• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2016

Dalam dokumen Laporan Kinerja Tahun 2016 (Halaman 44-87)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 2016

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.1.2. Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2016

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

2016

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

3.1.1. Akuntabilitas Kinerja

Sebagai lembaga publik, akuntabilitas kinerja lembaga ditentukan oleh realisasi target yang telah ditetapkan di dalam Penetapan Kinerja Lembaga. Sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas lembaga, berbagai upaya perencanaan kegiatan lembaga serta pelaksanaan kegiatan hingga monitoring dan evaluasi bermuara pada pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan melalui indikator-indikator kegiatan yang tertuang dalam Penetapan Kinerja.

Berbagai sasaran strategis yang harus dicapai oleh Pusat Penelitian Biologi tertuang dalam bagian Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2016.

3.1.2. Analisis dan Evaluasi Kinerja Tahun 2016

Kinerja Pusat Penelitian Biologi pada tahun 2016 sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan antara Kepala Pusat Penelitian Biologi dan Deputi IPH.

Sasaran Strategis 1. Meningkatnya kontribusi LIPI terhadap dayasaing bangsa berbasis hasil penelitian dan layanan

Sasaran strategis pertama dari LIPI adalah terwujudnya LIPI sebagai institusi penelitian berkelas dunia yang mampu meningkatkan daya saing bangsa. Indikator kinerja dari sasaran strategis 1 diuraikan sebagai berikut.

Jumlah sitasi atas publikasi peneliti

Jumlah sitasi atas publikasi peneliti di Pusat Penelitian Biologi tahun 2016 mencapai 16.639 sitasi, sehingga melebihi target yang ditetapkan sebanyak 12.000 buah sitasi. Realisasi capaian sitasi sangat terkait dengan publikasi yang dihasilkan oleh peneliti Pusat Penelitian Biologi. Pada tahun 2016 jumlah total publikasi peneliti Pusat Penelitian Biologi tahun 2016 berjumlah 200 buah dengan jumlah peneliti sekitar 196 peneliti dari fungsional Peneliti Pertama sampai jenjang Peneliti Utama (Gambar 10).

Dibandingkan tahun 2015 terlihat capaian 2016 mengalami kenaikan yang sangat tinggi, sehingga realisasi mencapai 138,658 %. Kenaikan ini disebabkan oleh perbedaan penggunaan data kumulatif di tahun 2016, sedangkan pada tahun 2015 data yang digunakan adalah data pada tahun berjalan.

31

Gambar 10. Sitasi Publikasi Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI 2015-2016

Jumlah Paten Terdaftar

Target capaian jumlah paten terdaftar untuk tahun 2016 adalah dua buah paten terdaftar. Realisasi jumlah paten yang sudah terdaftar mencapai dua buah yaitu paten granted (paten yang sudah dikabulkan) yaitu 1) nomor IDP 000040604 mengenai komposisi pembenah tanah dan penggunaannya untuk lahan kritis dan sudah dilisensi sejak 2015 dan 2) paten nomor IDP000038355 dengan judul invensi larutan enzimatik untuk fermentasi minyak kelapa. Sedangkan paten yang sudah didaftarkan untuk dikabulkan adalah 1) Judul

)nvensi Pupuk organik hayati cair dan proses pembuatannya dengan nomor

pendaftaran paten P00201601284. Pupuk organik ini sudah digunakan di persawahan beberapa daerah di Indonesia dan sudah dilisensi oleh 2 perusahaan

pupuk swasta sejak tahun ; judul invensi deteksi cepat secara molekuler

agens penyakit sigatoka kuning pada pisang dengan nomor paten P0020164891. Dengan demikian target paten terdaftar oleh Pusat Penelitian Biologi terealisasi 100%, dan terdapat tambahan dua paten yang sudah dikabulkan sebagai tahapan lanjutan dari paten yang terdaftar tahun 2015 (Tabel 3).

