• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015

Dalam dokumen PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN (Halaman 34-52)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

3.1. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015

Dalam rangka akuntabilitas kinerja, maka disusun ukuran-ukuran untuk melihat capaian kinerja yang diharapkan.Pengukuran capain kinerja diwujudkan dalam indikator-indikator yang diperoleh dengan sasaran dan hasil (outcome) yang diinginkan seperti diperlihatkan pada penetapan kinerja. Apabila output yang telah ditetapkan dapat dicapai, maka outcome umum yang diharapkan utamanya adalah peningkatan kapasitas SDM dalam mendukung Pusat Teknologi Penerbangan, meskipun ada transisi dan perubahan, beberapa output menjadi andalan yaitu kegiatan pengembangan pesawat ringan, termasuk pengembangan beberapa sub sistem pendukungnya (aerostruktur, avionik, dan propulsi, pengembangan komputer kluster), pengembangan UAV dan tentunya produk spin-off yang berguna langsung kepada masyarakat.

Adapun pengukuran kinerja pada tahun 2015 yang berisi target, realisasi dan capaian Pusat Teknologi Penerbangan dapat dilihat seperti di bawah ini :

Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja Pusat Teknologi Penerbangan Tahun 2015

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU) Target Realisasi Capaian (1) (2) (3) (4) (5) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi penerbangan

1. [IKU 1] Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Penerbangan 3 HAKI, 30 publikasi nasional, 10 publikasi internasional 1 HAKI, 25 publikasi nasional, 14 publikasi internasional 85%

2. [IKU 2] Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dihasilkan 7 prototipe, 25 modul dan komponen 5 prototipe dan 25 modul dan komponen 86%

3. [IKU 3] Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dapat dimanfaatkan pengguna

4 jenis 4 jenis 100% Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi penerbangan

4. [IKU 4] Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi penerbangan 10 bimbingan teknis 11 bimbingan teknis 110% Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan

5. [IKU 5] Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan

15 kerjasama teknis dengan dokumen kerjasama 10 kerjasama teknis dengan dokumen kerjasama 67%

Evaluasi kinerja Pusat Teknologi Penerbangan selama tahun 2015 dapat dievaluasi dan analisis sebagai berikut dengan mengacu pada pengukuran kinerja seperti pada tabel di atas dan dikelompokkan berdasarkan masing-masing sasaran strategis yang ada.

35 | P a g e

SS1 :Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi penerbangan

Peningkatan kemampuan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan (litbangyasa) dalam penguasaan teknologi penerbangan di Pusat Teknologi Penerbangan dilaksanakan dengan upaya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui On Job Training atau belajar sambil magang baik di PT DI maupun di TU Berlin. Tujuan dari diadakannya On Job Training untuk meningkatkan kemampuan SDM di Pusat Teknologi Penerbangan. Hal itu terwujud dalam bentuk purwarupa, modul dan komponen pesawat yang dihasilkan maupun dimanfaatkan oleh pengguna. Adapun bentuk pelaksanaan On Job Training di PT. DI dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3.1. Kegiatan On Job Training di PT DI

Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa peserta dikelompokkan berdasarkan keahliannya masing-masing, terdiri atas kelompok aerodinamika, aerostruktur, avionik, dan propulsi. Selain itu, On Job Trainingjuga dilakukan di Technical University of Berlin (TU Berlin).

IKU 1 :Jumlah usulan HKI (paten, hak cipta, lisensi) dan publikasi ilmiah di bidang teknologi penerbangan

Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pusat Teknologi Penerbangan untuk mengakselerasi kemampuan dan kompetensi SDM yang ada. Diantaranya adalah melakukan On Job Training dengan mengirim 6 engineer di TU Berlin Jerman untuk melakukan rancang bangun pesawat LSA, On Job Training di PT DI dalam rangka persiapan rancang bangun pesawat transport N219, dan sebagainya.

36 | P a g e Salah satu indikator dari peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM ini adalah usulan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang diusulkan oleh Pusat Teknologi Penerbangan sepanjang tahun 2015. Dari 3 buah target usulan HKI pada tahun 2014, terealisasi 1 judul usulan sebagai berikut :

1. "Pesawat Udara N219 Bermesin Dua dengan Penumpang 19 Orang"

Dengan demikian usulan HAKI pada tahun ini terealisasi 33%.

