• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7. Analisis Brand Loyalty Partai Gerindra

Brand loyalty merupakan suatu ukuran keterkaitan konsumen kepada sebuah merek. Salah satu elemen brand equity ini dapat memberikan gambaran mungkin tidaknya seorang pemilih beralih ke partai yang lain, terutama jika partai tersebut dianggap terjadi perubahan kualitas. Dalam penelitian ini, analisis brand loyalty dilakukan untuk mengetahui loyalitas merek Partai Gerindra kepada responden yang merupakan mahasiswa Strata-1 Institut Pertanian Bogor yang melibatkan 175 responden. Analisis brand loyalty dilakukan berdasarkan tingkatan brand loyalty, yaitu switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand, dan committed buyer.

4.7.1.Analisis Switcher

Analisis switcher dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui betapa banyak responden yang termasuk ke dalam switcher. Konteks switcher dalam penelitian ini adalah responden yang berpindah-pindah dalam memilih partai politik karena faktor tokoh politik yang terdapat pada partainya. Switcher adalah responden yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju” apabila ditanya “apakah Anda setuju apabila dalam pemilihan partai politik didasarkan atas tokoh politik dalam partai tersebut?”.

Tabel 20. Perhitungan analisis switcher Partai Gerindra

Jawaban f x f.x %

sangat tidak setuju 16 1 16 9,14

tidak setuju 37 2 74 21,14 ragu-ragu 27 3 81 15,43 setuju 90 4 360 51,43 sangat setuju 5 5 25 2,86 TOTAL 175 556 100,00 RATA-RATA 3,18 SWITCHER 54,29

Berdasarkan hasil yang didapat dari 175 responden, jumlah responden yang sensitif terhadap tokoh politik dalam memutuskan untuk berpindah partai politik sebesar 54,29 persen. Menurut rentang skala Likert, nilai rataan 3,18 termasuk dalam rentang skala “cukup” (rentang 2,60-3,40). Nilai rataan 3,18 menunjukkan bahwa rata-rata responden berpindah partai politik berdasarkan tokoh politik.

4.7.2.Analisis Habitual Buyer

Analisis habitual buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui betapa banyak responden yang mengetahui Partai Gerindra yang termasuk dalam habitual buyer, yaitu responden yang dalam memilih partai politik karena faktor kebiasaan. Konteks habitual buyer dalam penelitian ini adalah responden yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju” apabila ditanya “apakah Anda setuju bahwa alasan Anda memilih partai politik hanya karena kebiasaan?”.

Tabel 21. Perhitungan analisis habitual buyer Partai Gerindra

Jawaban

f

x f.x %

sangat tidak setuju 51 1 51 29,14

tidak setuju 106 2 212 60,57 ragu-ragu 9 3 27 5,14 setuju 9 4 36 5,14 sangat setuju 0 5 0 0,00 TOTAL 175 326 100,00 RATA-RATA 1,86 HABITUAL BUYER 5,14

Berdasarkan hasil yang didapat dari 175 responden yang dapat dilihat pada Tabel 21, jumlah responden yang memilih partai politik karena kebiasaan sebesar 5,14 persen. Nilai 5,14 persen menunjukkan habitual buyer Partai Gerindra masih buruk. Menurut rentang skala Likert, nilai rataan 1,86 termasuk dalam rentang skala “buruk” (rentang 1,80-2,60). Nilai rataan 1,86 menunjukkan bahwa keputusan pemilihan partai politik tidak dikarenakan oleh faktor kebiasaan. Nilai habitual buyer yang semakin besar, maka habitual buyer semakin baik.

4.7.3.Analisis Satisfied Buyer

Analisis satisfied buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui betapa banyak responden yang mengetahui Partai Gerindra yang termasuk dalam satisfied buyer atau responden yang telah dipuaskan oleh Partai Gerindra. Konteks satisfied buyer dalam penelitian ini adalah responden yang menjawab “puas” dan “sangat puas” apabila ditanya “Apakah Anda menemukan kepuasan pada Partai Gerindra?”.

Berdasarkan hasil yang didapat dari 175 responden yang mengetahui Partai Gerindra, jumlah responden yang menemukan kepuasan pada Partai Gerindra sebesar 5,71 persen. Nilai satisfied buyer sebesar 5,71 persen menunjukkan bahwa satisfied buyer Partai Gerindra

dianggap masih buruk. Hasil perhitungan satisfied buyer dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Perhitungan analisis satisfied buyer Partai Gerindra

Jawaban f x f.x %

sangat tidak puas 10 1 10 5,71

tidak puas 21 2 42 12,00 biasa saja 134 3 402 76,57 puas 10 4 40 5,71 sangat puas 0 5 0 0,00 TOTAL 175 494 100,00 RATA-RATA 2,82 SATISFIED BUYER 5,71

Menurut rentang skala Likert, nilai rataan 2,82 termasuk dalam rentang skala ”cukup” (rentang 2,60-3,40). Nilai rataan 2,82 ,menunjukkan bahwa reponden masih belum merasa puas akan partai Gerindra.