Tabel 3. Daftar Paten yang terdaftar dan Paten yang dikabulkan Tahun 2016

No Judul No. Paten Status

1. Komposisi pembenah tanah dan penggunaannya untuk lahan kritis

IDP 000040604 Dikabulkan

2. Larutan enzimatik untuk fermentasi minyak kelapa dan proses

pembuatannya

IDP 000038355 Dikabulkan

3. Pupuk organik hayati cair dan proses pembuatannya

P 00201601284 Terdaftar

4. Deteksi cepat secara molekuler agens penyakit sigatoka kuning pada pisang

32

Jumlah PVT/varietas yang terdaftar

Realisasi PVT/varietas yang telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas dan Perizinan Pertanian terdapat tiga varietas yang terdiri dari dua varietas pisang tetraploid baru, yang unik, stabil dan seragam yaitu Pisang Mas Soponyono Tetraploid (No. Tanda Daftar: 386/PVHP/2016), Pisang Mas Besar Tetraploid (No.Tanda Daftar: 385/PVHP/2016) dan satu hibrid triploid yang tahan terhadap penyakit layu Fusarium, yaitu Pisang Rejang Hibrid Triploid (LIPI RJH3, No.Tanda Daftar: 387/PVHP/2016). Dengan terdaftarnya tiga buah PVT/varietas maka target untuk tahun 2016 ini tercapai100% (Gambar 11-12).

Gambar 11. Varietas Pisang Mas Soponyono Tetraploid

Gambar 12. Varietas Pisang Rejang Hibrid Triploid

Jenis Baru

Target temuan jenis baru dari Pusat Penelitian Biologi pada tahun 2016 adalah 23 jenis, dimana terealisasi sebanyak 31 jenis baru, terdiri dari 11 jenis fauna, 10 jenis flora dan 10 jenis mikroba (Tabel. 4). Jenis-jenis fauna yang baru bagi ilmu pengetahuan meliputi jenis-jenis dari kelompok ikan, mamalia, serangga, herpetofauna dan endoparasit (Gambar. 13 dan 14). Sedangkan jenis-jenis baru flora merupakan anggota kelompok anggrek yang berasal dari Papua

33

dan Begonia dari Pulau Sumbawa, bambu dari Pulau Sumba dan Murraya (kemuning) dari Pegunungan Cyclops di Papua (Gambar.15-17). Jenis-jenis baru mikroba diwakili oleh kelompok kapang pada pohon alpukat yang berasal dari Jawa Barat dan Sumatra Utara, aktinobakteria, bakteri anaerob dan arkhaea- halofilik (Gambar. 18-20).

Capaian temuan jenis baru tahun 2016 sebanyak 31 jenis, terealisasi sebesar 134,782% dari jumlah temuan baru yang ditargetkan.

Gambar 13. Jenis-jenis baru dari kelompok ikan.

Gambar 14. Jenis baru mamalia.

34

35

Gambar 17 Jenis baru anggrek, Bulbophyllum leucoglossum: A habitat dan perawakan, B-D bunga. Dendrobium centrosepalum: E habitat dan perawakan, F-H perbungaan dan bunga (Foto: V. Droissart).

36

Gambar 18 Jenis baru aktinomisetes, Actinoplanes bogoriensis

Gambar 19 Jenis baru kapang Erysiphe sidae

37

Tabel 4 Daftar jenis baru Pusat Penelitian Biologi 2016

Nama Jenis Baru Asal Jenis Baru Publikasi

Jenis Baru Fauna

Crocidura umbra Gunung Gede,

Jawa Barat, Indonesia

Demos, T.C., Achmadi, A.S., Handika, H., Maharadatunkamsi, Rowe, K.C. and Esselstyn, J.A. (2016). A new species of shrew (Soricomorpha: Crocidura) from Java, Indonesia: possible character displacement despite interspecific gene flow. Journal of Mammalogy 97 (6), 9 December 2016

Cyrtodactylus hitchi Peg. Mekongga, Sulawesi Tenggara, Indonesia.