Indikator lain untuk melihat hasil peningkatan SDM adalah paper (makalah) yang dihasilkan dan dipublikasikan, baik publikasi tingkat nasional maupun internasional. Dari target 30 publikasi nasional terealisasi sebanyak 25 publikasi nasional yang terbit dalam Buku Ilmiah Pustekbang dan Siptekgan.Realisasi publikasi nasional tercapai 83%.

Dipublikasikan pada SIPTEKGAN XIX 2015 :

1. "PENGATURAN ULANG ARAH SERAT SPAR DEPAN LAPAN SURVEILLANCE UAV – 05 MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD" 2. "OPTIMASI BERAT WING LSU 05 MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT

METHOD"

3. "PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP WAKTU TEMPUH

PENERBANGAN CROSS COUNTRY MENGGUNAKAN PESAWAT CESSNA 172 S"

4. "HUBUNGAN NILAI PULSE WAVE MODULATION TERHADAP DEFLEKSI ELEVATOR PADA PESAWAT TANPA AWAK LSU 02 HUBUNGAN NILAI PULSE WAVE MODULATION TERHADAP DEFLEKSI ELEVATOR PADA PESAWAT TANPA AWAK LSU 02"

5. "ANALISIS AERODINAMIKA MODEL PESAWAT NIRAWAK LSU-05 DENGAN PENGUJIAN TEROWONGAN ANGIN ANALISIS AERODINAMIKA

MODEL PESAWAT NIRAWAK LSU-05 DENGAN PENGUJIAN

TEROWONGAN ANGIN"

6. "FEASIBILITY STUDY IMPLEMENTASI AUTOPILOT RISC BERBASIS ARSITEKTUR ARM SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI AUTOPILOT BERBASIS ARSITEKTUR AVR"

7. "EVALUASI PERANCANGAN TEROWONGAN ANGIN LS-LST DENGAN SIMULASI NUMERIK"

8. "PENGUJIAN GAYA DORONG MOTOR ELEKTRIK UNTUK SOLAR UAV" 9. "RANCANG BANGUN SOFTWARE UNTUK PENEMPATAN GROUND

SURVEILLANCE RADAR (GSR) DALAM KONTUR PERMUKAAN BUMI

YANG SEBENARNYA SEBAGAI BASIS PENEMPATAN AIR

SURVEILLANCE RADAR (ASR)"

10. "PEMILIHAN JENIS PEREDAM (DAMPER) PADA MOUNTING ENGINE PESAWAT LSU-03 UNTUK MEREDAM GETARAN YANG TERJADI"

11. "PENGUKURAN PERUBAHAN REGANGAN DAN DEFLEKSI PADA PENGUJIAN STATIK RODA PENDARATAN UTAMA PESAWAT TERBANG TANPA AWAK LSU05"

37 | P a g e 12. "RANCANG BANGUN TRACKING ANTENNA BERBASIS DATA POSISI

GPS(GLOBAL POSITIONING SYSTEM) MENGGUNAKAN POLOLU MAESTRO SERVO CONTROLLER"

13. "PENGARUH KONSUMSI BAHAN BAKAR MESIN PROPULSI PESAWAT LAPAN SURVEILLANCE UAV (LSU-02) DALAM PENENTUAN SENSOR ALIRAN BAHAN BAKAR"

14. "RANCANG BANGUN PEMBUATAN SERVER DATA SYNC N219 PTDI-PUSTEKBANG"

15. "OPTIMASI BERAT STRUKTUR TAIL BOOM LSU-05 AKIBAT TEGANGAN LENTUR DARI ASPEK BENTUK PENAMPANG GEOMETRI"

16. "PENGUKURAN KECEPATAN KOMPUTER KLASTER PUSTEKBANG DENGAN MENGGUNAKAN HIGH PERFORMANCE LINPACK"

17. "ESTIMASI DAYA LSU 05 UNTUK WAKTU TERBANG LIMA JAM"

Publikasi pada Pertemuan Ilmiah Tahunan XX dan Kongres VI MAPIN (Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh). Terlaksana pada tanggal 5-6 Februari 2015 :

18. "Analisa Perencanaan dan Hasil Uji Terbang LSU-01 Untuk Pemotretan Wilayah Longsor Banjarnegara".

