PELAKSANAAN APBD
DAERAH YANG SAH 1.688 1.596 1.573 1.479 2.231 1.906
G. ANALISIS LAINNYA
1. Analisis Vertikal
Analisis ini digunakan untuk membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain terhadap totalnya dalam suatu komponen APBD yang sama untuk mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing pos tersebut.
Gambar III.6. Perbandingan Kontribusi Realisasi per Jenis Pendapatan Daerah
KAJIAN FISKAL REGIONAL
PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2018
49 Gambar di atas terlihat bahwa terjadi sedikit penurunan kontribusi PAD di tahun
2018 dibanding tahun sebelumnya. Kontribusi PAD di tahun 2018 sebesar 16,47 persen, sedangkan Kontribusi PAD di tahun 2017 sebesar 17,27 persen dari total pendapatan. Selama dua tahun terakhir pendapatan daerah masih sangat didominasi oleh pendapatan transfer yaitu mencapai 78 persen dari pendapatan daerah, sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah kontribusinya sangat kecil hanya 5 persen.
Dari sisi belanja sebagaimana terlihat pada tabel di bawah, dari tahun ke tahun kontribusi belanja sangat didominasi oleh belanja pegawai dan belanja barang dimana kontribusinya selama tiga tahun terakhir lebih dari 50 persen total belanja. Sedangkan kontribusi belanja modal hanya sekitar 22 persen dari total belanja. Hal ini dapat berarti bahwa kurang efisiennya belanja pemerintah daerah karena belanja pegawai dan belanja barang merupakan belanja operasional dan habis pakai yang cenderung kurang produktif.
Tabel III.11. Perbandingan Kontribusi Realisasi per Jenis Belanja
Sumber: Pemda Lingkup Prov. Sumsel (2018), diolah 2. Analisis Kapasitas Fiskal Daerah
Analisis kapasitas fiskal daerah adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kemampuan keuangan daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD (tidak termasuk DAK, Dana Darurat, Dana Pinjaman lama dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu) setelah dikurangi belanja pegawai dan dibagi dengan jumlah penduduk miskin.
Formula Analisis Kapasitas Fiskal Daerah dengan rumus berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas fiskal daerah secara agregat sebagaimana terlihat pada tabel III.15:
Tabel III.12. Kapasitas Fiskal Sumsel Tahun 2016-2018 (Rp)
URAIAN 2016 2017 2018
PAD 4.615.517.846.935 5.864.029.394.423 6.147.379.030.266
DBH 6.193.523.783.778 6.520.249.599.895 7.807.443.082.155
DAU 11.660.868.107.000 12.162.929.097.000 12.331.258.705.483
Lain2 Pendapatan yg Sah 1.964.716.314.353 1.501.053.659.535 1.962.141.661.042
Tahun Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bansos Bel. Bant. Keuangan Belanja Hibah Bel. tak terduga Belanja Bunga Belanja Subsidi Transfer Prov-Pemda 2018 31,42% 23,40% 22,22% 0,06% 1,07% 8,75% 0,03% 0,04% 0,14% 12,87% 2017 34,33% 23,45% 22,38% 0,02% 6,75% 6,96% 0,02% 0,03% 0,14% 5,90% 2016 35,77% 21,04% 22,84% 0,04% 0,00% 8,30% 0,03% 0,03% 0,14% 11,82% KF = (PAD+DBH+DAU+LP) – BP Jumlah Penduduk Miskin
KAJIAN FISKAL REGIONAL
PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2018
50
BELANJA PEGAWAI 10.532.379.501.857 10.491.676.973.430 11.003.537.779.328 PENDUDUK MISKIN (JIWA) 1.101.200 1.086.920 1.068.270
KAPASITAS FISKAL 12.624.634 14.312.539 16.142.628
Sumber: Pemda Lingkup Prov. Sumsel (2018), diolah
Dari tabel di atas terlihat bahwa kapasitas fiskal mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan kapasitas fiskal tersebut dibarengi dengan penurunan jumlah penduduk miskin. Naiknya kapasitas fiskal daerah menunjukan peningkatan kemampuan keuangan daerah di Sumatera Selatan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin. Sedangkan data kapasitas fiskal seluruh pemerintah daerah sebagaimana pada tabel berikut:
Tabel III.13. Kapasitas Fiskal Sumsel Tahun 2018 (Juta Rp)
PEMDA Pendapatan DAK Belanja pegawai Jumlah penduduk miskin (jiwa) Kapasitas Fiskal Musi Banyuasin 3.019.517 452.852 819.394 105.150 16,62 OKU 1.412.521 183.162 503.593 45.710 15,88 Muara Enim 2.525.595 235.689 739.650 78.580 19,73 Lahat 1.886.961 221.396 636.142 65.310 15,76 Musi Rawas 1.759.871 274.430 546.240 54.750 17,15 OKI 2.122.931 369.717 767.944 124.860 7,89 Banyuasin 1.981.295 319.249 705.581 95.290 10,04 OKU Timur 1.627.158 268.449 615.224 70.650 10,52 OKU Selatan 1.268.016 176.994 403.088 37.870 18,17 Ogan Ilir 1.396.276 239.900 480.806 55.870 12,09 Empat Lawang 978.530 187.918 269.721 30.200 17,25 PALI 1.193.385 152.942 165.560 25.780 33,94 Muratara 921.381 185.571 178.121 36.190 15,41 Palembang 3.486.617 481.900 1.519.825 179.320 8,28 Prabumulih 958.400 97.781 352.471 20.950 24,26 Pagar Alam 752.711 113.819 286.468 12.070 29,20 Lubuk Linggau 892.202 104.827 356.125 29.740 14,50
Sumber: Pemda Lingkup Prov. Sumsel (2018), diolah
Dari tabel terlihat bahwa kapasitas fiskal daerah sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk miskin, semakin tinggi jumlah penduduk miskin maka kapasitas fiskal suatu daerah akan semakin rendah. Kapasitas Fiskal daerah tertinggi terdapat di Kabupaten PALI Rp33,94 juta sedangkan yang terendah di Kabupaten OKI Rp7,89 juta.
3. Analisis Kesehatan Pengelolaan Keuangan Daerah
Analisis kesehatan pengelolaan keuangan daerah adalah analisis yang dilakukan untuk menilai kesehatan fiskal setiap kabupaten/kota yang berada dalam suatu provinsi.
KAJIAN FISKAL REGIONAL
PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2018
51 Penilaian dilakukan dengan menggunakan sembilan indikator kesehatan pengelolaan
keuangan daerah (Pramono, 2014). Ditentukan level kesehatan keuangan daerah dengan kriteria berikut: Level 5= 91-100 (sangat bagus), Level 4= 75-90 (bagus), Level 3= 61-74 (cukup), Level 2= 41-60 (kurang), Level 1= 0-40 (sangat kurang).
Tabel III.14. Kesehatan Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2018
Keterangan:
Rasio PAD : PAD/Realisasi Pendapatan Daerah=subkriteria/nilai * 15% Rasio efektivitas PAD : PAD/target= subkriteria/nilai * 15%
Rasio pertumbuhan PAD : PADt1-PADt0/PADt0=subkriteria/nilai * 25% Rasio belanja modal : realisasi/ realisasi total=subkriteria/nilai * 10% Rasio Belanja Pegawai : realisasi/ realisasi total=subkriteria/nilai * 10% Rasio penyerapan anggaran : realisasi/pagu=subkriteria/nilai * 10%
Rasio ruang fiskal : pendapatan-DAK-belanja pegawai/realisasi total=subkriteria/nilai * 5% Rasio pendapatan dan penerimaan pembiayaan : realisasipendapatan+realisasi penerimaan pembiayaan/belanja+realisasi pengeluaran pembiayaan =subkriteria/nilai * 5%
Rasio SILPA : SILPA TAYL/realisasi belanja=subkriteria/nilai * 5%
Sumber: Pemda Lingkup Prov. Sumsel (2018), diolah
Dari tabel di atas terlihat bahwa secara rata-rata kesehatan keuangan daerah berada pada level 1 dan level 2 yang berarti “sangat kurang” dan “kurang”. Terdapat dua daerah dengan nilai tertinggi yaitu Kabupaten PALI dan Provinsi Sumatera Selatan. Tinggi rendahnya level kesehatan keuangan daerah sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan PAD dengan bobot 25 persen, kontribusi PAD dengan bobot 15 persen, efektivitas PAD dengan bobot 15 persen dan kontribusi belanja modal dengan bobot 10 persen. Oleh karena itu untuk mendongkrak rasio kesehatan pengelolaan keuangan daerah ini diharapkan kepada pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan penerimaan daerah yang bersumber dari PAD dan meningkatkan kontribusi belanja modal.