Riyanto, A., Kurniati, H. and Engelis, A., Jr. (2016). A new Bent-toed gecko (Squamata: Gekkonidae) from the Mekongga Mountains, South East Sulawesi, Indonesia. Zootaxa 4109(1): 59-72. Pseudomugil luminatus Timika, south-central New Guinea, Papua, Indonesia.

Allen, G.R., Unmack, P.J. and Hadiaty, R.K. (2016). Pseudomugil luminatus, a new species of Blue-eye (Teleostei: Pseudomugilidae) from southern New Guinea, with notes on P. gertrudae. Fishes of Sahul 31(1): 950-961. Gracilimus radix Gn. Gandangdewata, Quarles Range, Kabupaten Mamasa, Sulawesi, Indonesia.

Rowe, K.C., Achmadi, A.S. and

Esselstyn, J.A. (2016). A new genus and species of omnivorous rodent (Muridae: Murinae) from Sulawesi, nested within a clade of endemic carnivores. Journal of Mammalogy 97: 978-991. Camallanus senaruensis, Meteterakis lombokensis Pulau Lombok, Indonesia

Purwaningsih, E., Dewi, K. dan Nugroho, H.A. (2016). Parasitic nematodes of amphibians from Lombok Island, Indonesia with description of

Camallanus senaruensis sp.nov. (Spirurida: Camallanidae) and

Meteterakis lombokensis sp.nov. (Ascaridida: Heterakidae). Journal of Coastal Life Medicine 4(9):708-713.

Melanotaenia bowmani, Melanotaenia grunwaldi, Melanotaenia mamahensis, Melanotaenia etnaensis, Melanotaenia lacunosa

Papua, Indonesia Allen, G.R., Unmack, P.J. and Hadiaty, R.K. (2016). The Goldiei group of rainbowfishes (Melanotaeniidae) from the Birds Neck Region of New Guinea (Papua and West Papua Provinces, Indonesia) with descriptions of five new species and recognition of

Melanotaenia dumasi Weber. Aqua International Journal of Ichthyology, 22(1): 1-32.

38

Jenis Baru Flora

Murraya cyclopensis Cyclops

Mountain, Papua, Indonesia

Astuti, I.P. and Rugayah. (2016). A new species of Murraya from Cyclops mountain Papua. Reinwardtia 15(2): 111 – 114.

Schizostachyum purpureum

Sumba, Indonesia Damayanto, I.P.G.P. and Widjaja, E.A. (2016). A new species of

Schizostachyum

(Poaceae-Bambusoideae) from Sumba Island, )ndonesia. Reinwardtia : 9 − 122. Begonia semongkatensis Pulau Sumbawa, Indonesia

Girmansyah, D. (2016). A new species of

Begonia (Begoniaceae) from Sumbawa Lesser Sunda Island Indonesia.

Reinwardtia 15(2): 115 – 118. Begonia sumbawaensis, Begonia brangbosangensis, Begonia jaranpusangensis Pulau Sumbawa, Indonesia

Girmansyah, D. (2016). Three New species of Begonia from Sumbawa Islan, Indonesia. Gardens' Bulletin Singapore 68 (1): 77-86. Bulbophyllum leucoglossum, Dendrobium centrosepalum, Dendrobium taeniocaule, Taeniophyllum pyriforme Pulau Lengguru, Papua,Indonesia

Juswara, L., Schuiteman, A. and Droissart, V. (2016). Four new orchid species from the Lengguru fold belt, West Papua, Indonesia. PhytoKeys 61: 47-59.

Jenis Baru Mikroba

Erysiphe baliensis, Erysiphe sidae

Jawa Barat dan Sumatra Utara, Indonesia

Siahaan, S.A.S., Kramadibrata, K., Hidayat, I., Meeboon, J. and Takamatsu, S. (2016). Erysiphe baliensis and E. sidae, two new species of anamotrophic Eryiphe (powdery mildew) from Indonesia. Mycoscience 57: 35-41.