19. "Perencanaan Misi Terbang LSU-01 Untuk Pemotretan Puncak Gunung Merapi Dalam Rangka Mitigasi Bencana"

20. "Desain Sistem Manajemen Daya Untuk SOLAR UAV" 21. "LSU SOLAR (LAPAN SURVEILLANCE UAV) SOLAR"

22. "Kajian Ekonomi Pemanfaatan Pesawat Cessna 206 Sebagai Wahana Surveillance Untuk Mitigasi Bencana Alam"

23. "Rancang Bangun Sistem Informasi Hasil Penelitian di Pusat Teknologi Penerbangan". DIpublikasikan pada Indonesia Initiative Forum 2015 di ITB tanggal 15 - 16 Okt 2015.

Dipresentasikan di AmTec 2015 (Annual Meeting on Testing and Quality) tanggal 20-21 Oktober 2015 :

24. "Perancangan Sistem Kalibrasi Load-Cell dengan Menggunakan Perangkat Lunak Lab View"

Publikasi nasional terakreditasi di Jurnal Tekgan :

25. "Rancang Bangun Sistem Pengujian Motor Brushless untuk Aplikasi Solar LAPAN Surveillance UAV Berbasis Labview"

Sedangkan dari 10 paper yang ditargetkan dipublikasikan secara internasional tercapai 14 paper yang diterbitkan, diantaranya adalah :

Publikasi internasional terindex :

1. “Power Budgeting Analysis for LSA-02 UAV Technology Demonstrator”. Dipresentasikan di The European Conference for Aero-Space Sciences

38 | P a g e 2015 (EUCASS) pada tanggal 29 Juni - 2 Juli di Krakow, Polandia. Akan dipublikasikan dalam The Journal of Aerospace Engineering, terindex Scopus dan Science Citation Index.

2. “Economic Analysis of Small Format Aerial Photography Mission Utilizing LSA-01 UAV”

3. "Design & Flight Test of a Medium range UAV for Aerial Photography". Dipublikasikan di World Congress on Unmanned Systems Engineering 2015 (WUEng) pada tanggal 30 - 31 Juli di Granada, Spanyol. Publikasi dalam International Journal of Unmanned Systems Engineering, terindex Index Copernicus Value (2014).

4. “Conformal Printed Traveling Wave Antenna Composed of Interdigital Capacitor Structure”. Dipublikasikan di 2015 IEEE International Symposium on Antennas and Propagation and North American Radio Science Meeting pada tanggal 19 - 24 Juli di Vancouver, Canada. Publikasi dalam IEEE Transaction on Antenna and Propagation terindex IEEE XPlore.

Publikasi pada prosiding Internasional :

5. “Interdigital Capacitor Structure-Based Conformal Traveling Wave Active Antenna for Experimental Rocket Communication”. Dipublikasikan di The 14th International Conference on Quality in Research tanggal 10 - 13 Agustus di Lombok.

Publikasi pada ISAST III 2015 :

6. "RECONSTRUCTION OF MODAL ANALYSIS FOR BAH WING BY SOLID AND SHELL ELEMENT"

7. "INVESTIGATION OF AILERON HINGE MOMENT OF NATIONAL TRANSPORT AIRCRAFT BASIC TO NUMERIC METHOD"

8. "ELEVATOR HINGE MOMENT DESIGN OF N219-B12"

9. "NORMAL MODE ANALYSIS OF N219 WING FOR B-11 CONFIGURATION"

10. "VERIFICATION OF AERODYNAMICS CHARACTERISTIC IN TWIN TAIL-BOOM PUSHER UNMANNED AIRCRAFT CONFIGURATION USING NUMERICAL METHOD"

11. "AFF (ACCELERATED FREE FALL) BASIC TECHNIQUE FOR EMERGENCY BAIL-OUT CONDITION OF LSA-01 AIRCRAFT"

12. "CROSS COUPLING EFFECT IN EXPERIMENTAL AERODYNAMIC ANALYSIS"

13. "WATER TRAP SENSOR IN THE FUEL TANK LSU (LAPAN SURVEILLANCE UAV)

Dipublikasikan di AIRTEC 2015 International Congress pada tanggal 3-5 November di Munich, Jerman.

39 | P a g e 14. “Parachute Design and Wind Tunnel Testing of Class 10kg LAPAN UAV’s

Recovery System”.

