• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis dan Interpretasi Data

Merujuk pada hasil penelitian di atas, data-data yang penulis peroleh adalah melalui angket yang disebarkan kepada siswa-siswi SMK Al Kautsar Kebayoran Baru Jakarta Selatan dengan item soal 25 dan julah sample 30 siswa. Dengan melihat data dari skor angket pengelolaan kelas dan prestasi belajar yang di peroleh dari nilai raport menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran PAI.

Setelah data yang dideskripsikan dan analisis menunjukkan bahwa pengelolaan kelas yang baik akan turut mendukung prestasi belajar siswa yang baik pula. Ini dapat dilihat dari perhitungan uji statistik dengan menggunakan rumus product moment, dan diperoleh hasil sebesar 0,854. Setelah dikonsultasi dengan nilai rtabel pada taraf signifikan (5%) diperoleh hasil sebesar 0,361 dan taraf signifikan (1%) sebesar 0,463. Dari analisis ini dapat diketahui hasil rhitung lebih besar dari rtabel. Hal ini berarti bahwa Hipotesa Alternatif yang berbunyi “terdapat hubungan positif yang signifikan dengan prestasi belajar siswa” diterima. Sedangkan Hipotesa Nihil yang berbunyi “tidak menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa” ditolak.

Jika melihat hasil angket, jawaban yang diberikan oleh responden tentang pengelolaan kelas dikategorikan baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata dan nilai tertinggi dari pengelolaan kelas. Seperti rumus:

Mx = ∑X N My = ∑Y N

Dan juga dapat dilihat dari hitungan skor jawaban angket dengan menggunakan rumus:

P = f x 100 %

N

Yang kemudian dibuat tabulasi, dan dari tabulasi inilah dapat diketahui bahwa pengelolaan kelas di SMK Al Kautsar Jakarta Selatan dapat dikategorikan baik.

Dari uraian tersebut, dapat diambil pengertian bahwa pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa terdapat hubungan positif yang siginifikan. Sebagai guru professional seharusnya mempunyai beberapa kemampuan salah satunya adalah mampu dalam mengelola kelas.

Karena secara umum pengelolaan kelas yang baik akan turut memajukan prestasi belajar siswa. Dengan demikian faktor yang mendukung tercapainya prestasi belajar yaitu mempunyai kesehatan jasmani dan rohani, inteligensi dan bakat, minat dan motivasi yanga berasal dari dalam diri maupun luar.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang penulis kemukakan pada bab-bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa pengelolaan kelas di SMK Al Kautsar Kebayoran Baru Jakarta Selatan sudah mencapai hasil yang baik sesuai dengan nilai rata-rata 73 dan nilai tertinggi 92 yang diperoleh dari skor jawaban responden. Selain itu sudah dapat meningkatkan kemampuan dalam prestasi belajar siswa pada pembelajaran PAI. Dapat dikatakan demikian karena hasil yang penulis peroleh melalui nilai raport menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 79 dan nilai tertingginya 87. Pengelolaan kelas merupakan suatu proses pengelolaan untuk menciptakan suasana dan kondisi kelas yang memungkinkan siswa dapat belajar secara efektif agar tercapai kondisi yang optimal, sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan dan mencapai prestasi yang baik.

2. Cara guru PAI untuk mengetahui prestasi belajar siswa di SMK Al Kautsar yaitu dengan cara mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajar yang diperoleh dari proses belajar yang dilakukan oleh seseorang dalam beberapa waktu, penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dibuktikan melalui tes belajar dan pernyataan dalam bentuk nilai raport. Nilai raport yang penulis gunakan, yaitu penilaian hasil raport akhir semester genap tahun 2010.