Podosphaera perseae-americanae

Jawa Barat dan Sumatra Utara, Indonesia

Siahaan, S.A.S., Hidayat, I.,

Kramadibrata, K., Meeboon, J. and Takamatsu, S. (2016). Podosphaera perseae-americanae, a new powdery mildew species on Persea americana (avocado) from Indonesia. Mycoscience 57: 417-421.

Halobium palmae Indonesia Mori, K., Nurcahyanto, D.A., Kawasaki,

H., Lisdiyanti, P., Yopi and Suzuki, K. (2016). Halobium palmae gen. nov., sp. nov., an extremely halophilic archaeon isolated from a solar saltern.

International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology 66: 3799-3804.

39

Kocuria pelophila Pulau Rambut,

Indonesia

Hamada, M., Shibata, C., Tamura, T., Nurkanto, A., Ratnakomala, S., Lisdiyanti, P. and Suzuki, K. (2016).

Kocuria pelophila sp. nov., an actinobacterium isolated from the rhizosphere of a mangrove.

International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology 66 : 3276-3280.

Actinoplanes bogoriensis

Indonesia Nurkanto, A., Lisdiyanti, P., Hamada, M., Ratnakomala, S., Shibata, C. and

Tamura, T. (2016). Actinoplanes bogoriensis sp. nov., a novel

actinomycete isolated from leaf litter. The Journal of Antibiotics 69: 26–30.

Haloarchaeobius baliensis

Indonesia Mori, K., Nurcahyanto, D.A., Kawasaki, H., Lisdiyanti, P., Yopi and Suzuki, K. (2016). Haloarchaeobius baliensis sp. nov., isolated from a solar saltern. International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology 66: 38–43.

Cellulosimicrobium marinum

Indonesia Hamada, M., Shibata, C., Tamura, T., Nurkanto, A., Ratnakomala, S., Lisdiyanti, P. and Suzuki, K. (2016).

Cellulosimicrobium marinum sp. nov., an actinobacterium isolated from sea sediment. Archives of Microbiology, pp. 1-6.

Bacteroides caecicola, Bacteroides

gallinaceum

Bogor, Indonesia Irisawa, T., Saputra, S., Kitahara, M., Sakamoto, M., Sulistiani, Yulineri, T., Dinoto, A. and Ohkuma, M. (2016).

Bacteroides caecicola sp. nov. and

Bacteroides gallinaceum sp. nov., isolated from the caecum of an Indonesian chicken. International Journal of Systematic and Evolutionary Microbiology 66: 1431–1437.

Penemuan jenis baru 11 jenis fauna dari Pusat Penelitian LIPI 2016 terdiri atas dua jenis mamalia, satu jenis reptilia, enam jenis ikan air tawar dan dua jenis parasit pada amfibia. Penemuan jenis baru tersebut memegang peranan penting dalam pengungkapan kekayaan biodiversitas di Indonesia. Jenis mamalia, reptilia dan parasite yang ditemukan berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sedangkan ikan air tawar yang ditemukan di Papua berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi ikan hias.

Jenis-jenis baru flora telah ditemukan dari pulau Lengguru dan pegunungan Cyclops (Papua), pulau Sumbawa dan pulau Sumba. Jenis-jenis baru anggrek dan Begonia memiliki potensi yang besar sebagai tanaman hias. Jenis baru lain adalah bambu dari pulau Sumba yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bilik bambu dan seruling oleh masyarakat lokal.