Target publikasi internasional tercapai 140 %. Dengan demikian target IKU 1 secara keseluruhan tercapai 85%.

Penyebab dari kurangnya ketercapaian target judul usulan HKI adalah seluruh judul usulan HKI yang diajukan berjumlah 4 judul usulan. Namun, hanya 1judulusulan yang baru bisa diproses keDirjen HKI padabulanDesember 2015 sehingga 3 judul usulan lainnya menjadi capaian pada tahun 2016. Salah satupenyebabbarudiajukannyajudulusulan HKI mengenai N219 di atasadalahtercapainya Roll Out pesawat N219 padabulanDesember. Roll Out mundurdari yang direncanakanpadabulanOktoberadalahkarenajadwalPresiden RI yang mundurmenjadiDesember. Adapun kekurangan capaian publikasi nasional adalah karena adanya proses revisi dari penulis makalah sehingga tidak bisa diterbitkan pada tahun 2015, dan juga banyaknya peluang dan kesempatan untuk mempublikasikan makalah hasil litbangyasa dalam forum internasional.

IKU 2 :Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dihasilkan

Peningkatan kemampuan litbangyasa dalam penguasaan teknologi penerbangan juga bisa diindikasikan melalui jumlah purwarupa (prototipe), modul, dan komponen di bidang teknologi yang dihasilkan.Pada tahun 2015 Pusat Teknologi Penerbangan menghasilkan 7 purwarupa, yakni :

1. pesawat LSU-02 hasil optimasi dan akan digunakan untuk diseminasi. Target ini tercapai 100%.Kegiatan optimasi spesifikasi meliputi engineering drawing secara detail per komponen, sudah dilakukan simulasi CFD dan FEM, sudah dilakukan uji wind tunnel untuk full konfigurasi, serta sudah dilakukan uji terbang hasil optimasi pada bulan Mei 2015. Pada tahun selanjutnya kegiatan untuk LSU-02 adalah menggunakan pesawat ini untuk pemanfaatan dan pemantauan.

40 | P a g e 2. LSU-03 New Generation untuk litbangyasa. Uji terbang perdana telah

dilaksanakan di Pamengpeuk, sehingga target ini tercapai 100%. Litbangyasa akan tetap dilakukan pada tahun berikutnya dengan spesifikasi dan optimasi. 3. LSU-03 untuk diseminasi MURI 300 km. Kegiatan pemecahan rekor MURI

telah dilaksanakan dengan hasil yang sempurna. Pada tanggal 29 Desember 2015 LSU-03 berhasil terbang sejauh 340 km dari Pamengpeuk - Cilacap - Pamengpeuk. Sehingga target ini tercapai 100 %.

Gambar 3.3. Pesawat LSU-03 MURI dan ketika menerima piagam penghargaan dari MURI

4. LSU-03 untuk diseminasi hilirisasi. Kegiatan hasil litbangyasa dimanfaatkan untuk hilirisasi teknologi dengan bekerjasama dengan PT. Mandiri Mitra Muhibbah. Pesawat ini berhasil uji terbang dengan baik sehingga target telah tercapai 100 %. Pada tahun selanjutnya kegiatan akan tetap dilakukan untuk diseminasi hilirisasi.

Gambar 3.4. Pesawat prototipe LSU-03 untuk hilirisasi teknologi ketika uji terbang di Pamengpeuk.

5. LSU-03 Full Carbon hasil kegiatan litbangyasa. Pesawat ini menggunakan bahan karbon yang melapisi seluruh permukaan. Bahan karbon ini lebih ringan sehingga bisa menambah jumlah muatan tanpa menambah berat keseluruhan pada saat take-off. Pesawat ini diuji terbang pada tanggal 29 Desember 2015, berhasil take-off namun gagal mendarat dengan sempurna

41 | P a g e sehingga pesawat jatuh. Hasil analisis menunjukkan adanya gangguan pada sensor GPS sehingga tiba-tiba autonomous terputus. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka optimasi akan dilakukan kembali pada tahun berikutnya agar performa dapat berfungsi dengan baik dan dapat sukses uji terbang. Dengan demikian target tercapai sebanyak 95%.

