ketika batuk dan bersin mulut selalu

ditutup 24 37,5 40 62,5 64 100,0

2. Pembuangan dahak menggunakan tempat khusus

1 1,6 63 98,4 64 100,0 3. Menggunakan masker jika sedang di

perjalanan 20 31,3 44 68,8 64 100,0

4. Selalu berperilaku hidup bersih dan

sehat 14 21,9 50 78,1 64 100,0

5. Melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas secara rutin

62 96,9 2 3,1 64 100,0 6. Setiap ruangan dalam rumah

dilengkapi jendela yang cukup untuk pencahayaan alami dan ventilasi untuk pertukaran udara serta agar sinar matahari dapat masuk

63 98,4 1 1,6 64 100,0

7. Jika ada balita di rumah Bapak/Ibu, balita tersebut sudah diberi vaksin BCG

64 100,0 0 ,0 64 100,0

8. Menyajikan dan mengonsumsi makanan yang tinggi protein (seperti telur, ikan air tawar, susu, madu,pepaya, jeruk, alpukat dan tomat,wortel, bayam,kol dan brokoli)

17 26,6 47 73,4 64 100,0

9. Penggunaan alat makan penderita TB Paru dengan anggota keluarga lainnya dipisahkan

4 6,3 60 93,8 64 100,0

10. Menjemur kasur penderita TB Paru dilakukan pada terik matahari setiap hari setiap hari

1 1,6 63 98,4 64 100,0

Berdasarkan tabel 4.10 di atas diketahui tindakan responden penderita TB Paru dalam upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017. Tindakan terhadap upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru, terdapat 24 orang (37,5%) yang selalu menutup mulut ketika batuk dan bersin. Hanya 1 orang (1,6%) yang menggunakan tempat khusus saat membuang dahak. Ada 20 orang (31,3%) yang menggunakan masker jika sedang di perjalanan. Melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas secara rutin sebanyak 62 orang (96,9%).

Balita yang ada di rumah sudah diberi vaksin BCGsebanyak 64 orang (96,9%).

Terdapat 63 orang (98,4%) yang tidak menjemur kasur pada terik matahari setiap hari.

Tabel 4.11 Distribusi Kategori Tindakan Responden Penderita TB Paru Dalam Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Tindakan Jumlah (f) Persen (%)

Baik 18 28,1

Buruk 46 71,9

Total 64 100,0

Berdasarkan tabel 4.11 distribusi kategori tindakan responden penderita TB Paru dari 64 orang responden diperoleh tindakan responden yang dikategorikan baik yaitu sebanyak 18 orang (28,1%), dan tindakan responden yang dikategorikan buruk yaitu sebanyak 46 orang (71,9%).

4.3 Hasil Uji Bivariat

Hasil uji bivariat responden pada penelitian ini mencakup pengaruh jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, ketersediaan fasilitas kesehatan, peran petugas kesehatan terhadap upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan tahun 2017.

4.3.1 Hubungan Karakteristik Individu Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan

Distribusi hubungan karakteristik individu penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut :

1. Jenis Kelamin

Distribusi hubungan jenis kelamin dengan tindakan penderita TB Paru

Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.12 Hubungan Jenis Kelamin Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Laki-laki 6 15,4 33 84,6 39 100,0

Perempuan 12 48,0 13 52,0 25 100,0

Berdasarkan tabel 4.12 diatas diketahui dari 39 orang responden berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 6 orang yang memiliki tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru yang baik dan 33 orang memiliki tindakan yang buruk, sedangkan dari 25 orang responden perempuan yang memiliki tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru yang baik sebanyak 12 orang.

Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,005 hal ini berarti p< 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

2. Umur

Distribusi hubungan umur dengan tindakan penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan

padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.13 Hubungan Umur Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

>50 tahun 2 12,5 14 87,5 16 100,0

0,075

16-50 tahun 16 33,3 32 66,7 48 100,0

Berdasarkan tabel 4.13 diatas diketahui dari 16 orang responden berusia Tua, hanya 2 orang yang memiliki tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru yang baik dan 14 orang memiliki tindakan buruk. Responden yang berusia Muda sebanyak 48 orang terdapat 16 orang yang memiliki tindakan baik dan 32 orang memiliki tindakan buruk terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru.

Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,075 hal ini berarti p> 0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara umur penderita TB Paru terhadap pencegahan penularan penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

3. Pendidikan

Distribusi hubungan pendidikan dengan tindakan penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan

padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.14Hubungan Pendidikan Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Tamat SMA) 16 27,1 43 72,9 59 100,0

0,305

Tinggi (D3, Sarjana) 2 40,0 3 60,0 5 100,0

Berdasarkan tabel 4.14 diatas diketahui 59 orang responden yang berpendidikan rendah hanya 16 orang yang memiliki tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru yang baik, sedangkan dari 5 responden yang berpendidikan tinggi yaitu 2 orang memiliki tindakan baik dan 3 orang memiliki tindakan buruk terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru.

Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,305 hal ini berarti p> 0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan penderita TB Paru terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

4. Pekerjaan

Distribusi hubungan pekerjaan dengan tindakan penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.15 Hubungan Pekerjaan Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

negeri, pegawai swasta) 2 40,0 3 60,0 5 100,0

Berdasarkan tabel 4.15 diatas diketahui dari 59 orang responden pekerja informal terdapat 16 orang yang memiliki tindakan baik dan 43 orang memiliki tindakan buruk terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru, sedangkan dari 5 orang pekerja formal 2 orang memiliki tindakan baik dan 3 orang memiliki tindakan buruk terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru.

Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,305 hal ini berarti p > 0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan penderita TB Paru terhadap

pencegahan penularan penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

4.3.2 Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan

Distribusi hubungan pengetahuan dengan tindakan penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.16 Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Kurang 9 20,0 36 80,0 45 100,0

Berdasarkan tabel 4.16 diatas diketahui dari 19 orang responden dengan pengetahuan baik hanya 9 orang memiliki tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru yang baik, sedangkan dari 45 orang responden dengan pengetahuan kurang terdapat 9 orang yang memiliki tindakan baik terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru.

Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,023 hal ini berarti p< 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan penderita TB Paru terhadap upaya

pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

4.3.3 Hubungan Sikap Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Distribusi hubungan sikap dengan tindakan penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.17 Hubungan Sikap Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Sikap

Kurang 13 23,2 43 76,8 56 100,0

Berdasarkan tabel 4.17 diatas diketahui dari 8 orang responden dengan sikap baik terdapat 5 orang memiliki tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru yang baik. Sedangkan dari 56 orang responden dengan sikap kurang hanya 13 orang yang memiliki tindakan baik terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru.

Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,029 hal ini berarti p< 0,05 keputusan uji Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

4.3.4 Hubungan Ketersediaan Fasilitas Kesehatan Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan

Distribusi hubungan ketersediaan fasilitas kesehatan dengan tindakan penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.18 Hubungan Ketersediaan Fasilitas Kesehatan Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.18 diatas diketahui dari 4 orang responden dengan ketersediaan fasilitas kesehatan baik terdapat 3 orang yang memiliki tindakan baik terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru. Sedangkan dari 60 orang responden dengan ketersediaan fasilitas kesehatan kurang hanya 15 orang yang memiliki tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru yang baik.

Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,059 hal ini berarti p > 0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara ketersediaan fasilitas kesehatan

terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

4.3.5 Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan

Distribusi hubungan peran petugas kesehatan dengan tindakan penderita TB Paru terhadap upaya pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.19 Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Tindakan Penderita TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penularan Penyakit Tuberkulosis Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.19 diatas diketahui dari 57 orang responden dengan peran petugas kesehatan baik terdapat 14 orang yang memiliki tindakan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru yang baik dan 42 orang yang memiliki tindakan buruk. Sedangkan dari 7 orang responden dengan peran petugas kesehatan kurang terdapat 3 orang yang memiliki tindakan baik dan 4 orang yang memiliki tindakan buruk terhadap pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis Paru.

Berdasarkan uji statistik Chi-square didapatkan nilai p = 0,201 hal ini berarti p > 0,05 keputusan uji Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara peran petugas kesehatan terhadap upaya pencegahan penularan penyakit TB Paru di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Tahun 2017.

5.1 Distribusi Univariat

5.1.1 Karakteristik Penderita TB Paru Dalam Upaya Pencegahan Penularan

5.1.1 Karakteristik Penderita TB Paru Dalam Upaya Pencegahan Penularan

Dokumen terkait