40

Sepuluh jenis baru mikroba yang ditemukan terdiri dari beberapa kelompok yang mempunyai peran penting dalam bidang pangan dan kesehatan. Halobium palmae dan Haloarchaeobius baliensis adalah kelompok Arkaea halofilik yang diisolasi dari lingkungan dengan kadar garam tinggi di Indonesia. Halobium palmae dan Haloarchaeobius baliensis merupakan Arkaea dari Famili Halorubraceae yang berpotensi untuk dimanfaatkan dalam proses fermentasi produk makanan asin. Jenis baru dari kelompok bakteri gram positif Actinomycetes yang ditemukan antara lain Kocuria pelophila yang diisolasi dari rhizosphere vegetasi mangrove di Pulau Rambut Indonesia, Actinoplanes bogoriensis yang diisolasi dari serasah dan Cellulosimicrobium marinum yang diisolasi dari sedimen laut Indonesia yang memiliki potensi menghasilkan senyawa antibiotik. Actinoplanes bogoriensis menghasilkan senyawa penting dalam bidang farmasi yaitu valienamine sebagai prekursor obat antidiabetik serta senyawa untuk antibiotik yaitu validamycinm, teicoplanin, dan ramoplanin. Adapun Bacteroides caecicola dan Bacteroides gallinaceum yang diisolasi dari usus ayam ternak merupakan bakteri anaerob mikroflora usus yang merupakan indikator yang mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan hewan ternak khususnya ayam ternak.

Jumlah Publikasi

Hasil Publikasi Pusat Penelitian Biologi 2016 berjumlah 192 buah dari target 198 buah terdiri dari publikasi yang terbit di Jurnal Nasional (Indikator Kinerja 4), Jurnal Internasional (Indikator Kinerja 5), Prosiding Nasional (Indikator Kinerja 6), Prosiding Internasional (Indikator Kinerja 7), bagian dari buku (Indikator Kinerja 8), dan buku (Indikator Kinerja 9). Target, capaian dan prosentase realisasi hasil jenis publikasi tahun 2016 dapat dilihat dalam Gambar. 20 Secara keseluruhan total publikasi 2016 mencapai 192 buah dari target 198 buah (97,47 %), namun berdasarkan jenis publikasinya, prosentase realisasi capaian tertinggi berada pada publikasi jurnal Internasional dan buku. Realisasi terendah terjadi pada bagian buku (40 %) dan prosiding Internasional yang hanya mencapai 50 %, hal ini terjadi karena pergeseran keinginan peneliti dalam mempublikasikan hasil penelitiannya ke dalam jurnal Internasional sehingga jumlah capaian jenis publikasi Internasionalnya dua kali lipat dari target yang ditentukan (target mencapai 251, 43 %).

41

Gambar 21. Target , Capaian dan Prosentase Realisasi Publikasi Pusat Penelitian Biologi LIPI 2016.

Hasil Publikasi Pusat Penelitian Biologi berdasarkan kontribusinya terhadap isu pembangunan nasional dapat dikategorikan dalam empat hal yaitu pengungkapan keanekaragaman hayati, kesehatan, lingkungan dan pangan. Penelitian Pusat Penelitian Biologi LIPI mempunyai kontribusi yang besar terhadap penelitian dalam bidang pengungkapan keanekaragaman hayati (38,02 %) , kesehatan (13,02 %), pangan (22,40 %) dan lingkungan (26,56%) (Gambar 21). Hal ini disebabkan oleh kompetensi utama sebagian besar peneliti di Pusat Penelitian Biologi adalah ilmu-ilmu dasar biologi, ekologi dan taksonomi, sehingga sebagian besar hasil penelitiannya berupa pengungkapan keanekaragaman hayati dan lingkungan. Sedangkan beberapa laboratorium memang sudah mengembangkan ilmu-ilmu terapan bidang pangan dan kesehatan.

42

Gambar 22. Kontribusi Publikasi Pusat Penelitian Biologi LIPI 2016.

Total Hasil Penelitian Pusat Penelitian Biologi tahun 2016 yang berupa publikasi apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2015) menunjukkan adanya peningkatan di publikasi jurnal nasional, Internasional dan buku, sedangkan penurunan terjadi di publikasi prosiding nasional, prosiding Internasional dan bagian buku (Gambar 24). Kontribusi terbesar adalah peningkatan jumlah publikasi yang terbit dalam Jurnal Internasional sebanyak 22 buah.

