• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN

B. Prestasi Belajar Siswa

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang di alami oleh murid. “Dalam lingkup pendidikan, belajar diidentikkan dengan proses kegiatan sehari-hari siswa di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu siswa dan guru.”27

Belajar merupakan suatu keharusan jika kita ingin maju. Dengan belajar akan terjadi perubahan tingkah laku seseorang. Perubahan ini berlangsung

26

Ali Imron, Pembinaan Guru di Indonesia, ( Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995 ), cet. 1, h. 147

27

Ahmad Zayadi dan Abdul Majid, Tadzkirah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Pendekatan KontekstuaL, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005 ), cet. 1, h. 7

secara proses sebagai akibat dari hasil latihan dan pengalaman. “Menurut kamus besar bahasa indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku/ tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.”28

Sedangkan pengertian lain dari belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono bahwa belajar merupakan proses dari pada perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan individu sehingga tingkahlakunya. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar itu bukan pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu, belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.29

Dari penjelasan di atas, maka penulis simpulkan bahwa belajar ialah suatu proses yang membutuhkan waktu panjang untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang dibutuhkan peserta didik, yang di dapat dari latihan dan pengalaman.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “prestasi” dan “belajar”. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan.

Dalam kenyataan, untuk mendapatkan prestasi tidak semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya dengan keuletan dan optimisme dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya.

Sedangkan pengertian belajar sudah dikemukakan di atas, dengan demikian prestasi belajar ialah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.30

28

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud, h. 13

29

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1991), cet 1. h. 120

30

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, ( Surabaya: Usaha Nasional, 1994 ), cet. 1, h. 19-23

Dalam hal ini terdapat pengertian prestasi belajar menurut para ahli antara lain:

W. S. Winkel memberikan pengertian “prestasi belajar adalah hasil yang

diraih untuk seseorang selama dan sesudah ia mengalami proses belajar”.31

Nana Sujana mengemukakan bahwa “prestasi belajar adalah kemampuan

yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.32

Dengan demikian penulis simpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa dari proses belajar yang dilakukannya dalam beberapa waktu yang didapatnya dari pengalaman dan latihan. penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dibuktikan melalui tes belajar dan dinyatakan dalam bentuk nilai.

Prestasi belajar dapat diketahui setelah dilaksanakan evaluasi belajar. Angka tersebut biasanya dicantumkan dalam deretan nilai raport yang diberikan oleh guru. Jadi seseorang dapat memperoleh prestasi apabila telah melakukan proses belajar beberapa waktu dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan.

3. Prestasi Belajar Tingkat Sekolah

Penilaian prestasi belajar tingkat sekolah bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Yang biasa disebut dengan EBTA pelaksanaannya setiap akhir sekolah untuk mendapatkan gambaran secara utuh.

Sedangkan prestasi belajar tingkat kelas merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru secara langsung. Presatsi belajar ini memberikan pengaruh, antara lain:

a. Peserta didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang diinginkan

b. Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan telah meningkat baik setahap atau dua tahap, sehingga timbul kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan perilaku yang dinginkan.

31

W. S. Winkel, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Grasindo, 1996 ), h. 52

32

Nana Sujana, Proses Belajar mengajar, ( Jakarta: Raja Wali Press, 1989 ), cet ke-3, hlm 43

Dalam prestasi tingkat kelas terdapat beberapa cara untuk mengevaluasi, antara lain:

a) Penilaian harian

b) Penilaian tengah semester c) Penilaian akhir semester d) Penilaian kenaikan kelas

Penialian proses hasil belajar bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan partisipasi peserta, sedangkan penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentukan kmpetensi peserta didik.33

Prestasi belajar dilihat secara keseluruhan yang menjadi kompetensi dasar. Dalam hal ini, ranah kognitif, afektif, dan psikomotirik perlu diperhatikan kemajuannya. Ketiga ranah tersebut tidak akan dapat diketahui hanya dengan tes tertulis saja, akan tetapi juga dengan tes perbuatan dalam bentuk non tes.

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dalam system pendidikan Nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan kalsifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, antara lain: Horward Kingsley membagi tiga macam prestasi belajar, yakni:

a) ranah kognitif, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analissi, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

b) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.

c) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan haisl belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek gerakan reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketetapan, tiga ranah tersebut menjadi obejk penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, maka ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh guru.34

33

Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2009 ), cet. 2, h. 208.