3. Dari hasil penelitian di SMK Al Kautsar ternyata terdapat hubungan positif yang signifikan kuat atau tinggi antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat diketahui setelah penulis menyebarkan angket yang berisi 25 pertanyaan dan menggabungkannya dengan nilai raport siswa akhir semester genap. Setelah melalui perhitungan dengan menggunakan korelasi product moment dan interpretasi data, diperoleh hasil sebesar 0, 854. Hasil tersebut berkisar pada 0,70-0,90. Hal ini menunjukkan bahwa diterimanya Ha (Hipotesis Alternatif) yaitu rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung = 0,854 > rtebel = 0,361 < 0,463) baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%. Sedangkan Ho ditolak. Ini berarti adanya hubungan positif yang signifikan kuat atau tinggi antara pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepala sekolah sebaiknya melakukan briefing setiap seminggu sekali guna

mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang pada satu minggu yang lalu dan menyampaikan kegiatan untuk satu minggu ke depan secara terus menerus. Memberikan motivasi kepada para guru, agar mereka nantinya lebih semangat lagi dalam mengajar. Selain itu juga menyediakan sarana pembelajaran agar pengelolaan kelas yang dilakukan guru mudah dilaksanakan.

2. Guru senantiasa meningkatkan kompetensi yang dimiliki baik dalam hal pengelolaan kelas maupun dalam pengelolaan pengajaran. Dengan cara sering

memberikan hadiah (reward) kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan guru, dan sering mengadakan kuis berupa pertanyaan yang menyangkut materi yang sedang diajarkan. Dengan ini semua maka kompetensi guru akan semakin meningkat. Karena pengelolaan kelas sangat penting dalam memajukan prestasi peserta didik. Di samping itu juga guru diharapkan dapat meningkatkan mutu sekolah.

3. Siswa agar lebih rajin dan semangat lagi dalam belajar, bersikap kritis, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar, sehingga dapat menambah pemahaman mereka, dan guru juga dapat terus berkreasi dan berinovasi dalam mengajar dan menjawab rasa ingin tahu mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991 Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997

Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996

Daradjat, Zakiah, Metodelogi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996 Djamarah, Syaiful Bahri, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta, 2000

Djamarah, Syaiful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006

Fathurrahman, Pupuh, dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep IslaM, Bandung: PT Refika Aditama, 2007

Imron, Ali, Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995 Jasin, Anwar, Pengelolaan Kelas, Jakarta: Grasindo, 1996

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud, hlm 13

Majid, Abdul, Pendidikan Agama Islam Konsep dan Implementasi Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004

Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009

Nata, Abuddin, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru-Murid, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001

Rachman, Abdul Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005

Rohani, Ahmad, Pengelolaan dan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1991

Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokrasi Sebuah Model Pelibatan Mayarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004 Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996

Sanjaya Wina, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompotensi, Jakarta: Kencana, 2008

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2006

Satori, Djam’an, dkk, Materi Pokok Profesi Keguruan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007

Semiawan, Conny, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar, Jakarta: Gramedia, 1985

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003

Sudirman, dkk, Ilmu Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda karya, 1990

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991

Sudjana, Nana, Proses Belajar mengajar, Jakarta: Raja Wali Press, 1989

Tabrani, dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Karya, 1989

Tim Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993

Undang-undang Sisdiknas, Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang RI No. 20, tahun 2003, Jakarta: Sinar Grafindo

W. S. Winkel, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 1996

Zayadi Ahmad dan Abdul Majid, Tadzkirah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Pendekatan Kontekstual, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan yang ada di bawah ini, lalu jawablah dengan sejujur-jujurnya dengan cara melingkari pada salah satu alternativ jawaban yang telah tersedia

2. Jawaban anda pada pertanyaan ini, tidak mempengaruhi nilai ujian, dan juga jawaban anda akan terjamin kerahasiannya

3. Jawaban yang anda berikan dalam pertanyaan ini merupakan sumbangan yang berharga bagi penulis. Oleh karena itu, atas kesediaan anda mengisi pertanyaan ini penulis ucapkan terima kasih

Nama : Kelas : Jenis Kelamin : a. pria

b. wanita

No Daftar Pertanyaan SL SR KD P TP

1. Apakah ketika pelajaran PAI sering terjadi keributan di kelas

2. Ketika guru PAI memberikan penjelasan, apakah semua siswa memperhatikan

3. Merasa resah belajar PAI karena adanya keributan di kelas

perasaan negative karena perhatian guru yang berlebihan terhadap siswa yang pandai