Gambar 23. Publikasi Pusat Penelitian Biologi 2016 Berdasarkan Bidang Keilmuan.

Berdasarkan gambar 23, publikasi Pusat Penelitian Biologi tahun 2016 yang terkait dengan bidang ilmu zoologi sebanyak 96 buah (50 %), Botani sebanyak 54 buah (28,13 %) dan mikrobiologi sebanyak 42 buah (21,88 %).

43

Gambar 24. Perbandingan capaian publikasi tahun 2015-2016.

Jumlah jenis brosur/terbitan yang diupload

Target 2016 sebanyak 5 buah dan realisasi 5 buah (capaian 100 %) yaitu Wartakita Triwulan 1 dan 2; Spanduk AVIS satu buah, Spanduk Open House MZB satu buah dan leaflet Munasain (Museum Nasional Sejarah Alam Indonesia).

Jumlah judul buku metode survei dan studi populasi untuk menunjang penentuan kebijakan CBD, CITES, GSPC

Pada tahun 2017 sebagai salah satu indikator kegiatan dalam sasaran strategis meningkatnya LIPI terhadap daya saing bangsa berbasis hasil penelitian adalah buku metode survei. Pada tahun 2016 telah dihasilkan dua jenis buku metode survei dari tiga buah buku yang ditargetkan (realisasi capaian 66,6 %). Adapun dua buku metode survei yang dihasilkan adalah a) Metode Cepat Penentuan Keragaman, Kepadatan dan Kelimpahan Jenis Kodok, b) Jenis-Jenis Ikan Introduksi dan Invasif Asing di Indonesia (Gambar 24). Buku – buku ini merupakan buku yang penting dalam mendapatkan data yang diperlukan untuk menunjang kebijakan terutama dalam penentuan kuota CITES.

44

Gambar 25. Buku Metode Survei

Peta Bioresources

Hasil capaian peta bioresources tahun 2016 sebanyak dua buah (100% dari target yang ditentukan dua buah). Peta bioresources yang dihasilkan adalah satu buah buku dan satu buah peta yang menggambarkan bioresources di Indonesia. Buku pertama adalah Keragaman Kumbang Stag di Pulau Jawa yang menjelaskan tentang bioresources fauna kumbang di Pulau Jawa, sedangkan satu buah peta menggambarkan tentang status distribusi jenis-jenis endemik berdasarkan kelompok suku di Kalimantan Utara.

Gambar 26. Peta Bioresources dalam bentuk buku Keragaman Kumbang Stag di Pulau Jawa.

45

Gambar 27. Peta bioresources status distribusi jenis-jenis endemik berdasarkan kelompok suku di Kalimantan Utara

46

Jumlah macam material/jenis (bibit, mikroba, starter, dll) yang dimanfaatkan

Pusat Penelitian Biologi sebagai lembaga penelitian memiliki peran dan tugas untuk mengenalkan dan memberikan hasil-hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hasil penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat antara lain adalah macam material/jenis yang dapat berupa bibit, mikroba, starter dan lain-lain. Pada tahun 2016, macam material/jenis yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak satu jenis/macam, yaitu starter bakteri untuk pembuatan pupuk organik hayati (POH) (Gambar 28). Starter POH tersebut terdiri dari 10 isolat bakteri unggulan yang memiliki multi aktivitas sebagai pemacu pertumbuhan tanaman, antara lain penghasil hormon tumbuh IAA, pelarut P, penambat N dan penghasil enzim protease untuk merombak bahan-bahan organik. Jumlah macam material/jenis (bibit, mikroba, starter) yang dimanfaatkan ditargetkan sebanyak satu jenis, dan capaiannya sebanyak satu jenis (100%).

Gambar 28. Starter bakteri untuk produksi pupuk organik hayati (POH).