34

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 1991 ), cet. 3, h. 22-32

Prestasi belajar tidak akan bisa diketahui tanpa dilakukan penilaian atas hasil aktifitas belajar siswa. Fungsi prestasi belajar bukan saja untuk mengetahui seajuh mana kemajuan siswa, tetapi sebagai alat untuk memotivasi siswa. Penlaian adalah sebagai aktifitas dalm mementukan tinggi rendahnay prestasi beajar. Prestasi belajar sebagai alat motivasi. Dalam belajar, motivasi memegang peranan penting, karena motivasi sebagi pendorong siswa dalam belajar.

4.

Prestasi Belajar Sebagai Alat Motivasi

Motivasi memegang peranan penting dalam memjukan prestasi belajar siswa. motivasi merupakan pendorong siswa dalam belajar. Oleh karena itu, motivasi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar siswa. siswa tidak akan mempelajari sesuatu bila hal itu tidak menyentuh kebutuhannya. Kebutuhan dan motivasi merupakan dua hal yang saling berhubungan. Sebab manusia hidup pada dasarnya tidak terlepas dari berbagai kebutuhan. Kebutuhan inilah yang nantinya akan mendorong manusia untuk senantiasa berbuat dan mencari sesuatu.35

Dengan demikian motivasi itu sangat penting dalam kemajuan prestasi belajar siswa. Maka siswa akan semangat dalam belajar, oleh karena itu motivasi merupakan suatu tindakan yang harus guru berikan kepada siswa sebelum memasuki materi, agar ketika belajar anak didik penuh antusias dan bergairah.

5. Teori Transfer Hasil Belajar

Hasil belajar di dalam kelas dapat diterapkan ke dalam situasi-situasi di luar sekolah. Dengan kata lain, siswa dapat dikatakan berhasil belajar apabila ia dapat mentransferkan hasil belajarnya ke dalam situasi-situasi yang sesungguhnya di dalam masyarakat. Transfer hasil belajar antara lain:

a. Teori disiplin formal

teori ini menyatakan bahwa ingatan, sikap, pertimbangan, imajinasi, dan lainnya. Dapat diperkuat melalui latihan-latihan akademis. Daya piker yang kritis, ingatan, dan pengamatan dapat dikembangkan melalui latihan-latihan akademis.

b. Teori unsur-unsur yang identik

35

transfer trejadi apabila dua kegiatan terdapat unsure-unsur yang bersamaan. Latihan dalam satu situasi mempengaruhi tingkah laku dalam situasi yang lainnya.

c. Transfer generalisasi

Teori ini merupakan revisi terhadap teori unsure-unsur yang identik. Teori ini menekankan kompleksitas apa yang dipelajari. Teori ini menekankan pembentukan pengertian.36

6. Alat Penilaian Keberhasilan Belajar Mengajar

Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya. Tes prestasi belajar dapat digolongkan pada beberapa jenis penilaian, antara lain:

a. Tes formatif, digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan.

b. Tes sub-sumatif, meliputi sejumlah bahan pengajaran yang telah diajarkan. Tujuannya untuk memperoleh gambaran daya serap siswa agar meningkatkan prestasi belajar siswa

c. Tes sumatif, diadakan untuk mengujur daya serap siswa terhadap bahan pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester. Tujuannya untuk meningkatkan taraf prestasi belajar siswa.37

7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa factor yang mempengaruhi pencapaian prestasi/ hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya.

1. Factor Internal

a. Kesehatan, jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Apabila seseorang sakit, maka dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula dengan kesehatan rohani, apabila mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa, maka dapat mengurangi semangat belajar.

b. Inteligensi dan Bakat, kedua aspek ini sangat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang

36

Tabrani, dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: Remaja Karya, 1989 ), cet. 1, h. 25-26

37

Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam, h. 114

memiliki inteligensi baik, umumnya mudah belajar dan prestasinya pun cenderung baik.

c. Minat dan motivasi, selain inteligensi dan bakat, minat dan motivasi juga besar pengaruhnya. Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari.minat yang besar merupakan modal besar untuk mencapai tujuan yang diminati. Sedangkan motivasi ialah daya penggerak. Yang bisa berasal dari dalam diri dan juga luar. Motivasi yang berasal dari dalam diri berupa dorongan dari sanubari, sedangkan dari laur diri berupa dorongan dari orang tua, guru, teman, dan masyarakat. 38

2. Faktor eksternal siswa

a. Faktor lingkungan siswa, faktor ini terbagi dua, yaitu faktor lingkungan alam dan non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), letak sekolah dan sebagainya. Kedua faktor lingkungan sosial seperti manusia dan budayanya. Selain itu juga factor keluarga, sekolah, dan masyarakat

b. Faktor instrumental, antara lain gedung/ sarana fisik kelas, sarana/ alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum/materi pelajaran/ startegi belajar mengajar.39

Dokumen terkait