7. Apakah guru PAI mengadakan variasi dalam pembagian tempat duduk siswa

8. Apakah guru PAI menguasai materi dan mempunyai persiapan ketika mengajar

9. Organisasi siswa di kelas memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjadi pemimpin kelas

10. Organisasi siswa di kelas dapat menciptakan ketertiban kelas

11. Organisasi siswa di kelas membantu kelancaran KBM 12. Sebelum memulai pelajaran apakah guru PAI sering

memerintahkan siswa untuk membuang sampah yang ada di kolong meja

13. Guru PAI memprioritaskan pembelajaran tambahan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar

14. Setiap selesai menjelaskan apakah guru PAI memberikan tugas kepada siswa, baik untuk dikerjakan di kelas maupun di rumah

15. Guru PAI memprioritaskan siswa yang memakai kaca mata dan mempunyai postur tubuh kecil untuk duduk di depan

16. Apakah guru melibatkan siswa untuk aktif dalam setiap KBM

18. Apakah guru PAI memberikan hukuman kepada siswa di depan siswa lain

19. Apakah siswa merasa nyaman belajar PAI, karena guru PAI membuat kelas menjadi menyenangkan dan tertib, bahkan penuh dengan tantangan

20. Ketika mengajar apakah guru PAI menggunakan media yang tepat agar dapat menunjang pembelajaran yang kondusif

21. Guru PAI menciptakan hubungan yang harmonis antara siswa dengan siswa, dan guru dengan siswa

22. Guru PAI membuat kelas menjadi hangat ketika mengajar

23. Apakah guru PAI mengikutsertakan siswa dalam pengelolaan kelas agar siswa lebih semangat dalam belajar

24. Apakah guru PAI menggunakan lebih dari dua tekhnik mengajar

25. Dalam mengajar apakah guru PAI selalu memberikan contoh sehingga mudah untuk dipahami

Interview : Iis Rahmaniah, S. pd.i

Jabatan : Guru PAI

Pertanyaan

1. Bagaimanakah pelaksanaan pengelolaan kelas di SMK AL KAUTSAR ? 2. Dalam mengajar, apakah ibu melaksanakan pengelolaan kelas dengan baik ? 3. Metode apa saja yang ibu gunakan dalam mengajar ?

4. Sarana prasarana apa saja yang menjadi penunjang dalam melaksanakan pengelolaan kelas ?

5. Menurut ibu, apakah dengan menjalankan pengelolaan kelas yang baik akan dapat menunjang presatsi belajar siswa ?

6. Cara-cara apa saja yang ibu lakukan dalam memajukan prestasi belajar siswa ? 7. Menurut ibu, apakah keberhasilan siswa dapat dilihat dari hasil raport?

Jawaban

1. Pelaksanaan pengelolaan kelas di SMK AL KAUTSAR ini sangat berjalan, salah satu contohnya yaitu guru-guru di sekolah ini menerapkan pengelolaan kelas, sehingga sebelum mengajar guru tersebut mengatur tempat duduk, memprioritaskan siswa yang memakai kaca mata, dan memprioritaskan siswa yang memiliki postur tubuh yang tinggi/ besar untuk duduk di belakang, dan postur tubuh yang kecil untuk duduk di depan. Selain itu juga memberikan apersepsi, motivasi, dan juga mengulang pelajaran minggu lalu, dengan tujuan ingin mengetahui apakah siswa tersebut masih ingat pelajaran minggu lalu. Dengan demikian perkembangan pengelolaan kelas di sekolah kami semakin hari semakin bagus.

Dengan demikian akan tercipta hubungan yang harmonis diantara guru dengan siswa.

3. Metode yang saya gunakan ketika mengajara yaitu disesuaikan dengan materi dan faktor situasi artinya tidak semua metode cocok digunakan untuk materi. Salah satunya metode ekspositori yang lebih banyak menggunakan ceramah, tidak mungkin digunakan untuk materi shalat jenazah, karena shalat jenazah yang lebih ditekankan ialah prakteknya mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan menguburkan. Dengan demikian sebagai guru harus kaya akan metode dan strategi. Jangan sampai setiap mengajar hanya menggunakan metode ceramah dari awal sampai selesai, karena kebanyakan guru PAI hanya menggunakan metode ceramah. tanpa diselingi dengan metode dan strategi lain. Pandangan ini harus dirubah, oleh karena itu saya sebagai guru PAI harus membawa nama baik guru PAI. Agar pandangan masyarakat berubah. Dan juga agar pelajaran PAI banyak diminati dan disenangi oleh banyak siswa.