Jumlah material (bibit, mikroba, starter, dll) yang dimanfaatkan

Material (bibit, mikroba, starter) yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian Biologi dan dimanfaatkan oleh masyarakat adalah starter bakteri POH. Starter bakteri POH tersebut dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik hayati (POH) dalam kegiatan diseminasi dan pelatihan POH di beberapa wilayah di Indonesia, dengan rincian seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 5. Pada tahun 2016, jumlah starter yang dimanfaatkan telah tercapai sebanyak 37 Liter dari target 16 liter atau melebihi dari target dengan persentase 231,25%. Jumlah starter tersebut melebihi target karena pembuatan POH di beberapa lokasi diseminasi POH juga melebihi target. Satu liter starter dapat digunakan untuk memproduksi POH sebanyak 100 liter.

47

Tabel 5. Rincian jumlah starter bakteri POH yang dimanfaatkan.

No. Lokasi Diseminasi POH Jumlah Starter POH (Liter)

1. Bangka, Bangka Belitung 4

2. Lingga, Kepulauan Riau 3

3. Bojonegoro, Jawa Timur 4

4. Magelang, Jawa Tengah 4

5. Sidoarjo, Jawa Timur 4

6. Gresik, Jawa Timur 4

7. Magelang & Purworejo, Jawa Tengah 4

8. Bangkalan & Jember, Jawa Timur 4

9. Jeneponto, Sulawesi Selatan 2

10. Cinagara, Bogor, Jawa Barat 2

11 Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 2

TOTAL 37

Jumlah TP/STP termanfaatkan

Technopark (Taman teknologi) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk mengenalkan dan menyalurkan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat untuk meningkatkan daya saing dan peningkatan ekonomi daerah dengan suatu kegiatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah telah mencanangkan berdirinya 100 Tecknopark di Indonesia. Pusat Penelitian Biologi mendukung program pemerintah tersebut dengan melakukan pembangunan Technopark (TP) Tasikmalaya. Pada tahun 2016, ditargetkan ada satu TP yang termanfaatkan dan telah tercapai satu buah TP Tasikmalaya (100%). Pusat Penelitian Biologi bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya dan telah ditetapkan lokasi TP di desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Fokus kegiatan TP Tasikmalaya adalah pembangunan pertanian khususnya pertanian organik yang merupakan program utama pembangunan Kabupaten Tasikmalaya. Teknologi yang akan diaplikasikan di dalam TP merupakan teknologi yang sudah terbukti dan dapat diterapkan langsung di masyarakat.

Tahun 2016 merupakan tahun kedua pembangunan TP Tasikmalaya dan fokus kegiatan pada tahun kedua ini adalah penyediaan fasilitas fisik dan percontohan, pelatihan, pembentukan kelembagaan pengelola dan sosialisasi. Terdapat delapan kegiatan pada TP Tasikmalaya tahun 2016, yaitu:

1. Pengembangan unit produksi dan bimtek jamur pangan

2. Pengembangan unit pembibitan dan tanaman unggul dan implementasinya dalam agroforestry

3. Pengembangan unit produksi dan bimtek budidaya tanaman hortikultura

48

4. Pengembangan unit produksi dan bimtek pupuk organik hayati (POH)

Beyonic L)P) dan aplikasinya dalam pertanian terpadu

5. Pengembangan unit produksi dan bimtek pengolahan susu 6. Pengembangan unit produksi dan pelatihan pakan ternak 7. Pengembangan unit produksi budidaya lebah madu 8. Pengembangan unit pengelolaan pasca panen