Gambar 3.5. LSU-03 Full Carbon hasil assembly sebelum uji terbang dan setelah uji terbang. Pesawat gagal mendarat dengan sempurna.

6. LSU-05 hasil optimasi sudah dilaksanakan dengan desain dan simulasi pada optimasi main landing gear dan ribs, uji statik main landing gear hasil optimasi, manufaktur boom, manufaktur horizontal tail, manufaktur vertikal tail, dan assembly empenage. Dengan demikian target tercapai 100%.

Gambar 3.6. Pesawat prototipe LSU-05 hasil optimasi pada pelaksanaan persiapan uji terbang di Pamengpeuk serta tampak detail boom, horizontal tail

dan vertikal tail hasil optimasi.

7. Solar LSU hasil litbangyasa sudah selesai tahap integrasi sel surya dan sudah uji terbang. Hasil kegiatan uji baterai, solar panel, dan MPPT menunjukkan bahwa pesawat kurang dapat mengakomodasi beban muatan yang direncanakan, sehingga keseluruhan struktur pesawat diganti. Karena banyaknya detail litbangyasa Solar-LSU yang akan dilakukan, maka kegiatan tahun ini hanya tercapai sebesar 40%.

42 | P a g e Selain purwarupa, modul dan komponen hasil litbangyasa Pusat Teknologi Penerbangan juga menjadi indikator dari peningkatan kompetensi SDM. Sebanyak 25 modul dan komponen yang dihasilkan sepanjang tahun 2015adalah :

Sebanyak 21 modul dan komponen program N219 :Radome, Engine, Fuel System, Powerplant, Wind Screen, Wiper, ECS, Instrument, Electrical, Avionics, Flight Control, Brealing System, Airframe Component, Landing Gear, Payloads, Propeller, Cabin Window dan Software Design, Engineering Flight Simulator, Drop Test, Wind Tunnel Model & Testing.Modul dan dokumen ini sudah tercapai seluruhnya.

Selesainya seluruh modul dan dokumen juga menandakan kesiapan program ini untuk melangsungkan Roll Out. Kegiatan Roll Out berhasil terselenggarapada tanggal 10 Desember di PT DI yang dihadiri oleh Menteri Polhukam mewakili Presiden, Menteri Pan RB, Gubernur Jawa Barat, Kepala LAPAN, Direktur Utama PT DI, dan segenap struktural dari berbagai lembaga yang diundang pada acara tersebut.

Gambar 3.7. Pesawat transport N219 yang diberitakan di media massa (Tabloid Aviasi edisi Desember 2015) dan foto bersama para pejabat negara di depan pesawat N219 di hanggar PT

DI pada acara Roll Out.

Adanya pengembalian anggaran pada tahun 2014 sebesar 88 M menyebabkan anggaran tahun 2015 terpakai untuk memenuhi pekerjaan tahun 2014. Selanjutnya, pemenuhan anggaran diusahakan melalui BaBun dan LAPAN. Adapun hal-hal yang mendasari anggaran tambahan ini adalah dalam pengembangan dan integrasi komponen diperlukan adanya non-recurring cost yang merupakan biaya pengembangan oleh vendor asal komponen. Selain itu juga perkembangan dollar selama tahun ini menyebabkan harga komponen di luar dari jumlah yang sudah dianggarkan. Dan juga adanya kegiatan sertifikasi yang tertunda akibat mundurnya jadwal Roll Out yang semula akan berlangsung pada bulan Oktobter menjadi bulan Desember yang disebabkan jadwal Presiden yang berubah.

Kendala yang dihadapi juga meliputi masih adanya tool dan jig yang belum diselesaikan oleh vendor akibat keterbatasan industri yang mampu membuat tool dan jig di Indonesia. Sehingga solusi yang telah dilakukan adalah pihak PT DI men-supervisi langsung ke industri terkait untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai jadwal yang telah disusun.

43 | P a g e Sebanyak 4 buah modul dan komponen juga diperoleh dari program LSA-UAV yaitu tentangFlight Hazard Analysis, Electronic Flight Control System (EFCS), Actuator Test Rig (ATR), Automatic Flight Control Lawpada program pengembangan LSA-UAV.