4. sarana dan prasarana di sekolah kami yang dapat menunjang pelaksanaan pengelolaan kelas diantaranya yaitu LCD, masjid, lab bahasa, dan Al Quran yang terdapat disetiap kelas. Walaupun sarana disekolah kami minim akan tetapi selaku guru tetap harus berkreasi bersama siswa-siswa lainnya agar pelaksanaan pengelolaan kelas tetap berjalan, tidak berhenti karena sarananya yang minim.

5. Ya, karena dengan adanya pengelolaan kelas maka siswa akan belajar ditempat yang kondusif yang dapat menumbuhkan motivasi dan juga konsentrasi mereka. Karena pengelolaan kelas merupakan upaya guru untuk menciptakan kelas yang optimal, guna mencapai pmebelajaran yang kondusif. Dan pengelolaan kelas juga merupakan suatu hal yang penting, serta merupakan kompetensi yang

• Memberikan tugas diluar secara berstruktur/ berkelompok untuk menganalisis persoalan yang menyangkut dengan pendidikan dan juga pelajaran PAI

• Sistementor, artinya siswa yang pintar membantu siswa yang daya pikirnya lemah

• Dan juga fortopolio

7. Menurut saya, Tidak semua keberhasilan siswa dapat dilihat dari raport karena terkadang hasil raport itu tidak sesuai dengan kenyataannya, dalam arti nilai yang diberikan kepada siswa masih ada yang bersifat subyektif. Sedangkan untuk proses belajar tidak menipu, dalam arti apabila dalam proses belajar ia terbilang baik, dan hasilnya pun bagus ini menunjukkan bahwa siswa tersebut memang pandai. Akan tetapi terkadang siswa yang malas hasil raportnya bagus. Kesimpulannya bahwa saya lebih setuju apabila proses belajar yang menjadi keberhasilan siswa, akan tetapi raport juga merupakan salah satu cara/ alat untuk para guru dan orang tua dalam melihat prestasi belajar siswa.

Pertanyaan

1. Apakah dalam mengajar, bapak selalu melaksanakan pengelolaan kelas ? 2. Metode apa yang bapak gunakan dalam mengajar selain, metode ceramah ? 3. Dalam melaksanakan pengelolaan kelas, apakah sering ditemukannya kendala ? 4. Sarana prasarana apa saja yang menjadi penunjang dalam melaksanakan

pengelolaan kelas ?

5. Menurut bapak, apakah dengan menjalankan pengelolaan kelas yang baik akan dapat menunjang presatsi belajar siswa ?

6. Cara-cara apa saja yang dilakukan dalam memajukan prestasi belajar siswa ? 7. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendorong keberhasilan siswa ?

Jawaban

1. Ya betul, dalam hal ini saya selalu melaksanakan pengelolaan kelas, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, karena untuk sekarang ini bukan lagi mengajar, akan tetapi pembelajaran, di sinilah adanya peran siswa untuk aktif dalam kelas. saya hanya sebagai fasilitator, karena dalam pelaksanaan pengelolaan kelas terdapat pembinaan siswa, maka dari itu siswanya lah yang lebih aktif, saya hanya memfasilitator dan memberi motivasi serta arahan. 2. Metode yang saya gunakan selain ceramah, ialah metode drill yang berarti

latihan, dengan banyaknya siswa berlatih dan adanya penjelasan dari guru, maka akan memberikan pemahaman tersendiri bagi siswa. karena

belajar dan pengalaman. Atas dasar itulah saya memakai metode drill

3. Setiap program yang ingin dilaksanakan tentunya terdapat kendala, karena disitulah ujian yang dihadapi sekolah maupun guru, salah satu kendala yang saya temukan ialah mengenai IQ artinya bahwa tidak semua siswa memiliki IQ dan perilaku yang sama, dengan demikian agak sulit untuk dijalankannya pengelolaan kelas, tetapi selaku guru, saya tetap berusaha untuk selalu melaksanakan pengelolaan kelas ketika mengajar.

4. Sarana yang menunjang dalam pengelolaan kelas ialah adanya majlis taklim, lab bahasa, masjid, LCD, selain itu juga diberikan dorongan dari guru dan orang tua kepada siswa.