Pemprov Sumsel 6,0 3,0 5,0 2,0 8,0 8,0 4,0 3,0 5,0 44,0 Kurang Musi Banyuasin 3,0 3,0 5,0 2,0 8,0 4,0 4,0 3,0 5,0 37,0 Sangat Kurang Ogan Komering Ulu 3,0 3,0 - 2,0 8,0 8,0 4,0 3,0 5,0 36,0 Sangat Kurang Muara Enim 3,0 3,0 5,0 2,0 8,0 8,0 5,0 4,0 5,0 43,0 Kurang Lahat 3,0 3,0 5,0 2,0 8,0 8,0 4,0 3,0 5,0 41,0 Kurang Musi Rawas 3,0 3,0 - 2,0 8,0 8,0 4,0 4,0 5,0 37,0 Sangat Kurang Ogan Komering Ilir 3,0 3,0 - 2,0 6,0 2,0 4,0 4,0 5,0 29,0 Sangat Kurang Banyuasin 3,0 3,0 5,0 2,0 8,0 6,0 4,0 3,0 5,0 39,0 Sangat Kurang OKU Timur 3,0 3,0 15,0 2,0 8,0 10,0 4,0 3,0 5,0 53,0 Kurang OKU Selatan 3,0 3,0 5,0 2,0 8,0 10,0 4,0 3,0 5,0 43,0 Kurang Ogan Ilir 3,0 3,0 - 2,0 8,0 4,0 4,0 3,0 5,0 32,0 Sangat Kurang Empat Lawang 3,0 3,0 - 2,0 8,0 8,0 4,0 3,0 5,0 36,0 Sangat Kurang PALI 3,0 3,0 25,0 2,0 10,0 2,0 5,0 3,0 5,0 58,0 Kurang Musi Rawas Utara 3,0 3,0 - 2,0 8,0 8,0 5,0 3,0 - 32,0 Sangat Kurang Palembang 6,0 3,0 - 2,0 6,0 6,0 4,0 3,0 5,0 35,0 Sangat Kurang Prabumulih 3,0 3,0 - 2,0 6,0 8,0 4,0 4,0 5,0 35,0 Sangat Kurang Pagar Alam 3,0 3,0 5,0 2,0 6,0 2,0 4,0 3,0 5,0 33,0 Sangat Kurang Lubuk Linggau 3,0 3,0 5,0 2,0 6,0 6,0 4,0 3,0 5,0 37,0 Sangat Kurang
URAIAN Rasio PAD Efektivit as PAD Pertum PAD Rasio
B.Modal TOTAL Level
Rasio Bel.Pega wai Penyera pan Ruang Fiskal Rasio Pendap at dan Pemb Rasio SILPA
KAJIAN FISKAL REGIONAL
PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2018
52
Pada bab ini disajikan mengenai anggaran pendapatan dan belanja pemerintah konsolidasian disertai berbagai analisis antara lain mengenai kontribusi belanja pemerintah terhadap PDRB di Sumatera Selatan.