Kendala yang dihadapi dari program ini adalah keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para peneliti dan perekayasa yang terlibat di TU Berlin sehingga mereka harus mengejar ritme kerja demi mencapai target yang telah disepakati.Selain itu juga adanya personil yang tugas belajar sehingga pekerjaan menjadi bertumpuk ke personil yang tersisa. Komponen yang diperlukan pun memiliki kecenderungan dual use dengan militer, maka proses pengadaan harus dilakukan secara hati-hati karena akan dikirim ke Indonesia. Solusi yang sudah dilakukan adalah terus menyemangati dan mengawasi kegiatan litbangyasa kepada tim di TU Berlin dengan kegiatan diskusi yang intensif sehingga tim dapat bekerja dengan lebih efisien.

44 | P a g e

Gambar 3.9. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan di TU Berlin.

Gambar 3.10. Penempatan Actuator pada pesawat Stemme S-15

Penyebab dari kurangnya capaian kinerja yaitu hanya 5 buah prototipe dari target 7 buah prototipe adalah untuk LSU-03 Full Carbon dan Solar LSU. Pesawat LSU-03 Full Carbon ini diuji terbang pada tanggal 29 Desember 2015, berhasil take-off namun gagal mendarat dengan sempurna sehingga pesawat jatuh.Hasil analisis menunjukkan adanya gangguan pada sensor GPS sehingga tiba-tiba autonomous terputus. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka optimasi akan dilakukan kembali pada tahun berikutnya agar performa dapat berfungsi dengan baik dan dapat sukses uji terbang. Sedangkan Solar LSU karena hasil kegiatan uji baterai, solar panel, dan MPPT menunjukkan bahwa pesawat kurang dapat mengakomodasi beban muatan yang direncanakan, sehingga solusinya adalah keseluruhan struktur pesawatakan

45 | P a g e diganti. Karena banyaknya detail litbangyasa Solar-LSU yang akan dilakukan, maka kegiatan akan dilanjutkan pada tahun berikutnya

Untuk modul dan komponen seluruhnya sudah mencapai target. Meskipun tetap terjadi juga kendala yang dihadapi seperti pada uraian di atas, akan tetapi solusi yang dilakukan terbukti mampu mengatasi kendala tersebut. Dengan demikian target IKU 2 secara keseluruhan tercapai 5 prototipe dan 25 modul/komponen atau sebesar 86%.

IKU 3 :Jumlah prototipe, modul, dan komponen di bidang teknologi penerbangan yang dapat dimanfaatkan pengguna

Salah satu indikasi keberhasilan dari peningkatan kemampuan litbangyasa Pusat Teknologi Penerbangan adalah jumlah purwarupa (prototipe), modul dan komponen yang dimanfaatkan oleh pengguna.Purwarupa pesawat LAPAN Surveillance UAV (LSU) yang sudah dimanfaatkan secara luas oleh pengguna adalah LSU-01, LSU-02 dan LSU-03 untuk aplikasi diseminasi dan hilirisasi dan LAPAN Surveillance Aircraft (LSA-01) atau Stemme S-15 yang berpenumpang 2 awak.Pengguna yaitu dari Kementerian Pertanian - BBSDLP dan masyarakat terkait.Pemotretan yang dilakukan yaitu pada lahan pertanian di Subang sudah tercapai seluas 700 km2.

Gambar 3.11. Hasil pemotretan lahan pertanian di Subang menggunakan kamera EOS 5D (kiri) dan S100 (kanan) pada LSA-01

46 | P a g e Pemanfaatan LSU-01 untuk kegiatan pemotretan di daerah Poso sudah terlaksana pada tanggal 18 - 26 Januari 2015.Foto ini dimanfaatkan oleh Densus 88 untuk membantu pemantauan pada daerah Poso.

Gambar 3.12. Hasil foto daerah Poso menggunakan pesawat LSU-01.

Pemanfaatan LSU-01 dan LSU-02 untuk diseminasi pemotretan daerah garis pantai telah dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2015 di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat dengan instansi pengguna dari BIG. Pemotretan ini bertujuan untuk mengetahui batas antara daratan dan air pada saat terjadi surut maksimum. Batas tersebut digunakan untuk mengetahui batas wilayah suatu daratan. Pelaksanaan pengambilan gambar ini dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2015, karena pada tanggal tersebut terjadi pasang dan surut maksimum didaerah pantai Cilamaya.