Beberapa capaian yang telah dihasilkan pada tahun 2016 untuk penyediaan fasilitas fisik antara lain bangunan dua sungkup untuk budidaya sayur organik, bangunan empat buah kamar MCK, satu buah naungan penangkaran lebah madu, satu buah gazebo dan penyambungan aliran listrik 23.000 kva. Untuk pengadaan sarana peralatan terdapat 14 item peralatan, yaitu dua alat untuk produksi kompos, dua alat untuk produksi propolis, dua alat untuk agroforestry, delapan untuk kegiatan pasca panen. Kegiatan pelatihan yang telah dilakukan pada tahun 2016 ada lima kegiatan, yaitu 1) budidaya jamur, 2) pengolahan susu, 3) perbanyakan tanaman, 4) pembuatan POH dan Kompos, serta 5) pasca panen (pengolahan hasil jamur pangan). Kegiatan pelatihan tersebut diikuti oleh 125 peserta yang terdiri dari petani dan kelompok tani, pelaku usaha jamur, pesantren, pengusaha pertanian organik dan swasta.

Kegiatan TP Tasikmalaya yang lainnya meliputi Diseminasi, Koordinasi dengan Pemda Kabupaten Tasikmalaya dan Rintisan Kelembagaan. Beberapa kegiatan diseminasi yang telah dilakukan oleh TP Tasikmalaya antara lain pameran di Botani Square dalam rangka Pekan Inovasi Teknologi, kunjungan siswa dari berbagai sekolah di Tasikmalaya, dan pembuatan website TP Tasikmalaya (http://www.tptasik.biologi.lipi.go.id). Untuk kegiatan koordinasi yang telah dilakukan antara lain koordinasi dengan pemda mengenai pembangunan infrastruktur dan pengelola TP Tasikmalaya serta dengan tokoh masyarakat, pengusaha dan komunitas masyarakat untuk mendukung keberadaan TP Tasikmalaya.

49

Gambar 30. Persiapan media pengembangan budidaya jamur pangan dan sungkup untuk budidaya tanaman hortikultura.

Gambar 31. Kunjungan siswa ke TP Tasikmalaya.

Jumlah pengguna jasa LIPI (identifikasi jenis, analisis)

Pada tahun 2016, target yang ditetapkan untuk pengguna jasa LIPI yang meliputi identifikasi jenis dan analisis adalah sebanyak 1200 orang. Capaian pengguna jasa di Pusat Penelitian Biologi-LIPI pada tahun 2016 mencapai 1505 orang atau terealisasi sebesar 125,417 %. Pengguna jasa terdiri atas jasa identifikasi sebanyak 1403 orang dan jasa analisis sebanyak 102 orang. Pada tahun 2015 target jumlah pengguna jasa LIPI sebanyak 1500 orang, namun demikian capaiannya sebanyak 1115 orang.

50

Gambar 32. Capaian Pengguna Jasa Pusat Penelitian Biologi LIPI 2015-2016 Berdasarkan Gambar 32, menunjukkan capaian pengguna jasa Pusat Penelitian Biologi LIPI terjadi kenaikan sebanyak 390 orang pada tahun 2016. Adanya fasilitas dan sumberdaya manusia yang handal dalam bidang biologi terutama dalam ilmu taksonomi, maka jasa identifikasi flora, fauna dan mikroba menjadi salah satu potensi Pusat Penelitian Biologi.

Jumlah jasa iptek yang digunakan oleh publik (deposit, PNBP)

Sebagai lembaga penelitian, Pusat Penelitian Biologi juga memiliki tugas dan peran untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan penggunaan jasa iptek oleh publik yang meliputi deposit dan PNBP. Pada tahun 2016 ditargetkan tujuh buah jasa iptek yang digunakan oleh publik dan telah tercapai tujuh buah (100%). Jasa iptek tersebut terdiri dari jasa iptek untuk insekta, analisis nutrisi, jasa ampul mikroorganisme, penggunaan alat, penjualan isolat mikroorganisme, identifikasi flora, fauna dan mikroorganisme serta analisis mikroorganisme.

Capaian Pusat Penelitian Biologi secara keseluruhan untuk triwulan IV pada Sasaran Strategis No. 1 ditunjukkan pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Capaian untuk Sasaran Strategis LIPI No 1.

Dalam dokumen Laporan Kinerja Tahun 2016 (Halaman 44-87)

Dokumen terkait