5. Tentu, dengan adanya pengelolaan kelas maka akan membantu siswa dalam belajar, siswa akan lebih focus dan konsentrasi karena mereka belajar dalam kelas yang nyaman untuk belajar, dengan demikian akan tercipta kelas yang kondusif dan optimal. Oleh karena itu pengelolaan kelas sangat baik untuk dijalankan, dan ini merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran. 6. Cara yang saya lakukan dalam memajukan prestasi belajar siswa, ialah dengan

cara menjalankan pengelolaan kelas, selalu memberikan mentoring kepada siswa, memberikan pembinaan, membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, dan tak lupa bekerja sama kepada orang tua siswa.

7. faktor-faktor yang menjadi pendorong keberhasilan siswa ialah adanya factor internal/ factor dari dalam diri, seperti factor fisiologis, misalnya keadaan jasmani, dan psikologis yang berasal dari dalam diri seperti intelegensi, minat, sikap, dan motivasi/ adanya kemauan yang kuat dalam diri siswa. Sedangkan factor eksternal/ factor dari luar siswa seperti lingkungan keluarga, sekolah, teman, dan lingkungan masyarakat.

3 3 5 5 5 2 2 3 1 5 1 5 3 1 5 5 5 4 3 5 3 5 5 5 4 4 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 5 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 5 1 5 1 5 3 1 2 3 5 1 5 2 2 2 2 4 2 4 3 4 3 5 5 5 6 5 3 5 5 4 2 4 2 3 5 4 1 1 1 1 4 3 2 2 2 3 2 3 3 7 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 5 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 5 3 3 8 5 3 1 3 4 1 4 2 3 2 5 2 3 3 1 1 3 4 1 3 1 3 3 3 9 5 3 5 3 5 1 5 1 4 1 4 5 3 1 1 1 5 1 2 2 1 1 1 1 10 3 5 3 3 1 3 2 2 5 2 4 5 3 4 2 2 2 3 3 1 1 2 1 2 11 3 5 5 5 2 2 3 3 5 2 5 3 2 5 3 4 3 5 3 2 5 5 3 5 12 2 3 5 2 4 4 4 1 3 1 5 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 13 3 5 1 4 2 1 3 1 5 1 5 3 1 3 3 5 4 2 5 5 3 3 4 3 14 1 5 1 5 3 1 1 4 3 2 3 4 2 5 2 5 4 5 4 4 5 5 5 5 15 4 3 5 3 3 2 4 5 5 3 1 4 1 1 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 16 2 3 4 1 3 1 4 4 3 2 3 4 2 5 4 4 2 4 4 4 5 4 5 4 17 3 5 1 4 4 1 1 1 5 1 5 1 1 4 5 5 1 3 5 5 1 5 5 5 18 1 5 2 5 3 1 3 1 5 1 5 1 1 2 2 5 3 1 5 1 1 3 2 2 19 2 5 3 5 3 1 3 1 5 1 5 5 1 2 5 5 2 5 1 5 2 3 2 5 20 1 3 5 5 2 1 3 5 5 1 5 1 1 5 5 5 3 5 2 3 5 5 3 5 21 4 5 3 1 1 3 2 5 1 5 2 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 5 1 22 1 3 2 5 2 1 2 2 5 1 5 2 1 4 3 1 2 2 3 1 1 4 3 3 23 4 4 5 3 3 2 2 2 4 1 5 1 1 4 3 2 4 3 2 2 4 3 3 3 24 2 5 1 5 1 1 3 1 5 1 5 2 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 25 2 4 4 2 4 5 4 2 2 1 5 1 1 5 1 3 1 4 1 2 1 2 3 3 26 3 4 2 3 4 1 3 5 5 1 5 3 2 5 4 4 3 4 4 1 2 5 3 5 27 3 3 2 1 3 1 4 1 5 1 5 1 5 3 2 5 2 5 2 2 5 5 1 5 28 1 5 4 3 4 1 3 2 4 1 4 3 3 5 2 1 1 1 3 2 4 4 2 3 29 1 4 4 3 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 5 5 30 1 5 5 3 2 2 2 1 5 1 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 5 5 3 4

Dokumen terkait