47 | P a g e

Gambar 3.14. Hasil pengolahan data foto dari LSU-02 di Cilamaya, Jawa Barat.

Pemanfaatan hasil litbangyasa juga adalah melalui kegiatan hilirisasi teknologi.Prototipe yang digunakan adalah LSU-03.Hilirisasi teknologi terlaksana pada tahun ini dengan PT. Mandiri Mitra Muhibbah.Prototipe sudah berhasil melalui uji terbang pada pertengahan tahun 2015.

Gambar 3.15. Prototipe LSU-03 yang dimanfaatkan untuk diseminasi hilirisasi teknologi. Dengan demikian target IKU 3 secara keseluruhan tercapai 4 jenis purwarupa yang dimanfaatkan atau tercapai 100%

SS 2 :Peningkatan kemampuan dalam pemberian dan pembinaan di bidang teknologi penerbangan

IKU 4 : Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi penerbangan

48 | P a g e Pusat Teknologi Penerbangan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi penerbangan yang dimilikinya ke berbagai instansi dan Universitas yang membutuhkannya dalam rangka kerjasama yang saling membutuhkan. Pemberian dan pembinaan teknis dilakukan dalam bentuk tutorial teknologi penerbangan khususnya pesawat UAV, pengambilan dan pemantauan data maupun dalam bentuk bimbingan Kerja Praktek dan pembuatan skripsi dengan topik salah satu sub sistem dari teknologi penerbangan seperti desain dan manufaktur struktur komposit, pemodelan dinamika terbang pesawat, kontrol pesawat, muatan roket, dan lain-lain.

Pemberian dan pembinaan teknis diantaranya dilakukan terhadap Direktorat Topografi TNI AD, BBSDLP (Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian), Universitas Andalas, UNJ, UGM, Universitas 11 Maret Surakarta, Universitas Bengkulu, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Semarang, Politeknik Negeri Jakarta, UNY, Universitas Brawijaya, ITS, STTA Yogyakarta, Universitas Pamulang, Universitas Media Nusantara, dan Universitas Nurtanio.

Bimbingan teknis yang telah dilakukan baik untuk internal Pustekbang maupun untuk eksternal Pustekbang adalah :

1. Workshop dan Pendampingan Penyusunan SKP 2. Bimtek Penulisan Karya Tulis Ilmiah

3. Bimtek Perekayasa

4. English Meeting (Conversation dan Writing) 5. Bimtek Uji Terbang Pesawat Berawak 6. Bimtek Noise Aircraft

7. Legal Drafting untuk Paten LSU-03, Smart Bomb, dan N219. 8. Bimtek CAD menggunakan CATIA

9. Bimtek Avionik Penerbangan

10. Perancangan Long Range - Telemetry dan Flight Control System for UAV 11. Bimbingan untuk mahasiswa dari berbagai universitas yaitu Universitas

Andalas, UNJ, UGM, Universitas 11 Maret Surakarta, Universitas Bengkulu, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Semarang, Politeknik Negeri Jakarta, UNY, Universitas Brawijaya, ITS, STTA Yogyakarta, Universitas Pamulang, Universitas Media Nusantara, dan Universitas Nurtanio.

Gambar 3.16. Salah satu kegiatan bimbingan kepada mahasiswa (kiri) dan salah satu kegiatan bimtek yaitu bimtek avionik penerbangan (kanan)

49 | P a g e Ketercapaian target pemberian dan pembinaan teknis terlampaui menjadi 11 buah dari target 10 buah pembinaan teknis. Dengan demikian target IKU 4 secara keseluruhan tercapai 110%

SS 3 :Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan IKU 5 : Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan

Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi penerbangan dilakukan dengan berbagai instansi.Dengan kerjasama ini diharapkan akan bermanfaat pada kedua belah pihak. Tujuan dari kerjasama ini diantaranya dititik beratkan untuk meningkatkan kemampuan (skill) personil kedua belah pihak, diseminasi teknologi penerbangan, pendalaman operational requirement dan peningkatan local content (TKDN).

Kerjasama teknis antar departemen sangat berguna untuk peningkatan dan akselerasi kemampuan personil Pusat Teknologi Penerbangan.Dengan tantangan

Dalam dokumen PUSAT TEKNOLOGI PENERBANGAN (Halaman 34-52)

Dokumen terkait