4.7.4.Analisis Liking the Brand

Analisis liking the brand dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak responden yang mengetahui Partai Gerindra yang termasuk ke dalam liking the brand. Konteks liking the brand dalam penelitian ini adalah responden yang menyukai partai tersebut. Liking the brand adalah responden yang menjawab “suka” dan “sangat suka” apabila ditanya “Apakah Anda benar-benar menyukai Partai Gerindra?”.

Berdasarkan hasil yang didapat dari 175 responden yang mengetahui Partai Gerindra, jumlah responden yang benar-benar menyukai partai tersebut sebesar 8 persen. Hasil penghitungan liking the brand dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Perhitungan analisis liking the brand Partai Gerindra

Jawaban f x f.x %

sangat tidak suka 9 1 9 5,14

tidak suka 22 2 44 12,57 biasa saja 130 3 390 74,29 suka 13 4 52 7,43 sangat suka 1 5 5 0,57 TOTAL 175 500 100,00 RATA-RATA 2,86

LIKING THE BRAND 8,00

Menurut rentang skala Likert, nilai rataan 2,86 termasuk ke dalam rentang skala “cukup” (rentang 2,60-3,40). Nilai rataan 2,86 menunjukkan bahwa rata-rata responden belum menyukai Partai Gerindra. Semakin besar nilai liking the brand maka liking the brand semakin baik. Dari Tabel 23, jumlah responden yang benar-benar menyukai merek Partai Gerindra sebesar 8 persen. Nilai liking the brand 8 persen menunjukkan bahwa merek Partai Gerindra masih buruk.

4.7.5.Analisis Committed Buyer

Analisis committed buyer dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak responden yang mengetahui Partai Gerindra yang termasuk ke dalam committed buyer. Konteks committed buyer dalam penelitian ini adalah responden yang merekomendasikan dan mempromosikan partai tersebut kepada pihak lain. Committed buyer adalah responden yang menjawab “sering” dan “selalu” apabila ditanyakan “Apakah Anda menyarankan dan mempromosikan ke orang lain untuk memilih Partai Gerindra?”.

Berdasarkan hasil yang didapat dari 175 responden yang mengetahui Partai Gerindra, jumlah responden yang mempromosikan dan meyarankan partai tersebut ke pihak lain sebesar 0,57 persen. Hasil penghitungan committed buyer dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Perhitungan analisis committed buyer Partai Gerindra Jawaban f x f.x % tidak pernah 155 1 155 88,57 jarang 13 2 26 7,43 kadang-kadang 6 3 18 3,43 sering 1 4 4 0,57 selalu 0 5 0 0,00 TOTAL 175 203 100,00 RATA-RATA 1,16 COMITTED BUYER 0,57

Menurut rentang skala Likert, nilai rataan 1,16 termasuk ke dalam rentang skala “sangat buruk” (rentang 1,00-1,80). Nilai rataan 1,16 menunjukkan bahwa mayoritas responden jarang menyarankan dan mempromosikan Partai Gerindra ke orang lain. Nilai committed buyer 0,57 persen menunjukkan bahwa committed buyer Partai Gerindra sangat buruk. Nilai tersebut lebih kecil dari keempat elemen brand loyalty lainnya, hal ini mengakibatkan bentuk piramida brand loyalty tidak seperti segitiga terbalik.

4.7.6.Piramida Brand Loyalty

Piramida brand loyalty merupakan gambar susunan tingkatan brand loyalty. Piramida tersebut disusun berdasarkan hasil penghitungan analisis switcher, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand dan committed buyer. Piramida brand loyalty Partai Gerindra dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Piramida brand loyalty Partai Gerindra

Committed buyer Liking the brand Satisfied buyer Habitual buyer switcher 8% 5,71% 5,14% 54,29% 0,57%

Suatu gambar piramida brand loyalty yang baik akan memperlihatkan bentuk piramida yang terbalik yang semakin ke atas semakin melebar sehingga diperoleh jumlah committed buyer yang lebih besar daripada switcher (Durianto, dkk, 2004). Bentuk piramida brand loyalty Partai Gerindra (Gambar 13) tidak menunjukkan bentuk piramida yang terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa brand loyalty yang dimiliki Partai Gerindra belum kuat. Dari gambar di atas terlihat bahwa nilai switcher Partai Gerindra termasuk nilai yang besar, dengan melihat hasil tersebut hendaknya Partai Gerindra harus dapat meningkatkan kualitas partai dan kadernya. Disamping itu partai juga harus dapat menunjukkan keunggulan kompetitifnya untuk menghindari semakin banyaknya pemilih yang termasuk ke dalam kategori switcher yaitu pemilih yang berpindah-pindeh karena melihat faktor tokoh politik pada suatu partai.

Bentuk piramida dari tingkat habitual buyer ke liking the brand semakin ke atas semakin melebar sehingga membentuk piramida terbalik. Namun, pada tingkat committed buyer terlihat piramida semakin mengecil sehingga piramida terbalik tidak sempurna. Oleh karena itu tingkatan switcher dan committed buyer harus diperbaiki oleh Partai Gerindra.

Dokumen terkait